Kemarahan Istri Pertama

Selesai menghubungi bosnya Teguh menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku kemejanya kemudian menatap wajah cantik istrinya sambil tersenyum. Teguh duduk di samping istrinya dengan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang sambil menggenggam ke dua tangan istrinya dengan lembut.

" Bos ku bilang ada orang yang membeli rumah baru jalan dua bulan mau di jual, apakah Ibu mau?" tanya Teguh

" Ibu mau," jawab Angel

" Baik Ayah akan kirim pesan sekarang," jawab Teguh

Teguh kembali mengambil ponselnya kemudian mengirim pesan lewat WA setelah selesai Teguh kembali menyimpan ponselnya di saku kemejanya.

" Ayah lelah?" tanya Angel sambil tangan kanannya membelai tombak sakti milik suaminya.

" Sangat lelah, Ibu jangan menyentuh itu," pinta Teguh

" Memang kenapa Ayah?" tanya Angel pura - pura polos sambil masih membelai tombak sakti milik Teguh.

" Bikin Ayah pengen gituan," ucap Teguh dengan suara semakin berat.

" Gituan apa?" tanya Angel dengan suara menggoda.

" Istriku kenapa jadi nakal?" bisik Teguh sambil menahan tangan istrinya karena tombak saktinya mulai menegang dan siap memasuki goa milik istrinya.

" Nakal sama suamiku boleh dong," jawab Angel sambil mengedipkan mata kanannya.

" Ayah jadi ingin," ucap Teguh

" Ibu juga ingin Ayah," jawab Angel

Teguh dan Angel berbaring di ranjang dan mereka pun melakukan hubungan suami istri, Teguh bermain dengan perlahan karena tidak ingin menyakiti anaknya yang berada di dalam kandungan istrinya hingga sepuluh menit kemudian tombak saktinya mengeluarkan laharnya dan dikeluarkan di luar. Kini mereka sudah selesai membersihkan dirinya dan berbaring di ranjang sambil berpelukan.

" Sayang," panggil Angel sambil membuat pola abstrak di dada bidang suaminya.

" Sayang?" tanya ulang Teguh.

" Jika kita berdua maka ibu akan memanggil Ayah dengan sebutan sayang, apakah sayangku suka?" tanya Angel yang ingin merubah panggilan.

" Ayah suka, Ayah juga akan mengubah panggilan," jawab Teguh sambil menahan tangan Angel karena tanpa di sadari oleh Angel kalau tindakannya bisa membangunkan tombak saktinya yang baru saja tidur.

" Sayang, memanggilku dengan sebutan apa?" tanya Angel dengan nada manja.

" Sayang juga," jawab Teguh sambil mencolek hidung istrinya.

" Kok sama manggilnya?" tanya Angel

" Karena kita berdua saling sayang menyayangi jadi sebutannya menjadi sayang," jawab Teguh

" Sejak kapan sayangku jadi gombal?" tanya Angel sambil tersenyum

" Ayah tidak menggombal tapi Ayah berkata jujur kalau Ayah sangat sayang sama istriku yang cantik ini," puji Teguh.

" Ih.. Ayah gombal lagi," ucap Angel dengan wajah memerah.

Cup

" Ayah tidak menggombal sayang," ucap Teguh kemudian mengecup bibir istrinya yang sudah membengkak akibat ulah dirinya.

" Sayangku sungguh menyayangiku?" tanya Angel

" Tentu saja," jawab Teguh dengan nada yakin.

" Sayang, mulai bulan depan Ibu ingin tujuh puluh persen gaji Ayah berikan pada ibu," pinta Angel

" Tujuh puluh persen?" tanya Teguh.

" Iya tujuh puluh persen karena kak Sumingsih sudah mengambil perhiasan milikku selain itu kak Sumingsih sering mengambil uang proyek milik Ayah di tambah sekarang aku lagi hamil anak Ayah jadi memerlukan uang yang banyak untuk keperluan kelahiran, susu dan lain sebagainya jadi sudah sepantasnya kak Sumingsih mendapatkan tiga puluh persen," jawab Angel.

" Baiklah terserah sayangku saja," jawab Teguh patuh.

Cup

" Terima kasih Ayah," jawab Angel kemudian mengecup bibir suaminya singkat.

Angel menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya kemudian memeluknya sambil memejamkan mataya sedangkan Teguh membalas pelukan istrinya dan ikut memejamkan matanya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama mereka tidur sambil berpelukan memberikan kehangatan terlebih dengan Teguh dirinya merasa nyaman bersama istri ke duanya dan berharap cinta mereka berdua abadi hingga ajal menjemput mereka berdua.

Dua Minggu Kemudian

Tidak terasa hari cepat berlalu, kehidupan Angel mulai tenang karena Angel sudah pindah di rumah baru yang mempunyai keamanan yang tinggi.

Di mana bila ada tamu dari luar harus melapor ke sekuriti dan dari pihak sekuriti akan menanyakan ke pemilik rumah apakah mau menemuinya atau tidak.

Untuk istri pertamanya, Sumingsih sangat marah ketika suaminya sudah dua minggu jarang pulang ke rumah hanya seminggu dua kali dirinya datang itu pun Teguh tidak menginap di tambah ke dua anaknya tidak bisa lagi tinggal bersama madunya untuk memata - matai kegiatan madunya.

Hingga tiba saatnya Teguh gajian dan sesuai permintaan Angel kalau tujuh puluh persen gajinya diberikan ke Angel sedangkan tiga puluh persennya diberikan ke Sumingsih.

Teguh datang ke rumah istri pertamanya sambil memberikan amplop coklat dan Sumingsih sangat kaget karena amplopnya lebih tipis dari biasanya membuat Sumingsih membuka isi amplop tersebut dengan cepat sedangkan Teguh masih berdiri tanpa di suruh duduk oleh istrinya bahkan kopi tidak disediakan berbeda dengan Angel.

Setiap Teguh pulang kerja ataupun makan siang Angel menyambutnya kemudian Teguh duduk di sofa bersama Angel istri yang sangat dicintainya dan di meja ruang keluarga sudah tersedia kopi dan cemilan buatan Angel setelah selesai mengobrol Teguh akan mengajaknya melakukan hubungan suami istri dan dengan senang hati Angel melakukannya selesai melakukan hubungan suami istri mereka mandi bersama dan melakukan kembali.

Selesai mandi dan memakai pakaian santai Angel menyiapkan makanan untuk suaminya itulah kenapa Teguh lebih betah tinggal di rumah istri ke duanya.

" Kenapa gajinya jadi 6 juta?" tanya Sumingsih dengan nada kesal.

" Dapatnya utuh jika utang Ibu lunas," jawab Teguh sambil berjalan meninggalkan istrinya karena selain dirinya ingin minum kopi Teguh juga lapar,

" Memang Ibu utang apa?" tanya Sumingsih dengan nada naik satu oktaf.

" Apakah Ibu lupa telah mengambil perhiasan milik Angel? Apakah Ibu juga lupa kalau Ibu juga mengambil uang proyek sedangkan bapak harus mencari pinjaman untuk mengganti uang yang ibu pakai," jawab Teguh sambil melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

" Ibu tahu, ini pasti permintaan dari wanita yang sangat serakah," ucap Sumingsih dengan nada ketus.

" Ayah sudah bilang, jangan bawa nama Angel karena Angel tidak salah tapi Ibu yang salah mengambil barang yang bukan punyanya," ucap Teguh dengan nada setengah oktaf.

" Ini ambil uangnya Ibu tidak butuh," ucap Sumingsih sambil melempar uang kertas berwarna merah ke wajah suaminya.

" Kalau begitu sumbangkan saja ke orang yang tidak mampu dan mulai depan semua gaji Ayah akan Ayah serahkan ke Angel," jawab Teguh dengan ketus.

" Dasar wanita mu rahan, ibu sumpahin semoga di tabrak ..." ucapan Sumingsih terhenti karena tamparan melayang di pipinya sehingga terlihat jelas gambar tangan suaminya.

" Ayah akan mengurus perceraian kita karena Ayah sangat muak dengan sikap mu, dasar wanita iblis," desis Teguh sambil membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Sumingsih.

" Semoga Ayah mengalami kecelakaan karena Ayah pantas mendapatkannya, dasar laki - laki tidak berguna.!!" teriak Sumingsih

Terpopuler

Comments

Sumawita

Sumawita

Semoga sumpah mu akan berbalik pada mu sumringah

2022-08-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!