Perjanjian

"Jadi apa yang kau inginkan?"

Laki-laki itu bertanya sambil membenahi jas rapinya. Matanya sayu menahan rasa sakit dari pelipisnya yang masih mengeluarkan darah, tidak membuatnya menghentikan tatapan tajam kearah Yve.

"Hanya beberapa juta saja tuan" Yve berbicara layaknya melayani pelanggan seperti saat bekerja di cafe.

"Tuan? sebutan yang bagus" tiba-tiba laki-laki itu mulai terlihat sombong dan memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku.

"Sebentar lagi para pengawalku akan datang dan membayarmu. Tadi aku terpisah jalan dengan mereka" kembali laki-laki itu menunjukkan sikap angkuh.

Yve tersenyum dan lagi-lagi menyusun rencana kotor lainnya. Kau pikir, aku hanya ingin itu? orang kaya sepertimu sungguh sial karena bertemu denganku.

Laki-laki itu tiba-tiba meringis kesakitan sambil memegang pelipisnya. Yve hanya melihatnya dengan wajah dingin.

"Tuan, sudah terlambat untuk berpura-pura sakit sekarang" Yve mendongak, dan memperlihatkan lehernya. Sikap mengancam ini adalah andalannya.

"Aku serius, ini sakit" dia terduduk diatas tanah sambil memegang kepalanya.

Jeh! aku tidak akan mengurusmu meskipun kau titisan dewi Fortuna

Yve baru ingat sesuatu, rokoknya tadi masih menyala dan hilang dari jepitan jarinya. Dia celingukan mencari rokok itu diantara para mayat. Belum ada setengah dia menghisapnya, dan sekarang hilang percuma.

"Mencari ini?" sebuah tangan dengan rokoknya masuk dalam penglihatan Yve.

Gadis itu mendongak dan mendapati seorang pria dengan tubuh kekar berada dihadapannya.

"Beng, kau lama sekali" laki-laki yang sebelumnya Yve panggil tuan itu, menyapa pria kekar dihadapannya dengan santai.

"Maaf tuan, lalatnya tadi banyak sekali" pria itu berkata dengan nafas yang sedikit berat. Sepertinya dia habis dikroyok dan terlibat pertempuran yang cukup sengit.

Yve mengambil rokoknya dari tangan pria itu tanpa mengatakan sepatah katapun, lalu ia berjalan dengan santai ke sisi laki-laki sebelumnya.

"Jangan mendekati tuan!" sekarang Pria kekar itu meneriaki Yve.

"Tidak apa-apa Beng. Dia yang menyelamatkanku" ucapan dari si laki-laki misterius sukses membuat pria itu melongo, matanya melotot seperti akan keluar dari kepalanya.

Tak lama gerombolan orang-orang mulai berdatangan. Bajunya terlihat senada dengan milik pria kekar tadi. Jadi pasti ini anak buahnya.

"Tuan" gerombolan itu membungkuk bersamaan, seolah-olah itu adalah latihan koreografi yang sudah lama mereka latih.

Yve masih tidak berkata apapun. Dia memandang remeh orang-orang yang kini membungkuk dihadapannya.

"Sudahlah, lagipula mereka semua sudah mati" suara tegas yang masih terkesan lembut itu keluar dari laki-laki disampaing Yve.

"Tuan, apakah itu benar? gadis ini yang... " pria yang disebut Beng itu masih tidak percaya dengan ucapan tuannya yang terdengar mustahil.

"Kalian lebih tidak percaya lagi, kalau kubilang dia melawan mereka bermodalkan serbet"

Yve mengangkat sebelah bibirnya, tersenyum dengan adidaya namun terkesan misterius.

Orang-orang dihadapannya menelan ludah ketakutan dan menatap Yve tak percaya.

"Berikan dia imbalan-"

Duakkk

Bruk

"Kau-" Beng hendak meraung saat melihat kelakuan Yve.

Gadis itu menendang punggung si tuan laki-laki, lalu memelintir tangannya kebelakang. Membuatnya tak bisa bergerak.

"Keterlaluan!" salah satu anak buah Beng membidik Yve dengan pistolnya.

"Jangan tembak!" teriakan laki-laki dipitingan Yve menggema. "Apa maumu?" dia mengalihkan pandangannya kearah Yve.

Setelah memastikan posisinya aman, Yve membuka suara. "Aku ingin banyak uang, bir, dan motor baru"

Semua orang yang mendengar itu menggeleng tidak percaya. Seorang gadis memalak tuan mereka di depan mereka, para pengawalnya.

"Jadi itu alasanmu membantuku?" laki-laki itu menatap Yve dan mencari jawaban diantara kedua mata gadis itu.

"Tentu saja. Kau pikir aku pahlawan pembela kebenaran?"

"Tuan, ijinkan aku membunuhnya" tangan Beng sudah gatal hanya dengan melihat gadis kecil itu pamer keahlian.

"Berikan saja apa yang dia mau" ucapan itu terdengar indah di telinga Yve.

"Tapi tuan," Beng masih tidak setuju.

"Berapa yang kau mau?"

Mata Yve menjelajahi setiap pakaian pengawal laki-laki ini. Dia bermaksud menebak seberapa kaya orang ini untuk dimintai uang. Dan berapa kalipun dilihat, mereka memakai setelan jas rapi yang menandakan tuannya bukan orang sembarangan.

"Uang 100 juta, 2 krat bir, dan motor sport keluaran terbaru" kata Yve santai.

"Apa kau gila?!" Beng kembali meneriaki Yve. Sepertinya pita suaranya sangat tebal hingga dia tidak takut membuatnya putus.

"Aku bisa memberikan uangnya sekarang, tapi bir dan motor harus dikirimkan besok"

Ingin mencoba berunding denganku?

Yve menghela nafas dengan kasar. Pikirannya penuh pertimbangan. Bagaimana kalau orang ini berbohong? dan tidak membawakan apa yang kuminta?

"Baiklah" ucap Yve setelah terdiam beberapa saat. "Tapi aku ingin uang muka"

Yve melirik orang-orang dihadapannya dan mulai menggunakan nada suara tinggi, "kalian! cepat keluarkan semua rokok yang kalian punya, sekarang!"

"Hah?! memangnya kau siapa?" Beng ingin mencari gara-gara dengan Yve.

"Patuhi saja!" tuan mereka lagi-lagi membela Yve.

Dengan malas orang-orang itu mengeluarkan semua rokok yang mereka punya.

Akhirnya aku bisa mencoba rokok dengan merk mahal

Yve tersenyum tipis. Membayangkan hadiah-hadiah yang akan ia dapatkan setelah ini.

Gadis itu juga akan mendapatkan motor baru. Ia semakin mantap ingin menantang Nord, rajanya balapan liar. Pertandingan Raja melawan pangeran, hanya dengan membayangkan itu membuat Yve ingin melompat kegirangan sekarang.

Tapi... ada satu hal yang mengganjal pikirannya dari tadi. Kenapa dia menuruti permintaanku? sejauh ini dia tidak menentang apapun. Oke itu mencurigakan.

"Siapkan uangnya" perintah si laki-laki, dan Yve masih belum berniat melepaskannya sebelum ia memegang uang 100 juta.

"Dimana aku harus mengirimkan motor dan bir?" laki-laki itu kembali menoleh kearah Yve.

"Besok siang, tepat di jam 12. Aku akan berada disini" Yve memicingkan matanya dengan tajam. "Dan jangan berpikir untuk berbuat curang dengan menyuruh pengawalmu mengroyokku" tatapan Yve berubah menjadi ancaman.

"Aku tidak akan melakukannya. Besok kita bertemu disini"

Sinar matahari belum sepenuhnya terlihat. Langit masih berwarna jingga dan sedikit demi sedikit menyapu warna hitam yang sudah selesai melakukan tugasnya.

Tina sudah berada di dalam cafe. Bersiap untuk jam buka cafe yang tinggal beberapa menit lagi.

Dia ingin sekali melihat Yve sekarang, tapi ia tahu jelas kapan gadis itu bangun. Sekarang mungkin orang yang ia maksud sedang menjelajahi dunia mimpi yang indah. Tina jelas tidak ingin membangunkannya.

Karena ada sisa sampah yang belum dibuang, Tina bermaksud membuangnya sendiri dan mengarah ke pintu belakang.

"Aaaaaaaa!!!"

Yve terperanjat kaget. Ia hampir melompat dari atas kasur setelah mendengar teriakan histeris dari Tina.

Kak Tina?

Suara itu... dari arah pintu belakang!

Dengan perasaan cemas yang merambat ke seluruh tubuhnya, Yve berlari kearah pintu belakang secepat mungkin. Tubuhnya yang masih lemas karena baru saja bangun tidak dihiraukannya.

"Ada apa kak Tina?!" Yve langsung mendekati perempuan imut itu dan mengecek tubuhnya.

"Tidak apa-apa, maaf membangunkanmu Yve" ekspresi bersalah Tina terlihat jelas, kemudian kembali berkata. "Cctv disini rusak"

"Jadi... kau berteriak karena cctv rusak?" Yve kembali meyakinkan Tina. Dan perempuan itu mengangguk dengan mantap.

"Tidak terkejut karena mayat?" Yve mengangkat sebelah alisnya.

"Mayat? mayat apa?" Tina memiringkan kepalanya dengan bingung.

Yve baru menyadari kalau gang di depan mereka sangat bersih. Tidak ada mayat, bahkan bekas darah yang menggenang pun tidak ada. Bagaimana bisa membersihkan bekas darah sebanyak itu?

Mungkin mereka... memang bukan orang sembarangan

Yve melirik cctv yang rusak.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

gak tanggung² permintaannya.. yve

2024-04-20

3

nyebelline♋❗❗❗🤪

nyebelline♋❗❗❗🤪

tomboy... aku suka karakter nya... semangat author 💪💪💪💪💪

2023-03-29

2

runi nisa

runi nisa

darahnya di sedot ma vampir yg lewat jadi bersih 😅😅😅

2022-11-17

2

lihat semua
Episodes
1 Sang Pangeran
2 Gadis Penyelamat
3 Perjanjian
4 Perintah Sebenarnya
5 Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6 Terpaksa Ikut
7 Suasana Rumah Bai Lian
8 Merahasiakan
9 Bertemu Bodyguard Lain
10 Berhenti Bermain-main
11 Kelelahan
12 Ingin Berhenti
13 Bertemu Tuan Besar Bai
14 Dunia Baru
15 Fokus Pada Bai Lian
16 Misi Pertama
17 Apakah Selamat?
18 Bertemu Dengan Mereka
19 Kembali Menemukan Kejanggalan
20 Keseruan
21 Masih Belum Kalah
22 Tentang Mereka
23 Orang Misterius, Levin
24 Sang Raja Ternyata Dia
25 Dia Mencurigakan
26 Pegawai Baru di Cafe
27 Waspada Padanya
28 Motor Baru
29 Semakin Dekat
30 Mari Bersenang-senang!
31 Dia Peduli?
32 Rencana Pembalasan
33 Mewaspadai
34 Lin Yang Licik
35 Tidak Bisa Mengancamku
36 Tawaran Untukmu
37 Kesepakatan
38 Misi Dibalik Misi
39 Menemukan Ide Menarik
40 Kecelakaan
41 Ternyata Perempuan?
42 Rencana Sukses
43 Ikut Bekerjasama?
44 Kehilangan
45 Rencana Kita Berhasil
46 Dia Orang Baik
47 Mimpi Masa Kecil
48 Kenangan Indah
49 Taman Berbunga Untukmu
50 Cerita Singkat
51 Target Berikutnya
52 Tidak Akan Kubiarkan Mati
53 Tidak Perlu Khawatir
54 Saling Bercanda
55 Prahara Laptop
56 Banyak Pikiran
57 Dia Pergi
58 Siapa Axel?
59 Ingin Membunuhnya
60 Serba Tahu
61 Kembali Sekolah
62 Bai Lian Mampir?!
63 Mengkhawatirkanmu
64 Maaf Mengganggu
65 Perasaan Aneh
66 Sudah Ketahuan
67 Semoga Masih Hidup
68 Dia Ada Disana
69 Menargetkannya
70 Sudahi saja
71 Mulai Penyerangan
72 Bala Bantuan
73 Super Aneh
74 Fakta yang Tersembunyi
75 Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76 Alasan Dari Semuanya
77 Kembali Lagi
78 Kehebohan Semua Orang
79 Makanan yang Ditunggu
80 Pacarku?
81 Dia yang Aneh
82 Mulai Membuat Rencana
83 Rencana yang Matang
84 Rencana Penyerangan Dimulai!
85 Masih Sesuai Rencana
86 Mengambil Semua Bukti
87 Ke-te-mu
88 Akan Menang
89 Waktunya Aku Pergi
90 Masih Tidak Percaya
91 Teorinya
92 Penemuan Kian
93 Dewa Setan
94 Trio L
95 Saat Itu
96 Dia yang Dulu Berbeda
97 Pemikiran Mereka
98 Devian yang Sibuk
99 Menculik Kakek
100 Kejadian yang Dulu
101 Sudah Mati?
102 Kepergian Mereka dan Penyesalan
103 Memaafkan
104 Acara Berkabung
105 Kesenangan Yang Baru
106 Bibit-bibit Mafia
107 Ingin Memukulnya
108 Hanya Sedikit Membalasnya
109 Melihat Setan
110 Pembicaraan Antar Saudara
111 Hitam Putih Kehidupan
112 Pengakuan Levin
113 Keluarga Transparan
114 Rindu Padamu
115 Nasib Leo
116 Dituduh
117 Ketakutan Mereka
118 Ingin Dianggap
119 Semuanya Berlebihan
120 Dia Pilihan yang Tepat
121 Perasaan Bai Lian
122 Tugas Lainnya
123 Ada yang Aneh
124 Motor yang Keren
125 Boss Penakut
126 Rahasia Terbesar Bai Lian
127 Kekhawatirannya
128 Makanan Penuh Cinta
129 Ingin Bersamamu
130 Yang Tidak Peka
131 Jatuh Cinta
132 Kebohongan Terungkap
133 Akhirnya Paham
134 Selama Ini Aku Mencintainya
135 Aku Menunggumu
136 Diam-diam Romantis
137 Happy Ending
138 Akhir Yang Sebenarnya
139 Promosi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Sang Pangeran
2
Gadis Penyelamat
3
Perjanjian
4
Perintah Sebenarnya
5
Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6
Terpaksa Ikut
7
Suasana Rumah Bai Lian
8
Merahasiakan
9
Bertemu Bodyguard Lain
10
Berhenti Bermain-main
11
Kelelahan
12
Ingin Berhenti
13
Bertemu Tuan Besar Bai
14
Dunia Baru
15
Fokus Pada Bai Lian
16
Misi Pertama
17
Apakah Selamat?
18
Bertemu Dengan Mereka
19
Kembali Menemukan Kejanggalan
20
Keseruan
21
Masih Belum Kalah
22
Tentang Mereka
23
Orang Misterius, Levin
24
Sang Raja Ternyata Dia
25
Dia Mencurigakan
26
Pegawai Baru di Cafe
27
Waspada Padanya
28
Motor Baru
29
Semakin Dekat
30
Mari Bersenang-senang!
31
Dia Peduli?
32
Rencana Pembalasan
33
Mewaspadai
34
Lin Yang Licik
35
Tidak Bisa Mengancamku
36
Tawaran Untukmu
37
Kesepakatan
38
Misi Dibalik Misi
39
Menemukan Ide Menarik
40
Kecelakaan
41
Ternyata Perempuan?
42
Rencana Sukses
43
Ikut Bekerjasama?
44
Kehilangan
45
Rencana Kita Berhasil
46
Dia Orang Baik
47
Mimpi Masa Kecil
48
Kenangan Indah
49
Taman Berbunga Untukmu
50
Cerita Singkat
51
Target Berikutnya
52
Tidak Akan Kubiarkan Mati
53
Tidak Perlu Khawatir
54
Saling Bercanda
55
Prahara Laptop
56
Banyak Pikiran
57
Dia Pergi
58
Siapa Axel?
59
Ingin Membunuhnya
60
Serba Tahu
61
Kembali Sekolah
62
Bai Lian Mampir?!
63
Mengkhawatirkanmu
64
Maaf Mengganggu
65
Perasaan Aneh
66
Sudah Ketahuan
67
Semoga Masih Hidup
68
Dia Ada Disana
69
Menargetkannya
70
Sudahi saja
71
Mulai Penyerangan
72
Bala Bantuan
73
Super Aneh
74
Fakta yang Tersembunyi
75
Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76
Alasan Dari Semuanya
77
Kembali Lagi
78
Kehebohan Semua Orang
79
Makanan yang Ditunggu
80
Pacarku?
81
Dia yang Aneh
82
Mulai Membuat Rencana
83
Rencana yang Matang
84
Rencana Penyerangan Dimulai!
85
Masih Sesuai Rencana
86
Mengambil Semua Bukti
87
Ke-te-mu
88
Akan Menang
89
Waktunya Aku Pergi
90
Masih Tidak Percaya
91
Teorinya
92
Penemuan Kian
93
Dewa Setan
94
Trio L
95
Saat Itu
96
Dia yang Dulu Berbeda
97
Pemikiran Mereka
98
Devian yang Sibuk
99
Menculik Kakek
100
Kejadian yang Dulu
101
Sudah Mati?
102
Kepergian Mereka dan Penyesalan
103
Memaafkan
104
Acara Berkabung
105
Kesenangan Yang Baru
106
Bibit-bibit Mafia
107
Ingin Memukulnya
108
Hanya Sedikit Membalasnya
109
Melihat Setan
110
Pembicaraan Antar Saudara
111
Hitam Putih Kehidupan
112
Pengakuan Levin
113
Keluarga Transparan
114
Rindu Padamu
115
Nasib Leo
116
Dituduh
117
Ketakutan Mereka
118
Ingin Dianggap
119
Semuanya Berlebihan
120
Dia Pilihan yang Tepat
121
Perasaan Bai Lian
122
Tugas Lainnya
123
Ada yang Aneh
124
Motor yang Keren
125
Boss Penakut
126
Rahasia Terbesar Bai Lian
127
Kekhawatirannya
128
Makanan Penuh Cinta
129
Ingin Bersamamu
130
Yang Tidak Peka
131
Jatuh Cinta
132
Kebohongan Terungkap
133
Akhirnya Paham
134
Selama Ini Aku Mencintainya
135
Aku Menunggumu
136
Diam-diam Romantis
137
Happy Ending
138
Akhir Yang Sebenarnya
139
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!