"Aduh telingaku" Devian yang berdiri disamping Beng merasa kasihan pada telinganya.
"Kalian akrablah dengannya" titah Bai Lian yang langsung dibalas desisan Beng.
"Aku tidak ingin dia masuk timku tuan!" tegas Beng.
"Tim?"
Bai Lian menatap Yve yang bertanya dengan bingung. "Beng adalah kepala bodyguard intiku"
Hah?! jadi aku akan menjadi tukang pesuruhnya? Yve melirik Beng dengan jijik, dan ternyata Beng juga melakukan hal yang sama padanya.
"Bocah! jangan menatapku!"
"Bukannya kau yang menatapku?!" Yve ikut emosi, kemudian berhadapan dengan Beng.
"Dasar bocah kebanyakan gaya!"
"Dasar orang tua bau tanah!"
"Kau-"
"Beng" suara Bai Lian kembali terdengar, "ajari dia beberapa hal, dia harus menjadi bodyguard yang sempurna" Bai Lian kembali duduk di kursi kerjanya.
"Aku tidak mau tuan" kata Beng cepat dengan tangannya yang melipat didepan dada.
"Alasannya?"
"Dia menyebalkan!" lagi-lagi Beng melirik Yve dengan bengis.
"Kau pikir aku mau?" Yve membalas.
"Keluar! kita bertarung" Beng menggulung lengan bajunya.
"Kenapa tidak disini saja penakut?"
Tinggi badan Yve yang hanya selisih 3cm dari Beng berhasil membuat laki-laki pemarah itu lupa kalau Yve adalah seorang perempuan.
Bugh!
Beng langsung memukul Yve.
"Sial!"
Buagh!
Yve membalas
Saling pukul terjadi untuk beberapa detik. Setelah itu South dan North menarik mereka saling menjauh, lalu Devian berdiri diantara Beng dan Yve. Sementara Bai Lian hanya bisa menepuk dahinya.
"Maju sini!" Beng meronta dari pegangan North.
"Siapa takut?!" Yve ikut banyak gerak hingga membuat South kewalahan.
"Sudahlah kalian!!!" bentak Bai Lian hingga membuat mereka terdiam.
"Cih!" Yve melepaskan tangannya dari pegangan South dengan kasar. Beng juga melakukan hal yang sama.
"Kalian tidak akan menjadi tim yang baik kalau begini" kata Bai Lian dan diiringi anggukan kepala dari Devian. "Kalau ada orang yang menyerangku, apakah kalian malah akan bertengkar?"
"Tidak tuan" suara Beng tiba-tiba merendah.
"Kalian dihukum! lari mengitari rumah ini sebanyak 100 kali" ujar Bai Lian sambil menatap dua orang yang memiliki bekas merah diwajah mereka.
"Makan itu!" ledek Yve sambil menjulurkan lidahnya pada Beng.
"Yve kau juga"
"MAKAN ITU!" Beng menirukan ledekan Yve tadi dengan lebih banyak penekanan.
"Tapi aku baru saja menjadi bodyguard"
"Bukankah seharusnya kau bersikap baik? tapi lihat, malah bertengkar di depanku"
Yve mencibir Bai Lian di dalam hatinya. Baru beberapa menit ia menjadi bodyguard sudah dihukum. Ironis sekali.
"Tuan, menurutku hal seperti ini tidak perlu" Devian tiba-tiba ikut berbicara sambil membenahi posisi kacamatanya. "Mereka baru kenal, wajar kalau ada sedikit pertengkaran"
Yve melirik Devian. Orang sok bahagia itu membelanya? tidak mungkin.
"Benar tuan. Mereka hanya belum terbiasa" salah satu si kembar ikut buka suara, entah itu South atau North, Yve masih belum bisa menghafalnya.
Bai Lian terlihat menghela nafas dengan kasar. Mereka membela Yve dan Beng, jadi ia tidak bisa berkata apa-apa. Lagipula perkataan Devian ada benarnya. Yve dan Beng hanya belum mengenal satu sama lain.
"Baiklah. Kalian keluar saja dari ruanganku" perintah Bai Lian langsung dipatuhi oleh semua orang.
"Ayo" Devian yang memiliki peran baru menjadi seorang penengah, memimpin jalan untuk keluar. Yve dan Beng mengekorinya bersama South dan North.
Setelah keluar dari ruangan kerja Bai Lian, Devian meminta Yve mengutinya hingga ke bagian belakang rumah. Disana terdapat lapangan tembak dengan beberapa target yang terbuat dari papan berbentuk manusia. Bahkan sampai disini pun Yve masih tidak bisa membayangkan betapa besarnya rumah ini. Jika seandainya tadi dia benar-benar mengelilingi rumah ini sebanyak 100 kali, bisa-bisa dia pingsan dan tidak bisa bangun lagi.
"Di tempat ini biasanya para bodyguard berkumpul" Devian menjelaskan dengan singkat sembari tangannya menunjuk beberapa spot. "Disana ada lapangan tembak, lalu disampingnya tempat makan bersama" Devian menunjuk sebuah gazebo disamping lapangan.
Makan disamping lapangan tembak?
kalau pelurunya nyasar, pasti akan menjadi acara makan terakhir.
"Devian, untuk apa kau menjelaskan semua itu pada orang ini?!" Beng kembali menatap Yve tidak suka.
"Ayolah, dia teman kita sekarang" Devian menepuk bahu Beng dengan senyuman anehnya.
Yve hanya membuang muka mendengarkan ocehan Beng. Lagipula, siapa yang ingin kemari?
"Halo, namaku South" salah satu si kembar mendekati Yve. Kesempatan itu dipakai Yve untuk menghafal perbedaan dari si kembar. South memiliki poni ke kanan, sedangkan North poninya ke kiri. Oke sudah hafal.
"Ya" Yve mengangguk.
"Aku kakaknya, North" si poni kiri ikut mendekati Yve.
"Halo"
South dan North ternyata memiliki tinggi badan yang sama seperti Yve. Untuk ukuran laki-laki, mereka tergolong pendek. Mungkin keunggulan mereka bukan di perkelahian bebas.
Untuk sekarang, Devian menjadi orang tertinggi jika dibandingkan dengan Yve. Lalu berikutnya adalah Beng. Orang tak waras dan emosian itu memiliki tinggi badan rata-rata, tidak tinggi dan tidak pendek.
"Apa lihat-lihat?!" Beng memelototi Yve yang sebenarnya hanya melihat tinggi badannya saja.
"Ini mataku, melihat apa terserah aku"
"Kau-"
"Sudahlah kak Beng, Yve sekarang sudah menjadi bagian dari kita. Jadi jangan bertengkar lagi" South menaruh tangannya dibahu North dengan santai.
"Cih! aku masih tidak setuju" Beng kembali melipat tangannya.
"Perintah tuan Bai Lian itu mutlak" Devian memperingati Beng.
Yve sebenarnya juga tidak ingin bersama mereka. Tapi apa boleh buat, ini perjanjiannya dengan Bai Lian.
"Ini" Yve menyerahkan lolipop rasa coklat pada Beng.
Sempat membuat otaknya loading, akhirnya Beng menerima lolipop itu sambil menatap Yve. "Apa maksudnya?"
"Makanan manis bisa membuat emosimu stabil"
"Maksudmu aku emosian hah?!"
"Kalau bukan emosian lalu apa?" Yve mengangkat sebelah alisnya.
"Maju sini bocah!"
"Aku sudah mengajakmu berdamai"
Yve dan Beng kembali adu pukul. Tapi karena ada Devian berdiri diantara mereka, jadi dia yang mendapat semua pukulan itu.
"Oi oi! kalian tidak lihat aku disini?!" Devian mencoba melindungi dirinya yang malang.
"North, kau bertaruh pada siapa?"
"Kak Beng" dengan wajah datar, North mengeluarkan uang pecahan 50 ribu.
"Menurutku si anak baru yang akan menang" South mengangguk mantap.
"Kenapa kalian malah taruhan hah?!" Devian berteriak disela pukulan yang menghantamnya.
"Kak Devian tidak seru" South dan North akhirnya melerai Yve dan Beng seperti sebelumnya.
"Bocah tengik!" teriak Beng.
"Tua bangka!" Yve mengikuti.
"Kalian diam dulu" Devian merogoh sesuatu di saku celananya.
"Ambil ini" Devian menyodorkan secarik kertas pada Yve. Itu berhasil membuat Yve diam dan fokusnya teralihkan dari Beng.
"Apa itu?"
"Jadwalmu" Devian melihat ekspresi Yve yang kebingungan, dan dia kembali menjelaskan. "Sebelumnya tuan Bai Lian sudah mengatakan padaku kalau kau akan menjadi bodyguardnya. Jadi aku membuat jadwal latihan untukmu. Semua kelemahanmu sudah kucatat, jadi kau tinggal melatihnya"
Masih bingung, Yve akhirnya menerima kertas itu dan membacanya sendiri.
Latihan menembak, memegang pisau, mendeteksi racun, dan ketahanan fisik. Yve tidak percaya setelah membaca itu semua. Ia cukup percaya diri dengan ketahanan fisiknya, apa yang harus dilatih?
Apa-apaan orang ini?
"Huh! bagaimanapun hanya bocah yang tidak bisa apa-apa" Beng melepaskan diri dari North yang menahannya.
"Maaf Beng, tapi menurutku, dia lebih hebat darimu" Devian membenahi kacamatanya dengan ekspresi serius.
"Hah?!"
"Sekarang aku tanya, saat seusianya, apakah kau sehebat dia?" perkataan Devian sangat mengena bagi Beng.
Saat Beng seusia Yve, ia hanya orang lemah yang suka dipukuli oleh teman sekelasnya, dan itu yang membuatnya termotivasi untuk menjadi lebih kuat. Tapi Yve berbeda, dia sudah kuat. Kalau dia berlatih lagi, pasti lebih hebat darinya.
Dengan emosi, Beng membuka bungkus lolipop pemberian Yve, lalu memakannya. "Kuterima hadiah kekanakanmu"
Yve sedikit tertegun melihatnya. Ternyata Beng tidak sekeras kepala itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Sandisalbiah
penjelasan Devian membuat otak Beng mendidih jd makan lolipop biar lebih tenang ya Beng
2024-04-20
3
fasya
🤣😂
2023-07-20
2
Neng Alifa
poni ke kiri dan kanan. ya salam ngakak 😄
2023-05-15
1