Kesabaran mas Budi

Pernikahan tanpa cinta menjadikan harmoni keluarga pengantin baru itu sulit tercipta. Yuli yang masih belia dipaksa menikah dengan Budi yang usianya 13 tahun di atasnya. Cinta bertepuk sebelah tangan tapi menikah, tak ubahnya seperti air dan minyak dalam satu wadah tak pernah mau menyatu. Besarnya cinta Budi kepada Yuli yang cantik, kulitnya yang putih bersih, mata lentik dan rambutnya yang hitam lurus padu bak dewi kayangan membuat Budi tetap bertahan dengan segenap kesabaran. Seperti guru taman kanak-kanak dalam mendidik siswa-siswi di sekolah, Budi harus telaten dan ekstra sabar dalam membina keluarga barunya. Sikap ketus Yuli, Budi anggap seperti halnya seorang anak yang belum paham akan suatu makna besar sebuah jalinan sakral pernikahan. Setiap pagi Budi tetap berangkat kerja ke pabrik untuk mencari nafkah, meski Yuli tak pernah mau ramah, diam dan menerima kenyataan bagi Budi adalah alternatif yang ada demi mempertahankan keutuhan keluarga.

Setiap hari sikap Yuli tetap dingin kepada Budi suaminya, suguhan sarapan pagi ia taruh begitu saja di atas meja. Sore harinya ia pergi lagi ke rumah bude untuk menginap disana. Orang tua yang tidak pernah melihat keharmonisan antara Yuli dan Budi suaminya jadi ikut prihatin dan menjadi beban pikirannya.

"Nak Budi, coba kamu susul itu Yuli di rumah Bude, kamu ajak dia untuk pulang ke rumah. Tak baik bila pengantin baru kok malah tidurnya terpisah. Barangkali saja dengan kamu menyusul dia di rumah Bude, nanti Yuli akan mau diajak pulang ke rumah." saran ibu mertua kepada Budi.

"Baik Bu." jawab Budi mengangguk hormat. Dengan mengendarai sepeda motor RX King-nya, Budi melesat ke rumah bude yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah mertuanya.

Sepuluh menit kemudian, mendengar suara sepeda motor King berhenti di pelataran rumah bude. Yuli yang sedang santai menonton televisi di balai tengah langsung meloncat lari sembunyi ke dapur budenya. Hati Yuli berdetak kencang tak beraturan di tempat persembunyian, tidak salah itu pasti suara sepeda motor milik Budi yang datang. Batin Yuli dalam ketakutan.

Benar saja, sebentar saja bude sudah memanggil nama Yuli sang keponakan. "Yuli... Yuli... itu suami kamu datang." ucapnya.

Mendapati balai tengah yang kosong sementara televisi masih menyala, tapi tak ada yang menonton, bude pun segera mencari Yuli disekitar penjuru rumahnya. "Yuli... Yuli... dimana kamu cah ayu?" panggil bude mengulang.

Yuli yang bersembunyi di dalam kamar mandi semakin menggigil ketakutan. Mendapati pintu kamar mandi terkunci rapat dari dalam, bude pun mengetuk pelan. "Yuli... itu suami kamu datang menyusul." ucap bude pelan.

"Tidak mau Bude... biar Yuli pulangnya besok pagi saja." jawab Yuli yang ketakutan sambil mewek menangis di dalam kamar mandi.

"Ya sudah toh, kamu tidak usah menangis Yuli, biar Bude nanti yang bilang ke mas Budi, kalau kamu pulangnya besok pagi." jawab bude dengan setengah tergopoh-gopoh kembali ke ruang tamu untuk menemui Budi.

"Maaf nak Budi, Yuli untuk sementara biarkan dulu saja dia tidur disini, nanti pelan-pelan coba Bude kasih nasihat lagi agar Yuli mau mengerti. Nak Budi yang sabar ya... maklum namanya juga masih kecil, nanti kalau sudah waktunya Yuli pasti akan kembali ke nak Budi." ucap bude membesarkan hati Budi.

"Baiklah bude, kalau begitu saya pamit untuk kembali." sahut Budi.

"Sabar-sabar...." ucap bude sambil tersenyum dan mengelus-elus pundak Budi yang hendak melangkah pergi.

Malam ini Budi kembali dengan tangan hampa, lagi-lagi ia harus tidur sendiri tanpa adanya Yuli di sampingnya. Hanya bantal guling sebagai teman, mata budi pun sulit terpejam sementara pikiran melayang mengembara menjelajahi malam tak bertepi.

Episodes
1 Sekolahku
2 Surat Pertama
3 Harum Bunga
4 Sketsa Masa Depan
5 Pesta Pernikahan
6 Sebumbung Tapi Tak Bersama
7 Kesabaran mas Budi
8 Budi Undur Diri
9 Surat Layang
10 Nasehat Bapak
11 Seberkas Sinar
12 Tak Seindah Mimpi
13 Penawar Rindu
14 Cinta Bersemi
15 Antara Jakarta dan Tegal
16 Getar Asmara
17 Janur Kuning
18 Cinta Rahasia
19 Manisnya Madu
20 Memori Di Pesisir Pantai
21 Sebuah Pengakuan
22 Bahtera Berlalu
23 Istana Kecil
24 Cobaan Datang
25 Pudar Warna
26 Diam Bukan Tak Tahu
27 Bulan Sabit
28 Bagus Kelayu
29 Dinamika Politik
30 Bola Keberuntungan
31 Kerudung Hitam
32 Berkawan Dalam Duka
33 Bunga Mawar Merah
34 Sadar Diri
35 Kepak Sayap
36 Sebuah Jalan
37 Senyum Yuli
38 Tersanjung
39 Maju Kena Mundur Tak Bisa
40 Cincin Permata Biru
41 Terguling-guling
42 Dia Datang
43 Ikrar Janji Suci
44 Syukuran Nikah
45 Janda Rasa Perawan
46 Basah-basah Seluruh Tubuh
47 Panggilan Tugas
48 Deru Hiu Kencana
49 Indonesia Berduka
50 Tabur Bunga
51 Bangkitnya Srikandi
52 Tumbuh Kembang
53 Cek dan Ricek
54 Waspada
55 Sebab-Sebab Mundurnya Galih
56 Kharisma
57 Menyelam Sambil Minum Air
58 Pertemuan
59 Bersatu Meraih Asa
60 Restu
61 Mediator
62 Registrasi
63 Taktik dan Strategi
64 Strategi Lawan Politik
65 Anjangsana
66 Simbol
67 Jatuhnya Ndaru
68 Hasil Akhir
69 Suka dan Duka
70 Pelantikan
71 Berlibur ke Pantai
72 Terkenang
73 Tunas Harapan
74 Naik Daun
75 Kembang-Berkembang
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Sekolahku
2
Surat Pertama
3
Harum Bunga
4
Sketsa Masa Depan
5
Pesta Pernikahan
6
Sebumbung Tapi Tak Bersama
7
Kesabaran mas Budi
8
Budi Undur Diri
9
Surat Layang
10
Nasehat Bapak
11
Seberkas Sinar
12
Tak Seindah Mimpi
13
Penawar Rindu
14
Cinta Bersemi
15
Antara Jakarta dan Tegal
16
Getar Asmara
17
Janur Kuning
18
Cinta Rahasia
19
Manisnya Madu
20
Memori Di Pesisir Pantai
21
Sebuah Pengakuan
22
Bahtera Berlalu
23
Istana Kecil
24
Cobaan Datang
25
Pudar Warna
26
Diam Bukan Tak Tahu
27
Bulan Sabit
28
Bagus Kelayu
29
Dinamika Politik
30
Bola Keberuntungan
31
Kerudung Hitam
32
Berkawan Dalam Duka
33
Bunga Mawar Merah
34
Sadar Diri
35
Kepak Sayap
36
Sebuah Jalan
37
Senyum Yuli
38
Tersanjung
39
Maju Kena Mundur Tak Bisa
40
Cincin Permata Biru
41
Terguling-guling
42
Dia Datang
43
Ikrar Janji Suci
44
Syukuran Nikah
45
Janda Rasa Perawan
46
Basah-basah Seluruh Tubuh
47
Panggilan Tugas
48
Deru Hiu Kencana
49
Indonesia Berduka
50
Tabur Bunga
51
Bangkitnya Srikandi
52
Tumbuh Kembang
53
Cek dan Ricek
54
Waspada
55
Sebab-Sebab Mundurnya Galih
56
Kharisma
57
Menyelam Sambil Minum Air
58
Pertemuan
59
Bersatu Meraih Asa
60
Restu
61
Mediator
62
Registrasi
63
Taktik dan Strategi
64
Strategi Lawan Politik
65
Anjangsana
66
Simbol
67
Jatuhnya Ndaru
68
Hasil Akhir
69
Suka dan Duka
70
Pelantikan
71
Berlibur ke Pantai
72
Terkenang
73
Tunas Harapan
74
Naik Daun
75
Kembang-Berkembang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!