Tidak terasa waktu berlalu dengan cepatnya dan sudah dua hari akhirnya Angel kembali ke rumahnya dan melihat ke dua putri tirinya dengan wajah tanpa dosa terlebih dengan Bela. Angel mengerti kalau Bela tidak mengerti apa yang dilakukannya itu semua karena ulah istri pertama suaminya. Namun karena Angel masih kesal dengan Bela membuat Angel meminta suaminya yang bernama Teguh untuk langsung masuk ke dalam kamar mereka dan dengan patuh Teguh menuruti permintaan istrinya.
" Mereka kapan dipulangkan ke rumah ibunya?" tanya Angel sambil berbaring di ranjang.
" Hari ini mereka akan dipulangkan ke rumah ibunya," jawab Teguh.
" Oh ya selama Ibu di rumah sakit Bela dan Dela sama siapa?" tanya Angel
" Sama tetangga sebelah kalau aku pulang dari rumah sakit Ayah ambil mereka berdua karena walau bagaimana pun Bela tidak bersalah," jawab Teguh
" Ibu tahu kalau Bela memang tidak bersalah tapi istri pertama Ayah yang sangat jahat ingin mencelakakan anak kita," ucap Angel dengan ketus.
Teguh menghembuskan nafasnya dengan perlahan dirinya tidak marah ketika untuk pertama kalinya istri keduanya berbicara agak ketus selain kesal Teguh juga tahu kalau Angel sedang hamil jadi tidak bisa mengontrol emosinya.
" Ayah tahu, istri pertama Ayah salah karena itulah Ayah menuruti permintaanmu untuk memulangkan Bela dan Dela ke rumah ibu kandungnya," jawab Teguh yang tidak ingin ribut dengan istri ke duanya.
" Berangkatlah Ayah karena saat ini Ibu malas bertemu dengan ke dua putrimu," ucap Angel sambil membelakangi tubuhnya karena saat ini dirinya enggan menatap suaminya.
" Baik Ayah akan pergi mengantar mereka," ucap Teguh.
Teguh yang melihat istrinya membelakangi dirinya hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan karena dirinya tahu istri pertamanya melakukan Teguh kesalahan besar yaitu ingin menggugurkan kandungannya dan tanpa di sadari oleh mereka berdua kalau percakapan Angel dengan suaminya diketahui oleh ke dua anak tirinya.
Ketika Teguh membalikkan badannya dan berjalan ke arah pintu kamarnya membuat Bela dan Dela ikut membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke arah ruang tamu. Bela mengajak Dela untuk bermain boneka - boneka an dan tidak berapa lama Teguh berjalan ke arah mereka berdua sambil tersenyum menatap Bela dan Dela.
" Anak - anak Ayah, kita ke rumah ibu kalian ya," ajak Teguh
" Memang kenapa Ayah? Bela masih betah tinggal di sini," ucap Bela
" Iya Ayah, Dela juga masih betah tinggal di sini," sambung Dela
" Ibu Angel, baru pulang dari rumah sakit dan perlu istirahat," jawab Teguh.
" Ibu Angel, tidak sayang sama kami lagi ya Ayah?" tanya Bela dengan mata berkaca - kaca.
" Ibu Angel sayang kok sama kalian," jawab Teguh terpaksa berbohong.
" Apakah kalian tidak kangen dengan ibu kalian?" tanya Teguh mencoba mengalihkan perhatian.
" Kangen Ayah," jawab Bela dan Dela serempak.
" Kalau begitu kita pulang yuk," ajak Teguh
" Baik Ayah," jawab Bela dan Dela serempak lagi.
Teguh tersenyum kemudian menggendong Bela dan Dela dalam hatinya sangat kecewa dan marah secara bersamaan dengan istri pertamanya karena gara - gara ulahnya Angel tidak bersedia mengurus ke dua putrinya karena Teguh lebih suka jika ke dua putrinya di urus oleh Angel dari pada istri pertamanya.
Bukan tanpa sebab istri pertamanya sepertinya enggan mengurus ke dua anaknya dan lebih sayang dengan putri bungsunya di tambah istrinya sangat suka menghamburkan uang padahal uang itu digunakan untuk proyek.
Sebelum mengenal Angel, orang kepercayaan Teguh yang selalu memegang uang proyek dan setelah menikah dengan Angel barulah Teguh menyimpan uang proyek di rumahnya karena Teguh tahu kalau Angel tidak pernah mengambil uang tersebut dan sebagai balasannya Angel selalu mendapatkan uang proyek dari hasil keuntungannya terlebih Angel tidak boros seperti istri pertamanya.
Singkat cerita kini Teguh sudah sampai di rumah istri pertamanya, mereka bertiga masuk ke dalam rumah dan seperti biasa di rumah tidak ada orang sama sekali.
" Bela dan Dela, Ayah berangkat kerja dulu ya," pamit Teguh
" Tapi Ayah, kami hanya berdua di rumah," ucap Bela
" Nanti Ayah akan hubungi ibu kalian," ucap Teguh.
" Baik Ayah," jawab Bela patuh
Teguh keluar dari rumahnya dan berjalan ke arah motornya untuk pergi ke proyek, singkat cerita kini Teguh sudah sampai di proyek dan langsung menghubungi istri pertamanya di sambungan ke dua baru di angkat.
( " Hallo," panggil Sumingsih ).
( " Pulang ke rumah urus - anak - anak,'' ucap Teguh tanpa basa basi ).
( " Ibu banyak kerjaan," ucap Sumingsih ).
( " Pulang urus anak - anak," perintah Teguh ).
( " Kan ada istri muda mu, urus saja sama istri muda mu," ucap Sumingsih tanpa dosa ).
( " Bela dan Dela memang anaknya siapa? Pulang atau kita cerai," ancam Teguh dengan nada naik satu oktaf )
( " Iya... Iya," jawab Sumingsih dengan nada ketus ).
Tut Tut Tut
Sambungan komunikasi langsung terputus secara sepihak oleh Teguh karena dirinya sangat kesal dengan sifat istrinya sedangkan di tempat yang berbeda Sumingsih sangat kesal dan terpaksa dirinya berpamitan dengan teman - temannya untuk pulang ke rumah kontrakannya. Singkat cerita Sumingsih sudah sampai rumah dan melihat ke dua putrinya sedang bermain masak - masakan.
" Bela, bagaimana wanita itu?" tanya Sumingsih
" Maksud ibu?" tanya Bela dengan nada bingung.
" Apakah wanita itu meminum pemberian Bela?" tanya Sumingsih memperjelas ucapannya.
" Sudah bu tapi ibu Angel langsung masuk ke rumah sakit dan sempat di rawat," jawab Bela.
" Kenapa kalian datang ke sini?" tanya Sumingsih
" Ibu Angel meminta Ayah agar kami di urus sama ibu," jawab Bela.
" Apa?? Kurang a jar, " ucap Sumingsih kesal.
" Kalian ikut Ibu dan tunjukkan rumah wanita yang tidak tahu diri itu," ucap Sumingsih
Sumingsih yang mendengar ucapan Bela membuat Sumingsih sangat marah dan ingin melabrak Angel, mereka berempat pergi ke rumah Angel dengan membawa 4 tetangganya yang kebetulan ditemuinya.
Singkat cerita kini mereka sudah sampai di rumah Angel, Sumingsih sangat marah karena istrinya dibelikan rumah sedangkan dirinya masih mengontrak membuat Sumingsih berteriak - teriak di teras.
Angel yang sangat hapal suara Sumingsih langsung menghubungi suaminya untuk datang ke rumah selesai menghubungi lewat ponsel Angel keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah pintu utama kemudian membuka pintu.
" Tidak usah teriak di sini bukan pasar," ucap Angel dengan nada jutek.
" Apa maksudmu ke dua putriku tidak boleh tinggal di sini?" tanya Sumingsih yang tidak memperdulikan ucapan Angel.
" Bela dan Dela adalah putrimu jadi kamu urus saja sendiri," jawab Angel
" Dasar pelakor gara - gara ulahmu suamiku jarang pulang karena itulah aku mengirimkan ke dua putriku untuk tinggal di sini," ucap Sumingsih sambil tersenyum sinis.
" Jangan pernah menyebutku PELAKOR karena AKU BUKAN PELAKOR!!!" teriak Angel
" Apa namanya kalau bukan pelakor merebut suami orang?" tanya Sumingsih dengan nada naik satu oktaf.
" Asal kamu tahu ya, suamiku mengatakan kalau kamu itu sudah isdet alias sudah ma ti karena itulah aku mau menikah dengan suamimu dan kalau kamu tidak percaya bilang sana sama suamimu," ucap Angel dengan nada ketus sambil menatap tajam ke arah Sumingsih.
Angel yang selama ini diam akhirnya Angel melawan istri tuanya karena Angel tidak terima di sebut pelakor karena dirinya merasa tidak merebut suami orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Sumawita
Bagus angel kamu Jngn diem dan mengalah,,,,buktikan kamu itu wanita kuat dan hebat,,dan bikin anak tiri mu lebih sayang SM kamu
2022-08-03
0