Senyum Bagus kini mengembang bak sinar mentari menyambut pagi menyinari hidup. Kehadiran Dina seakan mampu mengobati hati Bagus yang sedang lara. Wajah Dina berseri, seiring kepak sayap terbang tinggi mengitari alam berselimut rumput hijau bak permadani.
Aura kecantikan Dina bersinar menembus ke dalam hati Bagus bak sinar terapi. Hari-hari Bagus kian indah, sehari saja ia tak jumpa Dina. Rindu hati rasanya tiada terkira.
Begitu pula Dina, ia tak bisa lelap tidurnya bila belum melihat wajah Bagus kekasihnya. Dua insan yang sama-sama pernah merasakan sakit hati karena ditinggal kekasihnya ini, kini saling bertemu.
Mereka saling melengkapi seperti sepasang tangan memetik dan menekan kunci nada gitar menghasilkan aneka harmoni melodi.
Bila Bagus merasa Dina lah yang mengobati hatinya yang luka, tapi justru Dina merasa sebaliknya. Mas Bagus lah yang telah mengobati hati Dina yang sedang lara.
Kehadiran mas Bagus dalam hidupnya mampu mengobati hatinya yang lara karena telah ditinggal mas Gading kekasihnya.
Flashback.
Pertemuan Dina dan mas Gading bermula ketika Dina masih duduk di bangku kelas 3 SMA.
Gading seorang pemuda dari dusun sebelah kerap bermain ke rumahnya. Seringnya mereka bertemu, akhirnya Dina dan Gading saling jatuh cinta.
Gading yang sudah bekerja di tanah rantau Jakarta, jelas memberi harapan besar bagi gadis desa seperti Dina. Harapan besar itu seperti sketsa lukisan masa depan, apalagi kalau bukan pernikahan setelah Dina lulus dari sekolah tentunya.
Gading yang hidup di tanah rantau, biasa pulang ke kampung setiap tiga bulan sekali, sementara Dina yang tergolong cerdas otaknya tetap bisa fokus mengikuti setiap mata pelajaran di sekolah.
Meski mereka jarang bertemu karena terpisah oleh jarak, tapi kehadiran Gading sebagai cinta pertama Dina tentu memberi kesan mendalam dalam hidupnya.
Manusia hanya bisa berusaha untuk meraih cita, tapi tetap tuhan pemilik segala rencana.
Setelah Dina lulus sekolah, mas Gading yang ditunggu-tunggu akan melamar dirinya malah lain dari harapannya. Dina seperti mendengar petir di siang bolong, berita tentang pernikahan terpaksa Gading dengan Meta (kekasih gelap mas Gading) karena hamil diluar nikah, tiba-tiba menyebar di seantero kampungnya.
Pernikahan mendadak antara Gading dan Meta, membuat Dina jatuh terpuruk berkeping-keping. Sketsa masa depan dalam angan Dina, kini pudar dan luntur tersiram aib Gading yang akhirnya menikahi Meta.
Hati Dina hancur lebur berserakan bagai daun-daun yang tersapu angin di jalanan. Pedih, malu dan pilu hati berkumpul menjadi satu, kaki menapak bumi pun serasa tak mampu. Dina mengurung diri meratap sayu, Gading yang ia cinta kini jadi milik orang.
Seminggu kemudian Dina baru berani menampakkan diri, wajahnya layu saat menyapu teras rumah pun seperti tak bersemangat.
Dina diam menutup hatinya rapat-rapat, merantau ke kota besar seperti teman-teman di desa pun jadi pilihan. Dina fokus pada pekerjaan barunya di pabrik, setahun lamanya ia bekerja menjadi buruh kuli pabrik di Jakarta.
Menjelang lebaran pun Dina mudik. Penampilan Dina kini lain, tidak seperti masa sekolah dulu. Dina lebih cantik, mulus bersih bak bunga yang mekar di pagi hari.
Kehadiran mas Bagus dalam hidupnya, mampu membuka pintu hatinya yang telah lama beku. Bagus dan Dina kini bahagia seiring dendang merdu di pantai cinta baru tempat tambatan hatinya berlabuh.
Seiring rembulan tersenyum menunjukan pesona, awan mendung pun berlalu pergi. Hati mereka kini ceria kembali, dengan semaian cinta bersemi yang harus senantiasa mereka jaga dan siram setiap hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments