Melabrak Istri Ke Dua

" Ayah!!!" teriak Sumingsih sambil berjalan ke arah teras.

" Jangan teriak, lebih baik kita bercerai saja," ucap Teguh sambil duduk di jok motor sedangkan Bela didudukkan di depan motor.

Sumingsih mengarahkan ke dua tangannya untuk mengambil Bela sedangkan Teguh yang tahu istrinya ingin mengambil Bela membuat Teguh mendorong tubuh istrinya hingga istrinya ambruk ke lantai.

Bruk

" Kalau sampai aku melihat Dela dan Dila kamu siksa ayah benar - benar akan menceraikan mu dan ke tiga anak - anak ikut denganku," ucap Teguh dengan nada tegas kemudian menyalakan motornya dan pergi meninggalkan istrinya tanpa memperdulikan teriakan istrinya.

" Akhhhhhhhhhhh... dasar wanita mu ra han, aku akan membalas semua rasa sakit ku ini," teriak Sumingsih sambil menahan amarahnya

Tanpa di ketahui oleh Sumingsih dan Teguh kalau putri ke duanya yang bernama Dela mendengar pertengkaran ke dua orang tuanya dari awal hingga ayahnya pergi meninggalkannya membuat Dela sangat membenci ibu tirinya karena gara - gara ibu tirinya ke dua orang tuanya bertengkar. Teriakkan Sumingsih membuat para tetangga pada berdatangan khususnya emak - emak.

" Ada apa bu?" tanya ibu pertama

" Suamiku menikah lagi dan aku sangat yakin kalau wanita itu main dukun sampai suamiku lupa sama aku dan ke tiga putri kami," jawab Sumingsih sambil berdiri.

" Ya ampun tega banget wanita itu padahal kita ini sama - sama wanita dengan teganya merebut suami orang, dasar pelakor," ucap wanita pertama

" Lebih baik ibu labrak aja wanita yang tidak tahu diri," ucap wanita ke dua berusaha memanas - manasi Sumingsih.

" Benar Bu, lebih baik ibu labrak terus tarik rambutnya kalau perlu bawa gunting untuk potong rambutnya biar gundul," ucap wanita ke tiga.

" Siram pakai air kotor karena wanita itu pantas mendapatkannya," usul wanita ke empat

" Kalau perlu bantuan aku bersedia membantu untuk melabrak wanita yang tidak tahu diri itu," sambung wanita ke lima

" Aku juga ikut," sambung wanita lainnya

" Baiklah kalau begitu ibu - ibu kita pergi untuk melabrak wanita yang tidak tahu diri itu," ucap Sumingsih tersenyum bahagia karena banyak mendapatkan dukungan.

" Ibu tahu rumahnya di mana?" tanya wanita ke lima

" Aku tidak tahu tapi putriku tahu, aku akan memanggil putri ke dua ku karena putri pertamaku di bawa sama suamiku ke wanita yang tidak tahu diri itu dan aku sangat yakin wanita tahu diri itu pasti akan mengajari dan meracuni pikiran putriku untuk membenci ibu kandungnya," jawab Sumingsih.

" Kenapa ke dua putrimu tahu rumah wanita yang tidak punya malu itu? Apakah ke dua putrimu pernah di bawa ke sana?" tanya wanita pertama

" Ke dua putriku tahu karena sering di ajak ke sana untuk menginap," jawab Sumingsih

" Kok ibu tidak tahu kalau ke dua putri ibu di ajak ke sana untuk menginap?" tanya wanita ke dua kepo

" Kenapa ibu tidak tahu?" tanya mereka serempak karena mereka sangat penasaran terlebih bisa menjadi bahan untuk gosip mereka.

" Wanita yang tidak tahu diri itu meracuni pikiran suamiku dan ke dua putriku untuk tidak mengatakan padaku di tambah wanita yang tidak punya malu dan sangat jahat meminta suamiku untuk menceraikan aku," jawab Sumingsih berusaha menjelek - jelekkan Angel istri ke duanya.

" Jahat banget wanita itu," ucap mereka serempak

" Ayo bu kita pergi bersama - sama untuk melabrak istri ke dua yang tidak punya rasa malu dan juga sangat jahat," ajak wanita ke 3

" Ayo bu, tanganku dah gatal ingin menjambak rambutnya," sambung wanita ke 4 sambil menarik daster yang menempel di lengannya seakan bersiap untuk berkelahi.

" Ayo bu, panggil Dela untuk tunjukkan rumah wanita yang tidak tahu diri," sambung wanita ke 5

" Dela," panggil Sumingsih

" Iya bu," jawab Dela sambil menggandeng tangan adiknya yang bernama Dila.

" Maaf bu, aku di rumah saja sekalian menjaga Dila karena kasihan Dila masih kecil kalau kita bawa yang ada nanti tidak konsentrasi memberikan pelajaran untuk wanita yang tidak tahu diri," ucap wanita ke 3

" Kalau begitu sampai di sana aku yang menjaga Dela karena kalau kita memberikan pelajaran takutnya wanita jahat itu menjadikan tubuh Dela sebagai tamengnya," sambung wanita ke 4

" Ok," jawab Sumingsih singkat

Sepuluh wanita dan Dela pergi meninggalkan rumah kontrakan mereka menuju ke rumah Angel sedangkan di tempat yang berbeda Teguh sudah sampai rumah Angel sambil menggendong putrinya yang bernama Bela yang masih menangis karena ibu kandungnya menamparnya pipinya sebanyak dua kali.

" Hat... cihhhhh ..... Hat... cihhhhh..." Angel tiba - tiba bersin.

" Siapa yang ngomongin aku ya?" tanya Angel pada dirinya sendiri sambil menggosolk - gosok hidungnya.

" Huhuhu... ayah sakit..." ucap Bela sambil terisak

Angel yang mendengar suara motor dan isakkan Bela langsung berjalan ke arah pintu utama kemudian membuka pintu tersebut dan matanya membulat sempurna melihat ke dua pipi Bela memerah.

" Apa yang terjadi ayah?" tanya Angel sambil berjalan ke arah suaminya kemudian menggendong Bela.

" Sumingsih menampar ke dua pipi Bela," jawab Teguh

" Ya ampun, kok tega banget," ucap Angel sambil membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamarnya dengan diikuti oleh suaminya.

" Ayah, tolong ambilkan es batu dan kain, ibu ingin mengompres pipi Bela agar bengkaknya hilang," ucap Angel

" Ok," jawab Teguh singkat.

Angel dengan perlahan membaringkan tubuh Bela ke ranjangnya kemudian dengan hati - hati Angel menghapus air mata Bela yang sudah bengkak karena kebanyakan menangis.

" Ibu hiks... hiks... hiks... Sakit... huhuhuhu..." tangis Bela

" Cup .... Cup... Cup ... Sudah jangan menangis ya," ucap Angel dengan nada lembut

Tidak berapa lama Teguh datang sambil membawa mangkok yang isinya es batu kecil - kecil dan kain kemudian diletakkan di atas meja dekat ranjangnya.

" Maaf bu, ayah tinggal kerja dulu ya karena hari ini ayah lagi ada proyek yang tidak bisa ditinggalkan," ucap Teguh.

" Baik ayah, hati - hati di jalan dan jangan banyak melamun," ucap Angel dengan nada lembut kemudian mengecup punggung tangan suaminya.

Cup

" Terima kasih bu," jawab Teguh sambil tersenyum.

( " Itulah kenapa aku menikah lagi karena istri pertama dan istri ke dua sangat berbeda jika istri pertama sebelum aku berangkat kerja meminta uang padahal sudah aku kasih uang bulanan dan yang ke dua aku lebih aman menyimpan uang proyek di rumah istri ke dua karena duitnya tidak berkurang sedikitpun paling mengambil uang di saku celanaku ketika celanaku di cuci dan sebenarnya aku memang sengaja menyimpan uangku di celanaku karena itulah aku tidak pernah mempermasalahkannya," ucap Teguh dalam hati ).

Teguh pun mengusap rambut istrinya dengan lembut kemudian berlanjut mengusap rambut Bela lalu pergi meninggalkan rumah kontrakannya sedangkan Angel mengambil es batu untuk di letakkan di kain dan dengan perlahan meletakkan di pipi Bela membuat Bela mendesis.

" Maaf sayang, ibu melakukan ini supaya bengkaknya hilang dan Bela tidak merasa sakit lagi," ucap Angel sambil sekali - kali meniup pipi Bela.

" Tidak apa - apa ibu, Bela sangat sayang sama ibu," ucap Bela dengan nada tulus karena baru kali ini dirinya diperhatikan beda dengan ibu kandungnya yang tidak pernah perduli dengan dirinya dan juga ke dua adiknya karena ibu kandungnya sibuk dengan pekerjaannya.

" Ibu juga sayang Bela," jawab Angel sambil mengusap kepala Bela.

Merekapun tersenyum kemudian Angel melanjutkan mengompres pipi Bela dan tidak berapa lama terdengar suara - suara teriakan orang di teras rumahnya membuat Angel menghentikan mengompres Bela.

" Mereka siapa ya? Kenapa mereka berteriak di teras?" tanya Angel pada dirinya sendiri sambil turun dari ranjang dan berjalan ke arah jendela kamarnya kemudian mengintip dari jendela kamarnya dengan diikuti Bela.

" Ibuku bersama para tetangga," jawab Bela dengan matanya membulat sempurna

Tanpa menjawab ucapan Bela, Angel langsung menghubungi suaminya untuk datang ke kontrakan dan mengatakan kalau istri pertamanya datang bersama para tetangga.

Setelah selesai menghubungi Angel menyimpan kembali ponselnya di atas meja bersamaan kaca jendela ruang tamu pecah akibat ulah Sumingsih yang melemparnya dengan batu membuat Angel terpaksa keluar dari kamarnya dan menyuruh Bela untuk berada di dalam kamarnya.

'' Hei wanita tidak tahu diri, keluar kamu!!!" teriak Sumingsih

" Dasar PELAKOR!!!!" teriak wanita pertama

" HEI PELAKOR KELUAR!!!!" teriak wanita ke dua

Begitu banyak orang berteriak - teriak membuat para tetangga yang mendengarnya langsung keluar dari rumahnya dan berkumpul di teras rumah Angel.

" Ada apa ini ibu - ibu," tanya para tetangga pada penasaran.

" Tetangga ibu ini seorang PELAKOR," ucap Sumingsih menekan kata pelakor.

" Aku bukan pelakor," jawab Angel sambil menahan air matanya agar tidak keluar.

" Kalau bukan, kenapa kamu merebut suamiku? sudah jelas - jelas kami sudah menikah dan mempunyai anak tiga tapi kamu malah merebut suamiku, mentang - mentang aku gendut dan jelek kamu merebut suamiku," ucap Sumingsih sambil menatap nyalang ke arah Angel

" Aku awalnya tidak tahu karena suamiku ...." ucapan Angel terpotong oleh para tetangga Angel

" Tidak aku sangka tetangga kita ini ternyata seorang pelakor," ucap tetangga pertamanya

" Kita usir saja pelakor agar tidak mengganggu suami - suami kita," usul tetangga ke dua

" Setuju!!!" teriak mereka serempak

Teriakan di teras kontrakan Angel hingga semua orang tahu kalau Angel adalah seorang pelakor membuat Angel hanya menangis dan malu sedangkan Sumingsih tersenyum dengan sinis.

Terpopuler

Comments

Sumawita

Sumawita

kak bikin teguh benar " menceraikan istri pertamanya,,dan bikin anak" teguh menyayangi Angel

2022-07-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!