Seorang gadis memasuki kelas dengan lesu. Orang-orang disekitarnya menatap dengan penuh umpatan dihati. Tapi gadis berkacamata bulat itu tidak peduli, ia terlalu lelah untuk menanggapi mereka.
"Pagi" Orion lagi-lagi menyapa dengan senyuman bak pangerannya.
Yve hanya mengangguk kemudian menaruh badan lemasnya diatas kursi.
3 hari sudah berlalu semenjak Yve menjadi bodyguard, dan 3 hari ini ia hanya disuruh berlatih menembak. Terdengar biasa saja, tapi yang membuatnya lelah adalah menanggapi Beng. Laki-laki emosional itu selalu mengganggu latihan Yve. Hal yang paling parah terjadi kemarin, saat Yve sedang latihan menembak. Beng tiba-tiba mengangetkan Yve yang sedang menembak, hampir saja peluru itu mengenai paman beruang yang sedang makan cupcake stroberi di gazebo. Alhasil Bai Lian menghukum Yve dan Beng membersihkan kolam renang.
Oh ya ampun! sebenarnya bodyguard itu tugasnya apa sih?!
Tidak sadar Yve memukul-mukul mejanya dengan emosi. Beng sialan!
"Kau baik-baik saja?"
Yve melirik laki-laki disebelahnya. Ekspresi Orion tampak khawatir.
"Aku baik"
Orion sebenarnya ingin bertanya banyak hal pada Yve sekarang. Kenapa Yve tidak bekerja di cafe lagi? kenapa dia jarang terlihat? kenapa lesu? tapi semua pertanyaan itu hanya bisa ia pendam untuk dirinya sendiri. Yve pasti tidak akan menjawabnya, karena ia bukan siapa-siapa. Yve tidak bercerita apapun jadi dia pasti tidak ingin ada yang bertanya.
"Kau terlihat lelah. Istirahatlah yang banyak" Orion hanya bisa mengatakan itu untuk Yve.
"Ya" Yve mulai memejamkan mata dan berniat tidur di kelas lagi.
Yve, aku selalu memperhatikanmu. Tidak bisakah kau sedikit terbuka padaku?
Orion mengambil sebuah buku kemudian membuatnya menjadi benteng untuk menutupi Yve yang sedang tertidur. Ia tidak ingin guru memarahi Yve yang lagi-lagi tidur di kelas. Untung saja bangku mereka berada di belakang, jadi tidak terlalu terlihat oleh guru.
Tidurlah yang nyenyak. Aku hanya bisa melakukan ini.
❀
Yve lagi-lagi terbangun karena bunyi bel tanda istirahat. Ia mengucek mata lelahnya kemudian melihat Orion.
"Kau sudah bangun?" Orion kembali tersenyum sambil membereskan alat tulisnya.
"Lelahnyaaa" Yve meregangkan badan diatas kursi kecil tempatnya duduk. Tidur beberapa menit membuat energinya sedikit terisi kembali.
"Kau kemana saja kemarin? kenapa terlihat sangat kelelahan?" Orion merasa ini saatnya ia bertanya sedikit demi sedikit. Mungkin lama-lama Yve bisa menceritakan semuanya.
"Melakukan sesuatu yang tidak penting"
Jawaban enteng yang sangat tidak diinginkan Orion itu muncul. Yve lagi-lagi tidak ingin bercerita apapun padanya.
Tiba-tiba Yve bangkit dari kursinya dan hendak pergi. Orion yang tidak pernah melihat Yve keluar saat jam istirahat tidak tahan untuk bertanya.
"Mau kemana? tumben sekali" ujar Orion basa-basi.
"Menemui Soni"
Setelah berkata begitu, Yve segera beranjak dari kelasnya.
Soni sebenarnya adalah kakak kelas Yve disekolah. Dia terkenal sebagai berandalan sekolah yang sering hilir mudik di ruang bimbingan konseling. Para guru tidak suka padanya.
Meskipun banyak tingkah dan bermulut besar, Soni bukanlah orang yang pintar berkelahi. Sikap sombongnya akan menciut saat diajak berkelahi. Sungguh orang yang menyebalkan.
Pertemuan Yve dengan Soni cukup unik. Dulu kekasih Soni mengadu kalau Yve menjambak rambutnya di kelas. Soni yang bodoh itu akhirnya menyuruh banyak orang mengeroyok Yve. Dan akhir dari cerita itu adalah Soni yang sekarang menyembah Yve bak dewi. Dia tidak akan bisa apa-apa tanpa mengandalkan Yve.
Soni jugalah yang memperkenalkan Yve dengan dunia balap motor liar. Dia mengajari Yve menjadi joki balapan liar. Tentu saja Yve tidak melakukan itu dengan cuma-cuma, ia menerima lebih dari setengah uang disetiap kemenangannya. Soni hanya bisa mengiyakan itu, karena baginya Yve sangat menakutkan.
"Soni" ucapan pelan yang keluar dari mulut Yve langsung disadari oleh Soni. Jarak mereka yang jauh tidak membuat pendengaran Soni melupakan suara dewinya, Yve.
Setelah meminta ijin pada para siswi yang baru saja digodanya, Soni langsung mendatangi Yve.
"Ada apa?" tanya Soni pelan. Ia ingat kalau Yve tidak ingin orang-orang di sekolah tahu kalau mereka dekat.
"Seingatku nanti malam ada jadwal balapan"
"Ya ada" Soni mengangguk dengan wajah serius. "Dia sangat hebat, julukannya Cosmos. Orang-orang bertaruh besar padamu" Soni terlihat sangat bersemangat saat menjelaskannya.
"Aku tidak ingin ikut"
"Hah?! kenapa?!" Soni tidak percaya Yve yang biasanya sangat antusias ketika ada jadwal balapan tiba-tiba tidak ingin ikut? terlebih lawannya bukan main-main, biasanya Yve tidak sabaran.
"Aku lelah"
"Lelah karena mengurus cafe? oh ayolah, bukankah itu sudah biasa?"
"Kali ini berbeda" Yve mengingat betapa sibuknya ia setelah ini. Latihan menembak lagi ditemani celotehan Beng. Hanya membayangkannya saja sudah membuat Yve lemas.
"Kau harus datang. Bukankah kita sudah lama membahas ini?" Soni masih tidak rela.
"Tidak ya tidak" Yve berlalu meninggalkan Soni yang masih bingung.
❀
Yve berjalan seperti zombie keluar dari kelas. Ia lelah dengan rutinitas barunya, ditambah dengan guru yang terus berbicara mengenai ujian semester. Yve baru ingat kalau nilainya berwarna merah lagi, maka pihak sekolah akan memanggil kakaknya Tina.
Yve sebenarnya bukan murid yang pintar. Ia jarang belajar dan suka tidur didalam kelas. Materi apapun tidak masuk ke kepala gadis itu. Jika kakaknya Tina dipanggil, pasti Yve akan dilarang keluar cafe selama satu bulan, seperti yang sudah sudah. Dan jika ia tidak keluar cafe untuk menjadi bodyguard, Bai Lian akan membunuh Tina atau kembali meneror Yve.
Singkatnya, Yve harus lulus ujian atau nyawa kakaknya akan hilang.
Lucu sekali, Yve tertawa sendiri.
"Apa yang kau tertawakan dasar cupu!" Yve melirik gerombolan siswi yang sekarang sedang menuju kearahnya dengan ekspresi marah.
Yve menghela nafas dengan malas, lalu menatap mereka.
Seperti biasa, itu adalah Titania dan para anak buahnya. Mereka langsung mengerumuni Yve.
"Tadi ada yang melihatmu mengobrol dengan kak Soni di koridor, apa itu benar?!" Titania meninggikan suaranya.
Soni? kenapa tiba-tiba mempermasalahkan Soni?
"Kalau iya memang kenapa?" Yve memiringkan kepalanya dengan bingung.
Plak!
Titania langsung menampar Yve tanpa basa-basi.
"J4lang! kak Soni itu pacarku tahu!"
Setelah dibuat terkejut, Yve sebisa mungkin menahan tawanya. Pacar? oh astaga Soni, semua orang yang berjenis kelamin perempuan kau jadikan pacar? dasar idiot.
"Lalu apa hubungannya denganku? kau mau pamer karena menjadi pacar Soni? kalau aku boleh tanya, kau pacar yang ke berapa? pacar Soni jika disatukan bisa membentuk aliansi Shinobi"
Plak!
Titania kembali menampar Yve. Tapi gadis itu malah tertawa semakin keras. "Kasihan sekali kau"
Wajah Titania berubah merah. Dia marah sekaligus malu. "Kalian jangan diam saja! pukul dia!" bawahan Titania langsung memukuli Yve.
Haaah... aku akan terlambat latihan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Sandisalbiah
tunggu waktu Titania , saat waktunya tepat habislah kau di tangan Yve
2024-04-20
3
アチ
Kyaa so sweet~ 😙
Jiwa jombloku terserang
2022-10-04
2
SionSiona
lebih byk dari desa Konoha 😂
2022-09-14
2