Hari berlalu dengan cepatnya dan tidak terasa sudah tiga hari Teguh di rawat di rumah sakit dalam kondisi koma sedangkan Angel hanya bisa membawanya dalam doa karena dirinya tidak ingin di hina lagi di depan orang banyak membuat Angel menahan kerinduan terhadap suami yang sangat dicintainya terlebih mbak Diah sering datang ke rumahnya agar Angel tidak bersedih.
Perlahan Teguh menggerakkan jari - jarinya secara perlahan dan tidak berapa lama Teguh membuka matanya dan melihat sekeliling ruangan mencari istri yang sangat dicintainya siapa lagi kalau bukan Angel namun tidak ada membuat Teguh agak kecewa karena yang ada istri yang sangat dibencinya karena perkataan istri pertamanya membuat dirinya mengalami kecelakaan.
" Ayah sudah sadar, syukurlah Ibu ikut senang," ucap Sumingsih sambil menekan tombol yang menempel di tembok dekat di atas kepala suaminya.
" Sudah berapa lama aku sadar?" tanya Teguh dengan nada dingin yang tetap menyebut dirinya aku bukan Ayah.
" Kok manggilnya aku biasanya Ayah?" tanya Sumingsih.
" Baru sadar? Bukankah sebelum kecelakaan itu terjadi waktu kita bertengkar aku merubah panggilan menjadi aku bukan ayah lagi?" tanya Teguh sambil tersenyum sinis.
Sumingsih ingin berbicara namun pintu ruang ICU terbuka membuat Sumingsih terdiam, Sumingsih dan Teguh melihat dokter dan perawat berjalan ke arah mereka.
Sumingsih di suruh keluar karena dokter tersebut ingin memeriksa kondisi Teguh dan dengan patuh Sumingsih keluar hingga setengah jam kemudian Teguh dipindahkan dari ruangan ICU pindah ke ruang perawatan kelas 1.
" Apakah tidak ada kesempatan untukku untuk memperbaiki semuanya?" tanya Sumingsih penuh harap.
" Sekali tidak tetap tidak." jawab Teguh dengan tegas.
" Kenapa?" tanya Sumingsih dengan mata berkaca-kaca.
" Karena bertahun-tahun aku selalu mengeluh dan mengatakan hal yang sama tapi apa yang aku katakan seperti masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Kamu tidak pernah berubah dan melakukan hal yang sama tanpa memperdulikan perasaanku," jawab Teguh dengan nada dingin dan datar.
" Istriku kemana?" tanya Teguh mengalihkan pembicaraan karena dirinya malas berada di ruang perawatan dengan di temani Sumingsih.
" Bukankah aku istrimu?" tanya Sumingsih balik bertanya.
" Ck... Maksudku istriku Angel," decak Teguh dengan nada kesal.
" Oh, wanita yang tidak malu itu, sejak ayah kecelakaan dia tidak pernah datang sepertinya senang banget ayah masuk ke rumah sakit," jawab Sumingsih.
" Lebih baik Ayah menceraikan wanita itu, wanita yang tidak tahu di untung di sayang tapi tidak memperdulikan suaminya di rawat di rumah sakit," sambung Sumingsih.
Ketika suaminya sadar suaminya malah mencari istri ke duanya karena tidak ada di ruang perawatan membuat istri pertamanya sangat kesal dan berusaha menghasut suaminya kalau Angel tidak perduli dengan suaminya agar suaminya membenci Angel dan menceraikannya.
" Mana ponselku?" tanya Teguh tanpa memperdulikan ucapan istri pertamanya.
Suaminya tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh istri pertamanya kemudian meminta ponsel miliknya yang diyakini di simpan istrinya.
" Tidak ada," jawab Sumingsih dengan nada ketus.
" Sekali lagi aku tanya mana ponselnya?" tanya Teguh dengan nada setengah oktaf sambil tangan kanannya diarahkan ke Sumingsih.
" Sudah rusak waktu kecelakaan," jawab Sumingsih berbohong.
" Aku tahu kamu berbohong, mana ponsel milikku?" tanya Teguh mengulangi perkataannya kembali.
" Aku bilang kalau ponselnya tidak a..." ucapan Sumingsih terpotong oleh Teguh.
" Sekali lagi bilang berbohong aku tidak akan segan - segan untuk menceraikan dirimu," ancam Teguh yang tangan kanannya masih diarahkan ke Sumingsih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Sumawita
bagus Teguh beri pelajaran supaya sumringah ngerti , dan mudah terpengaruh sama sumringah
2022-08-05
0