Menggoda Suaminya

" Suamiku tidak mungkin mengatakan itu," bantah Sumingsih.

" Aku kan sudah bilang kalau tidak percaya tanya ke suamimu sana."ucap Angel.

" Sekarang kamu sudah tahu kalau aku masih hidup jadi ku minta ceraikan suamiku agar rumah tangga kami kembali damai tanpa adanya pelakor," ucap Sumingsih sambil mengeluarkan air mata buayanya karena banyak tetangga pada datang melihat pertengkaran Sumingsih dengan Angel.

" Oh ya asal tahu saja, aku berulang kali meminta untuk bercerai dengan suamimu tapi suamimu lebih memilih aku daripada kamu sebagai istri pertamanya," jawab Angel.

" Sekali sentuh istriku aku tidak segan - segan untuk menceraikan dirimu!!" ancam Teguh.

Setelah selesai menerima telepon dari istrinya, Teguh langsung berjalan dengan cepat menuju ke arah motornya dan sampai di motornya Teguh langsung duduk di jok motor dan menyalakan motornya dan langsung tancap gas menuju ke arah rumah istri keduanya dengan kecepatan sangat tinggi.

Ketika hampir sampai di rumahnya Teguh melihat istri pertamanya mengangkat tangan kanannya hendak menampar Angel membuat Teguh mematikan kendaraan motornya kemudian memarkirkan motornya secara asal.

" Angel, masuk ke dalam," perintah Teguh sambil berjalan ke arah mereka

Tanpa banyak bicara sedikitpun Angel masuk ke dalam rumahnya sedangkan Teguh berkacak pinggang menatap mata istrinya dengan tatapan membunuh membuat Sumingsih ketakutan.

" BUBAR!!!" Teriak Teguh dengan suara bagaikan petir.

" Huaaaaaaaaa...." Nangis ke tiga anak mereka secara serempak ketika melihat bapaknya berteriak untuk pertama kalinya.

Semua orang baik tetangga Sumingsih juga tetangga Angel yang ikut menonton serentak pergi dari tempat itu  hingga menyisakan Teguh, Sumingsih dan ke tiga anak mereka yang masih menangis.

" Ini untuk terakhir aku mengatakan jangan sekali - kali mengusik Angel karena Angel tidak salah tapi ayah yang salah," ucap Teguh

" Ayah, apakah benar Ayah mengatakan pada Angel kalau ibu sudah meninggal?" tanya Sumingsih

" Benar," jawab Teguh tanpa punya rasa empati sedikitpun

" Berarti apa yang dikatakan Bela dan Angel benar kalau Ayah mengatakan Ibu sudah meninggal," ucap Sumingsih dan tidak berapa lama air matanya keluar.

" Ibu tahu kenapa Ayah mengatakan itu?" tanya Teguh

" Karena Ayah terkena jampi - jampi dukun makanya Ayah tergila - gila dengan Angel," jawab Sumingsih yang tidak menyadari akan kesalahannya.

" Ayah sudah bilang jangan menghina ataupun menuduh Angel!!" Bentak Teguh yang masih tidak memperdulikan tangisan ke tiga putrinya.

" Ayah mengatakan ke Angel dan ke dua putri kita karena Ayah sudah tidak kuat menghadapi sikap Ibu yang egois, yang tidak pernah menyadari akan kesalahannya," sambung Teguh.

" Dulu Ayah tidak seperti ini tapi semenjak kehadiran wanita ular itu Ayah berubah," ucap Sumingsih yang masih merasa dirinya benar.

" Ternyata Ayah cape bicara sama tembok, lebih baik kamu pergilah," usir Teguh sambil masuk ke dalam rumahnya.

" Ayah, Ibu belum selesai bicara," ucap Sumisih.

" Ayah lelah pergilah dan bawa ke tiga putrimu," perintah Teguh sambil menutup pintu utama namun di halangi oleh Sumingsih.

" Pergi atau aku akan pergi untuk mengurus perceraian kita," ancam suaminya.

Sambil menahan amarahnya Sumingsih pergi meninggalkan Teguh bersama ke tiga putrinya dengan menaiki angkot karena dirinya tidak bisa naik motor. Sepeninggal Sumingsih bersama ke tiga putri mereka Teguh mengunci pintu utama kemudian berjalan ke arah kamarnya di mana istrinya sedang istirahat.

Ceklek

Teguh membuka pintu dan melihat Angel sedang bersandar di kepala ranjang sambil terisak membuat Teguh tidak tega melihatnya dan merasa semakin bersalah terhadap Angel.

" Maaf, gara - gara Sumingsih kamu jadi menangis.

" Ibu sangat kesal dengan kak Sumingsih karena lagi - lagi membuatku malu sama tetangga sekitar dan Ibu tidak ada muka lagi karena mereka pasti akan menyebut Ibu sebagai pelakor," ucap Angel

" Lalu apa yang mesti Ayah lakukan?" tanya Teguh.

" Kita pindah rumah lagi tapi Ibu ingin rumah yang baru harus dijamin keamanannya agar kak Sumingsih tidak bisa mengganggu Ibu lagi," pinta Angel

" Kalau itu mau Ibu, Ayah kebetulan sedang ada proyek pembangunan rumah di mana bisa dipastikan tingkat keamanannya," ucap Teguh

" Benarkah Ayah?" tanya Angel yang awalnya wajahnya kesal kini hilang entah kemana berganti dengan wajah ceria.

" Benar, Ayah akan menghubungi bos ku dulu," ucap Teguh sambil mengeluarkan ponselnya.

( " Yes misi ku pertamaku berhasil akhirnya aku bisa pindah dari rumah ini agar orang - orang tidak menghinaku dan misi ke dua adalah menggoda suamiku agar tidak memperdulikan kak Sumingsih. Selama ini aku selalu diam dan mengalah tapi sekarang aku tidak mau mengalah lagi, rasakan kamu Sumingsih," ucap Angel dalam hati ).

Terpopuler

Comments

Sumawita

Sumawita

Yg penting jngn melewati batasan mu angel,,kamu harus bikin teguh nyaman SM kamu

2022-08-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!