" Ibu, kak Bela," panggil Dela ketika melihat ibunya dan kakaknya
" Habis dari mana?" tanya Sumingsih pada tetangganya.
" Tadi pas keributan putrimu aku ajak jalan - jalan agar tidak melihat keributan, bagaimana hasilnya?" tanya tetangganya kepo.
" Suamiku membela wanita yang tidak mempunyai rasa malu dan tidak tahu diri," ucap Sumingsih
" Aduh, aku ingin sekali memberikan pelajaran buat pelakor itu, apa kita tunggu saja dia datang ke sini terus kita kasih pelajaran?" tanya tetangganya.
" Percuma menunggu dia tidak bakalan datang," jawab Sumingsih
" Lho kenapa?" tanya tetangganya penasaran
" Karena suamiku membelikan rumah baru atas nama istrinya," jawab Sumingsih sambil menahan amarahnya.
" Apa??? Bertahun - tahun kamu menikah masih ngontrak lha wanita yang tidak punya malu itu dibelikan rumah baru," ucap tetangganya dengan nada kesal
" Kamu saja kesal apalagi aku," jawab Sumingsih sambil menahan amarahnya.
" Maaf bu, apakah ibu mengambil sesuatu milik ibu Angel dan amplop pak Teguh?" tanya anak buahnya Pak Teguh.
( " *Aduh sil gara - gara ngomongin wanita yang tidak punya malu aku jadi lupa kalau aku seharusnya pergi dari sini," ucap Sumingsih meruntuki kebodohannya ).
" Bagaimana ibu? Apakah ibu mengambil sesuatu milik ibu Angel dan amplop pak Teguh?" tanya anak buahnya Pak Teguh mengulangi perkataannya.
" Kamu menuduhku pencuri?" tanya Sumingsih dengan nada satu oktaf
" Maaf bu," jawab anak buahnya Pak Teguh.
" Bela, kamu ikut om," perintah Sumingsih berusaha mengalihkan perhatian.
" Baik bu," jawab Bela patuh.
" Kak Bela, Dela ikut," pinta Dela
" Tapi..." ucapan Bela terpotong oleh Sumingsih.
" Dela ingin ikut kakak?" tanya Sumingsih sambil membuka pintu mobil kemudian menggendong Bela untuk didudukkan di jok mobil samping pengemudi.
" Iya bu, Dela ingin ikut kakak," ucap Dela
" Bela, jaga adikmu ya," pinta Sumingsih sambil menggendong Dela untuk didudukkan di jok mobil samping kakaknya.
" Baik bu," jawab Bela patuh.
Cup
Cup
" Ibu pergi dulu besok ibu tunggu kalian berdua di rumah ibu," ucap Sumingsih setelah selesai mencium kening Bela dan Dela.
" Daaaa... Ibu," ucap Bela dan Dela serempak sambil melambaikan tangannya
" Daaaa... Sayang," jawab Sumingsih
Sumingsih pergi bersama tetangganya untuk pulang ke rumah kontrakkannya sedangkan sopir dan temannya hanya bisa menggelengkan kepalanya karena mereka yakin kalau Sumingsih yang mengambil barang milik Angel dan Teguh.
Singkat cerita mereka sudah sampai di rumah minimalis milik Teguh, salah satu anak buahnya mengetuk pintu utama setelah beberapa saat Teguh membuka pintu utamanya dan melihat ke dua anak buahnya dan ke dua putrinya sudah datang membuat Teguh membuka pintu utamanya dengan lebar agar bisa memasukkan semua barang - barangnya.
" Bela dan Dela," panggil Teguh sambil berlutut di lantai agar sejajar dengan ke dua putrinya kemudian merentangkan ke dua tangannya ke arah samping.
Grep Grep
" Ayah," panggil Bela dan Dela serempak sambil memeluk ayah kandungnya.
" Kalian tinggal di sini ya,' ucap Teguh
" Baik ayah," jawab Bela
" Bela bawa apa?" tanya Teguh yang melihat Bela membawa paper bag.
" Bela bawa minuman untuk ibu," jawab Bela sambil tersenyum
" Bela sangat baik dan pintar sama ibu, ibu ada di kamar sayang datanglah ke kamarnya," ucap Teguh tanpa curiga sedikitpun.
" Kamar ibu di mana ayah?" tanya Bela
" Kamar ibu di sebelah kanan," jawab Teguh
" Kalau kamar kami?" tanya Bela lagi
" Kamar kalian ada di sebelah kiri," jawab Teguh
" Baik ayah, Bela sama Dela mau ke kamar ibu," pamit Bela
" Ok," jawab Teguh
Bela dan Dela berjalan ke arah kamar ke dua orang tuanya untuk menemui ibu tirinya sedangkan Teguh yang tadi berlutut kini Teguh berdiri sambil menatap ke dua anak buahnya.
" Oh ya, apakah kamu sudah membayar uang ganti rugi karena ulah istri pertamaku memecahkan kaca jendela rumah ke pemilik kontrakan?" tanya Teguh
" Sudah Pak, saya sudah membayar uang ganti rugi dan membayar sewa kontrakan satu bulan sesuai perintah bapak," jawab anak buahnya.
" Bagus, oh ya apakah amplop yang di dalam lemari dan perhiasan milik istri ke dua ku aman?" tanya Teguh kembali pada orang kepercayaannya.
" Maaf pak, waktu kami ke kamar bapak semua perhiasan milik ibu dan amplop yang berisi uang bapak tidak ada sama sekali malah kamar bapak seperti kamar pecah semua pakaian milik bapak dan ibu berserakan di lantai," ucap anak buah kepercayaan
Teguh menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil menahan amarahnya terhadap istrinya karena dirinya sangat yakin siapa lagi pelakunya kalau bukan istri pertamanya.
" Apakah istri pertamaku masih ada di sana?" tanya Teguh
" Masih pak, waktu kami ke sana ibu Sumingsih sedang berbicara dengan tetangganya," jawab anak buah kepercayaannya.
" Aku sudah menduga pasti istriku yang mengambil semua barang milik istriku dan juga uangku," ucap Teguh dengan nada kesal.
Teguh kesal bukan sama ke dua anak buahnya tapi kesal dengan Sumingsih istri pertamanya yang selalu semaunya tanpa memikirkan kalau itu uang untuk proyek.
" Kalian tahu kan kenapa aku lebih suka sama istri ke dua ku?" tanya Teguh pada ke dua anak buahnya.
" Kami tahu pak, Ibu Sumingsih tidak memikirkan kalau itu uang proyek main ambil saja sedangkan Ibu Angel mengerti dan tidak mengambil uang proyek," ucap anak buah kepercayaan.
" Makanya bapak lebih suka menyimpan uang proyek di rumah Ibu Angel," sambung anak buah satunya.
" Salah satunya itu, jika aku tidak ingat dengan anak - anak aku akan menceraikan istriku," ucap Teguh sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
" Sabar ya pak," jawab ke dua anak buahnya serempak.
" Terima kasih, sekarang kalian turunkan semua barang dan masukkan ke dalam rumahku," perintah Teguh
" Baik pak," jawab ke dua anak buahnya serempak lagi.
Teguh dan ke dua anak buahnya menurunkan semua barang dari mobil pick up menuju ke dalam rumah minimalis Teguh sedangkan di tempat yang sama hanya berbeda ruangan ke dua anak perempuan Teguh dengan Sumingsih mengetuk pintu membuat Angel membuka pintu kamarnya dan melihat ke dua anak tirinya tepat di depannya membuat Angel tersenyum dengan tulus.
" Masuk sayang," ucap Angel sambil membuka pintu kamarnya dengan lebar.
" Baik bu," jawab ke duanya dengan serempak.
Angel membalikkan badannya dan berjalan ke arah ranjang dengan diikuti Bela dan Dela kemudian mereka bertiga duduk di sisi ranjang, Angel memangku Dela karena saat itu Dela masih kecil.
" Kalian berdua menginap di rumah ibu kan?" tanya Angel dengan nada masih lembut sambil membelai rambut Dela dengan lembut.
" Tentu saja Bu kami akan menginap di rumah Ibu," jawab Bela
" Bela kamu bawa apa?" tanya Angel yang melihat Bela tangannya membawa paper bag.
" Oh ini minuman untuk ibu," ucap Bela sambil menyerahkan paper bag ke arah Angel.
" Terima kasih sayang, kamu sangat baik sama ibu," ucap Angel tanpa curiga menerima paper bag tersebut.
Angel membuka isi paper bag kemudian mengambil minuman tersebut karena lagi haus Angel meminumnya namun sebelumnya Angel menawarkan ke dua anak tirinya tapi ke dua anak tirinya tidak mau.
Angel meminumnya hingga habis tanpa sisa sedikitpun kemudian membuang gelas plastik di tong sampah dekat kamarnya.
Angel dan ke dua putri tirinya mengobrol hingga tidak berapa lama perutnya terasa sakit membuat Angel memegangi perutnya dengan ke dua tangannya.
" Sakit," ucap Angel dengan wajah pucat.
" Ibu kenapa?' tanya Bela dan Dela dengan wajah polosnya,
" Perut ibu sakit banget... Ayah!!!!" teriak Angel
bruk
Setelah Angel berteriak Angel langsung tidak sadarkan diri dan dari sela - sela pahanya mengeluarkan darah segar sedangkan di tempat yang sama hanya berbeda ruangan Teguh dan ke dua anak buahnya mendengar suara teriakan Angel membuat mereka bertiga berlari ke arah kamar Teguh bersama Angel. Mata Teguh membulat sempurna begitu pula dengan ke dua anak buahnya.
Tanpa banyak bicara Teguh langsung menggendong istrinya ala bridal style sambil memerintahkan salah satu anak buahnya untuk ikut dengannya dan satunya lagi menjaga ke dua putrinya.
Anak buahnya yang merangkap sebagai sopir membawanya ke rumah sakit terdekat, singkat cerita mereka sudah sampai di rumah sakit dan langsung di bawa ke ugd.
Tiga jam kemudian dokter keluar dari ruangan ugd dengan wajah lelahnya sedangkan Teguh dan anak buahnya langsung turun dari kursi dan berjalan ke arah dokter tersebut.
" Bagaimana keadaan istriku dok?" tanya Teguh
" Untunglah bapak membawanya tepat waktu kalau tidak ibu dan janinnya bisa meninggal," jawab dokter tersebut.
" Apa??? Sebenarnya apa yang terjadi dok?" tanya Teguh tidak percaya apa yang didengarnya.
" Ibu meminum obat penggugur kandungan, tolong lain kali diperhatikan karena bisa membahayakan janin dan ibunya," jawab dokter tersebut.
Duar Duar
Bagai petir di siang hari itu yang dirasakan oleh Teguh ketika mendengar ucapan dokter dan Teguh teringat dengan Bela yang memberikan minuman untuk Angel membuat Teguh menahan amarahnya.
Teguh sangat yakin kalau minuman itu pasti berasal dari Sumingsih, Teguh tidak menyangka kalau istrinya sangat jahat dan tega ingin mem bu nuh anak yang tidak berdosa.
" Apa??? Kenapa bisa?" tanya Teguh sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
" Maaf pak, saya kurang tahu," jawab dokter itu dengan nada agak kesal.
( " Memangnya dia istriku pakai nanya ke aku," ucap dokter tersebut dalam hati ).
" Aku ingin menemui istriku," ucap Teguh.
" Sebentar lagi akan dipindahkan," jawab dokter tersebut.
" Kalau begitu saya pamit dulu mau mengecek pasien lainnya," pamit dokter tersebut
Teguh hanya menganggukkan kepalanya dan tidak berapa lama pintu ugd terbuka lebar tampak dua perawat mendorong brangkar di mana Angel berbaring. Singkat cerita kini Angel berada di ruang perawatan kelas dua bersama suaminya yang sedang duduk di kursi dekat ranjang istrinya sedangkan anak buahnya sudah pulang ketika Angel masuk ke dalam ruang perawatan.
" Angel, maafkan aku," ucap Teguh sambil menggenggam tangan Angel yang tidak ada infusnya.
" Ayah tidak mengira kalau Sumingsih menggunakan putriku untuk memberikan minuman yang bisa membuat istriku Angel keguguran, untunglah aku membawanya ke rumah sakit," ucap Teguh
Tidak berapa lama Angel membuka matanya dan dirinya sempat mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya membuat dirinya kesal dengan istri pertamanya yang sangat jahat pada janin yang tidak berdosa.
" Ayah, selama ini aku sangat menyayangi ke dua putrimu dengan setulus hati tapi jujur saat ini aku sangat kecewa dengan putrimu," ucap Angel
" Maafkan ke dua putriku, mereka masih kecil dan sangat mudah untuk dipengaruhi," ucap Teguh merasa bersalah.
" Ibu tidak membenci Bela tapi sangat kecewa dengan Bela jadi ibu memutuskan agar kita bercerai dan ibu minta kembalilah ke istri pertama ayah," ucap Angel
" Sampai kapanpun ayah tidak akan menceraikan mu," ucap Teguh dengan tegas.
Angel memejamkan matanya beberapa saat sambil sesekali - kali menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian membuka ke dua matanya sambil menatap wajah suaminya.
" Kalau begitu Ibu tidak ingin mengurus ke dua putrimu biarkan mereka berdua di urus oleh ibunya," ucap Angel akhirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Yayuk Triatmaja
pada saatnya anak-anaknya sayang sama Angel
2022-08-01
0
Sumawita
kak bikin Bella sama Della menyayangi Angel dan bikin istri pertamanya teguh menyesal ya kak
2022-08-01
0