Setelah bercerai dengan suaminya Sumingsih setiap hari selalu marah - marah tidak jelas dan ke tiga anaknya sering mendapatkan pelampiasan kemarahan Sumingsih dan tidak sedikit luka memar yang di terima ke dua putrinya hingga tetangga yang mendengarnya tidak tega dan melaporkannya ke Teguh sedangkan Teguh yang mendapatkan laporan datang ke rumah mantan istrinya untuk mengetahui benar atau tidak laporan tetangganya.
" Dasar bod*h di suruh nyuci piring tidak bisa!!!" bentak Sumingsih
Plak
" Huhuhuhu... Sakit Bu.... huhuhuhuhu ... " isak Bela ketika pipinya di tampar.
" Kalau tidak mau di tampar kerja yang benar!!!" bentak Sumingsih lagi sambil berjalan.
" Akhhhhhhhhh....." teriak Sumingsih
Gedebuk ( Anggap saja suara orang terpeleset ).
Sumingsih yang sedang berjalan tiba - tiba terpeleset karena Dela memeras pel semampunya Dela maklum saat itu Dela masih kecil otomatis lantai tersebut basah alhasil Sumingsih terpeleset bersamaan Sumingsih berteriak dan merasakan bokongnya sakit luar biasa membuat Sumingsih menendang ember tersebut.
" Kamu juga di suruh ngepel ngga bisa!!! Dasar bod*h!!!" teriak Sumingsih.
" Huhuhuhu...." tangis Bela dan Dela serempak.
" DIAM!!!!!!" teriak Sumingsih kembali.
Brak
" Ada apa ini!!!" teriak Teguh ketika mendengar teriakkan mantan istrinya.
Teguh yang sengaja datang untuk mengecek kebenaran kata - kata tetangganya membuat Teguh memarkirkan motornya yang agak jauh dari rumahnya kemudian berjalan ke rumah mantan istrinya hingga di depan pintu utama Teguh mendengar ke dua putrinya Bela dan Dela menangis serempak dan di susul teriakan mantan istrinya yang bernama Sumingsih.
" Ayah.... hiks... hiks..." tangis Bela dan Dela serempak sambil berjalan ke arah Teguh.
" Akhhhhhhh...!!!" teriak Bela dan Dela serempak ketika kaki mereka menginjak lantai yang licin.
Teguh yang melihat Bela dan Dela hampir terpeleset dengan langkah cepat menangkap dua tubuh mungil putrinya agar tidak terjatuh sambil menahan amarahnya terhadap Sumingsih.
" Ayah .... Hiks.... Hiks... Lebih baik Bela ikut Ibu Angel karena Ibu galak Ayah sering memukul kami," adu Bela sambil terisak.
" Iya Ayah, Dela ingin ikut Ayah dan Ibu Angel karena Ibu sering menyakiti kami," sambung Dela.
" Anak - anak aku bawa," ucap Teguh sambil membalikkan badannya.
" Ingat keputusan pengadilan ke tiga putri kita hak asuh jatuh ke tanganku," ucap Sumingsih.
" Aku tahu tapi tindakan kamu bisa aku laporkan ke Komisi Perlindungan Anak dan bisa dipastikan Ibu mendekam di penjara," ancam Teguh sambil melanjutkan langkahnya.
" Aku tidak takut, aku akan pergi ke pengadilan agar ke dua putriku di asuh olehku bukan pria yang tidak berguna sepertimu!!!" ancam Sumingsih
" Silahkan saja," jawab Teguh yang masih berjalan ke arah motornya.
Brak
Sumingsih membanting pintu utama menumpahkan segala kekesalan terhadap Angel yang sudah merusak rumah tangganya membuat Sumingsih sangat dendam.
" Awas kamu Angel, akan aku balas kamu karena aku tidak ingin kamu bahagia di atas penderitaan ku!!!" teriak Sumingsih.
" Akhhhhhhhhhhh!!!!!" teriak Sumingsih frustrasi.
Tok Tok Tok
" Masuk!!!" teriak Sumingsih.
Ceklek
" Maaf kak, dari tadi Dila menangis terus," ucap tetangganya sekaligus adik kandungnya yang selalu mengurus ponakannya karena kakaknya malas mengasuh anaknya.
" Sekarang ada di mana?" tanya Sumingsih dengan pikiran kosong.
" Sama suamiku lagi di rayu di kasih mainan," jawab adiknya.
" Ada apa kak?" Tanya adiknya ketika Sumingsih hanya diam saja.
" Bela dan Dela di bawa sama mantan suamiku, kakak sangat dendam terhadap wanita ular itu," ucap Sumingsih
Ceklek
Ketika adik kandungnya ingin bicara pintu utama di buka dan seorang pria datang bersama anak kecil yang masih menangis, pria tersebut berjalan ke arah mereka kemudian menyerahkan anak kecil tersebut ke istrinya. Pria tersebut adalah adik iparnya Sumingsih dan pria tersebut memakai pakaian batik sama seperti istrinya.
" Bu, dari tadi Dila menangis Ayah sampai cape merayunya," jawab suaminya.
" Maaf kak, hari ini kami mau pergi kondangan jadi Dila kami tidak bisa membawa Dila ke kondangan," ucap adiknya sambil memberikan Dila ke kakak kandungnya.
" Pergilah!!" usir Sumingsih sambil menggendong putri bungsunya.
" Baik kak, kami pergi dulu," ucap mereka serempak.
Mereka tidak marah dengan ucapan Sumingsih karena mereka sudah tahu akan sifat Sumingsih dan mereka pun pergi meninggalkan Sumingsih bersama putri bungsunya walau dalam perasaan hatinya tidak merasa enak tapi berusaha ditepisnya.
Sumingsih yang sedang kesal dan dendam terhadap Angel di tambah anaknya tidak berhenti menangis membuat dirinya gelap mata dan tanpa sadar ke dua tangannya di arahkan ke leher putri bungsunya kemudian mencekik anak bungsunya hingga kehabisan nafas dan tidak membutuhkan waktu lama akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
" Nah diam seperti inikan lebih enak," ucap Sumingsih dengan nada santai tanpa ada rasa bersalah sambil menggendong putri bungsunya dan di bawa ke dalam kamarnya untuk istirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Nani Mardiani
kopinya thor wat tambah semangat dengan karyanya. Semangatttttttt
2023-05-17
0
Nani Mardiani
Ko ada ya ibu kandung kejam banget, banyak keluarga yg pengen punya anak tp susah ini yg dikasih anak malah menyia - nyiakannya dan menyiksa lahir batinnya juga sampai hilang nyawa. Aku baper nih thor sampai ikutan mengutuk orang tua seperti ibu Sumingsih (hukum mati aja).
2023-05-17
0
Aas Azah
ibu kandung kok rasa ibu tiri, sadis banget 🥺
2022-11-18
1