Terpaksa Ikut

"Baiklah, aku tidak akan melakukan apa-apa pada kakakmu. Tapi jadilah bodyguardku" Bai Lian melipat tangannya dengan angkuh, menunggu jawaban seorang gadis yang berdiri didepannya.

"Hanya dalam mimpimu!" Yve kembali menenteng tasnya. "Kau pikir aku adalah orang yang bisa diancam seperti ini? salah besar" senyum mematikan andalan Yve kembali ia tebar. "Aku bisa melindungi kakakku sendiri"

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Yve mulai memasuki cafe melalui pintu dibelakangnya.

Devian ingin menghalangi Yve, tapi Bai Lian melarangnya. "Tenang saja Devian, dia pasti akan menjadi bodyguardku" Bai Lian berjalan dengan santai menjauhi posisi Devian.

"Awasi terus cafe kecil ini, dan buat beberapa insiden kecil" perintah Bai Lian tanpa memandang Devian.

"Laksanakan tuan" Devian membungkuk dengan profesional. Gadis kecil, kau sangat berani.

Kepala Yve terjatuh beberapa kali dari telapak tangan yang sedang menyangganya. Sudah 3 hari Yve tidak tidur. Ini semua salah Bai Lian berengsek itu!

Sudah 3 hari sejak pertemuannya dengan Bai Lian, keanehan muncul di cafe nya setiap hari. Entah itu orang yang melempar batu ke kaca, atau beberapa pelanggan yang tiba-tiba banyak mengeluh.

Sebenarnya itu semua masih terbilang wajar untuk cafe kecil ini. Trik dari seorang boss besar tidak mungkin kekanakan seperti itu. Tapi pemikiran itu mulai hilang kemarin, saat Yve tidak sengaja memergoki seseorang yang menyiram bensin di depan cafe saat malam hari, jelas sekali dia ingin membakar cafenya. Tapi kenapa?

Sejauh ini belum pernah ada hal yang seperti itu. Jika itu berasal dari saingan cafenya yang ingin laris juga, biasanya mereka akan memberikan potongan harga atau semacamnya. Tapi kali ini berbeda. Lagipula semua tiba-tiba terjadi setelah Yve menolak tawaran Bai Lian.

Oleh karena itu, Yve tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia khawatir seandainya terjadi sesuatu pada cafe ataupun Tina diluar sepengetahuannya.

Hoaammm

Yve kembali menguap entah untuk keberapa kalinya. Ia menggaruk siku tangannya yang digigit ganasnya nyamuk malam. Sinar matahari mulai mengenai wajahnya yang sedang duduk didepan cafe.

Waktunya aku pergi

Merasa Tina sebentar lagi akan datang, Yve buru-buru masuk kembali ke dalam cafe dan pura-pura sedang bersiap ke sekolah.

Selama 3 hari ini juga Yve bolos sekolah. Dia selalu mengamati cafe dari jauh, berjaga-jaga kalau ada sesuatu yang mungkin terjadi pada kakaknya. Untung saja Orion dapat bekerjasama dengan Yve, dan memberikan ijin palsu pada guru. Tapi Yve tidak mengatakan pada Orion alasan ia bolos, dan Orion tidak bertanya lebih jauh.

Yve paham kalau ia tidak bisa begini setiap hari. Ia hanya ingin menjaga selama seminggu, mungkin saja Bai Lian akan menyerah, dan Yve bisa kembali ke kehidupan sebelumnya.

Tapi... tubuh Yve mulai kelelahan.

"Pagi Yve"

Tina datang dan melihat Yve sedang memakai dasi sekolahnya. Sungguh timing yang tepat.

"Pagi" jawab Yve singkat seperti biasa.

"Wah rajin sekali, pagi-pagi sudah bersiap ke sekolah. Aku suka sekali melihatnya" Tina tersenyum dengan lebar, sementara Yve hanya mengangguk kecil.

"Tapi belakangan ini kau terlihat sangat lesu, ada apa?" tanya Tina heran. Saat Yve hendak membuka suaranya untuk mencari alasan, Tina sudah lebih dulu menyerobotnya "aku tahu! pasti kau bergadang untuk ujian kan?" Yve hanya tersenyum tipis mendengar tebakan kakaknya yang polos itu.

"Aku sudah menduganya dari kemarin. Hari ini spesial untuk menyemangatimu, aku membeli ini!" Tina dengan antusias mengangkat sesuatu ditangannya. Itu adalah susu plain kesukaan Yve. "Minumlah supaya lebih semangat!" Tina menyodorkan itu kearah Yve.

"Terimakasih kak" Yve menerimanya dengan senyum kaku. Susu? aku akan lebih mengantuk nanti. Yve menatap kotak susu itu dengan sedih. Aku tidak bisa meminumnya.

"Yve?" Tina mengibaskan tangannya di depan wajah Yve.

"Hm? ya?"

"Kenapa melamun?"

"Ah tidak" Yve segera menggeleng.

"Cepat! cepat! bukankah kau akan terlambat?" Tina menunjuk jam dinding, membuat Yve ingat sedang berpura-pura berangkat sekolah.

"Benar juga, aku berangkat" Yve berlari keluar cafe sambil menggigit roti isi abon ayam kesukaannya.

"Hati-hati ya"

Suara Tina terdengar kecil saat Yve sudah berlari beberapa meter. Gadis itu kembali menoleh, dan melihat kakaknya yang mulai sibuk menata cafe dari jendela.

Merasa sudah aman, Yve berlari kearah gedung didekat cafenya. Ia bersembunyi dibaliknya sambil sesekali mengintip untuk melihat kearah cafe.

Seperti kemarin, Yve memakan sarapannya disana, dan mencari tempat yang nyaman untuk bersandar. Untung saja gedung di seberang cafenya hanyalah gedung apartemen yang kosong, untuk saat ini belum ada penghuni yang menempatinya karena sedang ada perbaikan diatap gedung. Yve jadi lebih leluasa berkeliaran disekitarnya.

Hoaaammm

Yve kembali menguap setelah menghabiskan gigitan terakhir dari sarapannya. Ia kemudian mengobrak-abrik isi tasnya untuk mencari minum. Seketika gadis itu terkejut karena barang yang dicarinya tidak ada.

Sial! aku lupa bawa minum

Yve melirik sebelah tangannya yang masih memegang kotak susu pemberian Tina.

Terpaksa minum ini, semoga tidak mengantuk

Setelah meminum beberapa teguk, Yve kembali melihat keadaan kakaknya. Masih terlihat aman. Tina menggeser beberapa kursi untuk menyapu, dan tidak lama kak Ann, salah satu pengawai masuk dan membantunya.

Yve menyandarkan tubuh lelahnya pada dinding gedung. Matanya sayu dan kantuk kembali datang. Roti dan susu benar-benar kombinasi yang mematikan. Rasanya lebih mengantuk dari sebelumnya. Jika hari ini ia benar-benar sekolah untuk ujian, pasti sudah menjadikan lembar jawaban alas tidur.

Benar saja, Yve akhirnya... ketiduran.

"Aaaaa!!!"

Yve terkejut mendengar teriakan itu. Matanya terbuka dengan cepat dan jantungnya berdetak secara tidak wajar.

Gawat! aku ketiduran!

Yve sempat memukul kepalanya untuk mendapatkan kesadaran yang lebih. Setelah itu ia mencari sumber teriakan yang membuatnya terbangun.

Mata Yve semakin membulat saat melihat kearah cafenya. Dari jendela kaca yang besar, ia melihat seseorang yang sedang menodongkan pisau kearah kakaknya.

Yve melihat beberapa pelanggan yang ketakutan, mereka hanya bisa berjongkok sambil memegang kepala.

Tidak ada yang keluar? apa kak Tina dijadikan sandera?

"Sudah cukup main-mainnya"

Yve tersentak kaget. Kepalanya berusaha menoleh kearah belakang. Dan benar saja, pemilik suara itu adalah Bai Lian.

Srot! srot!

Bai Lian dengan tanpa dosa meminum susu plain milik Yve dengan wajah datar. Ia sudah menghabiskan susu kotak itu, tapi masih mencari beberapa tetesan lain hingga suara tidak mengenakkan itu terdengar.

Srot! srot!

"Hei ini enak" Bai Lian mengangkat kotak susu kosong itu.

"Berengsek!" Yve meraung, tapi laki-laki didepannya terlihat biasa-biasa saja.

"Langsung saja, pilih mana, kakakmu atau bekerja menjadi bodyguardku?"

"Caramu licik sekali!" Yve meremas tangannya dengan emosi.

"Terserah ingin menyebutku apa. Tapi kau hanya bisa memilih sekarang" Bai Lian mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum.

Apa aku menyerah karena hal seperti ini?

Jika aku berlari menuju kak Tina sekarang, waktunya tidak akan cukup

Mungkin saja orang yang menodong kak Tina dan Bai Lian ini bisa berkomunikasi jarak jauh.

Mata Yve melirik kanan kiri, mencari sesuatu untuk dijadikan senjata. Apapun itu, Yve ingin menghabisi Bai Lian dulu sekarang.

"Apa kau akan memakai serbet lagi untuk melawanku? oh! atau mungkin pasir? jangan-jangan kau akan menggunakan sepatu atau tas sekolahmu?" Bai Lian terlihat sangat santai.

Serbet dan pasir hanya untuk pengalihan. Aku tidak bisa mengalihkan perhatian orang ini!

"Satu lagi, sekarang kau sedang dibidik oleh beberapa penembak jitu. Jadi ya... kalau kau maju sedikit saja kearahku, langsung bang! kau paham kan?"

Yve menghela nafas dengan kasar, tidak kusangka, aku akan kalah.

Yve mempersiapkan dirinya untuk mengatakan hal yang mungkin akan merubahnya kelak. Entah keputusan ini akan ia sesali atau tidak, tapi selama kakaknya aman, maka itu tidak masalah.

"Aku akan menjadi bodyguardmu" ucap Yve dengan kedua bahu yang merosot. "Tapi... " sorot mata Yve dengan tajam mengarah pada Bai Lian, "jika kau menyakiti kakakku-"

"Tidak mungkin" Bai Lian menggelengkan kepalanya. "Malah aku akan menempatkan seorang bodyguardku untuk menjaganya"

Ingat Yve, omongan orang ini tidak bisa dipegang!

"Jika kau tidak percaya padaku, mari buat kesepakatan diatas kertas"

"Kesepakatan?"

"Semacam perjanjian" Bai Lian berjalan mendekati Yve, "ini kartu namaku, datanglah ke rumahku besok untuk menandatangani perjanjian yang kumaksud, sekaligus untuk bertemu bodyguardku yang lain"

Yve mengangguk pelan sambil menerima kertas berwarna hitam tangannya.

Setelah berkata begitu, Bai Lian nampak bicara dengan seseorang melalui ponselnya, setelah itu pergi dalam diam.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Bai Lian beneran licik, dia memakai berbagai cara buat menjerat yve

2024-04-20

3

Daimatus

Daimatus

usianya 18th tha berrti??

2023-10-28

1

Bundy Icha

Bundy Icha

waooooo karen 👍 ceritanya

2023-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 Sang Pangeran
2 Gadis Penyelamat
3 Perjanjian
4 Perintah Sebenarnya
5 Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6 Terpaksa Ikut
7 Suasana Rumah Bai Lian
8 Merahasiakan
9 Bertemu Bodyguard Lain
10 Berhenti Bermain-main
11 Kelelahan
12 Ingin Berhenti
13 Bertemu Tuan Besar Bai
14 Dunia Baru
15 Fokus Pada Bai Lian
16 Misi Pertama
17 Apakah Selamat?
18 Bertemu Dengan Mereka
19 Kembali Menemukan Kejanggalan
20 Keseruan
21 Masih Belum Kalah
22 Tentang Mereka
23 Orang Misterius, Levin
24 Sang Raja Ternyata Dia
25 Dia Mencurigakan
26 Pegawai Baru di Cafe
27 Waspada Padanya
28 Motor Baru
29 Semakin Dekat
30 Mari Bersenang-senang!
31 Dia Peduli?
32 Rencana Pembalasan
33 Mewaspadai
34 Lin Yang Licik
35 Tidak Bisa Mengancamku
36 Tawaran Untukmu
37 Kesepakatan
38 Misi Dibalik Misi
39 Menemukan Ide Menarik
40 Kecelakaan
41 Ternyata Perempuan?
42 Rencana Sukses
43 Ikut Bekerjasama?
44 Kehilangan
45 Rencana Kita Berhasil
46 Dia Orang Baik
47 Mimpi Masa Kecil
48 Kenangan Indah
49 Taman Berbunga Untukmu
50 Cerita Singkat
51 Target Berikutnya
52 Tidak Akan Kubiarkan Mati
53 Tidak Perlu Khawatir
54 Saling Bercanda
55 Prahara Laptop
56 Banyak Pikiran
57 Dia Pergi
58 Siapa Axel?
59 Ingin Membunuhnya
60 Serba Tahu
61 Kembali Sekolah
62 Bai Lian Mampir?!
63 Mengkhawatirkanmu
64 Maaf Mengganggu
65 Perasaan Aneh
66 Sudah Ketahuan
67 Semoga Masih Hidup
68 Dia Ada Disana
69 Menargetkannya
70 Sudahi saja
71 Mulai Penyerangan
72 Bala Bantuan
73 Super Aneh
74 Fakta yang Tersembunyi
75 Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76 Alasan Dari Semuanya
77 Kembali Lagi
78 Kehebohan Semua Orang
79 Makanan yang Ditunggu
80 Pacarku?
81 Dia yang Aneh
82 Mulai Membuat Rencana
83 Rencana yang Matang
84 Rencana Penyerangan Dimulai!
85 Masih Sesuai Rencana
86 Mengambil Semua Bukti
87 Ke-te-mu
88 Akan Menang
89 Waktunya Aku Pergi
90 Masih Tidak Percaya
91 Teorinya
92 Penemuan Kian
93 Dewa Setan
94 Trio L
95 Saat Itu
96 Dia yang Dulu Berbeda
97 Pemikiran Mereka
98 Devian yang Sibuk
99 Menculik Kakek
100 Kejadian yang Dulu
101 Sudah Mati?
102 Kepergian Mereka dan Penyesalan
103 Memaafkan
104 Acara Berkabung
105 Kesenangan Yang Baru
106 Bibit-bibit Mafia
107 Ingin Memukulnya
108 Hanya Sedikit Membalasnya
109 Melihat Setan
110 Pembicaraan Antar Saudara
111 Hitam Putih Kehidupan
112 Pengakuan Levin
113 Keluarga Transparan
114 Rindu Padamu
115 Nasib Leo
116 Dituduh
117 Ketakutan Mereka
118 Ingin Dianggap
119 Semuanya Berlebihan
120 Dia Pilihan yang Tepat
121 Perasaan Bai Lian
122 Tugas Lainnya
123 Ada yang Aneh
124 Motor yang Keren
125 Boss Penakut
126 Rahasia Terbesar Bai Lian
127 Kekhawatirannya
128 Makanan Penuh Cinta
129 Ingin Bersamamu
130 Yang Tidak Peka
131 Jatuh Cinta
132 Kebohongan Terungkap
133 Akhirnya Paham
134 Selama Ini Aku Mencintainya
135 Aku Menunggumu
136 Diam-diam Romantis
137 Happy Ending
138 Akhir Yang Sebenarnya
139 Promosi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Sang Pangeran
2
Gadis Penyelamat
3
Perjanjian
4
Perintah Sebenarnya
5
Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6
Terpaksa Ikut
7
Suasana Rumah Bai Lian
8
Merahasiakan
9
Bertemu Bodyguard Lain
10
Berhenti Bermain-main
11
Kelelahan
12
Ingin Berhenti
13
Bertemu Tuan Besar Bai
14
Dunia Baru
15
Fokus Pada Bai Lian
16
Misi Pertama
17
Apakah Selamat?
18
Bertemu Dengan Mereka
19
Kembali Menemukan Kejanggalan
20
Keseruan
21
Masih Belum Kalah
22
Tentang Mereka
23
Orang Misterius, Levin
24
Sang Raja Ternyata Dia
25
Dia Mencurigakan
26
Pegawai Baru di Cafe
27
Waspada Padanya
28
Motor Baru
29
Semakin Dekat
30
Mari Bersenang-senang!
31
Dia Peduli?
32
Rencana Pembalasan
33
Mewaspadai
34
Lin Yang Licik
35
Tidak Bisa Mengancamku
36
Tawaran Untukmu
37
Kesepakatan
38
Misi Dibalik Misi
39
Menemukan Ide Menarik
40
Kecelakaan
41
Ternyata Perempuan?
42
Rencana Sukses
43
Ikut Bekerjasama?
44
Kehilangan
45
Rencana Kita Berhasil
46
Dia Orang Baik
47
Mimpi Masa Kecil
48
Kenangan Indah
49
Taman Berbunga Untukmu
50
Cerita Singkat
51
Target Berikutnya
52
Tidak Akan Kubiarkan Mati
53
Tidak Perlu Khawatir
54
Saling Bercanda
55
Prahara Laptop
56
Banyak Pikiran
57
Dia Pergi
58
Siapa Axel?
59
Ingin Membunuhnya
60
Serba Tahu
61
Kembali Sekolah
62
Bai Lian Mampir?!
63
Mengkhawatirkanmu
64
Maaf Mengganggu
65
Perasaan Aneh
66
Sudah Ketahuan
67
Semoga Masih Hidup
68
Dia Ada Disana
69
Menargetkannya
70
Sudahi saja
71
Mulai Penyerangan
72
Bala Bantuan
73
Super Aneh
74
Fakta yang Tersembunyi
75
Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76
Alasan Dari Semuanya
77
Kembali Lagi
78
Kehebohan Semua Orang
79
Makanan yang Ditunggu
80
Pacarku?
81
Dia yang Aneh
82
Mulai Membuat Rencana
83
Rencana yang Matang
84
Rencana Penyerangan Dimulai!
85
Masih Sesuai Rencana
86
Mengambil Semua Bukti
87
Ke-te-mu
88
Akan Menang
89
Waktunya Aku Pergi
90
Masih Tidak Percaya
91
Teorinya
92
Penemuan Kian
93
Dewa Setan
94
Trio L
95
Saat Itu
96
Dia yang Dulu Berbeda
97
Pemikiran Mereka
98
Devian yang Sibuk
99
Menculik Kakek
100
Kejadian yang Dulu
101
Sudah Mati?
102
Kepergian Mereka dan Penyesalan
103
Memaafkan
104
Acara Berkabung
105
Kesenangan Yang Baru
106
Bibit-bibit Mafia
107
Ingin Memukulnya
108
Hanya Sedikit Membalasnya
109
Melihat Setan
110
Pembicaraan Antar Saudara
111
Hitam Putih Kehidupan
112
Pengakuan Levin
113
Keluarga Transparan
114
Rindu Padamu
115
Nasib Leo
116
Dituduh
117
Ketakutan Mereka
118
Ingin Dianggap
119
Semuanya Berlebihan
120
Dia Pilihan yang Tepat
121
Perasaan Bai Lian
122
Tugas Lainnya
123
Ada yang Aneh
124
Motor yang Keren
125
Boss Penakut
126
Rahasia Terbesar Bai Lian
127
Kekhawatirannya
128
Makanan Penuh Cinta
129
Ingin Bersamamu
130
Yang Tidak Peka
131
Jatuh Cinta
132
Kebohongan Terungkap
133
Akhirnya Paham
134
Selama Ini Aku Mencintainya
135
Aku Menunggumu
136
Diam-diam Romantis
137
Happy Ending
138
Akhir Yang Sebenarnya
139
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!