Pejuang Garis Dua

Dua minggu berlalu. Namun, Arham seolah tak mengurus permintaan Zahra untuk berbicara pada ibunya mengenai Program bayi tabung yang akan mereka jalankan. Ia juga seperti selalu menunda saat Zahra meminta untuk mengantarnya mengecek kandungannya dengan berbagai alasan. membuat Zahra memutuskan untuk pergi sendiri ke klinik tempat di mana ia dulu melahirkan bayinya.

Zahra izin keluar pada mertuanya. Namun, mertuanya seolah acuh padanya. Ia tak peduli Zahra ingin keluar ataupun tidak terserah padanya.

Zahra hanya menanggapi sikap mertuanya itu dengan menghela nafas, seperti tak ada lagi kasih sayang yang tersisa untuk nya. Ia kemudian pergi ke rumah sakit seorang diri, semenjak keguguran Arham jarang memberinya uang bulanan, ia tak pernah lagi memanjakannya seperti dulu. Membelikannya barang mewah apalagi membawanya berjalan-jalan. Bahkan jika ia meminta uang, Arham hanya selalu saja memberinya janji palsu.

Kekecewaan kembali didapatkannya saat dokter kembali mengatakan jika kondisinya tetap sama dan rahimnya masih dalam proses penyembuhan, sebaiknya Ia melakukan program kehamilan saat rahimnya benar-benar siap dan itupun kemungkinannya juga masih sangat kecil untuk dia bisa hamil secara normal, mungkin hanya 5%.

Mendengar penjelasan dokter, Zahra kembali terpuruk. "Bagaimana ini? Bagaimana jika aku tak bisa lagi mengandung? Apakah Mas Arham akan membuangku?" gumamnya memegang perutnya, begitu banyak harapan yang digantungkan ada rahimnya. Namun, sepertinya dia harus pasrah dengan takdir yang dituliskan untuknya.

"Zahra," Panggil seseorang membuat Zahra menoleh.

"Nindy?" jawab Zahra yang mengenal seseorang yang memanggilnya. Seorang wanita cantik dengan berpakaian seragam dokter berjalan menghampirinya dengan tersenyum.

Ya, itu adalah Nindy sahabat Zahra saat mereka masih duduk di bangku SMP dan mereka baru bertemu Setelah sekian lama.

"Aku pikir tadi aku salah mengenali orang, ternyata kamu benar Zahra. Aku sangat senang bisa bertemu lagi denganmu," ucap Nindy melepaskan rasa kangen mereka dengan berpelukan.

"Aku juga pangling lihat kamu, kamu cantik banget, aku sampai tak mengenalimu tadi, tapi setelah kamu tersenyum aku yakin jika kamu itu adalah Nindy."

Zahra melihat pakaian sahabatnya itu,

"Kamu bekerja di sini?" tanya Zahra melihat pakaian kebesaran dokter yang digunakan oleh Nindy.

"Iya, aku baru pindah bekerja di sini. Kamu lagi sakit ya? Sakit apa?" tanya Nindy, pikirnya setiap orang yang ke rumah sakit pasti ingin berobat.

"Aku baik-baik saja kok, aku kesini hanya ingin berkonsultasi mengenai rahimku yang kata dokter hanya memiliki kesempatan hamil normal sebesar 5%, aku jadi ragu, apakah aku bisa hamil lagi atau tidak. Apakah aku bisa menjaga rumah tanggaku yang sudah semakin hancur tanpa kehadiran seorang bayi di tengah kami. Haruskah aku meneruskan keinginanku untuk program bayi tabung?" Ucapnya melihat temannya.

"Kebetulan sekali, aku juga dokter spesialis kandungan, nanti aku akan coba memeriksa kondisi kamu. Aku punya kenalan seorang dokter kandungan yang bekerja di bagian program bayi tabung. Apa kau ini aku mengenalkannya padamu. Apa kau ingin aku mengantarmu kesana sekarang? Aku sedang ada waktu luang."

"Tentu saja," jawab Zahra begitu bahagia mendengar ucapan temannya itu, kemudian tak membuang waktu mereka langsung pergi ke klinik tempat di mana teman sesama dokter Nindy melakukan prakteknya.

Setelah melakukan beberapa pengecekan ternyata rahim Zahra memang memiliki beberapa masalah dan karena baru keguguran dokter juga tak menyarankan agar Ia melakukan program bayi tabung untuk saat ini, kandungannya juga masih sangat lemah. Jika program mereka berhasil pun akan ada resiko keguguran.

"Anda bisa menunggu beberapa bulan ke depan untuk menyiapkan rahim Anda, Bu," ucap Sang dokter.

"Dokter, Apa aku boleh tahu berapa biaya yang harus aku keluarkan jika aku ingin melakukan program ini?" tanyanya…

"Ada banyak cara untuk melakukan hal ini, ada banyak pilihan. Anda ingin program bayi tabung sejenis apa. Mungkin sekitar 50 sampai 100 juta, tergantung dari cara yang Anda pilih," jelas dokter tersebut membuat Zahra terkejut mendengar angka 100 juta, dari mana ia mendapatkan uang sebanyak itu. Sekarang saja ia tak memegang uang lagi.

Jika dulu ada harapan untuk mengumpulkan uang sebanyak itu dari hasil kerjanya, tapi sekarang hanya mengharapkan uang dari suaminya, itu pun sudah tak seperti dulu lagi. Suaminya harus melalui ibu mertuanya.

"Kamu sabar ya, aku yakin jika kamu terus berusaha suatu saat nanti kamu akan menjadi seorang ibu, walau hanyal satu persen sekalipun harapan yang diberikan oleh dokter itu tak akan menjadi masalah jika Allah sudah menghendaki kamu menjadi seorang ibu," ujar Nindy memberi semangat.

"Makasih ya, kamu memang sahabatku. Bertemu denganmu aku seperti bertemu dengan penolongku, Aku harap semua yang kau katakan itu benar," ucap Zahra yang sudah berkaca-kaca.

Nindy mengeluarkan kartu namanya, mulai sekarang aku akan menjadi doktermu secara gratis. Mari kita sama-sama berjuang untuk mendapatkan garis dua." Nindy menggenggam tangan Zahra memberi semangat sahabatnya itu. Sekali lagi itu membuat Zahra yang tadinya terlihat bersedih kini tersenyum melihat keceriaan dan keyakinan yang diberikan sahabatnya itu.

"Aku lapar. Ayo kita ke restoran! Aku punya tempat yang sangat bagus yang menyediakan menu makanannya yang sangat enak," ucap Nindy kemudian mengajak Zahra pergi ke restoran mahal. Mereka makan sambil berbincang masalah kandungan Zahra dan apa saja yang harus dilakukan untuk kembali membuka peluang mendapatkan dua garis biru. Namun, tiba-tiba Zahra melihat sosok yang ia kenalnya. Itu adalah suaminya Arham, hatinya sangat sakit saat melihat ternyata wanita yang bersamanya adalah Nasya, wanita yang dijodohkan waktu itu.

"Apa mereka sering bertemu di belakangku," batinnya.

"Ada apa?" tanya Nindy melihat perubahan ekspresi sahabatnya itu.

"Itu mas Arham, suamiku. Apa yang dia lakukan dengan wanita itu. Itu wanita yang pernah dijodohkan dengannya."

Nindy melihat kearah yang dilihat Zahra.

Zahra ingin berdiri dan menghampiri mereka. Namun, Nindy menahannya. Ia tahu jika ia sampai membiarkan Zahra menghampirinya maka akan terjadi keributan dan itu akan mempermalukan Zahra sendiri jika suaminya malah membelah wanita itu.

"Sebaiknya kamu pastikan saja dulu, aku takut terjadi salah paham yang akan membuat rumah tanggamu semakin kacau," ucap Nindy. Dimana Zahra sudah menceritakan apa masalah yang dihadapinya saat ini, bagaimana sikap mertuanya membencinya karena ia telah gagal untuk menjadi seorang Ibu dan mertuanya memintanya untuk mengizinkan suaminya menikah lagi.

Zahra mengambil ponselnya dan menelpon Arham.

"Halo, Mas. kamu di mana?" tanya Zahra ingin menguji kejujuran suaminya.

"Aku ada di kantor. Aku sedang rapat. Ada apa? Jika tak ada yang penting aku tutup dulu," ucapnya.

Dada zahra bergemuruh mendengar kebohongan suaminya secara langsung.

'Di kantor, sedang rapat penting, apa ini? Kenapa mas Arham membohongiku. Jelas-jelas ia bersama dengan Nasya di depanku. Mereka terlihat bercanda dan begitu bahagia, sibuk dari mana.' batin Zahra.

Terpopuler

Comments

MiraBeauty

MiraBeauty

aku berharap zahra hamil lagi tapi dia sudah minggat dari rumah arham sialan itu

2022-08-26

1

Arie

Arie

mulai🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦

2022-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Kebahagiaan Zahra
2 Kabar Buruk
3 Air Mata Calon Ibu
4 Keputusan Sulit.
5 Permohonan Zahra
6 Permohonan Zahra
7 Kehadiran orang ketiga
8 Ibu untuk Anak suamiku
9 Suami Tak Berguna
10 Bayi Tabung.
11 Rencana Licik.
12 Pejuang Garis Dua
13 Pertengkaran.
14 Bekerja Di Butik.
15 Semangat Baru
16 Air mata dan keyakinan Zahra
17 Kecurigaan Zahra
18 Kebenaran Yang Terungkap.
19 Aku Bukan Wanita Bodoh.
20 Perubahan Zahra.
21 Mencari Bukti Nyata.
22 Mencoba Dari Awal
23 Wanita Mandiri
24 Ceraikan Aku.
25 Keputusan Zahra.
26 Tertangkap Basah.
27 Pahlawan berkuda
28 Lepaskan Aku
29 Wanita penghasut.
30 Hati yang kau lukai.
31 Perhatikan Arga
32 Perceraian Zahra
33 Kegundahan hati Zahra.
34 Status Baru.
35 Antara cinta Dan Keegoisan.
36 Cinta Seorang Arga.
37 Tak Semua Indah
38 Penyesalan yang Terlambat
39 Walaupun setitik Harapan.
40 Kejutan Spesial.
41 Terbakar Api Cemburu
42 Mantan Lebih menggoda
43 Balasan Setimpal
44 Cinta Arga
45 Kejutan Arga.
46 Pesona Sang Mantan
47 Mulai Merasa tak Nyaman
48 Hati Seorang Ibu
49 Awal Kebahagiaan Zahra.
50 Hari Pernikahan
51 Menjadi Seorang Istri.
52 Kehidupan Baru.
53 Ikatan Batin
54 Menantu Vs Mertua
55 Bunda Zahra
56 Kebahagiaan Baru
57 Kebahagiaan Keluarga kecil Zahra
58 Pesona Zahra
59 Kemarahan Arga
60 Murkah Arga.
61 Penyesalan Mendalam Seorang Arham
62 Kembali Terulang
63 Kabar Bahagia
64 Menanti kebahagiaan
65 kebahagiaan Zahra ( Tamat )
66 Promo karya : SkySal
67 Promo karya: Ramanda
68 Promo karya Terbaruku.
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Kebahagiaan Zahra
2
Kabar Buruk
3
Air Mata Calon Ibu
4
Keputusan Sulit.
5
Permohonan Zahra
6
Permohonan Zahra
7
Kehadiran orang ketiga
8
Ibu untuk Anak suamiku
9
Suami Tak Berguna
10
Bayi Tabung.
11
Rencana Licik.
12
Pejuang Garis Dua
13
Pertengkaran.
14
Bekerja Di Butik.
15
Semangat Baru
16
Air mata dan keyakinan Zahra
17
Kecurigaan Zahra
18
Kebenaran Yang Terungkap.
19
Aku Bukan Wanita Bodoh.
20
Perubahan Zahra.
21
Mencari Bukti Nyata.
22
Mencoba Dari Awal
23
Wanita Mandiri
24
Ceraikan Aku.
25
Keputusan Zahra.
26
Tertangkap Basah.
27
Pahlawan berkuda
28
Lepaskan Aku
29
Wanita penghasut.
30
Hati yang kau lukai.
31
Perhatikan Arga
32
Perceraian Zahra
33
Kegundahan hati Zahra.
34
Status Baru.
35
Antara cinta Dan Keegoisan.
36
Cinta Seorang Arga.
37
Tak Semua Indah
38
Penyesalan yang Terlambat
39
Walaupun setitik Harapan.
40
Kejutan Spesial.
41
Terbakar Api Cemburu
42
Mantan Lebih menggoda
43
Balasan Setimpal
44
Cinta Arga
45
Kejutan Arga.
46
Pesona Sang Mantan
47
Mulai Merasa tak Nyaman
48
Hati Seorang Ibu
49
Awal Kebahagiaan Zahra.
50
Hari Pernikahan
51
Menjadi Seorang Istri.
52
Kehidupan Baru.
53
Ikatan Batin
54
Menantu Vs Mertua
55
Bunda Zahra
56
Kebahagiaan Baru
57
Kebahagiaan Keluarga kecil Zahra
58
Pesona Zahra
59
Kemarahan Arga
60
Murkah Arga.
61
Penyesalan Mendalam Seorang Arham
62
Kembali Terulang
63
Kabar Bahagia
64
Menanti kebahagiaan
65
kebahagiaan Zahra ( Tamat )
66
Promo karya : SkySal
67
Promo karya: Ramanda
68
Promo karya Terbaruku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!