Misi Pertama

Bai Lian berjalan mendekati Yve, satu-satunya orang yang nampak biasa saja dengan kemarahannya.

"Apa yang kau lakukan?" Bai Lian menatap Yve dengan tajam. Warna bola matanya yang berasal dari darah campuran, nampak sangat dingin.

Yve mengangkat bahu dan berkata dengan enteng, "aku sedang makan."

Devian melihat akan ada seseorang yang marah, membuat sifat tukang lerainya muncul seketika. "Begini tuan, kami hanya sedang merayakan sesuatu," ujarnya cepat.

"Sesuatu apa yang membuat hampir seluruh bodyguard berkerumun disini?" tatap dingin Bai Lian seolah membekukan lidah Devian, dia tidak ingin menjelaskan apapun lagi.

"Coba bayangkan, kalau ada penyusup, siapa yang akan melawannya? kalian dengan bodoh malah berada disini" lanjut Bai Lian memarahi bodyguard intinya.

"Tentu saja kami yang lawan, lalu siapa lagi? kau?" Yve dengan nyawa sembilannya berusaha memprovokasi Bai Lian.

"Kau-"

"Hahaha" ucapan Bai Lian terhenti saat sang ayah tiba-tiba muncul dan tertawa. Padahal tidak ada hal lucu yang terjadi.

"Kalian melakukan sesuatu yang seru tapi tidak mengajakku untuk menonton" ayah Bai Lian itu menepuk bahu Beng yang masih tidak bergerak karena kekenyangan.

"Seharusnya kakek tadi melihatku mengalahkan Beng" Yve berkata dengan bangga, dan membuat si kakek kembali tertawa.

"Wah hebat sekali."

"Ayah!" Bai Lian benar-benar tidak tahu jalan pikiran ayahnya. Orang-orang berbuat kerusuhan malah senangnya bukan main. Sebenarnya kemana ayahnya yang terkenal ganas dan menyeramkan di dunia gelap ini?

"Jangan terlalu serius anakku. Mereka juga tidak merepotkanmu kan?" ucap Bai Jun santai sambil memainkan rokok ditangannya.

"Benar, kau terlalu serius" Yve yang seperti mendapat dukungan, mulai berani terhadap Bai Lian.

"Bocah!"

"Sudahlah, bukankah ada hal yang lebih penting daripada memarahi mereka?" Bai Jun mengingatkan anaknya, kemudian berjalan pergi.

Beng yang masih susah bergerak karena kekenyangan, merasa perkataan Bai Jun tadi merupakan hal yang penting. Ia segera bangkit dari posisi setengah tidurnya, lalu menatap tuannya dengan serius.

"Tuan, apakah anda akan bertemu kolega?" tanya Beng.

"Ya benar."

Yve langsung merasa atmosfer disekitarnya berubah. Mereka berekspresi serius sekarang. Seolah bersiap untuk suatu pertempuran. Yve yang tidak paham mencoba bertanya.

"Bertemu kolega?" Yve menatap Beng dengan bingung.

Bai Lian menarik sebelah bibirnya, memperlihatkan senyuman sinis andalannya. Dia tidak tahu apa-apa.

"Beng, ajari dia bagaimana cara kita bertemu kolega" setelah mengatakan titahnya, Bai Lian pergi.

Yve langsung duduk disamping Beng. Devian, South, dan North juga ikut mengerumuni Beng, mereka siap untuk menjelaskan apapun pada Yve jika diperlukan.

"Jadi apa yang akan terjadi jika dia bertemu kolega?" Yve kembali bertanya.

"Tuan jika keluar dari rumah ini berarti siap untuk kemungkinan diculik" Beng mulai menjelaskan.

"Diculik?"

"Saingan bisnis tuan sangatlah banyak, apalagi di dunia hitam ini. Ditambah dengan pergantian kepemimpinan dari tuan besar Bai Jun menjadi tuan Bai Lian, membuat beberapa musuh yang tidak terlihat juga bermunculan. Mereka mengincar jabatan boss mafia. Lalu memanfaatkan fisik tuan Bai Lian yang lemah untuk menculik bahkan membunuhnya." Devian terlihat serius dengan penjelasannya.

Yve mengangguk paham. Ia mengusap dagunya sambil berpikir, dan kembali mengajukan pertanyaan. "Musuh memangnya bisa merebut jabatan boss mafia? bukannya hanya bisa diturunkan pada anaknya?" setidaknya itu yang Yve tahu seperti di film.

"Musuh kita berasal dari keluarga ini" Beng menatap rumah mewah milik keluarga Bai di hadapannya.

"Maksudnya?"

"Anak kedua, tuan besar Bai Jun" South tiba-tiba menjawab.

"Oh aku mengerti" Yve mengangguk dengan mantap. "Jadi anak kedua ingin jabatan boss mafia itu ya."

"Ya, tapi tidak sesederhana itu" Beng kembali bersuara, lalu menatap arlojinya. "Ini sudah sore pulanglah adikku, besok kita akan mengawal tuan menemui kolega." Beng menangkap mimik wajah Yve yang tidak senang, pasti adiknya itu masih penasaran.

"Besok kau sudah mulai libur semester bukan? aku ingin kau datang ke sini pagi buta. Kita akan menyusun strategi terlebih dahulu" tambah Beng.

"Pakai strategi segala ya"

"Tentu saja, kalau tidak keselamatan tuan Bai Lian bisa terancam" tidak disangka North ikut berbicara.

"Baik aku pulang dulu" Yve yang masih penasaran hanya bisa menyimpan pertanyaan itu untuk dirinya sendiri.

Yve masuk ke dalam cafe saat semua penghuninya tengah melakukan bersih-bersih.

"Yve!!!" Tina langsung memeluk Yve dengan penuh haru. Entah apa yang terjadi, tapi kakaknya itu terlihat sangat melankolis.

"Aku pulang" meskipun terlambat, Yve tetap memberi salam seperti biasa.

"Orion bilang kau berada di ranking 7, benarkah?!" wajah Tina nampak berseri-seri.

Sekarang Yve tahu kenapa kakaknya begitu heboh sekarang. Orion benar-benar tidak sabaran, sudah memberitahu Tina lebih dulu sebelum Yve pulang.

"Ya begitulah" jawab Yve ringan.

"Dan kata Orion, orang yang mengajarimu belajar adalah teman kerjamu ya" kata Tina penasaran.

Orion ternyata sudah bercerita sejauh itu. Niat Yve yang ingin menyembunyikan fakta itu telah gagal. "Ya benar."

"Baik sekali, aku ingin berterimakasih padanya."

Jelas Yve tidak ingin Tina bertemu dengan Beng. Kepribadian mereka yang bertolak belakang pasti ingin berkomunikasi saja susah.

"Dia tidak suka terlalu formal begitu. Lagipula kita belajar sambil kerja, jadi tidak masalah" Yve berusaha mengakhiri pembicaraan ini. Tapi siapa sangka Tina kembali membuka suara.

"Kalau begitu bawakan cemilan untuknya besok."

Yve terdiam sejenak dan berpikir. Ia baru ingat kalau besok harus berangkat pagi. Tidak sempat kalau membuat cemilan.

"Besok aku akan berangkat pagi, kerja lembur" Yve mencoba membuat alasan serasional mungkin.

"Begitu ya," wajah kecewa Tina terlihat menyedihkan. "Baiklah kapan-kapan bawakan dia cemilan.

Yve mengangguk setelah itu pergi menuju tangga lantai dua. Siapa sangka ia malah bertemu Orion yang sedang menenteng ember berisi air.

"Kau sudah pulang" Orion tersenyum kearah Yve, tapi gadis yang dituju tidak terlihat menunjukkan ekspresi senang dengan senyuman itu.

"Tumben masih disini."

"Tempat les ku libur untuk sementara waktu" Orion masih tersenyum, berharap Yve akan senang dengan itu.

"Oh."

Jawaban yang terlalu singkat itu membuat Orion melotot. Yve dengan santai naik menuju lantai dua tanpa berkata apapun lagi.

Dia sangat dingin padaku.

Setelah sampai di kamarnya, Yve langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur. Tas sekolahnya ia lempar ke sembarang tempat.

Besok adalah misi pertamaku untuk menjaga Bai Lian.

Yve menatap langit-langit kamarnya. Ia sangat penasaran, kira-kira bagaimana seorang bodyguard menjaga boss mafia? hal itu tidak pernah terpikir olehnya.

Apa yang terjadi kalau aku gagal melindunginya?

Yve menatap foto diatas meja kecilnya. Itu adalah foto dirinya bersama Tina.

Pasti kakaknya yang akan menjadi sasaran.

Aku akan berjuang untuk besok.

Terpopuler

Comments

Dewi Fajar

Dewi Fajar

beng beng.. kekenyangan /Grin/

2024-03-06

3

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

dasar bapak ngak ada akhlak
anak lgi serius eh datang2 langsung tertawa 😁😁😁😁😁

secara ngak sadar yve dah mulai menyanyangi keluarga barunya

2023-04-11

1

runi nisa

runi nisa

laahhh itu masalah hadiah yve awal nolongin gimana itu? lupa?

2022-11-18

3

lihat semua
Episodes
1 Sang Pangeran
2 Gadis Penyelamat
3 Perjanjian
4 Perintah Sebenarnya
5 Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6 Terpaksa Ikut
7 Suasana Rumah Bai Lian
8 Merahasiakan
9 Bertemu Bodyguard Lain
10 Berhenti Bermain-main
11 Kelelahan
12 Ingin Berhenti
13 Bertemu Tuan Besar Bai
14 Dunia Baru
15 Fokus Pada Bai Lian
16 Misi Pertama
17 Apakah Selamat?
18 Bertemu Dengan Mereka
19 Kembali Menemukan Kejanggalan
20 Keseruan
21 Masih Belum Kalah
22 Tentang Mereka
23 Orang Misterius, Levin
24 Sang Raja Ternyata Dia
25 Dia Mencurigakan
26 Pegawai Baru di Cafe
27 Waspada Padanya
28 Motor Baru
29 Semakin Dekat
30 Mari Bersenang-senang!
31 Dia Peduli?
32 Rencana Pembalasan
33 Mewaspadai
34 Lin Yang Licik
35 Tidak Bisa Mengancamku
36 Tawaran Untukmu
37 Kesepakatan
38 Misi Dibalik Misi
39 Menemukan Ide Menarik
40 Kecelakaan
41 Ternyata Perempuan?
42 Rencana Sukses
43 Ikut Bekerjasama?
44 Kehilangan
45 Rencana Kita Berhasil
46 Dia Orang Baik
47 Mimpi Masa Kecil
48 Kenangan Indah
49 Taman Berbunga Untukmu
50 Cerita Singkat
51 Target Berikutnya
52 Tidak Akan Kubiarkan Mati
53 Tidak Perlu Khawatir
54 Saling Bercanda
55 Prahara Laptop
56 Banyak Pikiran
57 Dia Pergi
58 Siapa Axel?
59 Ingin Membunuhnya
60 Serba Tahu
61 Kembali Sekolah
62 Bai Lian Mampir?!
63 Mengkhawatirkanmu
64 Maaf Mengganggu
65 Perasaan Aneh
66 Sudah Ketahuan
67 Semoga Masih Hidup
68 Dia Ada Disana
69 Menargetkannya
70 Sudahi saja
71 Mulai Penyerangan
72 Bala Bantuan
73 Super Aneh
74 Fakta yang Tersembunyi
75 Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76 Alasan Dari Semuanya
77 Kembali Lagi
78 Kehebohan Semua Orang
79 Makanan yang Ditunggu
80 Pacarku?
81 Dia yang Aneh
82 Mulai Membuat Rencana
83 Rencana yang Matang
84 Rencana Penyerangan Dimulai!
85 Masih Sesuai Rencana
86 Mengambil Semua Bukti
87 Ke-te-mu
88 Akan Menang
89 Waktunya Aku Pergi
90 Masih Tidak Percaya
91 Teorinya
92 Penemuan Kian
93 Dewa Setan
94 Trio L
95 Saat Itu
96 Dia yang Dulu Berbeda
97 Pemikiran Mereka
98 Devian yang Sibuk
99 Menculik Kakek
100 Kejadian yang Dulu
101 Sudah Mati?
102 Kepergian Mereka dan Penyesalan
103 Memaafkan
104 Acara Berkabung
105 Kesenangan Yang Baru
106 Bibit-bibit Mafia
107 Ingin Memukulnya
108 Hanya Sedikit Membalasnya
109 Melihat Setan
110 Pembicaraan Antar Saudara
111 Hitam Putih Kehidupan
112 Pengakuan Levin
113 Keluarga Transparan
114 Rindu Padamu
115 Nasib Leo
116 Dituduh
117 Ketakutan Mereka
118 Ingin Dianggap
119 Semuanya Berlebihan
120 Dia Pilihan yang Tepat
121 Perasaan Bai Lian
122 Tugas Lainnya
123 Ada yang Aneh
124 Motor yang Keren
125 Boss Penakut
126 Rahasia Terbesar Bai Lian
127 Kekhawatirannya
128 Makanan Penuh Cinta
129 Ingin Bersamamu
130 Yang Tidak Peka
131 Jatuh Cinta
132 Kebohongan Terungkap
133 Akhirnya Paham
134 Selama Ini Aku Mencintainya
135 Aku Menunggumu
136 Diam-diam Romantis
137 Happy Ending
138 Akhir Yang Sebenarnya
139 Promosi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Sang Pangeran
2
Gadis Penyelamat
3
Perjanjian
4
Perintah Sebenarnya
5
Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6
Terpaksa Ikut
7
Suasana Rumah Bai Lian
8
Merahasiakan
9
Bertemu Bodyguard Lain
10
Berhenti Bermain-main
11
Kelelahan
12
Ingin Berhenti
13
Bertemu Tuan Besar Bai
14
Dunia Baru
15
Fokus Pada Bai Lian
16
Misi Pertama
17
Apakah Selamat?
18
Bertemu Dengan Mereka
19
Kembali Menemukan Kejanggalan
20
Keseruan
21
Masih Belum Kalah
22
Tentang Mereka
23
Orang Misterius, Levin
24
Sang Raja Ternyata Dia
25
Dia Mencurigakan
26
Pegawai Baru di Cafe
27
Waspada Padanya
28
Motor Baru
29
Semakin Dekat
30
Mari Bersenang-senang!
31
Dia Peduli?
32
Rencana Pembalasan
33
Mewaspadai
34
Lin Yang Licik
35
Tidak Bisa Mengancamku
36
Tawaran Untukmu
37
Kesepakatan
38
Misi Dibalik Misi
39
Menemukan Ide Menarik
40
Kecelakaan
41
Ternyata Perempuan?
42
Rencana Sukses
43
Ikut Bekerjasama?
44
Kehilangan
45
Rencana Kita Berhasil
46
Dia Orang Baik
47
Mimpi Masa Kecil
48
Kenangan Indah
49
Taman Berbunga Untukmu
50
Cerita Singkat
51
Target Berikutnya
52
Tidak Akan Kubiarkan Mati
53
Tidak Perlu Khawatir
54
Saling Bercanda
55
Prahara Laptop
56
Banyak Pikiran
57
Dia Pergi
58
Siapa Axel?
59
Ingin Membunuhnya
60
Serba Tahu
61
Kembali Sekolah
62
Bai Lian Mampir?!
63
Mengkhawatirkanmu
64
Maaf Mengganggu
65
Perasaan Aneh
66
Sudah Ketahuan
67
Semoga Masih Hidup
68
Dia Ada Disana
69
Menargetkannya
70
Sudahi saja
71
Mulai Penyerangan
72
Bala Bantuan
73
Super Aneh
74
Fakta yang Tersembunyi
75
Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76
Alasan Dari Semuanya
77
Kembali Lagi
78
Kehebohan Semua Orang
79
Makanan yang Ditunggu
80
Pacarku?
81
Dia yang Aneh
82
Mulai Membuat Rencana
83
Rencana yang Matang
84
Rencana Penyerangan Dimulai!
85
Masih Sesuai Rencana
86
Mengambil Semua Bukti
87
Ke-te-mu
88
Akan Menang
89
Waktunya Aku Pergi
90
Masih Tidak Percaya
91
Teorinya
92
Penemuan Kian
93
Dewa Setan
94
Trio L
95
Saat Itu
96
Dia yang Dulu Berbeda
97
Pemikiran Mereka
98
Devian yang Sibuk
99
Menculik Kakek
100
Kejadian yang Dulu
101
Sudah Mati?
102
Kepergian Mereka dan Penyesalan
103
Memaafkan
104
Acara Berkabung
105
Kesenangan Yang Baru
106
Bibit-bibit Mafia
107
Ingin Memukulnya
108
Hanya Sedikit Membalasnya
109
Melihat Setan
110
Pembicaraan Antar Saudara
111
Hitam Putih Kehidupan
112
Pengakuan Levin
113
Keluarga Transparan
114
Rindu Padamu
115
Nasib Leo
116
Dituduh
117
Ketakutan Mereka
118
Ingin Dianggap
119
Semuanya Berlebihan
120
Dia Pilihan yang Tepat
121
Perasaan Bai Lian
122
Tugas Lainnya
123
Ada yang Aneh
124
Motor yang Keren
125
Boss Penakut
126
Rahasia Terbesar Bai Lian
127
Kekhawatirannya
128
Makanan Penuh Cinta
129
Ingin Bersamamu
130
Yang Tidak Peka
131
Jatuh Cinta
132
Kebohongan Terungkap
133
Akhirnya Paham
134
Selama Ini Aku Mencintainya
135
Aku Menunggumu
136
Diam-diam Romantis
137
Happy Ending
138
Akhir Yang Sebenarnya
139
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!