Angel hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka membalikkan badannya dan berjalan keluar tanpa memperdulikan teriakkan para pengunjung rumah sakit.
" Hiks.... Hiks... Apakah aku memang pelakor?" tanya Angel sambil terisak ketika mereka sudah sampai di dalam mobil.
" Pelakor itu adalah jika bu Angel ingin menikah dengan seorang pria dan pria yang bu Angel nikahi itu ternyata sudah menikah dan bu Angel tetap memaksanya untuk menikah dengan pria tersebut walau beribu alasan tetap saja itu bisa di sebut pelakor sedangkan bu Angel tahunya kalau pria itu mengatakan bahwa istrinya sudah meninggal di tambah ke dua anak tiri bu Angel juga mengatakan hal yang sama kalau ibu kandungnya sudah meninggal jadi yang salah itu suaminya ibu Angel karena telah membohongi bu Angel," jawab mbak Diah sambil mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
" Ibu Angel jangan menangis ingat di dalam kandungan ibu Angel ada seorang bayi karena kata orang jika ibunya sedih maka anak yang di kandungnya ikut sedih jadi aku minta jangan bersedih dan memikirkan kata - kata mereka." ucap mbak Diah.
" Tapi orang - orang menuduhku sebagai pelakor," jawab Angel.
" Mereka hanya bisa menghina tanpa tahu kejadian yang sebenarnya karena mereka termakan ucapan wanita itu yang seakan - akan wanita itu sangat menderita," jawab mbak Diah.
" Kenapa kamu sangat baik padaku?" tanya Angel
" Karena bu Angel juga baik padaku?" jawab mbak Diah.
" Memang aku baik apanya?" tanya Angel dengan nada bingung.
" Baik karena setiap hari aku dikirimin makanan dan kebetulan aku tidak pernah memasak... Hehehe..." ucap mbak Diah sambil tertawa terkekeh.
" Kebetulan aku masaknya banyak makanya aku kirim ke tempatmu," jawab Angel.
" Memang benar tapi dengan begitu aku tidak perlu makan di luar cukup dapat kiriman dari bu Angel," jawab mbak Diah.
Angel hanya tersenyum begitu pula dengan mbak Diah hingga tidak terasa mereka sudah sampai di rumah mbak Diah.
" Terima kasih atas tumpangannya ya," ucap Angel sambil keluar dari mobil.
" Sama - sama, ingat jangan banyak pikiran kasihan bayinya," ucap mbak Diah sambil ikut keluar dari mobil.
" Ok," jawab Angel singkat.
" Untuk sementara jangan ke rumah sakit dari pada nanti dipermalukan oleh wanita itu, tunggu saja kabar dari pak Teguh," ucap mbak Diah.
" Tapi aku ingin melihatnya," ucap Angel dengan wajah sendu.
" Untuk sementara jangan dulu, bawa dalam doa saja semoga pak Teguh cepat sembuh dan yakinlah pak Teguh akan menghubungi bu Angel atau pulang ke rumah," ucap mbak Diah.
" Baiklah dan terima kasih atas nasehatnya," ucap Angel.
" Sama - sama," jawab mbak Diah.
( " Aduh aku lupa seharusnya tadi aku mau ke mall untuk belanja bulanan tapi sudahlah besok saja aku pergi sekalian ngajak bu Angel agar tidak bersedih lagi," ucap mbak Diah dalam hati ).
Angel dan mbak Diah sama - sama tersenyum kemudian masuk ke dalam rumah masing - masing untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket terlebih mereka baru saja pergi dari rumah sakit.
" Awas saja kamu Sumingsih akan aku balas semua penghinaan yang kamu berikan padaku," ucap Angel sambil berjalan ke arah kamarnya.
Angel yang awalnya masih ada perasaan tidak tega dengan istri pertamanya namun kini perasaan tidak tega hilang seketika dan kini sifat Angel berubah.
Dirinya dendam terhadap istri pertamanya karena sering mempermalukan dirinya dan yang terakhir ini di rumah sakit membuat Angel tidak bisa mentolerir lagi dan ingin merebut suaminya dengan cara meminta suaminya untuk menceraikan istri pertamanya dan jika suaminya tidak setuju maka Angel yang akan memintanya untuk bercerai jika nanti suaminya sadar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments