Fokus Pada Bai Lian

Setelah pulang sekolah, Yve langsung melesat ke rumah Bai Lian. Rasanya begitu tidak sabar memperlihatkan hasil ujiannya pada teman-teman yang membantunya. Apalagi ekspresi South yang akan kalah taruhan.

Ketika Yve datang, Beng sedang duduk di gazebo bersama North yang sepertinya sibuk mengelap senjata laras panjangnya. Devian sibuk berbincang dengan South yang sedang latihan menembak.

"Halo" Yve menyapa dengan tangan terangkat. Sontak pandangan semua orang tertuju padanya.

"Adikku!!!" Beng berlari menghampiri Yve, dan disusul oleh para bodyguard yang lain.

"Bagaimana hasil ujianmu?" Devian bertanya sambil tersenyum.

"Masuk 5 besar kan?" South terlihat sangat antusias.

"Kalau gurumu mengira kau mencontek, akan kutembak kepalanya dari sini" ucapan yang keluar dari mulut North si penembak jitu memang cukup mengerikan.

"Mana yang harus kujawab lebih dulu?" Yve memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Terserah. Karena jika kulihat dari ekspresimu, hasilnya tidak buruk kan?" Beng menaikkan sebelah alisnya.

"Maaf South, hasilnya aku berada di ranking 7"

"Argh! padahal sedikit lagi" South mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Kemudian ia mengeluarkan uang pecahan 50 ribu. "Ini milikmu" dengan nada terpaksa ia menyerahkan uang itu pada Devian.

"Terimakasih" lagi-lagi dengan diiringi senyuman anehnya, Devian mengantongi uang pemberian South.

"Tidak apa-apa adikku, kau tetap jauh berkembang" Beng merangkul Yve.

"Iya" Yve tersenyum, kemudian dengan canggung kembali membuka suara, "terimakasih kalian sudah membantuku belajar"

Semua orang mengangguk sambil tersenyum. Yve sangat senang mendapat teman seperti mereka. Jadi apakah ia harus bersyukur sudah menjadi bodyguard?

Dari balkon lantai 2 seseorang melihat kejadian haru yang dialami para bodyguardnya, dia adalah Bai Lian.

Melihat gerombolan orang dibawah sana yang tersenyum dengan gembira menandakan sesuatu yang baik baru saja terjadi. Itu gara-gara kedatangan Yve. Para bodyguardnya menjadi berekspresi lebih banyak. Dulu jika Bai Lian diam-diam melihat mereka latihan seperti ini, pasti hanya ada ekspresi serius yang terukir di wajah mereka.

"Terlihat sangat menyenangkan" seorang laki-laki paruh baya mendatangi Bai Lian.

Setelah pensiun dari dunia hitam, ayahnya berubah menjadi orang yang kurang kerjaan. Dia bisa muncul dimana saja seperti setan, dan seenaknya pergi.

"Biasa saja" Bai Lian kembali melihat para bodyguardnya yang dimaksud sang ayah.

"Kamu tidak ingin mencoba berteman dengan mereka?" sambil memegang rokok yang tinggal setengah, Bai Jun mengeluarkan asap putih dari mulutnya.

"Aku tidak butuh teman"

Bai Jun kembali menatap anaknya. Dia sudah seperti itu sejak masih kecil. Entah karena didikannya yang terlalu keras, atau karena dia tumbuh tanpa seorang ibu disisinya. Membuat sifat Bai Lian menjadi begitu jelek.

"Aku akan bertemu kolega besok" Bai Lian kini menatap ayahnya dengan sorot mata yang serius, dan seolah tahu maksudnya, Bai Jun mengangguk dengan serius juga.

Jika anaknya berekspresi seperti itu, berarti orang yang akan ditemuinya adalah orang itu.

Setelah latihan menembak yang terakhir kalinya selesai, Beng tiba-tiba mengajak Yve ke gazebo.

"Ada apa?" tanya Yve sambil melepaskan sarung tangannya.

"Kau ingat kemarin aku mengajakmu berduel?" Beng terlihat sangat antusias, itu menandakan sesuatu akan terjadi.

"Ya" Yve mengangguk. Ia masih ingat dengan jelas ajakan itu.

Tiba-tiba Devian, South dan North muncul di belakang Yve sambil membawa nampan. Hampir saja ia berteriak kaget karena orang-orang itu muncul secara misterius.

"Apa itu?" Yve bertanya dengan tangan yang hendak membuka penutup nampan.

"Eits! jangan dibuka dulu" South menghalangi tangan Yve.

Meskipun bingung, Yve mematuhi perkataan South untuk tidak membukanya.

"Kau duduk dulu" Beng menarik Yve dan memaksanya untuk duduk.

Yve masih patuh, entah apa yang direncanakan teman-temannya. Tapi menurut perkiraan Yve, pasti itu adalah hal yang seru.

"1, 2, 3"

Semua orang menghitung dengan semangat, lalu saat mencapai angka tiga, Devian membuka penutup diatas nampan.

Ternyata itu berisi dua piring besar penuh pasta dengan saus dan beberapa telur. Yve yang tidak paham, melirik Devian sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Lomba makan!!!" Beng berteriak dengan antusias.

"Kalian pasti bercanda" Yve tertawa setelah mengetahui maksud teman-temannya.

"Kau pasti kurang makan hingga pingsan jatuh dari tangga, dan kita juga harus merayakan rankingmu. Jadi dengan otak pintarku, aku memikirkan ide ini" Devian memainkan kacamatanya dengan bangga.

Apa yang harus aku ucapkan? terimakasih?

Mereka sangat lucu.

"Baiklah aku ikut lomba makan ini" Yve terkekeh sambil mengambil garpu yang sudah disiapkan.

Beng dengan antusiasme yang tinggi juga mulai mengambil garpunya.

"Bersiap..." South mengangkat kedua tangannya, "mulai!!!" setelah tangan South turun. Yve dan Beng langsung buru-buru memakan pasta.

"Ayo! ayo! ayo!"

Penonton lomba makan semakin bertambah saat Bernard mengajak para bodyguard penjaga pintu depan untuk menonton bersama.

Kehebohan semakin pecah saat Yve memimpin karena sudah menghabiskan setengah piring besar. Beng yang tidak ingin kalah, memakan 3 telur rebus terlebih dahulu.

Bai Lian berjalan menuju gerbang depan. Ia berniat menyuruh bodyguard didepan untuk membelikannya cemilan di minimarket dekat rumahnya. Tapi pemandangan yang aneh muncul. Tidak ada seorang pun disana.

Aneh, kenapa sangat sepi disini?

Sedari kecil, aku tidak pernah melihat bodyguard meninggalkan tempat jaganya.

Atau jangan-jangan ada penyusup? dan semua bodyguard penjaga sudah dikalahkan?!

"HOREEEE!!!"

Suara riuh terdengar oleh Bai Lian. Itu adalah suara banyak orang yang tengah bertepuk tangan, dan sisanya seperti bersorak gembira. Dengan rasa penasaran yang tinggi, Bai Lian mendekati sumber suara.

Akhirnya boss mafia itu sampai di gazebo tempat para bodyguardnya beristirahat, seharusnya begitu. Tapi ternyata tempat itu sekarang berubah menjadi lokasi lomba makan.

Hampir seluruh bodyguard penjaga berada disana. Mereka bersorak saat seorang gadis mengangkat sebuah piring raksasa tinggi-tinggi. Piring yang sudah habis itu seolah menjadi kebanggaannya.

Tak jauh darinya, South tampak menghitung beberapa lembar uang yang sudah jelas hasil taruhan. Devian sendiri malah ikutan senang sambil memainkan kacamatanya. North yang biasanya pendiam terlihat ikut bersorak untuk si gadis pemegang piring raksasa itu.

Bai Lian mengerutkan keningnya. Pemandangan ini terlalu asing baginya. Para bodyguard yang biasanya terlihat serius dan profesional tiba-tiba bertingkah seperti itu. Semua ini bermula sejak kedatangan gadis itu.

"Apa yang sedang kalian lakukan?"

Ucapan Bai Lian membuat semua orang yang tengah bergembira itu terkejut. Mereka seperti terkena sambaran petir hingga mereka tersentak bersamaan.

"Tu-tuan Bai Lian" salah seorang bodyguard gelagapan. Ia tahu kalau boss mafia itu pasti akan menghukumnya.

Beng ingin menyapa tuannya juga, tapi perutnya terasa penuh hingga bicara pun susah. South langsung menyembunyikan uang yang dia hitung tadi. North terdiam seribu bahasa. Devian pura-pura melihat tabletnya yang dengan ajaib memunculkan daftar kurs mata uang.

"Bubar!" perintah Bai Lian langsung dilaksanakan oleh para bodyguardnya.

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

bai lian cuma menang di tuan muda doank..tenaga n skil mental kerupuk

2025-01-10

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

bubar.. bubaarrr 😅😅😅

2024-04-20

4

Dewi Fajar

Dewi Fajar

devian tablet nya langsung memunculkan kurs mata uang /Facepalm/

2024-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Sang Pangeran
2 Gadis Penyelamat
3 Perjanjian
4 Perintah Sebenarnya
5 Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6 Terpaksa Ikut
7 Suasana Rumah Bai Lian
8 Merahasiakan
9 Bertemu Bodyguard Lain
10 Berhenti Bermain-main
11 Kelelahan
12 Ingin Berhenti
13 Bertemu Tuan Besar Bai
14 Dunia Baru
15 Fokus Pada Bai Lian
16 Misi Pertama
17 Apakah Selamat?
18 Bertemu Dengan Mereka
19 Kembali Menemukan Kejanggalan
20 Keseruan
21 Masih Belum Kalah
22 Tentang Mereka
23 Orang Misterius, Levin
24 Sang Raja Ternyata Dia
25 Dia Mencurigakan
26 Pegawai Baru di Cafe
27 Waspada Padanya
28 Motor Baru
29 Semakin Dekat
30 Mari Bersenang-senang!
31 Dia Peduli?
32 Rencana Pembalasan
33 Mewaspadai
34 Lin Yang Licik
35 Tidak Bisa Mengancamku
36 Tawaran Untukmu
37 Kesepakatan
38 Misi Dibalik Misi
39 Menemukan Ide Menarik
40 Kecelakaan
41 Ternyata Perempuan?
42 Rencana Sukses
43 Ikut Bekerjasama?
44 Kehilangan
45 Rencana Kita Berhasil
46 Dia Orang Baik
47 Mimpi Masa Kecil
48 Kenangan Indah
49 Taman Berbunga Untukmu
50 Cerita Singkat
51 Target Berikutnya
52 Tidak Akan Kubiarkan Mati
53 Tidak Perlu Khawatir
54 Saling Bercanda
55 Prahara Laptop
56 Banyak Pikiran
57 Dia Pergi
58 Siapa Axel?
59 Ingin Membunuhnya
60 Serba Tahu
61 Kembali Sekolah
62 Bai Lian Mampir?!
63 Mengkhawatirkanmu
64 Maaf Mengganggu
65 Perasaan Aneh
66 Sudah Ketahuan
67 Semoga Masih Hidup
68 Dia Ada Disana
69 Menargetkannya
70 Sudahi saja
71 Mulai Penyerangan
72 Bala Bantuan
73 Super Aneh
74 Fakta yang Tersembunyi
75 Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76 Alasan Dari Semuanya
77 Kembali Lagi
78 Kehebohan Semua Orang
79 Makanan yang Ditunggu
80 Pacarku?
81 Dia yang Aneh
82 Mulai Membuat Rencana
83 Rencana yang Matang
84 Rencana Penyerangan Dimulai!
85 Masih Sesuai Rencana
86 Mengambil Semua Bukti
87 Ke-te-mu
88 Akan Menang
89 Waktunya Aku Pergi
90 Masih Tidak Percaya
91 Teorinya
92 Penemuan Kian
93 Dewa Setan
94 Trio L
95 Saat Itu
96 Dia yang Dulu Berbeda
97 Pemikiran Mereka
98 Devian yang Sibuk
99 Menculik Kakek
100 Kejadian yang Dulu
101 Sudah Mati?
102 Kepergian Mereka dan Penyesalan
103 Memaafkan
104 Acara Berkabung
105 Kesenangan Yang Baru
106 Bibit-bibit Mafia
107 Ingin Memukulnya
108 Hanya Sedikit Membalasnya
109 Melihat Setan
110 Pembicaraan Antar Saudara
111 Hitam Putih Kehidupan
112 Pengakuan Levin
113 Keluarga Transparan
114 Rindu Padamu
115 Nasib Leo
116 Dituduh
117 Ketakutan Mereka
118 Ingin Dianggap
119 Semuanya Berlebihan
120 Dia Pilihan yang Tepat
121 Perasaan Bai Lian
122 Tugas Lainnya
123 Ada yang Aneh
124 Motor yang Keren
125 Boss Penakut
126 Rahasia Terbesar Bai Lian
127 Kekhawatirannya
128 Makanan Penuh Cinta
129 Ingin Bersamamu
130 Yang Tidak Peka
131 Jatuh Cinta
132 Kebohongan Terungkap
133 Akhirnya Paham
134 Selama Ini Aku Mencintainya
135 Aku Menunggumu
136 Diam-diam Romantis
137 Happy Ending
138 Akhir Yang Sebenarnya
139 Promosi
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Sang Pangeran
2
Gadis Penyelamat
3
Perjanjian
4
Perintah Sebenarnya
5
Yve Vs Bodyguard Bai Lian
6
Terpaksa Ikut
7
Suasana Rumah Bai Lian
8
Merahasiakan
9
Bertemu Bodyguard Lain
10
Berhenti Bermain-main
11
Kelelahan
12
Ingin Berhenti
13
Bertemu Tuan Besar Bai
14
Dunia Baru
15
Fokus Pada Bai Lian
16
Misi Pertama
17
Apakah Selamat?
18
Bertemu Dengan Mereka
19
Kembali Menemukan Kejanggalan
20
Keseruan
21
Masih Belum Kalah
22
Tentang Mereka
23
Orang Misterius, Levin
24
Sang Raja Ternyata Dia
25
Dia Mencurigakan
26
Pegawai Baru di Cafe
27
Waspada Padanya
28
Motor Baru
29
Semakin Dekat
30
Mari Bersenang-senang!
31
Dia Peduli?
32
Rencana Pembalasan
33
Mewaspadai
34
Lin Yang Licik
35
Tidak Bisa Mengancamku
36
Tawaran Untukmu
37
Kesepakatan
38
Misi Dibalik Misi
39
Menemukan Ide Menarik
40
Kecelakaan
41
Ternyata Perempuan?
42
Rencana Sukses
43
Ikut Bekerjasama?
44
Kehilangan
45
Rencana Kita Berhasil
46
Dia Orang Baik
47
Mimpi Masa Kecil
48
Kenangan Indah
49
Taman Berbunga Untukmu
50
Cerita Singkat
51
Target Berikutnya
52
Tidak Akan Kubiarkan Mati
53
Tidak Perlu Khawatir
54
Saling Bercanda
55
Prahara Laptop
56
Banyak Pikiran
57
Dia Pergi
58
Siapa Axel?
59
Ingin Membunuhnya
60
Serba Tahu
61
Kembali Sekolah
62
Bai Lian Mampir?!
63
Mengkhawatirkanmu
64
Maaf Mengganggu
65
Perasaan Aneh
66
Sudah Ketahuan
67
Semoga Masih Hidup
68
Dia Ada Disana
69
Menargetkannya
70
Sudahi saja
71
Mulai Penyerangan
72
Bala Bantuan
73
Super Aneh
74
Fakta yang Tersembunyi
75
Terlalu Banyak Fakta Terungkap
76
Alasan Dari Semuanya
77
Kembali Lagi
78
Kehebohan Semua Orang
79
Makanan yang Ditunggu
80
Pacarku?
81
Dia yang Aneh
82
Mulai Membuat Rencana
83
Rencana yang Matang
84
Rencana Penyerangan Dimulai!
85
Masih Sesuai Rencana
86
Mengambil Semua Bukti
87
Ke-te-mu
88
Akan Menang
89
Waktunya Aku Pergi
90
Masih Tidak Percaya
91
Teorinya
92
Penemuan Kian
93
Dewa Setan
94
Trio L
95
Saat Itu
96
Dia yang Dulu Berbeda
97
Pemikiran Mereka
98
Devian yang Sibuk
99
Menculik Kakek
100
Kejadian yang Dulu
101
Sudah Mati?
102
Kepergian Mereka dan Penyesalan
103
Memaafkan
104
Acara Berkabung
105
Kesenangan Yang Baru
106
Bibit-bibit Mafia
107
Ingin Memukulnya
108
Hanya Sedikit Membalasnya
109
Melihat Setan
110
Pembicaraan Antar Saudara
111
Hitam Putih Kehidupan
112
Pengakuan Levin
113
Keluarga Transparan
114
Rindu Padamu
115
Nasib Leo
116
Dituduh
117
Ketakutan Mereka
118
Ingin Dianggap
119
Semuanya Berlebihan
120
Dia Pilihan yang Tepat
121
Perasaan Bai Lian
122
Tugas Lainnya
123
Ada yang Aneh
124
Motor yang Keren
125
Boss Penakut
126
Rahasia Terbesar Bai Lian
127
Kekhawatirannya
128
Makanan Penuh Cinta
129
Ingin Bersamamu
130
Yang Tidak Peka
131
Jatuh Cinta
132
Kebohongan Terungkap
133
Akhirnya Paham
134
Selama Ini Aku Mencintainya
135
Aku Menunggumu
136
Diam-diam Romantis
137
Happy Ending
138
Akhir Yang Sebenarnya
139
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!