Keesokan harinya
Sinar matahari belum muncul, langit masih gelap gulita bak malam hari. Yve dengan semangat mulai berganti pakaian. Entah kenapa ia begitu bersemangat. Mungkin karena hari ini misi pertamanya menjaga Bai Lian. Latihan kerasnya selama beberapa waktu terakhir akan diuji hari ini.
Yve menatap dirinya didepan cermin. Dengan mengenakan hoodie dan celana jeans membuatnya terlihat seperti seorang laki-laki sekarang. Tapi senyum puas mengembang di wajah Yve. Ia lebih suka berpenampilan seperti laki-laki.
Dengan digap Yve menyambar kunci cafe. Ia ingin keluar sekarang.
❀
Pukul 04.30 am
Yve akhirnya sampai di rumah Bai Lian. Langit sudah mulai berubah warna disana.
Setelah diijinkan masuk, Yve segera menuju gazebo seperti biasa.
Ternyata disana sudah ada para bodyguard inti yang sedang bersiap. Kenapa begitu terburu-buru? ini masih pagi.
"Pagi" Yve menghampiri teman-temannya.
"Dia sudah disini, ayo mulai katakan rencananya" South berkata dengan cepat sembari tangannya sibuk menyiapkan beberapa peluru.
"Kita akan bertemu dengan Mr.Watson nanti" Devian membaca tulisan panjang di tabletnya.
"Heeh... dia rupanya" Beng tersenyum sinis.
"Siapa?" Yve menatap dengan wajah polosnya.
"Mr.Watson adalah salah satu orang yang membantu mengurus kasino keluarga Bai" Devian menatap Yve kemudian melanjutkan kata-katanya, "tapi sayangnya dia melakukan korupsi, dan Mr. Watson sudah kehilangan kepercayaan tuan besar sejak lama. Tapi tahun lalu, ia berhasil membuat tuan Bai Lian menaruh kepercayaan padanya. Lalu siapa sangka dia kembali berkhianat."
"Korupsi uang kasino lagi?" tebak Yve.
"Sekarang lebih parah, dia bekerjasama dengan tuan muda kedua untuk mencelakai tuan Bai Lian" South ikut menjawab.
"Musuh dalam selimut itu ya" Yve mengangguk paham.
"Rencana" satu kata dari North membuat Devian kembali teringat apa yang ia ingin katakan.
"Benar juga, rencana" Devian mengganti artikel di tabletnya. "Di dekat lokasi pertemuan, ada gedung bank yang tinggi. Dari lantai 15 bisa terlihat dengan jelas ruang pertemuan itu. North, kuserahkan tugas ini padamu."
North mengangguk. Ini bukan pertama kalinya dia ditugaskan untuk menjadi sniper. Keakuratannya dalam menembak jarak jauh sering dipuji oleh Bai Jun.
"Untuk sistem pergerakan tuan Bai Lian, aku mengutus Yve untuk ikut menjaga disisinya" Devian kembali menatap Yve, kali ini dia berekspresi serius.
"Kau serius kak Devian?!" entah kenapa South terlihat sangat terkejut.
Memangnya kenapa kalau harus menjaganya dari dekat?
Devian membenahi posisi kacamatanya, lalu kembali bersuara "meskipun kemampuan menembaknya tidak sehebat itu, tapi Yve sangat sigap. Dia mampu bergerak dengan cepat sambil melihat situasi. Kupikir ini cukup bagus."
"Lalu kau ingin menjadi bodyguard bayangan lagi?" Beng melihat kearah Devian.
"Ya, itu lebih menyenangkan"
"Bodyguard bayangan itu apa?" Yve mencoba bertanya.
"Bisa dibilang bodyguard bayangan itu adalah orang yang ikut menjaga keamanan dari jarak jauh." South menjelaskan dengan antusias. "Kak Devian dijuluki bodyguard 100 mata oleh para musuh tuan. Dia seolah mengetahui apapun, bahkan lalat yang sedang buang air, dia pun tahu" South terkekeh di akhir kalimatnya.
"Padahal cctv yang kuawasi tidak sampai 100."
"Wah kak Devian keren sekali" baru kali ini Yve melihat seseorang yang sangat pintar seperti Devian.
"Terpukaunya nanti saja" Beng tiba-tiba mengambil sesuatu. "Ini pakailah"
Beng melemparkan sesuatu kearah Yve. Untung saja gadis itu dengan sigap menangkapnya. "Apa ini?" tanya Yve.
"Rompi anti peluru"
Benar-benar seperti perang. Yve terpukau. Apakah nanti juga ada tank militer?
"Jadi kita benar-benar akan memakainya?" tanya Yve sambil mencoba menempelkan rompi anti peluru itu pada badannya.
"Oh iya hampir lupa. Ini pakai jas ku" South menyerahkan satu set jas laki-laki pada Yve.
"Kita memakai setelan jas?"
"Tentu saja" Beng mulai bersiap dengan memakai rompi anti peluru.
Hebat, benar-benar seperti film mafia.
"Aku akan berganti pakaian dulu" Yve mulai berjalan menjauh.
Setelah Yve pergi, Beng langsung bicara pada Devian. "Pasti kita akan bertemu tuan muda kedua kan. Semoga dia tidak tertarik dengan Yve." Perkataan Beng membuat semua orang mengangguk.
Tidak membutuhkan waktu lama, Yve muncul dengan mengenakan setelan jas yang dibelikan South tadi. Siapa sangka, Yve jadi terlihat seperti laki-laki. Ditambah gadis itu sudah sering menyamar sebagai laki-laki di area balap liar, jadi auranya sekarang sudah seperti laki-laki.
"Wow! keren sekali" South bertepuk tangan setelah melihat Yve.
"Seperti laki-laki" North ikut bersuara.
Yve mengangguk menerima pujian itu. Ia senang jika dibilang mirip laki-laki.
"3 mobil dengan kaca anti peluru sudah disiapkan. Kita tinggal menunggu tuan Bai Lian keluar"
"Pakai 3 mobil segala?" Yve benar-benar masih merasa asing dengan dunia bodyguard ini.
"Bodyguard yang ikut nanti sangat banyak. Kita adalah bodyguard inti yang nantinya hanya berada disisi tuan Bai Lian. Untuk sisanya, mereka akan menyebar dan turut mengawal tuan Bai Lian serta menjaga keselamatannya."
Ya ampun susah juga. Yve menggelengkan kepalanya tidak percaya. Untungnya dia tidak terlahir di kalangan mafia seperti ini. Hidupnya akan sangat membosankan dan tidak tenang nanti.
"Adikku, kau akan menjaga sisi kanan tuan Bai Lian. Berjalanlah disisi kanannya. Lalu South akan berada di kiri" Beng menjelaskan sambil sesekali menepuk bahunya untuk memberi contoh.
Beng adalah kepala bodyguard, meskipun Devian yang membuat strategi tapi Beng tetap menjadi satu-satunya orang yang akan mengatur posisi bodyguard inti.
"Baik" Yve mengangguk paham.
❀
Bai Lian sudah selesai bersiap. Ia kembali membenahi posisi jas merahnya untuk yang sejuta kalinya.
Sekarang ini ia masih bingung. Bagaimana cara menghukum Mr. Watson nanti?
"Tuan, semua sudah siap" Devian membungkuk dengan profesional dibelakang Bai Lian.
"Kita pergi sekarang"
Bai Lian berjalan kearah pintu. Dan saat ia keluar dari ruangan, para bodyguard inti langsung mengawalnya. Sudah terbiasa dengan itu semua, Bai Lian berjalan dengan cepat menuju mobil. Tapi belum sempat memasuki mobil ia merasa ada yang aneh, orang yang menjaga di sebelah kanannya lebih pendek 10 cm darinya. Saat Bai Lian menoleh, kedua matanya bertemu dengan tatapan Yve.
"Apa?" Yve mengangkat kepalanya dan melihat Bai Lian.
Ternyata bocah itu.
"Ada apa tuan?" suara Beng yang sudah membuka pintu mobil untuk Bai Lian membuat bossnya itu kembali tersadar.
"Tidak ada"
Bai Lian akhirnya masuk ke dalam mobil. Yve dan South duduk diantaranya. Beng duduk di kursi depan bersebelahan dengan Bernard yang sedang menyetir. Rombongan Bai Lian akhirnya pergi.
Yve sangat bosan dengan perjalanan yang sudah diawali dengan sikap tegang orang-orang. Dia yang memiliki sifat santai dan bebas, merasa situasi ini sangat tidak mengenakkan.
Akhirnya Yve memilih melihat pemandangan sepanjang jalan melalui jendela di sampingnya. Ia melihat orang-orang di trotoar yang sedang sibuk dengan dunianya masing-masing. Ada yang berjalan cepat dengan tas belanjaan, ada penjual koran keliling, dan ada juga orang yang sedang menelpon sambil melihat mobil berlalu lalang.
Tunggu sebentar!
Yve tersentak kaget. Ada pemandangan yang cukup aneh. Selama ia melihat keluar jendela, sudah ada 3 orang yang menelpon sambil melihat jalan. Ini jelas tidak wajar. Dan yang lebih aneh lagi, seolah-olah orang-orang tadi menatap mobil ini.
"Gawat!!!" Yve tidak sadar berteriak.
"Yve, jika ada sesuatu bicarakan melalui mikrofon, agar Devian juga mendengarnya." Beng mengingatkan.
Benar juga, tadi kak Devian sudah mengajariku. Kenapa aku bisa lupa?!
Yve mendekatkan mikrofon didekat mulutnya. "Ada yang mengawasi kita."
Suara Devian muncul, "aku tidak melihat ada yang mencurigakan di sepanjang jalan yang kalian lewati."
"Pejalan kaki! mereka seperti pejalan kaki" Yve berkata dengan heboh.
Beng yang mendengar itu secara langsung, segara berdesis. "Ubah rute" perintahnya melalui alat komunikasi yang sebelumnya sudah dipakai oleh semua bodyguard.
Setelah mendengar itu, mobil bodyguard didepan mereka berbelok, dan mereka mengikutinya.
Sekarang rute berubah menjadi jalanan yang sepi. Mereka melewati wilayah pembangunan. Banyak gedung yang akan dibangun disini. Yve menatap ngeri dengan tumpukan besi besar yang berada di ketinggian. Jika besi yang digunakan untuk menyangga gedung itu roboh. Pasti sangat mengerikan.
Kling!
Sebuah suara yang keras terdengar. Yve melihat keluar jendela. Bayangan besi yang jatuh membuat matanya membulat.
"Ada besi jatuh diatas kita!" Yve sepontan memeluk Bai Lian.
BRAK!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Sandisalbiah
ternyata musuh sudah menyiapkan penyambutan biat mereka, semoga mereka sigap menghadapinya..
2024-04-20
3
Erna Wati
cam ketemu teman musuh bebuyutan aja si vye pdhl bosnya
2023-09-14
1
💕febhy ajah💕
sampai sini aku suka dgn ceritanya
2023-04-11
1