Keseruan

"Bom?! mustahil! sudah ada pengecekan sebelum berangkat tadi." Beng berkata dengan pasti.

"Yve, bagaimana kau bisa mengira ada bom?" suara Devian keluar dari earphone.

"Seorang anak kecil melihat ke bawah mobil ini sambil berkata tik tok tik tok." jelas Yve.

South hampir saja tertawa. Tidak disangka Yve menebak itu melalui seorang anak kecil. Itu sangat tidak rasional. Bisa saja anak kecil itu hanya sedang senang lalu bersenandung.

"Adikku, kau tidak boleh menakuti orang-orang" Beng menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Bocah hanya percaya dengan bocah" Bai Lian tiba-tiba ikut berkomentar, membuat Yve ingin mencekiknya sekarang. Boss mafia ini suka sekali memanggilnya bocah atau gadis kecil. Itu sangat memuakkan!

"Maaf kalau begitu, aku yang bocah ini, mungkin terlalu banyak berpikir." dengan nada kesal, Yve melipat kedua tangannya.

"Bernard, menepi" tiba-tiba Devian memberikan perintah.

Beng yang mendengar itu seketika bertanya, "apa kau percaya dengan kata-kata Yve?"

"Ya, aku percaya." suara Devian yang begitu serius itu membuat semua orang yang mendengarnya tiba-tiba merasakan sebuah ketegangan.

Bernard akhirnya menepikan mobil. Beng keluar dan mulai mengecek kebawah mobil.

Sungguh sial, karena memang ada bom disana. Itu adalah bom pipa dengan sebuah alat penunjuk waktu yang masih menghitung mundur.

"Celaka! ini benar-benar bom!" Beng mulai ketakutan.

"Apa?! bom asli?" South langsung menggigit jarinya dengan khawatir.

Ekspresi Bai Lian langsung berubah pucat. Selama ini, belum pernah ada yang bermain bom untuk mencoba membunuhnya. Musuhnya kali ini benar-benar ingin ia segera mati.

Yve tidak tahu harus menanggapi dengan cara apa. Di satu sisi ia senang karena bom itu cepat diketahui, dan Bai Lian bisa selamat. Tapi disisi lain, bagaimana dengan bomnya? sekarang mereka berada di tengah perkotaan yang ramai.

"Berapa waktu hitung mundurnya?" suara Devian menggema.

"Tidak bagus. Kurang dari 5 menit lagi." suara Beng kian bergetar.

"Tidak ada waktu untuk menjinakkannya. Bawa tuan Bai Lian keluar. Bernard, bawa mobil pergi sejauh mungkin." Devian berkata dengan tergesa-gesa. Meskipun ia berada di tempat yang jauh, tapi suasana tegang juga menghampirinya.

"Beng, berikan padaku waktu akuratnya." Devian ingin menyesuaikan waktu agar mudah memberikan koordinasi.

"4 menit 37 detik" ucap Beng dengan cepat.

"Menjinakkannya sekarang benar-benar berisiko. Kalau gagal akan banyak yang menjadi korban. Ini ditengah kota." South semakin ketakutan.

Devian langsung mengecek kembali cctv jalan yang bisa ia akses dengan mudah. Sebagai bodyguard boss mafia, ia sudah mendapatkan ijin terselubung untuk mengotak atik semua cctv jalan di kota ini. "Dapat! ada wilayah terbuka didekat sini, dan tidak ada bangunan disekitarnya. Bernard, cepat menuju kesana!"

"Ba-baik!" meskipun takut, Bernard tetap harus mengiyakan perintah ini.

"Bagaimana kalau ini sudah dirancang? dan ada orang yang sedang menunggu Bernard di lapangan terbuka itu?" Beng bertanya di tengah situasi tegang yang terjadi.

"Jangan khawatirkan aku." kata Bernard segera.

"Aku akan menemani kakak beruang." suara Yve yang terdengar santai, membuat semua orang terkejut.

"Bodoh! kalau kau mati bagaimana?" Beng langsung tersulut emosinya. "Lebih baik aku yang pergi dan kau tetap disini."

"Kak Beng jangan bercanda! kau harus tetap disisi tuan Bai Lian!" South ikut bersuara.

"Jadi kalian ingin berdebat sampai kapan? sampai bomnya meledak?" Suara North tiba-tiba terdengar, dan itu sukses membuat semua orang berhenti berbicara sesaat.

"Beng, kau sangat dibutuhkan tuan Bai Lian. South juga." suara Devian terdengar berat diujung earphone. "Yve kalau kau mati sekarang itu tidak berpengaruh apapun bagi kami, dan kalau kau selamat, akan sangat menguntungkan untuk kami. Pergilah bersama Bernard."

"Devian!"

"Aku mengerti" Yve tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Semoga kau bisa kembali" South keluar dari mobil sambil melirik Yve. Entah ini untuk yang terakhir kalinya atau tidak.

Setelah South keluar, Bai Lian yang duduk ditengah ingin keluar juga. Tapi Yve langsung menendangnya hingga ia hampir terjatuh dari mobil.

"Tuan" Beng langsung membantu Bai Lian.

"Hei bocah!"

"Tuan Bai Lian ini masih berhutang padaku. Bagaimana mungkin aku mati disini?" Yve tersenyum, kemudian berpindah tempat duduk di samping Bernard.

Dia sangat menyebalkan, Bai Lian menatap Yve dengan khawatir. Entah kenapa ia tiba-tiba merasa tidak ingin kehilangan bocah itu sekarang.

"Jalan kakak beruang!" suara Yve yang seperti bocah ingin menaiki rollercoaster membuat para bodyguard yang melihatnya tertegun.

Mobil mulai melaju dengan cepat hingga menghilang dari pandangan semua orang.

Bernard mengemudi seperti orang kesetanan. Beberapa tikungan tajam ia lalui dengan melakukan drift. Kakinya terus menginjak pedal gas dalam-dalam.

"Wow kakak beruang, apakah kau seorang pembalap?" Yve bertanya sambil tersenyum. Ia seperti menemukan orang yang satu hobi dengannya.

"Ya. Dulu aku suka melakukan balap liar." Bernard menjawab tanpa menurunkan konsentrasinya.

"Salam kenal, aku juga pembalap liar."

"Benarkah? kapan-kapan ayo kita bertanding." Bernard tersenyum sembari tangannya memutar kemudi mobil dengan cekatan.

"Fokus! kalian berdua akan sampai di tempatnya. 2 menit lagi, bom itu akan meledak. Kalian harus sampai ditempat itu kurang dari 2 menit!" Devian meraung.

"Tenanglah kak Devian, bagi pembalap seperti kami, 2 menit itu lama. Iya kan? kakak beruang?" Yve melirik Bernard.

"Kau benar sekali" Bernard semakin dalam menginjak pedal gas, membuat panah speedometer hampir mencapai ujung.

Perlahan bangunan yang mereka lewati semakin jarang. Lalu sebuah hamparan rumput luas mulai terlihat.

"Kalian sampai. Cepat tinggalkan mobil ditengah lapangan!"

Yve melihat hamparan rumput itu dikejauhan. Itu sangat luas, bahkan sejauh penglihatan Yve tidak ada bangunan lagi yang terlihat.

Mobil akhirnya memasuki padang rumput. Dengan rute yang penuh bebatuan membuat Bernard terpaksa mengurangi kecepatannya.

"Sudah, saatnya kalian pergi!"

Bernard segera mengerem. Jejak mobil terlihat jelas diantara rumput.

Yve dan Bernard buru-buru keluar dari mobil dan berlari menjauh.

"30 detik lagi. Bersiap, kalian akan terkena dampak ledakan." Devian merasa sedikit lega karena Yve dan Bernard berhasil melakukan tugasnya dengan selamat.

"Kakak Beruang, apa kau suka cupcake?" Yve bertanya sambil berlari.

"Ya aku suka." Bernard selalu menjawab pertanyaan Yve meskipun di kondisi yang tidak tepat seperti ini.

"Bagus, ayo buat mereka mentraktir kita cupcake." Yve tersenyum sambil menatap jauh kedepan.

Saat Bernard melihat apa yang dimaksud Yve, ia segera bergidik ngeri. Ada puluhan preman yang menghadang mereka sekarang.

"Haha seru sekali" Yve masih berlari dengan semangat sambil melepas jasnya. Ia menuju kearah puluhan preman itu.

"Tunggu, dimana letak keseruan ini?!" Bernard hanya bisa berteriak histeris.

Duar!!!

Mobil dibelakang mereka meledak. Tapi jauh dari perkiraan sebelumnya, bom pipa itu memiliki daya ledak yang tidak terlalu besar.

"Ini... Tipuan. Mereka sengaja melakukannya!" Devian terkejut, dan dengan cepat memberitahu yang lain melalui alat komunikasi.

"Bernard, apa yang terjadi di tempatmu?" kini suara Beng yang terdengar. Dari nadanya, jelas dia sangat khawatir.

"Ada banyak preman disini, mungkin puluhan. Dan Yve... malah terlihat senang."

Yve melonggarkan dasi yang ia kenakan, lalu berhenti berlari. Sekarang ia sudah berada didepan para preman itu. "Yo! mari bermain."

"Tunggu... seorang gadis? bukankah kata boss kemungkinan ada orang bertubuh kekar dan seorang pria berjas merah?" salah seorang preman menatap temannya dengan bingung.

"Entahlah, mungkin-"

Bugh!

Yve langsung menghajar orang itu sebelum dia sempat berbicara. Lalu preman lainnya mulai mengerumuni Yve.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

😂😂😂😂Yve berasa dapet mainan baru, bukannya takut malah kegirangan..

2024-04-20

2

SeoulganicId

SeoulganicId

keren abis

2024-03-03

1

Rizka Susanto

Rizka Susanto

ceritanya keren bgd, dri siang maraton buat baca nie novel😁

2024-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 Sang Pangeran
2 Gadis Penyelamat
3 Perjanjian
4 Perintah Sebenarnya
5 Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6 Terpaksa Ikut
7 Suasana Rumah Bai Lian
8 Merahasiakan
9 Bertemu Bodyguard Lain
10 Berhenti Bermain-main
11 Kelelahan
12 Ingin Berhenti
13 Bertemu Tuan Besar Bai
14 Dunia Baru
15 Fokus Pada Bai Lian
16 Misi Pertama
17 Apakah Selamat?
18 Bertemu Dengan Mereka
19 Kembali Menemukan Kejanggalan
20 Keseruan
21 Masih Belum Kalah
22 Tentang Mereka
23 Orang Misterius, Levin
24 Sang Raja Ternyata Dia
25 Dia Mencurigakan
26 Pegawai Baru di Cafe
27 Waspada Padanya
28 Motor Baru
29 Semakin Dekat
30 Mari Bersenang-senang!
31 Dia Peduli?
32 Rencana Pembalasan
33 Mewaspadai
34 Lin Yang Licik
35 Tidak Bisa Mengancamku
36 Tawaran Untukmu
37 Kesepakatan
38 Misi Dibalik Misi
39 Menemukan Ide Menarik
40 Kecelakaan
41 Ternyata Perempuan?
42 Rencana Sukses
43 Ikut Bekerjasama?
44 Kehilangan
45 Rencana Kita Berhasil
46 Dia Orang Baik
47 Mimpi Masa Kecil
48 Kenangan Indah
49 Taman Berbunga Untukmu
50 Cerita Singkat
51 Target Berikutnya
52 Tidak Akan Kubiarkan Mati
53 Tidak Perlu Khawatir
54 Saling Bercanda
55 Prahara Laptop
56 Banyak Pikiran
57 Dia Pergi
58 Siapa Axel?
59 Ingin Membunuhnya
60 Serba Tahu
61 Kembali Sekolah
62 Bai Lian Mampir?!
63 Mengkhawatirkanmu
64 Maaf Mengganggu
65 Perasaan Aneh
66 Sudah Ketahuan
67 Semoga Masih Hidup
68 Dia Ada Disana
69 Menargetkannya
70 Sudahi saja
71 Mulai Penyerangan
72 Bala Bantuan
73 Super Aneh
74 Fakta yang Tersembunyi
75 Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76 Alasan Dari Semuanya
77 Kembali Lagi
78 Kehebohan Semua Orang
79 Makanan yang Ditunggu
80 Pacarku?
81 Dia yang Aneh
82 Mulai Membuat Rencana
83 Rencana yang Matang
84 Rencana Penyerangan Dimulai!
85 Masih Sesuai Rencana
86 Mengambil Semua Bukti
87 Ke-te-mu
88 Akan Menang
89 Waktunya Aku Pergi
90 Masih Tidak Percaya
91 Teorinya
92 Penemuan Kian
93 Dewa Setan
94 Trio L
95 Saat Itu
96 Dia yang Dulu Berbeda
97 Pemikiran Mereka
98 Devian yang Sibuk
99 Menculik Kakek
100 Kejadian yang Dulu
101 Sudah Mati?
102 Kepergian Mereka dan Penyesalan
103 Memaafkan
104 Acara Berkabung
105 Kesenangan Yang Baru
106 Bibit-bibit Mafia
107 Ingin Memukulnya
108 Hanya Sedikit Membalasnya
109 Melihat Setan
110 Pembicaraan Antar Saudara
111 Hitam Putih Kehidupan
112 Pengakuan Levin
113 Keluarga Transparan
114 Rindu Padamu
115 Nasib Leo
116 Dituduh
117 Ketakutan Mereka
118 Ingin Dianggap
119 Semuanya Berlebihan
120 Dia Pilihan yang Tepat
121 Perasaan Bai Lian
122 Tugas Lainnya
123 Ada yang Aneh
124 Motor yang Keren
125 Boss Penakut
126 Rahasia Terbesar Bai Lian
127 Kekhawatirannya
128 Makanan Penuh Cinta
129 Ingin Bersamamu
130 Yang Tidak Peka
131 Jatuh Cinta
132 Kebohongan Terungkap
133 Akhirnya Paham
134 Selama Ini Aku Mencintainya
135 Aku Menunggumu
136 Diam-diam Romantis
137 Happy Ending
138 Akhir Yang Sebenarnya
139 Promosi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Sang Pangeran
2
Gadis Penyelamat
3
Perjanjian
4
Perintah Sebenarnya
5
Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6
Terpaksa Ikut
7
Suasana Rumah Bai Lian
8
Merahasiakan
9
Bertemu Bodyguard Lain
10
Berhenti Bermain-main
11
Kelelahan
12
Ingin Berhenti
13
Bertemu Tuan Besar Bai
14
Dunia Baru
15
Fokus Pada Bai Lian
16
Misi Pertama
17
Apakah Selamat?
18
Bertemu Dengan Mereka
19
Kembali Menemukan Kejanggalan
20
Keseruan
21
Masih Belum Kalah
22
Tentang Mereka
23
Orang Misterius, Levin
24
Sang Raja Ternyata Dia
25
Dia Mencurigakan
26
Pegawai Baru di Cafe
27
Waspada Padanya
28
Motor Baru
29
Semakin Dekat
30
Mari Bersenang-senang!
31
Dia Peduli?
32
Rencana Pembalasan
33
Mewaspadai
34
Lin Yang Licik
35
Tidak Bisa Mengancamku
36
Tawaran Untukmu
37
Kesepakatan
38
Misi Dibalik Misi
39
Menemukan Ide Menarik
40
Kecelakaan
41
Ternyata Perempuan?
42
Rencana Sukses
43
Ikut Bekerjasama?
44
Kehilangan
45
Rencana Kita Berhasil
46
Dia Orang Baik
47
Mimpi Masa Kecil
48
Kenangan Indah
49
Taman Berbunga Untukmu
50
Cerita Singkat
51
Target Berikutnya
52
Tidak Akan Kubiarkan Mati
53
Tidak Perlu Khawatir
54
Saling Bercanda
55
Prahara Laptop
56
Banyak Pikiran
57
Dia Pergi
58
Siapa Axel?
59
Ingin Membunuhnya
60
Serba Tahu
61
Kembali Sekolah
62
Bai Lian Mampir?!
63
Mengkhawatirkanmu
64
Maaf Mengganggu
65
Perasaan Aneh
66
Sudah Ketahuan
67
Semoga Masih Hidup
68
Dia Ada Disana
69
Menargetkannya
70
Sudahi saja
71
Mulai Penyerangan
72
Bala Bantuan
73
Super Aneh
74
Fakta yang Tersembunyi
75
Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76
Alasan Dari Semuanya
77
Kembali Lagi
78
Kehebohan Semua Orang
79
Makanan yang Ditunggu
80
Pacarku?
81
Dia yang Aneh
82
Mulai Membuat Rencana
83
Rencana yang Matang
84
Rencana Penyerangan Dimulai!
85
Masih Sesuai Rencana
86
Mengambil Semua Bukti
87
Ke-te-mu
88
Akan Menang
89
Waktunya Aku Pergi
90
Masih Tidak Percaya
91
Teorinya
92
Penemuan Kian
93
Dewa Setan
94
Trio L
95
Saat Itu
96
Dia yang Dulu Berbeda
97
Pemikiran Mereka
98
Devian yang Sibuk
99
Menculik Kakek
100
Kejadian yang Dulu
101
Sudah Mati?
102
Kepergian Mereka dan Penyesalan
103
Memaafkan
104
Acara Berkabung
105
Kesenangan Yang Baru
106
Bibit-bibit Mafia
107
Ingin Memukulnya
108
Hanya Sedikit Membalasnya
109
Melihat Setan
110
Pembicaraan Antar Saudara
111
Hitam Putih Kehidupan
112
Pengakuan Levin
113
Keluarga Transparan
114
Rindu Padamu
115
Nasib Leo
116
Dituduh
117
Ketakutan Mereka
118
Ingin Dianggap
119
Semuanya Berlebihan
120
Dia Pilihan yang Tepat
121
Perasaan Bai Lian
122
Tugas Lainnya
123
Ada yang Aneh
124
Motor yang Keren
125
Boss Penakut
126
Rahasia Terbesar Bai Lian
127
Kekhawatirannya
128
Makanan Penuh Cinta
129
Ingin Bersamamu
130
Yang Tidak Peka
131
Jatuh Cinta
132
Kebohongan Terungkap
133
Akhirnya Paham
134
Selama Ini Aku Mencintainya
135
Aku Menunggumu
136
Diam-diam Romantis
137
Happy Ending
138
Akhir Yang Sebenarnya
139
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!