Chapter 15

Sean mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang. setelah beberapa saat mengemudi, ia sampai di pelataran kantor tempat istrinya bekerja.

Sean turun dari mobil, menutup pintu dan menarik nafas. ia memantapkan hatinya sebelum memasuki kantor.

Langkah nya mulai terarah menuju meja resepsionis begitu ia sampai di lobby.

"Permisi.", ucapnya, ketika sudah berada di meja resepsionis.

"Ahh, tuan. Anda lagi?!.",

"Tapi nona Cellya belum datang hari ini.", ucap wanita itu ramah. Sean terdiam mendengar penuturan resepsionis itu.

"Ahh..., asisten Tresya.", wanita itu nampak sumringah memanggil gadis yang sedang berjalan dan bergurau bersama seorang lelaki, saat memasuki kantor setelah menekan tombol absensi karyawan.

Tresya dan Juan mendekat karena resepsionis itu memberi isyarat pada mereka untuk mendekat.

"Ada apa?.", tanya Tresya.

"Apakah ketua design tidak masuk hari ini?!.", tanya resepsionis.

"Aku tidak tahu, dia tidak menghubungi ku sejak pulang.", jawab Tresya polos.

"Cellya sudah pulang?!.", tanya Sean, menatap Tresya. Juan yang melihat itu nampak sedikit aneh.

Tresya menatap pria itu lekat. ia seperti pernah bertemu dengan Sean, tapi lupa dimana?!, dan siapa pria yang sedang berdiri di depannya menanyakan tentang Cellya.

"Kau mencari Cellya?!.", tanya Juan tiba-tiba. Sean mengangguk.

"Ada keperluan apa?.",

"Kenapa tidak langsung ke rumah nya?!. dia sudah pulang tiga hari yang lalu.", ucap Juan. sontak Sean yang sedari tadi menunduk dan bingung, seketika mendongak mendengar pernyataan Juan.

"Ya, begitu selesai tanda tangan dan penyerahan berkas kontrak Cellya langsung pulang. sementara kami, memilih berlibur.",

"Sebenarnya, Cellya juga dapat bonus liburan. tapi, dia bilang harus segera pulang karena suaminya akan berulang tahun.", jelas Juan panjang lebar.

"Ahh..., aku ingat sekarang.", ucap Tresya. ia membuat semua orang menatap nya.

"Bukankah kau tuan Xavier Kamasean?!.",

"Kau pengusaha muda sukses bertalenta itu kan?!.",

"Iya benar. kau suami Cellya kan?!.", ucap Tresya memberondong pertanyaan, dan Sean hanya mengangguk lemah. pikirannya tertuju pada istrinya.

Kemana Cellya?!. temannya bilang dia sudah pulang tiga hari yang lalu.

Bila pesawat nya bermasalah, atau mengalami kecelakaan pasti akan ada berita nya di berbagai media.

Tapi, bukankah temannya mengatakan bahwa dia pulang lebih dulu dan memilih tidak mengambil bonus liburan nya, untuk menyiapkan ulang tahunnya?!

Lantas, kenapa dia tidak pulang?!. kenapa dia tidak datang?!. apakah dia marah?!, tapi marah karena hal apa?!. atau terjadi sesuatu kah padanya?!.

"Lalu kenapa kau mencari nya?!.",

"Apa kalian bertengkar?!.",

"Kau tidak seharusnya bertengkar dengan dia.",

"Meskipun kau pimpinan perusahaan besar dan selalu bersikap tegas. bila dengan Cellya, kau harus sedikit mengalah, tuan.",

"Dia begitu kesusahan menghadapi kehamilannya.",

"Mood ibu hamil memang cepat berubah, tapi kau harus menyadari nya dan lebih banyak mengalah.",

"Percayalah!, dia juga tidak ingin bersikap kasar ataupun tidak perduli padamu.", ucap Tresya panjang lebar, yang malah membuat pikiran dan hatinya berargumen dalam dirinya.

Hamil?. ya, istrinya hamil dan kini tidak di ketahui dimana keberadaannya.

Dia kehilangan kontak istrinya sejak tiga hari lalu, dan kini mengetahui kabar kehamilan istri nya dari orang lain. takdir macam apa ini?!.

Sean mulai merasakan sesak di dadanya, ia berulang kali berusaha bernafas. terdengar helaan nafasnya kasar.

Kepala nya merasa pusing dan pandangan nya memudar seketika.

Sean berjalan tertatih meninggalkan meja resepsionis. ia berjalan keluar dengan memegangi dahinya. luar biasa sakit yang ia rasakan di kepalanya, hingga tak lama kemudian ia terjatuh dan pingsan di lobby kantor.

......................

Ibu Sean berjalan di koridor rumah sakit. ia mempercepat langkahnya dan segera menghampiri John yang sudah lebih dulu berada di sana.

Ya, saat Sean pingsan. Juan mengambil ponsel Sean dari sakunya dan mencari kontak panggilan terakhir.

Ya, beberapa menit sebelum Sean sampai di kantor Cellya tadi. ia sempat mendapat telepon dari John, yang menanyakan berkas kerjasama dengan beberapa perusahaan yang di ambil Sean sebelum Sean sakit.

"Nyonya.", ucap John, lalu segera membungkuk kan badannya memberi hormat.

"Tuan, sedang di tangani. kita hanya bisa menunggu dokter keluar.", ujar John, seakan menjawab pertanyaan di benak ibu Sean.

"Kalian siapa?!.", tanya ibu Sean pada Juan dan Tresya. ya, insiden Sean pingsan membuat mereka mendapatkan perintah untuk ikut mengantar Sean ke rumah sakit.

CEO perusahaan khawatir akan mendapatkan masalah mengingat, Sean, ayah dan juga ibu mertua nya adalah salah seorang yang berpengaruh di dunia bisnis.

Juan dan Tresya tidak di izinkan kembali sebelum Sean sadar dan memastikan bahwa keadaan Sean baik-baik saja.

"Saya Tresya, dan ini Juan.", ucap Tresya, mendekat pada ibu Sean.

Ia pun menceritakan semuanya pada ibu Sean. tentang apa yang sudah mereka ucapkan pada Sean, saat pria itu datang ke kantor mencari istrinya.

Ia sungguh tidak berniat membuat Sean celaka karena, ia dan kekasih nya benar-benar tidak tau jika Sean baru saja keluar dari rumah sakit.

Ia dan Juan hanya mengatakan apa yang mereka ketahui tanpa memprovokasi Sean.

"Kami sungguh minta maaf, nyonya.",

"Kami sungguh tidak tahu.",

"Kami tidak ada maksud untuk memprovokasi emosi tuan Xavier.",

"Kami hanya mengatakan apa yang kami ketahui, dan hanya menjawab pertanyaan sesuai dengan yang tuan Xavier tanyakan.", ucapnya. tangan Tresya terus menggenggam kedua tangan wanita paruh baya itu.

"Tidak apa-apa.", jawab ibu Sean, pelan.

"Terimakasih sudah membawanya ke rumah sakit tepat waktu.",

"Sekarang, kalian bisa pulang dan istirahat.", ucap ibu Sean lebih lanjut.

"Tidak, nyonya.", ucap Tresya.

"Kami tidak di izinkan kembali sebelum memastikan keadaan tuan Xavier baik-baik saja.",

"Izinkan kami tetap disini.", pinta Tresya.

Dokter keluar setelah cukup lama menangani Sean. ibu Sean segera berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri dokter.

"Bagaimana?!.", tanya ibu Sean.

"Seperti nya, tuan muda baik-baik saja.",

"Kita hanya perlu menunggu nya untuk siuman.", jawab dokter.

Seketika ibu Sean nampak merasa lega. wanita paruh baya itu berjalan lemas menuju kursi. Tresya yang melihat hal itu segera membantu ibu Sean untuk berjalan ke kursi tunggu dan duduk.

"Nyonya.", ujar John sembari menyodorkan sebotol air putih yang baru di bukanya untuk majikan perempuannya.

Ibu Sean segera menerima dan meminumnya. nampak ia begitu tenang sekarang.

"Kalian sudah dengar kan?!. dia tidak apa-apa, hanya tinggal menunggu nya sadar.",

"Kalian pulang lah!.",

"Biar John yang mengantar kalian dan berbicara dengan bos kalian.",

"Tidak usah khawatir. John adalah orang kepercayaan kami, bos kalian juga pasti mengenal nya.",

"Selama John yang berbicara, kalian tidak akan mendapat masalah.", ucap ibu Sean.

"John. tolong antar mereka kembali.", perintah ibu Sean.

"Baik, nyonya.", jawab John.

Tresya segera berpamitan pada ibu Sean, begitu juga dengan Juan.

"Terimakasih, nyonya.", ucap mereka bersamaan sebelum pergi meninggalkan ibu Sean.

Ibu Sean tersenyum. "Aku pun, juga sangat berterima kasih.",

...----------------...

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27 ini
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27 ini
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!