Saat Fan Jianying beristirahat didalam kamar, Bai Cheung terlihat terdiam diruang kerjanya setelah dia melampiaskan kemarahannya dengan bertarung dengan para pengawalnya di kamp pelatihan milik keluarga Bai.
Sudah hampir dua teko teh dia habiskan, namun rasa panas yang ada didalam tubuhnya tidak bisa juga dia redakan.
Pada saat dia memejamkan kedua matanya, adegan Fan Jianying yang berada dalam bak mandi kembali muncul dalam pikirannya, membuat sesuatu dalam tubuhnya kembali bangkit.
“ Sialan kau p*****r !!!....”, Bai Cheung terus berteriak mengutuk Fan Jianying.
Bai Cheung sama sekali tidak bisa menerima jika tubuhnya merasakan sesuatu terhadap p*****r tersebut. Pada saat ini\, Bai Cheung benar – benar ingin membunuh Fan Jianying segera.
BRAKKK….
Dia mengebrak meja dengan keras pada saat api dalam tubuhnya kembali berkobar dan inti tubuhnya kembali bangkit, menolak untuk ditidurkan kembali.
Dengan wajah penuh amarah, Bai Cheungpun segera menuju kamar mandi untuk merendam tubuhnya dalam air dingin agar api tersebut bisa padam.
Bai Cheung terus saja berada didalam kamar seharian. Dia bahkan menyuruh pelayannya untuk membawakan makanannya kedalam ruang kerjanya.
Membiarkan sang istri makan sendirian di meja makan. Tanpa adanya Bai Cheung, Fan Jianying terlihat snagat menikmati makan siang kali ini dengan tenang.
Dia harus benar - benar menjaga kondisi tubuhnya agar bisa berkultivasi secara maksimal malam nanti. Tak lupa juga dia mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh tabib shilin agar stamina tubuhnya meningkat.
Melihat Fan Jianying sama sekali tak terpengaruh oleh ketidak hadiran Bai Cheung, membuat Dayu dan Gaeng bisa mernafas dengan lega.
Seharian ini, Fan Jianying benar - benar mengistirahatkan tubuh dan pikirannya agar bisa menjalankan semua agendanya untuk meningkatkan dan mengontrol kekuatan yang ada dalam tubuhnya nanti malam.
Ini sudah dua malam sejak pernikahannya dilakukan, Bai Cheung menginap di ruang kerjanya. Hal tersebut tentu saja membuat Qiaofeng senang.
Bahkan dia rela berjaga malam menggantikan Liam di depan pintu ruang kerja Bai Cheung hanya demi sebuah kesempatan, siapa tahu saat tengah malam tuan mudanya itu memerlukan bantuannya.
Malam semakin larut, hewan – hewan malam pun mulai keluar dari persembunyiannnya untuk mencari makanan.
Hal itu juga yang dilakukan oleh Fan Jianying sekarang. Mendekati tengah malam, tanpa alarm kedua matanya sudah membuka sendiri.
Diapun segera mempraktekkan apa yang sudah dibacanya dalam buku yang diberikan oleh tabib Shilin kepadanya.
Setelah seluruh nyawanya sudah terkumpul, Fan Jianying segera duduk diatas tempat tidur dalam posisi lotus.
Diapun segera memejamkan kedua matanya dan memusatkan seluruh pikirannya pada energy yang ada dalam tubuhnya.
Perlahan diapun mulai mencoba menyerap energi yin yang ada di alam dan mengolahnya untuk meningkatkan kekuatan yang ada dalam tubuhnya.
Saat ini, Fan Jiamying dapat langsung melihat kedalam batinnya, tempat kekuatan internalnya berada. Disana, Fan Jianying dapat melihat gulungan benang hijau tipis yang saling berhubungan yang merupakan tahap pembentukan kekuatan internalnya.
Jika dilihat dengan seksama, gulungan benang hijau tipis tersebut berjumlah Sembilan yng terlihat mengelilingi bola hijau keemasan yang berada ditengah – tengan dengan gerakan berputar, baik itu secara horizontal maupun secara vertical.
Semakin lama gulungan benang hjau tipis tersebut semakin cepat bergerak, seiring dengan energy yin yang berhasil diserap masuk kedalam tubuh Fan Jianying.
Akibat gerakan tersebut, ruang hampa yang sebelumnya berwarna hijau tiba – tiba berubah warna menjadi kuning.
Hal ini menunjukkan bahwa Fan Jianying sudah mencapai tingkat pembentukan kekuatan internal awal. Hal yang bisa dia capai pada saat pertama kali melakukan kultivasi, meski berat namun dirinya tak boleh berputus asa demi bisa hidup dalam dunia asing ini.
Entah kenapa Fan Jianying snagat yakin jika dia harus bisa secepatnya meningkatkan dan memanfaatkan kekuatan besar yang ada dalam tubuhnya sebelum hal besar terjadi.
Dahi Fan Jianying terlihat mulai mengeluarkan keringat dalam suhu udara yang terbilang cukup dingin saat ini.
Saat dia ingin mencoba untuk bisa meningkatkan kekuatan internalnya menjadi menengah, Fan Jianying yang sedang mengumpulakn energy terlihat mengerutkan kening sangat dalam.
Masih dengan mata terpejam, dia dapat merasakan jika energy yin yang ada di alam sekarang terasa lebih segar dan lebih murni daripada sebelumnya.
Diapun mengingat kembali apa yang telah dibacanya tadi malam. Energy yin pada pagi hari, saat pergantian waktu terasa sangat bersih dan memiliki energy yin yang paling bagus jika dibandingkan dengan energy yin pada siang dan malam hari.
Dengan rakus, Fan Jainying pun segera menyerap energy yin tersebut sebanyak – banyaknya sambil berusaha untuk meningkatkan kekuatan internal yang ada dalam tubuhnya.
Fan Jianying yang memang sudah memiliki bakat special dalam tubuhnya langsung saja menebus hingga masuk kedalam rana oranye yang artinya dia sudah meningkatkan kekuatan internalnya sampai di tengah.
Saat sedang sibuk menyerap energy yin yang ada dialam pagi ini, Tanpa disadari tubuh Fan Jianying mulai melayang diudara.
Hingga tiba – tiba kecepatan kultivasi yang dilakukannya meningkat secara terus – menerus tanpa bisa dikendalikan.
Fan Jianying merasa tubuhnya sedikit terasa sakit waktu dia menyadari jika dirinya sudah memasuki ranah merah, yang artinya dia sudah sampai pada peningkatan kekuatan internal tingkat akhir.
Dan kini, Fan Jianying mulai memasuki rana biru yang artinya sebentar lagi dia akan menyelesaikan kekuatannya sampai dengan tingkat bumi.
Tubuh Fan Jianying yang sedang melayang di udara terlihat mulai diselimuti oleh sinar kebiruan yang semakin lama semakin banyak hingga seluruh tubuhnya terbungkus benang biru tersebut.
Tak lama kemudian, cahaya terang mulai terlihat seiring tubuh Fan Jianying yang mulai turun dan kembali duduk tenang diatas ranjang.
Hal tersebut menandakan jika saat ini Fan Jianying sudah berhasil menembus tingkat bumi dengan sempurna.
Perlahan, seperti ada angin sepoi – sepoi mengitari tubuhnya yang masih menyisakan cahaya terang disana, hal itu umum terjadi pada seseorang yang sedang mengumpulkan mana nya.
Melihat dirinya mampu menembus hingga tingkat keenam hanya dalam waktu satu malam membuat Fan Jianying mulai menghilangkan segala kekhawatiran yang hinggap dihatinya.
Perlahan, diapun mulai terbiasa dengan kecepatan tubuhnya yang berada diatas batas manusia normal pada umumnya dalam kecepatan menyerap energy alam dan meningkatkan kekuatannya.
Setelah berjam – jam duduk dalam posisi diam, Fan Jianying yang sudah berhasil mencapai tingkat bumi terlihat mulai melakukan penutupan, agar tidak ada orang yang bisa melihat aura miliknya.
Hal tersebut untuk melindungi dirinya dari incaran orang – orang jahat yang pastinya akan mentargetkan dirinya jika mengetahui betapa besar kekuatan yang dimilikinya.
Setelah semuanya selesai, perlahan Fan Jianying mulai membuka kelopak matanya. Samar – samar dia melihat cahaya mentari yang mulai masuk melalui celah – celah jendela kamarnya.
Fan Jianying mengeryitkan dahinya heran waktu merasakan tubuhnya penuh dengan keringat berwarna kehitaman dan sangat lengket serta bau.
Sambil menutup hidung dengan jarinya, Fan Jianying bergegas pergi kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Dia tidak ingin Dayu melihatnya dalam kondisi seperti ini yang pastinya akan menimbulkan banyak pertanyaan dari pelayan pribadinya itu.
Untung di dalam bak mandinya masih ada air, hingga Fan Jiinyingpun langsung masuk kedalam bak dan berendam didalamnya.
Dengan lembut diapun mulai membersihkan keringat berwarna hitam yang hampir menutupi seluruh bagian tubuhnya itu.
Kedua bola mata Fan Jianying melotot dengan sempuran waktu merasakan jika kulit tubuhnya sekarang lebih halus dan bercahaya jika dibandingkan dengan sebelumnya.
“ Apakah dengan peningkatan energy yang kulakukan juga berpengaruh pada kondisi luar tubuhku…”, batin Fan Jianying tercenggang.
Setelah selesai mandi, diapun segera bergegas menuju meja riasnya untuk melihat wajahnya saat ini. Jika kulit tubuhnya bisa sehalus dan secerah sekarang, bukan tidak mungkin jika wajahnya juga mengalami perubahan yang sama.
“ Amazing !!!....”, Fan Jianying terlihat terpesona dengan wajahnya yang semakin cantik dan bersinar.
Bukan hanya terasa kencang dan halus, wajah Fan Jianying juga lebih bersinar dan terlihat cerah merona. Bahkan perawatan mahal juga tidak bisa menandingi hasil yang didapatkannya dalam waktu semalam tersebut.
“ Jika semua wanita melakukan ritual seperti ini, salon tak akan laku…”, guman Fan Jianying bermonolog.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Oi Min
aq jga mau kek lu Jianyin
2023-11-16
1
Kartika Lina
coba ada di dunia nyata
2023-11-08
0
yuristian
bagus
2023-03-01
0