Bertemu Dengan Mereka

Suara decitan ban mobil terdengar sangat nyaring. Bernard membanting stir, dan berhasil menghindari besi yang terjatuh itu.

Yve kembali melihat kearah jendela. Itu adalah besi H-beam yang ukurannya lumayan besar, mungkin beratnya 300kg. Suara yang keras sebelumnya pasti berasal dari rantai yang patah saat membawa besi itu.

Di tempat konstruksi seperti ini keselamatan pasti diutamakan, rantai besi pembawa itu tidak mungkin patah dengan sendirinya. Jika bukan karena pekerjanya terlalu lalai, mungkin ada yang sengaja.

Benar juga!

Yve kembali mendekatkan mikrofon kecil didekat mulutnya. "Ada sniper yang mengincar."

"Jalan" ucapan Beng dan langsung dituruti Bernard. Mobil kembali berjalan.

Bai Lian sudah menebak akan terjadi banyak kendala selama perjalanan. Jadi ia tidak menunjukkan ekspresi terkejut sama sekali. Ia tahu kalau nyawanya bisa saja hilang kapanpun.

"Yve, menurutmu ada sniper didekat sini?" South bertanya sambil melihat sekeliling.

"Iya, rantai besi penyangga itu tidak mungkin jatuh dengan sendirinya. Pasti ditembak" jelas Yve.

"Memang benar kalau tempat ini menjadi surganya para sniper, mereka bisa bersembunyi dengan leluasa diantara lantai gedung yang belum jadi. Tapi apakah peluru bisa membuat rantai patah?" Beng ikut menimpali. Ia merasa perkataan Yve sedikit tidak rasional.

"Mungkin senapan antitank" South kembali bersuara. "Benda itu bisa digunakan dari jarak jauh."

Suara Devian kembali terdengar melalui earphone. "Memang ada yang menembak sebelumnya, tapi dia sudah lari. Sial sekali, aku tidak bisa mengidentifikasi wajahnya."

Wah... dia bisa tahu? julukan bodyguard 100 mata memang cocok. Yve sangat terpukau.

"Kenapa tidak bisa?" Beng mengerutkan keningnya. Devian biasanya bisa mengatasi apapun.

"Orang itu menutupi seluruh kepalanya dengan panci besar" South yang mendengar itu hampir tertawa, tapi ia berusaha menahannya. "Meskipun aneh, aku benar-benar tidak bisa mengidentifikasi wajahnya dari balik panci."

Sungguh panci yang hebat. Yve tersenyum geli.

"Apa kita masih belum sampai?" pertanyaan Bai Lian membuat orang-orang yang tadinya ingin tertawa, kembali menjadi serius. Dia benar-benar tidak bisa bercanda sedikit.

Perjalanan selanjutnya hanya berisi ketenangan, sampai mobil mereka kembali ke jalan raya yang dipenuhi orang-orang.

Sepanjang perjalanan pula, Beng terus berkomunikasi dengan bodyguard lainnya, menanyakan hal aneh yang mungkin saja mereka alami. Tapi tidak ada satupun, seolah mereka benar-benar sudah melewati semua rintangan.

"Fuuuh... aman" South merasa lega setelah melihat gedung tempat pertemuan sudah tidak jauh lagi. Itu artinya mereka tidak akan diganggu lagi. Tapi entah diperjalanan pulang nanti.

Mobil berhenti didepan gedung yang cukup mewah. Itu terlihat seperti gedung hotel bintang lima dimata Yve. Orang-orang kaya juga banyak yang berada disana. Mereka tidak tahu yang datang kali ini adalah boss mafia. Mungkin bagi mereka, Bai Lian lebih seperti CEO yang sedang datang berkunjung.

Saat Bai Lian berjalan masuk dengan diiringi 3 bodyguard, mata orang-orang yang tidak sengaja berpapasan langsung tercuri. Beberapa nona dan nyonya yang mengenakan gaun indah dan terlihat mahal, merasa terpesona dengan sosok Bai Lian.

Tidak hanya Bai Lian, para bodyguard di sekelilingnya juga dianggap sebagai alat cuci mata yang bagus. Sejauh Yve berjalan, entah sudah berapa banyak nona yang mengedipkan mata kearahnya. Itu menjijikkan.

Beng yang berjalan paling depan memimpin mereka ke ruang pertemuan.

Sebelumnya, Devian sudah bilang untuk tidak perlu terlalu waspada jika sudah berada di dalam gedung. Karena banyak bodyguard yang sedang menyamar di tempat ini. Tentu saja pengawal untuk boss mafia tidak hanya 3 orang saja.

Akhirnya mereka sampai di ruangan yang dituju. Sebuah pintu besar dengan ukiran berwarna emas mulai dibuka oleh Beng.

Mata Yve menangkap dua orang laki-laki sedang duduk dibelakang meja yang cukup besar. Masing-masing orang itu dikawal oleh bodyguard yang lagi-lagi mengenakan setelan jas rapi.

Orang pertama terlihat lebih tua. Rambutnya sedikit putih dan terjadi kebotakan di tengah kepalanya. Sementara orang satunya terlihat muda, mungkin seumuran dengan Bai Lian. Gaya rambutnya yang dipotong dengan model under cut membuat kesan mudanya lebih terpancar.

Siapa dia? bukankah kata kak Devian hanya menemui orang yang bernama Mr. Watson? kenapa ada dua orang?

Meskipun bingung, Yve tetap menunjukkan wajah tanpa ekspresinya. Ia sering melakukan ini ketika menjadi pangeran bisu.

"Kakak, lama tidak berjumpa" orang yang terlihat lebih muda itu bangun dari posisi duduknya, kemudian tersenyum dengan ramah kearah Bai Lian.

Kakak? berarti ini si musuh dalam selimut itu ya.

Alih-alih menjawab, Bai Lian malah sibuk membenahi jas nya lalu mulai duduk. Ia masih terdiam seolah tidak ingin menjawab sapaan sok perhatian dari adiknya.

Merasa diacuhkan, sang adik itu kembali duduk. Ia terlihat memutar bola matanya dengan kesal.

Karena Yve terus memperhatikan adik dari Bai Lian, orang itu menjadi sadar dan menatap Yve.

"Hm? kakak, apa anak ini baru? aku pertama kali melihatnya."

Yve seketika membuang muka. Tidak disangka orang itu malah langsung membicarakannya.

"Bukan urusanmu" suara Bai Lian terdengar dingin saat mengatakannya.

"Tuan muda kedua Lin, mohon untuk tidak membahas sesuatu yang tidak perlu. Kita langsung saja ke topik utama." Beng membungkuk dengan profesional. "Tuan Bai Lian sangat sibuk." lanjutnya sambil tersenyum.

Jadi namanya Lin, Yve akhirnya tahu.

Lin yang merasa dirinya malah diatur oleh bodyguard, langsung memberikan tatapan tajamnya pada Beng.

"Tuan Bai Lian, senang bertemu anda lagi. Kira-kira ada apa tiba-tiba memanggil saya kemari?" akhirnya orang yang bernama Watson mulai berbicara.

"Aku sudah tidak membutuhkanmu lagi. Jangan ikut campur masalah kasino kedepannya" Bai Lian berkata dengan sikap angkuhnya yang mendominasi.

"Eh? kenapa tiba-tiba sekali tuan?" Watson pura-pura tidak tahu apa-apa, tapi Bai Lian sudah mengetahui semua kebusukannya.

"Kakak, Mr. Watson bekerja dengan sangat bagus, kenapa memberhentikannya?" Lin yang terlihat seperti masih bocah itu berusaha mengikuti arah pembicaraan.

"Bukan urusanmu." kata-kata yang sama sudah keluar dua kali, Bai Lian benar-benar acuh kepada adiknya.

"Ini urusanku, aku juga anggota keluarga Bai."

"Tapi disini aku boss nya."

Lin sontak terdiam. Ada perasaan dendam disana. Ia mencengkram tangannya dengan kuat hingga guratan ototnya terlihat dengan jelas.

Yve yang tidak sengaja melihatnya, paham betul apa yang dirasakan Lin. Dia sudah banyak melihat orang yang seperti itu di area balap liar. Orang-orang yang sudah ia kalahkan dengan mudahnya, akan bersikap seperti itu. Rasa marah, kalah, dan dipermalukan membuat mereka akan memiliki dendam tersendiri. Yve sudah beberapa kali dihadang dan dikeroyok oleh suruhan orang-orang yang telah ia kalahkan.

Tapi si Lian ini... pasti bentuk pembalasan dendamnya akan berbeda.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

jelas beda dong Ve.. dia memiliki darah mafia apa lagi di sertai ambisi utk berkuasa, jelas Lin lebih beringas...

2024-04-20

2

harpop

harpop

gara gara baca ini diriku mulai waspada dengan panci😀

2023-10-18

2

Erna Wati

Erna Wati

oohh panci gk bs d tembus 100 mata devian

2023-09-14

2

lihat semua
Episodes
1 Sang Pangeran
2 Gadis Penyelamat
3 Perjanjian
4 Perintah Sebenarnya
5 Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6 Terpaksa Ikut
7 Suasana Rumah Bai Lian
8 Merahasiakan
9 Bertemu Bodyguard Lain
10 Berhenti Bermain-main
11 Kelelahan
12 Ingin Berhenti
13 Bertemu Tuan Besar Bai
14 Dunia Baru
15 Fokus Pada Bai Lian
16 Misi Pertama
17 Apakah Selamat?
18 Bertemu Dengan Mereka
19 Kembali Menemukan Kejanggalan
20 Keseruan
21 Masih Belum Kalah
22 Tentang Mereka
23 Orang Misterius, Levin
24 Sang Raja Ternyata Dia
25 Dia Mencurigakan
26 Pegawai Baru di Cafe
27 Waspada Padanya
28 Motor Baru
29 Semakin Dekat
30 Mari Bersenang-senang!
31 Dia Peduli?
32 Rencana Pembalasan
33 Mewaspadai
34 Lin Yang Licik
35 Tidak Bisa Mengancamku
36 Tawaran Untukmu
37 Kesepakatan
38 Misi Dibalik Misi
39 Menemukan Ide Menarik
40 Kecelakaan
41 Ternyata Perempuan?
42 Rencana Sukses
43 Ikut Bekerjasama?
44 Kehilangan
45 Rencana Kita Berhasil
46 Dia Orang Baik
47 Mimpi Masa Kecil
48 Kenangan Indah
49 Taman Berbunga Untukmu
50 Cerita Singkat
51 Target Berikutnya
52 Tidak Akan Kubiarkan Mati
53 Tidak Perlu Khawatir
54 Saling Bercanda
55 Prahara Laptop
56 Banyak Pikiran
57 Dia Pergi
58 Siapa Axel?
59 Ingin Membunuhnya
60 Serba Tahu
61 Kembali Sekolah
62 Bai Lian Mampir?!
63 Mengkhawatirkanmu
64 Maaf Mengganggu
65 Perasaan Aneh
66 Sudah Ketahuan
67 Semoga Masih Hidup
68 Dia Ada Disana
69 Menargetkannya
70 Sudahi saja
71 Mulai Penyerangan
72 Bala Bantuan
73 Super Aneh
74 Fakta yang Tersembunyi
75 Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76 Alasan Dari Semuanya
77 Kembali Lagi
78 Kehebohan Semua Orang
79 Makanan yang Ditunggu
80 Pacarku?
81 Dia yang Aneh
82 Mulai Membuat Rencana
83 Rencana yang Matang
84 Rencana Penyerangan Dimulai!
85 Masih Sesuai Rencana
86 Mengambil Semua Bukti
87 Ke-te-mu
88 Akan Menang
89 Waktunya Aku Pergi
90 Masih Tidak Percaya
91 Teorinya
92 Penemuan Kian
93 Dewa Setan
94 Trio L
95 Saat Itu
96 Dia yang Dulu Berbeda
97 Pemikiran Mereka
98 Devian yang Sibuk
99 Menculik Kakek
100 Kejadian yang Dulu
101 Sudah Mati?
102 Kepergian Mereka dan Penyesalan
103 Memaafkan
104 Acara Berkabung
105 Kesenangan Yang Baru
106 Bibit-bibit Mafia
107 Ingin Memukulnya
108 Hanya Sedikit Membalasnya
109 Melihat Setan
110 Pembicaraan Antar Saudara
111 Hitam Putih Kehidupan
112 Pengakuan Levin
113 Keluarga Transparan
114 Rindu Padamu
115 Nasib Leo
116 Dituduh
117 Ketakutan Mereka
118 Ingin Dianggap
119 Semuanya Berlebihan
120 Dia Pilihan yang Tepat
121 Perasaan Bai Lian
122 Tugas Lainnya
123 Ada yang Aneh
124 Motor yang Keren
125 Boss Penakut
126 Rahasia Terbesar Bai Lian
127 Kekhawatirannya
128 Makanan Penuh Cinta
129 Ingin Bersamamu
130 Yang Tidak Peka
131 Jatuh Cinta
132 Kebohongan Terungkap
133 Akhirnya Paham
134 Selama Ini Aku Mencintainya
135 Aku Menunggumu
136 Diam-diam Romantis
137 Happy Ending
138 Akhir Yang Sebenarnya
139 Promosi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Sang Pangeran
2
Gadis Penyelamat
3
Perjanjian
4
Perintah Sebenarnya
5
Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6
Terpaksa Ikut
7
Suasana Rumah Bai Lian
8
Merahasiakan
9
Bertemu Bodyguard Lain
10
Berhenti Bermain-main
11
Kelelahan
12
Ingin Berhenti
13
Bertemu Tuan Besar Bai
14
Dunia Baru
15
Fokus Pada Bai Lian
16
Misi Pertama
17
Apakah Selamat?
18
Bertemu Dengan Mereka
19
Kembali Menemukan Kejanggalan
20
Keseruan
21
Masih Belum Kalah
22
Tentang Mereka
23
Orang Misterius, Levin
24
Sang Raja Ternyata Dia
25
Dia Mencurigakan
26
Pegawai Baru di Cafe
27
Waspada Padanya
28
Motor Baru
29
Semakin Dekat
30
Mari Bersenang-senang!
31
Dia Peduli?
32
Rencana Pembalasan
33
Mewaspadai
34
Lin Yang Licik
35
Tidak Bisa Mengancamku
36
Tawaran Untukmu
37
Kesepakatan
38
Misi Dibalik Misi
39
Menemukan Ide Menarik
40
Kecelakaan
41
Ternyata Perempuan?
42
Rencana Sukses
43
Ikut Bekerjasama?
44
Kehilangan
45
Rencana Kita Berhasil
46
Dia Orang Baik
47
Mimpi Masa Kecil
48
Kenangan Indah
49
Taman Berbunga Untukmu
50
Cerita Singkat
51
Target Berikutnya
52
Tidak Akan Kubiarkan Mati
53
Tidak Perlu Khawatir
54
Saling Bercanda
55
Prahara Laptop
56
Banyak Pikiran
57
Dia Pergi
58
Siapa Axel?
59
Ingin Membunuhnya
60
Serba Tahu
61
Kembali Sekolah
62
Bai Lian Mampir?!
63
Mengkhawatirkanmu
64
Maaf Mengganggu
65
Perasaan Aneh
66
Sudah Ketahuan
67
Semoga Masih Hidup
68
Dia Ada Disana
69
Menargetkannya
70
Sudahi saja
71
Mulai Penyerangan
72
Bala Bantuan
73
Super Aneh
74
Fakta yang Tersembunyi
75
Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76
Alasan Dari Semuanya
77
Kembali Lagi
78
Kehebohan Semua Orang
79
Makanan yang Ditunggu
80
Pacarku?
81
Dia yang Aneh
82
Mulai Membuat Rencana
83
Rencana yang Matang
84
Rencana Penyerangan Dimulai!
85
Masih Sesuai Rencana
86
Mengambil Semua Bukti
87
Ke-te-mu
88
Akan Menang
89
Waktunya Aku Pergi
90
Masih Tidak Percaya
91
Teorinya
92
Penemuan Kian
93
Dewa Setan
94
Trio L
95
Saat Itu
96
Dia yang Dulu Berbeda
97
Pemikiran Mereka
98
Devian yang Sibuk
99
Menculik Kakek
100
Kejadian yang Dulu
101
Sudah Mati?
102
Kepergian Mereka dan Penyesalan
103
Memaafkan
104
Acara Berkabung
105
Kesenangan Yang Baru
106
Bibit-bibit Mafia
107
Ingin Memukulnya
108
Hanya Sedikit Membalasnya
109
Melihat Setan
110
Pembicaraan Antar Saudara
111
Hitam Putih Kehidupan
112
Pengakuan Levin
113
Keluarga Transparan
114
Rindu Padamu
115
Nasib Leo
116
Dituduh
117
Ketakutan Mereka
118
Ingin Dianggap
119
Semuanya Berlebihan
120
Dia Pilihan yang Tepat
121
Perasaan Bai Lian
122
Tugas Lainnya
123
Ada yang Aneh
124
Motor yang Keren
125
Boss Penakut
126
Rahasia Terbesar Bai Lian
127
Kekhawatirannya
128
Makanan Penuh Cinta
129
Ingin Bersamamu
130
Yang Tidak Peka
131
Jatuh Cinta
132
Kebohongan Terungkap
133
Akhirnya Paham
134
Selama Ini Aku Mencintainya
135
Aku Menunggumu
136
Diam-diam Romantis
137
Happy Ending
138
Akhir Yang Sebenarnya
139
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!