Ingin Berhenti

Setelah diantarkan pulang oleh Devian, Yve segera menuju kamarnya dan belajar lagi. Ia kembali menghafal rumus yang diberikan oleh Beng.

Tina yang tadinya terlihat sangat khawatir, menjadi lega saat melihat adiknya itu belajar. Dan setelah membersihkan cafenya, ia segera pulang ke rumah.

Keesokan harinya.

Mata Yve terasa silau. Sinar matahari berhasil membangunkannya. Semalam ia lupa menutup jendela.

"Ugh!" dengan kesadaran yang masih setengah, Yve menutupi wajahnya dengan tangan. Sekarang ia benar-benar sudah bangun.

Jam berapa?

Yve dengan malas melirik jam dinding kamarnya. Itu menunjukkan pukul 6 pagi.

Aku harus berangkat ke sekolah.

Yve segera bersiap. Tubuhnya yang terasa lemas tidak lagi ia pedulikan. Yang harus ia lakukan sekarang adalah tetap bergerak.

Hari ini adalah hari ujiannya yang pertama, lalu itu akan berlanjut hingga seminggu kedepan. Hanya memikirkannya, Yve sudah merasa lelah. Rasanya ia ingin tidur seharian dan bangun keesokan harinya.

Setelah selesai bersiap, Yve menuruni tangga menuju cafe. Seperti dugaannya, disana sudah ada Tina. Lalu tak jauh dari tempat kakaknya berdiri, terdapat roti panggang hangat dan segelas susu rasa plain.

"Pagi" sapa Tina sambil tersenyum.

Yve mengangguk lalu segera menyambar roti panggang itu dan memakannya dengan terburu-buru.

"Semangat sekali" Tina terus memperhatikan Yve sambil tangannya mengelap beberapa gelas.

"Aku ingin berangkat lebih pagi untuk belajar lagi"

"Wah tumben kau rajin" meskipun kata-katanya terkesan jahil, tapi jauh didalam lubuk hatinya, Tina merasa senang.

Benar juga, entah kenapa Yve jadi suka belajar. Sepertinya perasaan itu muncul sejak kemarin, saat Beng mengajarinya. Mungkin dorongan dari orang sekitarnya membuatnya menjadi semangat. Jika ia bertemu Soni pasti akan ditertawakan.

Setelah buru-buru menjejalkan roti panggang itu ke mulutnya, Yve segera meneguk susu plain di dalam gelas.

"Aku berangkat" ucap Yve setelah sarapan singkatnya berakhir.

"Hati-hati di jalan, dan semangat"

Teriakan Tina menjadi pengiring kepergian Yve. Rasanya cukup menyenangkan disemangati seperti ini.

Yve menaruh pensilnya dengan lelah. Ini baru ujian hari pertama tapi semangat gadis itu sudah hilang setengah.

Ini pertama kalinya aku bisa mengerjakan semua soal. Semoga benar.

Dengan malas Yve membereskan alat tulisnya. Besok masih ada ujian. Ia harus belajar lagi dengan Beng. Dan ia juga dituntut untuk berlatih menembak.

Melelahkan sekali

Yve berjalan keluar dari ruang ujian setelah lembar jawabannya ia berikan pada guru pengawas.

Baru beberapa langkah, dering bel sekolah berbunyi.

Saatnya pulang.

Dari balik salah satu tembok, seseorang bersembunyi. Dia adalah Orion.

Yve terlihat pucat, apa dia sakit?

Orion terus memperhatikan Yve sampai gadis itu hilang dari pandangannya.

Sebenarnya Orion sangat khawatir dengan Yve sekarang. Tapi, ia tidak bisa bertanya secara langsung. Ia takut kalau pertanyaannya bisa membuat Yve tidak nyaman.

Apapun yang kau lakukan, tetap semangat.

"Jadi seperti itu" Yve mengangguk mendengar penjelasan Beng.

"Ingat saja bagian yang kutunjukkan tadi, pasti keluar di lembar soalmu" Beng berkata dengan yakin.

Saat ini Yve sudah berada di gazebo yang bersebelahan dengan lapangan tembak. Setelah latihan, ia memutuskan untuk kembali belajar.

Personil bodyguard yang menemani Yve belajar betambah satu orang, dia adalah Bernard.

"Belajar untuk ujian ya" Bernard kembali menggigit cupcake stroberi yang ia beli.

"Begitulah. Kak Bernard mau taruhan? Yve bisa masuk peringkat 5 besar atau tidak" South kembali mengeluarkan uang taruhan seperti biasa.

"Tidak akan masuk" Bernard berkata dengan cepat.

"Paman beruang jujur sekali" Yve tersenyum dari balik bukunya.

Tuk!

"Fokus" Beng memukul kepala Yve dengan buku tebal yang ia ambil dari tas muridnya itu.

"Siap" Yve mengangguk dan kembali membaca buku yang direkomendasikan Beng.

Pagi tadi, Beng pergi ke toko buku untuk membelikan Yve buku. Meskipun suka bertengkar, tapi nyatanya Beng sangat peduli pada Yve. Lalu sepulang membeli buku, ia mendapat ratusan kata-kata menyebalkan dari South dan Devian. Mereka terus berkata tentang kakak yang baik.

"Pak guru Beng, jangan terlalu kasar" Devian berkomentar sambil tersenyum dengan jahil.

"Siapa yang pak guru hah?!"

Semua orang di gazebo tertawa melihat tingkah Beng. Dia masih saja emosian.

Di kejauhan, seseorang melihat kearah gazebo. Dari tadi Bai Lian mendengar suara keributan, setelah diusut, itu berasal dari gazebo.

Para bodyguardnya sibuk tertawa dan berbincang-bincang, kadang sampai berteriak hingga suaranya memenuhi ruang kerja Bai Lian. Ia pikir bodyguardnya sedang bertarung, ternyata mereka sedang belajar. Tunggu... Belajar?!

Bai Lian mengedipkan matanya lagi dan lagi. Ia tidak katarak untuk salah melihat, mereka benar-benar sedang belajar, ditemani beberapa buku dan cemilan. Lalu Beng yang biasanya marah-marah, berperan sebagai guru. Ah... mungkin Bai Lian sedang bermimpi, dan mimpi ini akan menjadi mimpi teranehnya.

Aku terlalu banyak bekerja hingga bermimpi seperti ini.

Bai Lian berlalu sambil memegang kepalanya.

Seminggu sudah berlalu. Hari ini adalah hari terakhir ujian.

Pagi hari, Tina menyiapkan sarapan yang sangat spesial untuk Yve. Dia senang melihat Yve yang mendadak rajin belajar belakangan ini, jadi untuk hari terakhir ujian haruslah sangat spesial.

Sementara itu dikamar Yve...

Bruk!

Yve menggelengkan kepalanya. Ia baru saja terjatuh saat ingin berjalan keluar kamar. Tiba-tiba pandangannya bergoyang hingga kakinya tidak bisa melangkah dengan benar.

Apa aku sakit?

Tidak boleh sakit sekarang, ini hari terakhir ujian, aku tidak boleh menyia-nyiakan usaha semua orang.

Yve akhirnya keluar kamar dan menemui Tina.

"Pagi, lihat sarapan hari ini!" Tina mengangkat piring kearah Yve sambil tersenyum.

Itu adalah nasi goreng dengan telur mata sapi yang digambar seperti orang tersenyum menggunakan saus.

Melihat ekspresi Tina yang sangat gembira, pasti kakaknya itu sudah membuat ini dengan penuh perjuangan. Yve paham, karena Tina bukanlah orang yang pintar memasak. Hanya roti panggang buatannya yang bisa dimakan.

"Terimakasih" Yve mengambil piring berisi nasi goreng itu dan memakannya.

Sial! asin sekali!

"Bagaimana rasanya?" Tina bertanya dengan antusias.

"Enak" jawab Yve singkat sambil kembali menyendok nasi goreng.

"Wah aku semakin berbakat menjadi koki!" Tina mulai besar kepala dan menari-nari tidak jelas.

Setelah bersusah payah menghabiskan nasi goreng penuh garam itu, Yve berangkat ke sekolah.

Saat sampai disekolah, Yve disuguhi wajah gembira murid-murid. Sepanjang lorong, semua orang terus berbicara mengenai liburan semester. Karena hari ini terakhir ujian, maka mereka akan segera terlepas dari beban belajar.

Sementara Yve, saat liburan datang, ia masih harus berlatih menjadi bodyguard. Devian bilang, kedepannya Yve akan latihan mendeteksi racun. Karena Yve adalah bodyguard inti yang akan selalu berada disisi Bai Lian, ia diwajibkan untuk tahu kalau makanan yang dimakan bossnya itu aman dari racun.

Tapi dibalik rasa lelahnya yang sangat besar. Yve berhasil menjadi penembak handal. Ia sudah bisa menembak dengan akurat dan cepat. Tidak seperti sebelumnya, ia sudah banyak berkembang.

Jujur saja dengan rutinitas seperti ini... membuat Yve ingin berhenti menjadi bodyguard.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Yve terlalu memforsir tenaga dan otak makanya rasa lelahnya pun jd dua kali lipat

2024-04-20

2

hiro😼

hiro😼

Gw jadi mikir nnti jika Yve dapat masuk 5 besar bukankah nnti ada yg iri dan menuduh seenaknya? Pasti Yve dapat masalah besar

2024-02-04

1

アチ

アチ

Soni emang contoh temen yg gak bener

2022-10-04

5

lihat semua
Episodes
1 Sang Pangeran
2 Gadis Penyelamat
3 Perjanjian
4 Perintah Sebenarnya
5 Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6 Terpaksa Ikut
7 Suasana Rumah Bai Lian
8 Merahasiakan
9 Bertemu Bodyguard Lain
10 Berhenti Bermain-main
11 Kelelahan
12 Ingin Berhenti
13 Bertemu Tuan Besar Bai
14 Dunia Baru
15 Fokus Pada Bai Lian
16 Misi Pertama
17 Apakah Selamat?
18 Bertemu Dengan Mereka
19 Kembali Menemukan Kejanggalan
20 Keseruan
21 Masih Belum Kalah
22 Tentang Mereka
23 Orang Misterius, Levin
24 Sang Raja Ternyata Dia
25 Dia Mencurigakan
26 Pegawai Baru di Cafe
27 Waspada Padanya
28 Motor Baru
29 Semakin Dekat
30 Mari Bersenang-senang!
31 Dia Peduli?
32 Rencana Pembalasan
33 Mewaspadai
34 Lin Yang Licik
35 Tidak Bisa Mengancamku
36 Tawaran Untukmu
37 Kesepakatan
38 Misi Dibalik Misi
39 Menemukan Ide Menarik
40 Kecelakaan
41 Ternyata Perempuan?
42 Rencana Sukses
43 Ikut Bekerjasama?
44 Kehilangan
45 Rencana Kita Berhasil
46 Dia Orang Baik
47 Mimpi Masa Kecil
48 Kenangan Indah
49 Taman Berbunga Untukmu
50 Cerita Singkat
51 Target Berikutnya
52 Tidak Akan Kubiarkan Mati
53 Tidak Perlu Khawatir
54 Saling Bercanda
55 Prahara Laptop
56 Banyak Pikiran
57 Dia Pergi
58 Siapa Axel?
59 Ingin Membunuhnya
60 Serba Tahu
61 Kembali Sekolah
62 Bai Lian Mampir?!
63 Mengkhawatirkanmu
64 Maaf Mengganggu
65 Perasaan Aneh
66 Sudah Ketahuan
67 Semoga Masih Hidup
68 Dia Ada Disana
69 Menargetkannya
70 Sudahi saja
71 Mulai Penyerangan
72 Bala Bantuan
73 Super Aneh
74 Fakta yang Tersembunyi
75 Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76 Alasan Dari Semuanya
77 Kembali Lagi
78 Kehebohan Semua Orang
79 Makanan yang Ditunggu
80 Pacarku?
81 Dia yang Aneh
82 Mulai Membuat Rencana
83 Rencana yang Matang
84 Rencana Penyerangan Dimulai!
85 Masih Sesuai Rencana
86 Mengambil Semua Bukti
87 Ke-te-mu
88 Akan Menang
89 Waktunya Aku Pergi
90 Masih Tidak Percaya
91 Teorinya
92 Penemuan Kian
93 Dewa Setan
94 Trio L
95 Saat Itu
96 Dia yang Dulu Berbeda
97 Pemikiran Mereka
98 Devian yang Sibuk
99 Menculik Kakek
100 Kejadian yang Dulu
101 Sudah Mati?
102 Kepergian Mereka dan Penyesalan
103 Memaafkan
104 Acara Berkabung
105 Kesenangan Yang Baru
106 Bibit-bibit Mafia
107 Ingin Memukulnya
108 Hanya Sedikit Membalasnya
109 Melihat Setan
110 Pembicaraan Antar Saudara
111 Hitam Putih Kehidupan
112 Pengakuan Levin
113 Keluarga Transparan
114 Rindu Padamu
115 Nasib Leo
116 Dituduh
117 Ketakutan Mereka
118 Ingin Dianggap
119 Semuanya Berlebihan
120 Dia Pilihan yang Tepat
121 Perasaan Bai Lian
122 Tugas Lainnya
123 Ada yang Aneh
124 Motor yang Keren
125 Boss Penakut
126 Rahasia Terbesar Bai Lian
127 Kekhawatirannya
128 Makanan Penuh Cinta
129 Ingin Bersamamu
130 Yang Tidak Peka
131 Jatuh Cinta
132 Kebohongan Terungkap
133 Akhirnya Paham
134 Selama Ini Aku Mencintainya
135 Aku Menunggumu
136 Diam-diam Romantis
137 Happy Ending
138 Akhir Yang Sebenarnya
139 Promosi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Sang Pangeran
2
Gadis Penyelamat
3
Perjanjian
4
Perintah Sebenarnya
5
Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6
Terpaksa Ikut
7
Suasana Rumah Bai Lian
8
Merahasiakan
9
Bertemu Bodyguard Lain
10
Berhenti Bermain-main
11
Kelelahan
12
Ingin Berhenti
13
Bertemu Tuan Besar Bai
14
Dunia Baru
15
Fokus Pada Bai Lian
16
Misi Pertama
17
Apakah Selamat?
18
Bertemu Dengan Mereka
19
Kembali Menemukan Kejanggalan
20
Keseruan
21
Masih Belum Kalah
22
Tentang Mereka
23
Orang Misterius, Levin
24
Sang Raja Ternyata Dia
25
Dia Mencurigakan
26
Pegawai Baru di Cafe
27
Waspada Padanya
28
Motor Baru
29
Semakin Dekat
30
Mari Bersenang-senang!
31
Dia Peduli?
32
Rencana Pembalasan
33
Mewaspadai
34
Lin Yang Licik
35
Tidak Bisa Mengancamku
36
Tawaran Untukmu
37
Kesepakatan
38
Misi Dibalik Misi
39
Menemukan Ide Menarik
40
Kecelakaan
41
Ternyata Perempuan?
42
Rencana Sukses
43
Ikut Bekerjasama?
44
Kehilangan
45
Rencana Kita Berhasil
46
Dia Orang Baik
47
Mimpi Masa Kecil
48
Kenangan Indah
49
Taman Berbunga Untukmu
50
Cerita Singkat
51
Target Berikutnya
52
Tidak Akan Kubiarkan Mati
53
Tidak Perlu Khawatir
54
Saling Bercanda
55
Prahara Laptop
56
Banyak Pikiran
57
Dia Pergi
58
Siapa Axel?
59
Ingin Membunuhnya
60
Serba Tahu
61
Kembali Sekolah
62
Bai Lian Mampir?!
63
Mengkhawatirkanmu
64
Maaf Mengganggu
65
Perasaan Aneh
66
Sudah Ketahuan
67
Semoga Masih Hidup
68
Dia Ada Disana
69
Menargetkannya
70
Sudahi saja
71
Mulai Penyerangan
72
Bala Bantuan
73
Super Aneh
74
Fakta yang Tersembunyi
75
Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76
Alasan Dari Semuanya
77
Kembali Lagi
78
Kehebohan Semua Orang
79
Makanan yang Ditunggu
80
Pacarku?
81
Dia yang Aneh
82
Mulai Membuat Rencana
83
Rencana yang Matang
84
Rencana Penyerangan Dimulai!
85
Masih Sesuai Rencana
86
Mengambil Semua Bukti
87
Ke-te-mu
88
Akan Menang
89
Waktunya Aku Pergi
90
Masih Tidak Percaya
91
Teorinya
92
Penemuan Kian
93
Dewa Setan
94
Trio L
95
Saat Itu
96
Dia yang Dulu Berbeda
97
Pemikiran Mereka
98
Devian yang Sibuk
99
Menculik Kakek
100
Kejadian yang Dulu
101
Sudah Mati?
102
Kepergian Mereka dan Penyesalan
103
Memaafkan
104
Acara Berkabung
105
Kesenangan Yang Baru
106
Bibit-bibit Mafia
107
Ingin Memukulnya
108
Hanya Sedikit Membalasnya
109
Melihat Setan
110
Pembicaraan Antar Saudara
111
Hitam Putih Kehidupan
112
Pengakuan Levin
113
Keluarga Transparan
114
Rindu Padamu
115
Nasib Leo
116
Dituduh
117
Ketakutan Mereka
118
Ingin Dianggap
119
Semuanya Berlebihan
120
Dia Pilihan yang Tepat
121
Perasaan Bai Lian
122
Tugas Lainnya
123
Ada yang Aneh
124
Motor yang Keren
125
Boss Penakut
126
Rahasia Terbesar Bai Lian
127
Kekhawatirannya
128
Makanan Penuh Cinta
129
Ingin Bersamamu
130
Yang Tidak Peka
131
Jatuh Cinta
132
Kebohongan Terungkap
133
Akhirnya Paham
134
Selama Ini Aku Mencintainya
135
Aku Menunggumu
136
Diam-diam Romantis
137
Happy Ending
138
Akhir Yang Sebenarnya
139
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!