Istri Pertama Masuk Ke Penjara
Di tempat yang berbeda Teguh mengendarai motornya menuju ke klinik terdekat untuk mengobati putrinya yang pipinya membengkak bekas tamparan mantan istrinya sekaligus ingin menghubungi Angel untuk meminta agar ke dua putrinya boleh di rawat seperti dulu.
Singkat cerita Teguh sudah sampai di klinik, Teguh memarkirkan motornya kemudian turun dari jok motor sambil menggendong ke dua putrinya. Teguh sangat beruntung karena klinik tersebut sepi belum ada pasien membuat Teguh langsung masuk ke ruangan dokter dan menceritakan apa yang terjadi.
" Silahkan dibaringkan pak, putrinya," ucap dokter tersebut dengan lembut.
" Baik dok," jawab Teguh.
Teguh meletakkan Bela di ranjang kemudian dokter memintanya untuk berbaring dan dengan perlahan Bela berbaring. Dokter itupun memeriksa keadaan Bela dan matanya membulat sempurna karena banyaknya bekas cubitan dan lebam di tubuh Bela.
Hal itu membuat dokter tersebut menatap ke arah Teguh yang sedang memalingkan wajahnya sehingga dirinya tidak melihat tubuh putrinya banyaknya bekas cubitan dan lebam putri sulungnya.
" Maaf pak, apakah selama ini bapak tidak tahu kalau istri bapak sering memukul putri bapak?" tanya dokter tersebut sambil menahan amarahnya.
" Maksud dokter apa?" tanya Teguh tidak mengerti.
" Bapak lihat sendiri tubuh putri bapak," ucap dokter tersebut.
Teguh mengalihkan pandangannya ke arah tubuh putrinya dan matanya membulat sempurna karena melihat tubuh putrinya banyaknya bekas cubitan dan lebam membuat Teguh menahan amarahnya.
" Bela, ceritakan sama Ayah," pinta Teguh.
" Tapi Ayah?" tanya Bela dengan ragu
" Jangan kuatir untuk seterusnya kalian berdua aman bersama Ayah," ucap Teguh dengan nada lembut walau dalam hatinya ingin memberikan hukuman untuk mantan istrinya.
" Kak Bela di suruh mencuci piring jika tidak bersih maka kak Bela di cubit dan di pukul sama ibu," jawab Dela yang menjawab pertanyaan ayahnya.
" Benar begitu Bela?" tanya Teguh.
" Benar Ayah, Dela juga sama Dela di suruh mengepel jika tidak bersih maka mendapatkan hukuman yang sama seperti Bela," jawab Bela.
Tanpa menjawab Teguh mengangkat dres milik Dela dan benar saja banyak tanda banyaknya bekas cubitan dan lebam membuat Teguh rasanya ingin segera memberikan hukuman untuk istrinya.
" Dokter, aku minta buatkan visum untuk aku gunakan ke pengadilan agar hak asuh jatuh ke tanganku dan sekalian tolong obati ke dua putriku," pinta Teguh.
" Baik pak," jawab dokter tersebut.
Teguh membaringkan Dela di samping Bela kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi Angel sambil berjalan ke luar dari ruangan tersebut.
" Bela dan Dela, Ayah keluar sebentar mau telepon sebentar nanti kembali lagi," pamit Teguh.
" Baik Ayah," jawab Bela dan Dela serempak.
Teguh hanya menganggukkan kepalanya kemudian keluar dari ruangan tersebut dan sambungan ke dua di angkat oleh Angel.
" Hallo sayang," sapa Angel dengan nada lembut.
" Sayang, boleh tidak Bela dan Dela tinggal bersama kita?' tanya Teguh dengan jantung berdebar - debar karena takut Angel menolaknya.
" Memang kenapa Ayah?" tanya Angel dengan nada agak berbeda seperti tidak suka.
" Bela dan Dela selama ini di siksa sering di pukul dan di cubit sama ibu kandungnya," jawab Teguh.
" Apa??? Kenapa sering di pukul dan di cubit? Salah mereka apa?" tanya Angel dengan nada terkejut.
" Bela di suruh nyuci piring sedangkan Dela di suruh mengepel jika tidak bersih mereka di siksa," jawab Teguh sambil menahan amarahnya.
" Apa?? Sekarang bagaimana keadaan Bela dan Dela?" tanya Angel dengan nada kuatir.
" Mereka berada di klinik sedang diobati dokter, apakah mereka boleh tinggal bersama kita?" tanya Teguh mengulangi perkataannya.
" Tentu saja boleh, sekesal - kesalnya aku dengan kak Sumingsih tapi Bela dan Dela tidak salah," jawab Angel.
" Terima kasih sayang, Ayah sangat bersyukur bisa menikah dengan wanita sebaik dirimu," ucap Teguh sambil bernafas dengan lega.
" Sama - sama Ayah, setelah selesai berobat bawa ke sini saja Bela dan Dela," ucap Angel.
" Ok," jawab Teguh singkat.
Tut Tut Tut
Sambungan komunikasi langsung diputuskan oleh Teguh kemudian Teguh menyimpan kembali ponselnya di saku kemejanya kemudian berjalan ke arah ruang dokter tersebut.
Singkat cerita kini Teguh sudah mengantarkan ke dua putrinya ke rumah di mana Angel menyambut mereka dengan senyum yang membuat siapa saja merasa nyaman.
" Bu, Ayah mau pergi ke kantor polisi sekalian membawa surat bukti visum," bisik Teguh agar ke dua putrinya tidak mendengar.
" Ayah lebih baik bawa Dila ke sini biar Ibu yang merawatnya karena Ibu kuatir dengan Dila," ucap Angel.
" Baik Ayah akan meminta bantuan polisi agar Ayah bisa mengambil Dila dan Ibu tenang saja nanti Ayah akan mencari baby sister untuk membantu Ibu karena sebentar lagi Ibu akan lahiran tentunya repot mengurus 4 anak," jawab Teguh merasa terharu dengan ucapan istrinya.
" Baik, Ayah hati - hati di jalan," ucap Angel yang setuju suaminya mencari baby sister mengingat dirinya sebentar lagi akan lahiran.
" Terima kasih bu, titip ke dua putri kita," ucap Teguh.
" Tenang saja, ibu sudah menganggap Bela dan Dela putri kandungku," jawab Angel.
Cup
" Sekali lagi terima kasih," jawab Teguh kemudian mengecup kening istrinya singkat .
Teguh kemudian pergi lagi menuju ke kantor polisi untuk menyerahkan hasil visum dan meminta bantuan polisi untuk datang ke rumah mantan istrinya untuk mengambil putri bungsunya, singkat cerita kini Teguh dan dua polisi datang ke rumah Sumingsih membuat para tetangga menontonnya.
Brak
Teguh dengan kasar membuka pintu mantan istrinya dan berjalan sambil memanggil nama Sumingsih.
" Sumingsih!!!" teriak Teguh.
" Ada apa sih ayah teriak - teriak? Dila lagi tidur nanti nangis lagi," ucap Sumingsih sambil keluar dari kamarnya.
Deg
Tanpa menjawab Teguh berjalan ke arah kamar mantan istrinya dan melihat Dila memejamkan matanya dengan kulit pucat membuat jantung Teguh berdetak kencang.
Teguh berjalan dengan langkah cepat kemudian menyentuh tubuh Dila untuk di gendong namun tubuhnya sangat dingin membuat Teguh menggendongnya.
" Dila sayang... Bangun ini ayah Nak?' ucap Teguh dengan wajah pucat pasi sambil menyentuh hidung dan nadinya.
Deg
Tes
Tes
Jantung Teguh seakan berhenti berdetak dan tanpa sadar Teguh mengeluarkan air matanya kemudian berteriak memanggil nama Sumingsih membuat Sumingsih dan ke dua polisi masuk ke dalam kamarnya.
" Sumingsih, apa yang terjadi dengan putriku? Hah!!!" teriak Teguh
" Dila itu putri kita Ayah dan Dela sedang tidur jadi Ibu minta Ayah jangan teriak - teriak nanti Dila nangis," ucap Sumingsih sambil berjalan ke arah suaminya.
" Ayah tahu, setelah Ayah pergi bersama Bela dan Dela pergi Dila menangis terus karena tidak berhenti menangis Ibu cekik saja biar Dila tidur," sambung Sumingsih.
" Apa??? Dasar wanita gi*a!!! Pak bawa wanita gi*a ini dan berikan hukuman yang setimpal," pinta Teguh.
" Baik pak, tapi kami pinta putri bapak kami bawa untuk dilakukan visum," ucap polisi tersebut.
" Baik pak, tapi ijinkan saya menggendongnya sampai ke kantor polisi," pinta Teguh.
" Baik pak," jawab polisi tersebut.
Dua polisi tersebut membawa Sumingsih membuat Sumingsih memberontak namun tenaganya kalah jauh, mereka pergi ke kantor polisi untuk memasukkan Sumingsih ke dalam sel penjara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
inayah machmud
sumingsih ibu gila tidak punya hati nurani, ,, anak sendiri di siksa...
2022-10-28
1
Aprilia dwi
wahh RSJ NUNGGU TAMU BARU NUIII,,,😛😛😛
2022-08-06
1
Sumawita
Sumringah supaya membusuk di penjara
2022-08-05
1