Suasana Rumah Bai Lian

Yve terduduk diatas tanah penuh kerikil dibawahnya. Dia kalah oleh Bai Lian. Apakah dia benar-benar akan berakhir menjadi bodyguard orang itu?

Yve kembali melirik kearah cafe. Orang yang menodongkan pisau sudah pergi, dan para pelanggan terlihat senang setelah tau nyawa mereka tidak lagi terancam.

Apa yang harus aku katakan pada kak Tina?

Yve menatap kakaknya dari jauh. Penglihatannya hanya tertuju pada perempuan imut yang sedang tersenyum itu. Ekspresi lembut diwajahnya sangat kontras dengan sifatnya. Yve tidak bisa membiarkannya sedih seandainya tahu kalau ia dipaksa menjadi bodyguard oleh seseorang. Kali ini ia harus berbohong pada Tina lagi. Kebohongan terbesar akan dimulai. Tidak lagi hanya sekedar bohong tidak akan merokok atau minum minuman keras.

Yve bangkit dan mengambil tas punggungnya. Ia menepuk-nepuk wajahnya sebentar, kemudian berjalan menuju cafe.

"Kenapa kamu sudah pulang?" tanya Tina heran setelah melihat Yve masuk cafe dengan lesu.

"Seperti biasa" jawab Yve sambil meletakkan tasnya diatas meja.

"Tidak berkelahi kan?" ekspresi Tina mulai terlihat curiga.

Yve menggeleng dengan cepat.

"Baiklah, ganti baju kemudian bantu aku ya. Tapi kalau lelah, tidur saja" ucap Tina sambil tangannya mengambil beberapa nampan.

Yve mengangguk, kemudian berjalan menuju kamarnya sambil menyeret tas sekolah yang sebenarnya kosong itu.

Setelah sampai di kamar kecilnya, Yve langsung membanting tubuh lemasnya keatas kasur. Mulutnya masih sibuk mengumpati Bai Lian. Cara licik dari orang itu benar-benar membuat Yve muak.

Setelah puas memberikan mantra kutukan untuk Bai Lian, Yve mulai berganti pakaian. Kali ini pikirannya berubah menjadi penasaran dengan Bai Lian.

Sebenarnya siapa orang itu? pekerjaan apa yang membuatnya begitu membutuhkan bodyguard? dan kenapa dia bisa menyudutkan Yve dengan orang-orang aneh yang mengganggu cafenya?

Pasti bukan orang sembarangan

Setelah selesai berganti baju, Yve segera menghampiri Tina. Selama ini, Yve tinggal di lantai 2 cafe milik Tina. Jadi tidak butuh waktu lama bagi Yve untuk menemui kakaknya itu.

"Apa yang harus kubantu?" Yve memakai celmek yang menjadi seragam pelayan cafe sambil menghampiri Tina.

"Bantu aku membawa ini" Tina menunjuk nampan yang sudah diisi pesanan.

"Yve cantik hari ini" puji kak Ann disela kegiatannya mencuci piring. Wanita yang baru saja menikah itu suka sekali memuji Yve setiap hari.

"Kak Ann juga cantik" Yve tersenyum sambil mengatakannya.

"Oh ya ampun! kamu terlihat seperti laki-laki kalau memakai pakaian itu" Ann melirik hoodie bergambar truk monster yang melekat ditubuh Yve. "Cantik dan tampan, senyumanmu membuat hatiku meleleh"

"Oh? apa kak Ann butuh cangkir untuk menampung hati yang meleleh itu?" senyum jahil Yve selalu keluar untuk kak Ann.

"Yes pleaseee"

"Kalian ini. Ayo kembali bekerja" perintah Tina, yang padahal ikut menikmati perbincangan Yve dan Ann.

"Aduh bossnya marah. Yve sayang, ayo kembali bekerja" bisik Ann dengan suara yang sengaja dibuat keras itu.

Yve hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Bisa-bisanya ada orang yang kelewat aneh seperti kak Ann ini.

Hari berlangsung dengan cepat. Setelah insiden Tina yang ditodong pisau, tidak ada kejadian aneh seperti yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Semua kembali seperti semula.

Sekarang sudah masuk jam tutup cafe. Orion yang datang sepulang sekolah menjadi orang yang pertama kali pulang, jam kerjanya memang sedikit karena ia masih harus belajar. Lalu Ann juga sudah menghilang dari cafe, ia selalu pulang setelah mencuci piring dan gelas seperti biasa.

Saat ini hanya ada Yve yang sedang mengelap meja, dan Tina yang sedang mengelap gelas setelah beberapa saat yang lalu dicuci oleh Ann.

Saat aku menjadi bodyguard, pasti aku tidak bisa membantu kak Tina menjaga cafe. Apakah aku harus ijin sekarang?

Yve diam-diam melirik Tina. Tidak disangka kakaknya itu sadar dengan lirikan Yve.

"Apa ada yang ingin kau bicarakan?" tanya Tina sambil tersenyum dengan ramah.

Yve menunduk, ia mempersiapkan diri untuk kembali membohongi Tina.

"Kak... bolehkah aku..." Yve masih ragu untuk melanjutkan kalimatnya. Haruskah ia bohong? atau jujur saja?

"Ada apa? katakan saja"

"Bolehkah aku bekerja di tempat lain?" dengan gugup Yve mencoba menangkap ekspresi Tina. Seperti dugaannya, perempuan imut itu terkejut dengan perkataan Yve.

"Ditempat lain? dimana?"

"Em... di..." Yve coba memikirkan alasan. Menjadi bodyguard pasti harus selalu berada disisi tuannya. Berarti dia akan super sibuk. Kira-kira pekerjaan apa yang membutuhkan waktu lama untuk pulang?

"Yve, kau tidak sedang membohongi aku kan?" Tina menatap Yve penuh kecurigaan. Bagaimanapun dia sudah sering dibohongi Yve. Misalnya ketika adiknya itu ijin ke minimarket, ternyata malah pergi balapan liar. Dan tentu saja masih banyak lagi.

"Tidak!" sanggah Yve cepat. "Temanku yang memiliki bengkel motor bilang sedang membutuhkan pegawai. Kak Tina tahukan kalau aku suka sekali dengan motor. Jadi... aku ingin bekerja disana" tangan Yve meremas kain lap mejanya dengan kuat. Dia selalu merasa bersalah setelah membohongi kakaknya.

"Temanmu? apakah itu Soni?" Tina selalu ingat dengan Soni, orang yang menjadikan Yve joki balapan liar. Menurut Tina, dia adalah laki-laki sampah.

"Bukan, temanku yang lain" Yve tahu kalau Tina tidak menyukai Soni. Jadi supaya ia tidak ditentang, sebaiknya jangan menyebut Soni.

"Baiklah. Kalau begitu boleh" Tina kembali menunjukkan senyum ramahnya. "Aku juga berpikir kalau kau harus mencoba bidang lain yang kau sukai"

"Terimakasih kak"

Tina mengangguk mendengar perkataan Yve, kemudian melanjutkan kegiatannya mengelap gelas.

Keesokan harinya. Sepulang sekolah, Yve langsung mencari rumah Bai Lian. Seragam sekolah masih melekat di tubuh Yve. Kata Bai Lian, ia hanya harus menandatangani perjanjian kemudian melihat bodyguardnya yang lain. Seharusnya tidak membutuhkan waktu lama kan?

Setelah berjalan sambil menengok kanan kiri, akhirnya Yve menemukan sebuah rumah. Tapi sepertinya cukup lucu jika hanya menyebutnya rumah, pasalnya itu terlalu besar untuk ukuran rumah, lebih cocok disebut istana.

Yve melihat nomor di gerbang raksasa didepannya, kemudian mencocokkannya dengan alamat yang tertera di kartu nama Bai Lian. Ternyata sama!

Astaga, orang ini sangat kaya

Yve terpukau melihat rumah mewah yang bisa dilihat dari gerbang itu. Bangunan 3 lantai dengan banyak balkon dan pilar besar membuat mata Yve silau membayangkan tumpukan uang yang banyak untuk pengerjaannya.

"Apa ada masalah nak?" seorang pria dengan pakaian rapi menanyai Yve dari balik gerbang.

Bahkan satpam pun pakai jas?!

"Aku ingin bertemu dengan orang ini" Yve memperlihatkan kartu nama yang sedari tadi ia bawa.

"Tuan muda Lian?!" Pria itu malah terkejut.

Tunggu, apa katanya? tuan muda?

"Apa tuan muda Lian sendiri yang memberikannya?" Pria itu kembali bertanya. Tapi kali ini dia melirik tampilan Yve dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ck! ck! ck! apa sekarang anak sekolahan menjadi selera barunya tuan muda?

"Iya dia memberikannya sendiri" jawaban cepat dari Yve membuat pria tadi mengangguk.

"Baiklah boleh masuk"

Pintu gerbang setinggi 3 meter itu mulai terbuka perlahan. Sungguh gerbang yang selaras dengan rumahnya, sama-sama besar.

Yve masuk dengan perlahan. Satpam tadi tidak mengantarnya, dan memilih tetap duduk didekat gerbang. Yve tidak tahu harus kemana, jadi ia hanya berjalan sesuai instingnya.

Halaman depan rumah megah ini sangat luas, Yve memerlukan waktu 5 menit untuk mencapai teras. Disana ada beberapa orang yang juga berpakaian rapi. Cukup aneh melihat orang-orang yang memakai jas bersliweran.

"Siapa kamu?" seorang laki-laki yang tinggi badannya hampir menyamai Yve bertanya dengan cepat.

"Yvenia Guilieta. Aku disuruh kemari oleh orang yang ada di kartu nama ini" Yve kembali memperlihatkan kartu nama Bai Lian. Dan ekspresi terkejut mereka saat melihatnya sama seperti satpam di gerbang tadi.

Sempat saling lirik dengan teman yang berdiri disampingnya, akhirnya orang yang menanyai Yve itu kembali membuka suara, "namaku Bernard, salah satu bodyguard tuan Bai Lian"

Bernard? sepintas mengingatkanku pada kartun beruang.

"Baiklah paman beruang, bisa tolong antarkan aku menemui tuan Bai itu?"

"Beruang?! gadis kecil jangan membuatku marah" Bernard menunjukkan ekspresi tidak suka, sementara Yve hanya mengangkat bahu.

"Namamu mirip beruang"

"Kau-"

"Sudahlah, dia tamu tuan Bai Lian, sebaiknya kita antarkan dia kesana" orang yang berdiri di samping Bernard mulai menenangkan temannya itu.

Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar. Seseorang keluar dari dalam rumah dan menuju tempat Yve.

"Sudah datang rupanya"

Cih! Bai Lian

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Bernard Bear, si beruang o'on.. 🤭🤭

2024-04-20

2

Daimatus

Daimatus

wkwkwkwkkk

2023-10-28

1

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

beruang kan kaya paman

2023-06-14

2

lihat semua
Episodes
1 Sang Pangeran
2 Gadis Penyelamat
3 Perjanjian
4 Perintah Sebenarnya
5 Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6 Terpaksa Ikut
7 Suasana Rumah Bai Lian
8 Merahasiakan
9 Bertemu Bodyguard Lain
10 Berhenti Bermain-main
11 Kelelahan
12 Ingin Berhenti
13 Bertemu Tuan Besar Bai
14 Dunia Baru
15 Fokus Pada Bai Lian
16 Misi Pertama
17 Apakah Selamat?
18 Bertemu Dengan Mereka
19 Kembali Menemukan Kejanggalan
20 Keseruan
21 Masih Belum Kalah
22 Tentang Mereka
23 Orang Misterius, Levin
24 Sang Raja Ternyata Dia
25 Dia Mencurigakan
26 Pegawai Baru di Cafe
27 Waspada Padanya
28 Motor Baru
29 Semakin Dekat
30 Mari Bersenang-senang!
31 Dia Peduli?
32 Rencana Pembalasan
33 Mewaspadai
34 Lin Yang Licik
35 Tidak Bisa Mengancamku
36 Tawaran Untukmu
37 Kesepakatan
38 Misi Dibalik Misi
39 Menemukan Ide Menarik
40 Kecelakaan
41 Ternyata Perempuan?
42 Rencana Sukses
43 Ikut Bekerjasama?
44 Kehilangan
45 Rencana Kita Berhasil
46 Dia Orang Baik
47 Mimpi Masa Kecil
48 Kenangan Indah
49 Taman Berbunga Untukmu
50 Cerita Singkat
51 Target Berikutnya
52 Tidak Akan Kubiarkan Mati
53 Tidak Perlu Khawatir
54 Saling Bercanda
55 Prahara Laptop
56 Banyak Pikiran
57 Dia Pergi
58 Siapa Axel?
59 Ingin Membunuhnya
60 Serba Tahu
61 Kembali Sekolah
62 Bai Lian Mampir?!
63 Mengkhawatirkanmu
64 Maaf Mengganggu
65 Perasaan Aneh
66 Sudah Ketahuan
67 Semoga Masih Hidup
68 Dia Ada Disana
69 Menargetkannya
70 Sudahi saja
71 Mulai Penyerangan
72 Bala Bantuan
73 Super Aneh
74 Fakta yang Tersembunyi
75 Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76 Alasan Dari Semuanya
77 Kembali Lagi
78 Kehebohan Semua Orang
79 Makanan yang Ditunggu
80 Pacarku?
81 Dia yang Aneh
82 Mulai Membuat Rencana
83 Rencana yang Matang
84 Rencana Penyerangan Dimulai!
85 Masih Sesuai Rencana
86 Mengambil Semua Bukti
87 Ke-te-mu
88 Akan Menang
89 Waktunya Aku Pergi
90 Masih Tidak Percaya
91 Teorinya
92 Penemuan Kian
93 Dewa Setan
94 Trio L
95 Saat Itu
96 Dia yang Dulu Berbeda
97 Pemikiran Mereka
98 Devian yang Sibuk
99 Menculik Kakek
100 Kejadian yang Dulu
101 Sudah Mati?
102 Kepergian Mereka dan Penyesalan
103 Memaafkan
104 Acara Berkabung
105 Kesenangan Yang Baru
106 Bibit-bibit Mafia
107 Ingin Memukulnya
108 Hanya Sedikit Membalasnya
109 Melihat Setan
110 Pembicaraan Antar Saudara
111 Hitam Putih Kehidupan
112 Pengakuan Levin
113 Keluarga Transparan
114 Rindu Padamu
115 Nasib Leo
116 Dituduh
117 Ketakutan Mereka
118 Ingin Dianggap
119 Semuanya Berlebihan
120 Dia Pilihan yang Tepat
121 Perasaan Bai Lian
122 Tugas Lainnya
123 Ada yang Aneh
124 Motor yang Keren
125 Boss Penakut
126 Rahasia Terbesar Bai Lian
127 Kekhawatirannya
128 Makanan Penuh Cinta
129 Ingin Bersamamu
130 Yang Tidak Peka
131 Jatuh Cinta
132 Kebohongan Terungkap
133 Akhirnya Paham
134 Selama Ini Aku Mencintainya
135 Aku Menunggumu
136 Diam-diam Romantis
137 Happy Ending
138 Akhir Yang Sebenarnya
139 Promosi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Sang Pangeran
2
Gadis Penyelamat
3
Perjanjian
4
Perintah Sebenarnya
5
Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6
Terpaksa Ikut
7
Suasana Rumah Bai Lian
8
Merahasiakan
9
Bertemu Bodyguard Lain
10
Berhenti Bermain-main
11
Kelelahan
12
Ingin Berhenti
13
Bertemu Tuan Besar Bai
14
Dunia Baru
15
Fokus Pada Bai Lian
16
Misi Pertama
17
Apakah Selamat?
18
Bertemu Dengan Mereka
19
Kembali Menemukan Kejanggalan
20
Keseruan
21
Masih Belum Kalah
22
Tentang Mereka
23
Orang Misterius, Levin
24
Sang Raja Ternyata Dia
25
Dia Mencurigakan
26
Pegawai Baru di Cafe
27
Waspada Padanya
28
Motor Baru
29
Semakin Dekat
30
Mari Bersenang-senang!
31
Dia Peduli?
32
Rencana Pembalasan
33
Mewaspadai
34
Lin Yang Licik
35
Tidak Bisa Mengancamku
36
Tawaran Untukmu
37
Kesepakatan
38
Misi Dibalik Misi
39
Menemukan Ide Menarik
40
Kecelakaan
41
Ternyata Perempuan?
42
Rencana Sukses
43
Ikut Bekerjasama?
44
Kehilangan
45
Rencana Kita Berhasil
46
Dia Orang Baik
47
Mimpi Masa Kecil
48
Kenangan Indah
49
Taman Berbunga Untukmu
50
Cerita Singkat
51
Target Berikutnya
52
Tidak Akan Kubiarkan Mati
53
Tidak Perlu Khawatir
54
Saling Bercanda
55
Prahara Laptop
56
Banyak Pikiran
57
Dia Pergi
58
Siapa Axel?
59
Ingin Membunuhnya
60
Serba Tahu
61
Kembali Sekolah
62
Bai Lian Mampir?!
63
Mengkhawatirkanmu
64
Maaf Mengganggu
65
Perasaan Aneh
66
Sudah Ketahuan
67
Semoga Masih Hidup
68
Dia Ada Disana
69
Menargetkannya
70
Sudahi saja
71
Mulai Penyerangan
72
Bala Bantuan
73
Super Aneh
74
Fakta yang Tersembunyi
75
Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76
Alasan Dari Semuanya
77
Kembali Lagi
78
Kehebohan Semua Orang
79
Makanan yang Ditunggu
80
Pacarku?
81
Dia yang Aneh
82
Mulai Membuat Rencana
83
Rencana yang Matang
84
Rencana Penyerangan Dimulai!
85
Masih Sesuai Rencana
86
Mengambil Semua Bukti
87
Ke-te-mu
88
Akan Menang
89
Waktunya Aku Pergi
90
Masih Tidak Percaya
91
Teorinya
92
Penemuan Kian
93
Dewa Setan
94
Trio L
95
Saat Itu
96
Dia yang Dulu Berbeda
97
Pemikiran Mereka
98
Devian yang Sibuk
99
Menculik Kakek
100
Kejadian yang Dulu
101
Sudah Mati?
102
Kepergian Mereka dan Penyesalan
103
Memaafkan
104
Acara Berkabung
105
Kesenangan Yang Baru
106
Bibit-bibit Mafia
107
Ingin Memukulnya
108
Hanya Sedikit Membalasnya
109
Melihat Setan
110
Pembicaraan Antar Saudara
111
Hitam Putih Kehidupan
112
Pengakuan Levin
113
Keluarga Transparan
114
Rindu Padamu
115
Nasib Leo
116
Dituduh
117
Ketakutan Mereka
118
Ingin Dianggap
119
Semuanya Berlebihan
120
Dia Pilihan yang Tepat
121
Perasaan Bai Lian
122
Tugas Lainnya
123
Ada yang Aneh
124
Motor yang Keren
125
Boss Penakut
126
Rahasia Terbesar Bai Lian
127
Kekhawatirannya
128
Makanan Penuh Cinta
129
Ingin Bersamamu
130
Yang Tidak Peka
131
Jatuh Cinta
132
Kebohongan Terungkap
133
Akhirnya Paham
134
Selama Ini Aku Mencintainya
135
Aku Menunggumu
136
Diam-diam Romantis
137
Happy Ending
138
Akhir Yang Sebenarnya
139
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!