Bertemu Tuan Besar Bai

Yve masuk ke dalam ruang ujian. Ia duduk dan mempersiapkan alat tulisnya. Orang-orang disekelilingnya sibuk berbicara satu sama lain. Mereka memanfaatkan waktu sebelum ujian dengan mengobrol.

Karena tidak memiliki teman, Yve menggunakan waktu seperti ini untuk mengingat materi yang ia pelajari tadi malam, tidak lupa ia juga mengingat penjelasan Beng.

Akhirnya dering bel tanda masuk menggema. Para murid yang asik mengobrol langsung berhamburan ke bangku mereka masing-masing. Tak lama, guru pengawas masuk.

Bukannya langsung memulai tes, guru itu malah sibuk berbicara tentang libur semester. Yve sendiri tidak memperdulikannya. Baginya, lembar jawaban lebih penting.

Setelah pembicaraan panjang lebar, ujian pun dimulai. Yve mengerjakan dengan serius.

1 jam telah berlalu...

Yve sudah selesai dengan jawabannya. Ia sangat gugup sekarang. Apakah jawabannya benar atau tidak. Memikirkannya saja membuat hati tidak tenang.

"Yang sudah selesai boleh dikumpulkan sekarang" seru guru pengawas sambil melihat muridnya satu persatu.

Yve menarik nafas dalam-dalam kemudian maju kedepan. Ia menyerahkan lembar jawabannya lalu pergi dari ruang ujian.

Semoga hasilnya memuaskan.

"Aku pulang" Yve masuk ke dalam cafe dan langsung disambut senyuman lebar dari Tina.

"Bagaimana ujianmu? susah tidak? apa semuanya bisa kau kerjakan?" Tina bertanya dengan antusiasmenya yang tidak wajar.

"Bisa" Yve tersenyum kaku.

"Dengar Yve, kalau kau naik satu tingkat saja. Menjadi ranking 2 dari belakang. Aku akan menghadiahimu mug kucing"

Yve tertawa mendengar perkataan kakaknya. Tina memang orang yang baik.

"Ugh!" kepala Yve tiba-tiba sakit. Ia meringis kesakitan sambil memegang kepalanya.

"Kamu kenapa? kepalamu sakit? butuh obat?" Tina dengan panik menyangga tubuh Yve.

"Kepalaku sakit sekali"

"Orion! bawakan obat sakit kepala!" teriak Tina.

Dengan cepat laki-laki yang sekelas dengan Yve itu datang sambil membawa obat sakit kepala.

"Yve seharusnya kau bilang padaku sedang sakit. Kau bisa naik sepeda bersamaku" Orion menatap Yve dengan cemas.

"Ini cuma sakit kepala" Yve menepis obat sakit kepala yang disodorkan Orion.

"Mau ke mana?" Tina mengikuti Yve.

"Ke kamar, ganti baju. Lalu pergi bekerja" ucap Yve dengan tubuh sempoyongan.

"Libur saja. Siapa bossmu? biar kakak yang meminta ijin"

Bossku adalah boss mafia. Bagaimana meminta ijin?

"Aku baik-baik saja" Yve mulai menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

BRUK!

"Yve!!!"

Pandangan semakin buram. Dan adegan terakhir yang dilihat Yve adalah Tina dan Orion yang sedang berlari kearahnya dengan panik.

Beberapa jam kemudian

Orion masuk ke kamar Yve. Ia bermaksud melihat keadaan Yve yang masih pingsan sebelum pulang kerja.

Tadi Yve pingsan dan jatuh dari tangga. Setelah itu Orion membawanya ke kamar, lalu bossnya Tina mengobati luka Yve akibat jatuh.

Orion kembali menghela nafas. Ia sangat khawatir sekarang. Yve adalah gadis yang disukainya. Tapi gadis itu bekerja ditempat asing dan terlihat sangat pucat setiap hari. Apa tidak ada yang bisa ia lakukan?

Orion yang sedari tadi melihat wajah Yve terkejut karena kening gadis itu bekerut. Dia akan bangun!

"Yve, kau dengar, aku?" Orion sedikit menggerakkan tangan Yve untuk membuat gadis itu sadar.

"Apa yang terjadi?" Yve membuka mata dengan perlahan, kemudian tangannya reflek memegang kepala yang masih terasa sedikit pusing itu.

"Kau pingsan dan jatuh dari tangga" Orion menjelaskan dengan singkat kejadian beberapa jam yang lalu.

Yve melirik Orion sebentar kemudian berekspresi bingung. "Kenapa kau di kamarku?"

"Ah itu... sebelum pulang ke rumah, aku ingin melihat keadaanmu dulu" Orion menggeruk tengkuknya dengan canggung. Rambut hitam pendeknya bergerak naik turun karena tangannya.

"Pulang?" Yve berpikir sebentar.

"Apa kepalamu masih sakit? atau badanmu terasa kurang enak? aku punya roti isi abon kesukaanmu kalau lapar" tanya Orion dengan perhatian.

"Jam berapa sekarang?!"

Orion sedikit murung saat pertanyaannya yang banyak itu tidak dijawab satupun oleh Yve. Gadis itu malah bertanya jam dengan panik.

"Sudah jam 5 sore, cafe sudah tutup"

"Apa?! jam 5?!" Yve segera bangkit dari ranjangnya. "Aku terlambat!!!"

"Yve, bisakah kau libur dulu beberapa hari? kau sakit, bossmu pasti memakluminya"

"Tidak" Yve buru-buru memakai jaketnya.

Setelah selesai memakai jaket, Yve bergegas menuju pintu.

"Tunggu" Orion menarik tangan Yve dan mencegahnya kembali bergerak.

"Aku sudah terlambat. Lepaskan sekarang, atau aku akan melepaskannya dengan paksa" Yve menatap Orion dengan tajam.

"Sebenarnya selama ini kau kerja apa? setiap hari selalu terlihat lesu dan pucat. Bahkan jika kau pergi balapan liar pun tidak akan terlihat seperti itu. Jika melelahkan lebih baik kau berhenti kerja disana! kau tidak tahu... KAU TIDAK TAHU KALAU AKU BEGITU MENGKHAWATIRKANMU!" Orion akhirnya mengatakan pikirannya selama ini.

"Yve... " Orion menarik nafasnya lagi, kali ini dengan gugup. "Sebenarnya selama ini aku menyu-"

"Bukan urusanmu"

Eh?

"Aku kerja apa, itu bukan urusanmu" tatapan dingin Yve masuk dalam penglihatan Orion.

"Benar juga" Orion melepaskan tangan Yve. "Itu... bukan urusanku"

Setelah tangannya terlepas, Yve buru-buru pergi.

Di tangga, Yve berpapasan dengan Tina yang sedang membawa nampan berisi bubur, ia sangat terkejut melihat Yve yang sudah sadar dan setengah berlari melewatinya.

"Yve! kamu mau kemana?!" pekik Tina.

"Berangkat kerja" Yve menjawab sambil berjalan tergesa-gesa pergi.

"Kau terlambat latihan!"

Sekarang Yve sedang berada di lapangan tembak sambil dimarahi oleh Bai Lian.

Tadi saat Yve tiba, ternyata bertepatan dengan Bai Lian yang sedang melihat para bodyguardnya. Ia marah saat mengetahui Yve tidak ada.

"Kau tahu, aku bisa melakukan apapun yang kumau. Jadi jika kau terlambat lagi-"

"Aku mengerti, apa kau sudah selesai bicara?"

Perkataan Yve yang tidak sopan itu membuat Bai Lian semakin emosi. "Kau ini-"

"Tuan, sudahlah, Yve juga sudah datang, tidak perlu marah lagi" Devian mencoba melerai. Entah pertengkaran siapapun itu, Devian akan selalu jadi penengah.

Bai Lian masih menunjukkan ekspresi marah, "kalau begitu kau pulang 2 jam lebih lama, dan bersihkan kolam renang!"

Boss mafia itu akhirnya pergi, membuat semua bodyguard yang melihat menghela nafas lega.

"Adikku, apa kau baik-baik saja?" Beng mendekati Yve kemudian menepuk pundaknya.

Yve terdiam, ia melihat sosok Bai Lian yang masih berada dalam jarak pandangnya.

"Bai Lian!!!"

Teriakan Yve membuat semua orang terkejut.

Bai Lian yang berada dikejauhan sepontan menoleh.

"Aku ingin berhenti menjadi bodyguard!!!"

"APA?!" semua orang kembali terkejut.

Lalu tiba-tiba seseorang muncul dari belakang Bai Lian. Itu adalah seorang pria paruh baya dengan sebatang rokok yang tinggal setengah disudut mulutnya.

"Beliau..."

Yve dapat mendengar dengan jelas suara Beng yang seperti orang ketakutan.

"Memangnya siapa kakek tua itu?" tanya Yve heran.

South dari balik punggung Yve berkata dengan panik, "ssstt! nanti beliau dengar"

Pria paruh baya itu berjalan mendekati Yve. Meskipun sudah tua, masih ada bekas otot-otot dikedua lengannya, bahkan memakai baju berlengan pun masih bisa memperlihatkan ototnya.

"Hoho... apakah kamu bilang ingin berhenti menjadi bodyguard?" Pria paruh baya itu bertanya setelah berhadapan dengan Yve.

"Apa urusanmu kakek?"

"Jangan bicara begitu!!!" Beng mulai histeris.

"Haha aku dipanggil kakek"

"Tuan besar, dia adalah bodyguard baru, mohon dimaafkan" Beng membungkuk di depan orang yang dipanggil kakek oleh Yve itu.

"Siapa kakek ini?" Yve memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Jangan panggil kakek lagi! beliau adalah Bai Jun, ayah tuan Bai Lian" Devian ikut bersuara.

"Ayah?!"

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Hadeh Yve.. 🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀

2024-04-20

3

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

kemajuan sih dari rangking satu dari belakang 😅

2023-09-26

1

アチ

アチ

Tau-tau jd ranking 2 dari depan 😗

2022-10-05

3

lihat semua
Episodes
1 Sang Pangeran
2 Gadis Penyelamat
3 Perjanjian
4 Perintah Sebenarnya
5 Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6 Terpaksa Ikut
7 Suasana Rumah Bai Lian
8 Merahasiakan
9 Bertemu Bodyguard Lain
10 Berhenti Bermain-main
11 Kelelahan
12 Ingin Berhenti
13 Bertemu Tuan Besar Bai
14 Dunia Baru
15 Fokus Pada Bai Lian
16 Misi Pertama
17 Apakah Selamat?
18 Bertemu Dengan Mereka
19 Kembali Menemukan Kejanggalan
20 Keseruan
21 Masih Belum Kalah
22 Tentang Mereka
23 Orang Misterius, Levin
24 Sang Raja Ternyata Dia
25 Dia Mencurigakan
26 Pegawai Baru di Cafe
27 Waspada Padanya
28 Motor Baru
29 Semakin Dekat
30 Mari Bersenang-senang!
31 Dia Peduli?
32 Rencana Pembalasan
33 Mewaspadai
34 Lin Yang Licik
35 Tidak Bisa Mengancamku
36 Tawaran Untukmu
37 Kesepakatan
38 Misi Dibalik Misi
39 Menemukan Ide Menarik
40 Kecelakaan
41 Ternyata Perempuan?
42 Rencana Sukses
43 Ikut Bekerjasama?
44 Kehilangan
45 Rencana Kita Berhasil
46 Dia Orang Baik
47 Mimpi Masa Kecil
48 Kenangan Indah
49 Taman Berbunga Untukmu
50 Cerita Singkat
51 Target Berikutnya
52 Tidak Akan Kubiarkan Mati
53 Tidak Perlu Khawatir
54 Saling Bercanda
55 Prahara Laptop
56 Banyak Pikiran
57 Dia Pergi
58 Siapa Axel?
59 Ingin Membunuhnya
60 Serba Tahu
61 Kembali Sekolah
62 Bai Lian Mampir?!
63 Mengkhawatirkanmu
64 Maaf Mengganggu
65 Perasaan Aneh
66 Sudah Ketahuan
67 Semoga Masih Hidup
68 Dia Ada Disana
69 Menargetkannya
70 Sudahi saja
71 Mulai Penyerangan
72 Bala Bantuan
73 Super Aneh
74 Fakta yang Tersembunyi
75 Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76 Alasan Dari Semuanya
77 Kembali Lagi
78 Kehebohan Semua Orang
79 Makanan yang Ditunggu
80 Pacarku?
81 Dia yang Aneh
82 Mulai Membuat Rencana
83 Rencana yang Matang
84 Rencana Penyerangan Dimulai!
85 Masih Sesuai Rencana
86 Mengambil Semua Bukti
87 Ke-te-mu
88 Akan Menang
89 Waktunya Aku Pergi
90 Masih Tidak Percaya
91 Teorinya
92 Penemuan Kian
93 Dewa Setan
94 Trio L
95 Saat Itu
96 Dia yang Dulu Berbeda
97 Pemikiran Mereka
98 Devian yang Sibuk
99 Menculik Kakek
100 Kejadian yang Dulu
101 Sudah Mati?
102 Kepergian Mereka dan Penyesalan
103 Memaafkan
104 Acara Berkabung
105 Kesenangan Yang Baru
106 Bibit-bibit Mafia
107 Ingin Memukulnya
108 Hanya Sedikit Membalasnya
109 Melihat Setan
110 Pembicaraan Antar Saudara
111 Hitam Putih Kehidupan
112 Pengakuan Levin
113 Keluarga Transparan
114 Rindu Padamu
115 Nasib Leo
116 Dituduh
117 Ketakutan Mereka
118 Ingin Dianggap
119 Semuanya Berlebihan
120 Dia Pilihan yang Tepat
121 Perasaan Bai Lian
122 Tugas Lainnya
123 Ada yang Aneh
124 Motor yang Keren
125 Boss Penakut
126 Rahasia Terbesar Bai Lian
127 Kekhawatirannya
128 Makanan Penuh Cinta
129 Ingin Bersamamu
130 Yang Tidak Peka
131 Jatuh Cinta
132 Kebohongan Terungkap
133 Akhirnya Paham
134 Selama Ini Aku Mencintainya
135 Aku Menunggumu
136 Diam-diam Romantis
137 Happy Ending
138 Akhir Yang Sebenarnya
139 Promosi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Sang Pangeran
2
Gadis Penyelamat
3
Perjanjian
4
Perintah Sebenarnya
5
Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6
Terpaksa Ikut
7
Suasana Rumah Bai Lian
8
Merahasiakan
9
Bertemu Bodyguard Lain
10
Berhenti Bermain-main
11
Kelelahan
12
Ingin Berhenti
13
Bertemu Tuan Besar Bai
14
Dunia Baru
15
Fokus Pada Bai Lian
16
Misi Pertama
17
Apakah Selamat?
18
Bertemu Dengan Mereka
19
Kembali Menemukan Kejanggalan
20
Keseruan
21
Masih Belum Kalah
22
Tentang Mereka
23
Orang Misterius, Levin
24
Sang Raja Ternyata Dia
25
Dia Mencurigakan
26
Pegawai Baru di Cafe
27
Waspada Padanya
28
Motor Baru
29
Semakin Dekat
30
Mari Bersenang-senang!
31
Dia Peduli?
32
Rencana Pembalasan
33
Mewaspadai
34
Lin Yang Licik
35
Tidak Bisa Mengancamku
36
Tawaran Untukmu
37
Kesepakatan
38
Misi Dibalik Misi
39
Menemukan Ide Menarik
40
Kecelakaan
41
Ternyata Perempuan?
42
Rencana Sukses
43
Ikut Bekerjasama?
44
Kehilangan
45
Rencana Kita Berhasil
46
Dia Orang Baik
47
Mimpi Masa Kecil
48
Kenangan Indah
49
Taman Berbunga Untukmu
50
Cerita Singkat
51
Target Berikutnya
52
Tidak Akan Kubiarkan Mati
53
Tidak Perlu Khawatir
54
Saling Bercanda
55
Prahara Laptop
56
Banyak Pikiran
57
Dia Pergi
58
Siapa Axel?
59
Ingin Membunuhnya
60
Serba Tahu
61
Kembali Sekolah
62
Bai Lian Mampir?!
63
Mengkhawatirkanmu
64
Maaf Mengganggu
65
Perasaan Aneh
66
Sudah Ketahuan
67
Semoga Masih Hidup
68
Dia Ada Disana
69
Menargetkannya
70
Sudahi saja
71
Mulai Penyerangan
72
Bala Bantuan
73
Super Aneh
74
Fakta yang Tersembunyi
75
Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76
Alasan Dari Semuanya
77
Kembali Lagi
78
Kehebohan Semua Orang
79
Makanan yang Ditunggu
80
Pacarku?
81
Dia yang Aneh
82
Mulai Membuat Rencana
83
Rencana yang Matang
84
Rencana Penyerangan Dimulai!
85
Masih Sesuai Rencana
86
Mengambil Semua Bukti
87
Ke-te-mu
88
Akan Menang
89
Waktunya Aku Pergi
90
Masih Tidak Percaya
91
Teorinya
92
Penemuan Kian
93
Dewa Setan
94
Trio L
95
Saat Itu
96
Dia yang Dulu Berbeda
97
Pemikiran Mereka
98
Devian yang Sibuk
99
Menculik Kakek
100
Kejadian yang Dulu
101
Sudah Mati?
102
Kepergian Mereka dan Penyesalan
103
Memaafkan
104
Acara Berkabung
105
Kesenangan Yang Baru
106
Bibit-bibit Mafia
107
Ingin Memukulnya
108
Hanya Sedikit Membalasnya
109
Melihat Setan
110
Pembicaraan Antar Saudara
111
Hitam Putih Kehidupan
112
Pengakuan Levin
113
Keluarga Transparan
114
Rindu Padamu
115
Nasib Leo
116
Dituduh
117
Ketakutan Mereka
118
Ingin Dianggap
119
Semuanya Berlebihan
120
Dia Pilihan yang Tepat
121
Perasaan Bai Lian
122
Tugas Lainnya
123
Ada yang Aneh
124
Motor yang Keren
125
Boss Penakut
126
Rahasia Terbesar Bai Lian
127
Kekhawatirannya
128
Makanan Penuh Cinta
129
Ingin Bersamamu
130
Yang Tidak Peka
131
Jatuh Cinta
132
Kebohongan Terungkap
133
Akhirnya Paham
134
Selama Ini Aku Mencintainya
135
Aku Menunggumu
136
Diam-diam Romantis
137
Happy Ending
138
Akhir Yang Sebenarnya
139
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!