Saat mendengar ada suara berisik diluar, Bai Cheung yang semula berada dibawah langsung naik ketas ranjang dan berbaring disamping Fan Jianying.
Diam – diam Fan Jianying tersenyum penuh kemenangan karena berhasil mematahkan taktik busuk yang telah disiapkan oleh suaminya itu tadi malam.
“ Suamiku…kapan kamu kembali kekamar kita ?...maaf, aku tidak memperhatikanmu…”, ucap Fan Jianying dengan suara dibuat selembut mungkin.
Mengabaikan ucapan Fan Jianying, Bai Cheung memilih menatap atap ranjang pengantin yang dianggapnya lebih menarik dari pada wajah cantik istrinya.
Sambil bersandar dikepala ranjang Bai Cheung sudah menantikan pertunjukkan yang bagus pagi ini. Dia ingin melihat bagaimana caranya Fan Jianying mengatasi dua pelayan senior kediaman utama yang sedang berada diluar kamar.
Dalam masyarakat cina kuno, setelah malam pernikahan jika seorang pengantin wanita tidak mampu memberikan saputangan putih, hanya ada dua kemungkinan.
Wanita tersebut sudah tidak perawan lagi atau mereka tidak patut karena tidak melalui malam pernikahan untuk melakukan penyatuan.
Atau yang paling buruk pasangan tersebut dianggap tidak melakukan perkawinan yang dapat membuat pihak pengantin laki – laki dapat membatalkan pernikahan yang sudah berlangsung secara sepihak.
Dalam kasus seperti ini, tentu saja pihak pengantin perempuanlah yang sangat dirugikan. Dia akan hancur, begitu juga dengan reputasi keluarganya.
Dan bagi mempelai wanita akan sangat sulit sekali untuk bisa kembali dapat melangsungkan pernikahan karena keluarga pihak mempelai lelaki akan berpikir seribu kali untuk menikahkan putra mereka dengan wanita seperti itu.
Untungnya Fan Jianying sangat cerdas hingga dia sudah memikirkan solusi terhadap masalah yang akan menimpanya akibat jebakan yang telah dipasang oleh Bai Cheung.
Meski dia belum mendapatkan pijakan yang kuat diawal pernikahannya, paling tidak dia sudah berhasil keluar dari sesuatu yang membuat dirinya menerima amarah diawal pernikahannya.
Bai Cheung hanya mencibir melihat senyum manis yang merekah diwajah sang istri. Diapun segera memalingkan mukanya untuk menghindari bertatapan dengan sang istri dan menganggap semua ekspresi serta ucapan Fan Jianying adalah palsu.
Saat pintu terbuka, Gaeng dan Dayu yang pada awalnya sangat gelisah akhirnya bisa bernafas dengan lega waktu melihat tuan muda ketiga keluarga Bai ada didalam kamar.
Dayupun segera membantu nona keduanya berias setelah membasuh muka. Diapun juga menyiapkan pakaian sehari – hari dari bahan yang ringan namun tetap elegan dan tentunya sopan agar majikannya itu bisa bebas bergerak.
Saat melihat suaminya sudah siap dengan pakaian yang dikenakan, Fan Jianying terlihat terburu – buru merapikan rambutnya dan memasang hiasan yang tidak terlalu menonjol diatas kepalanya saat suaminya sudah siap dan berdiri disampingnya.
Karena semalam tidurnya sangat nyenyak, wajah Fan Jianying terlihat sangat cerah dan indah dipandang mata membuatnya seperti kuncup bunga yang baru saja mekar.
Melihat Fan Jianying sudah siap, Bai Cheungpun segera mengistruksikan Gaeng agar mengundang dua pelayan senior kediaman utama untuk masuk.
Mendengar Bai Cheung menyuruh dua pelayan senior kediaman utama untuk masuk membuat tubuh Dayu menegang seketika.
Dia tadi sempat mendengar dari para pelayan yang berjaga di depan kamar pengantin jika tuan muda ketiga baru masuk kedalam kamar pengantin menjelang pagi.
“ Nona kedua…mmm....madam ketiga…”, bisik Dayu panik.
Fan Jianying yang melihat raut cemas diwajah pelayan pribadinya itu hanya bisa memberikan senyuman sambil memandang Dayu seakan berkata “ Tenanglah…semua masalah sudah teratasi…”
Setelah pelayan senior Gaeng keluar untuk membawa dua pelayan senior kediaman utama masuk, Bai Cheung duduk disamping ranjang dengan angkuhnya.
Seolah – olah dia sedang menunggu suatu pertunjukkan yang sebentar lagi akan di tontonnya dengan wajah yang lebih cerah dari semalam.
“ Baiklah…akan kita lihat, siapa yang akan menonton pertunjukkan pagi ini…”, batin Fan Jianying tersenyum puas.
Dia bisa membayangkan bagaimana kecewanya Bai Cheung waktu menyadari jika jebakan yang telah dia buat berhasil dipatahkannya dengan mudah.
Kedua pelayan senior kediaman utama muncul dari balik pintu dengan senyum merekah melihat wajah segar pasangan pengantin baru tersebut.
“ Pelayan tua ini mengucapkan selamat kepada tuan muda ketiga dan madam ketiga. Semoga anda berdua diberkati dengan anak – anak yang segera akan hadir menyempurnakan rumah tangga tuan muda ketiga dan madam ketiga…”, ucap dua pelayan senior tersebut berbarengan dengan sikap hormat.
Fan Jianying segera bangun dari tempat duduknya dan melewati begitu saja paket merah yang telah disiapkan kedua pelayan senior tersebut untuknya.
Dan dengan senyum yang terus mengambang diwajahnya dia mengangkat badan kedua pelayan senior yang ada dihadapannya agar berdiri sejajar dengannya.
Sudut bibir Bai Cheung sedikit terangkat dengan tatapan penuh kebencian waktu melihat bagaimana lembut dan perhatiannya Fan Jianying kepada kedua pelayan senior itu.
Dalam hatinya yang paling dalam dia mentertawakan betapa palsunya tindakan Fan Jianying saat ini. Meskipun dia memberi kesan pertama yang bagus, tapi tanpa adanya saputangan putih untuk disajikan, memberi mereka sepuluh ribu tael emaspun tak akan bisa mengubah apapun.
“ Madam ketiga, hari sudah semakin terik dan pelayan tua ini harus melapor kembali, mungkinkah…”, salah satu pelayan senior keluarga utama sedikit malu waktu ingin mengatakan meminta saputangan putih dari Fan Jianying sedangkan tuan muda ketiganya sedang duduk disamping ranjang dengan wajah dingin.
Mendengar ucapan pelayan senior tersebut, Fan Jianyingpun terbatuk – batuk dengan wajah tersipu – sipu malu sambil sesekali melirik kearah Bai Cheung, seperti seorang pengantin baru pada umumnya.
Jika Bai Cheung tidak benar – benar yakin jika dia hanya tidur satu jam dilantai yang dingin, maka dirinya juga pasti akan berpikir telah melakukan sesuatu yang mengerikan tadi malam.
Fan Jianying segera menginstruksikan kepada pelayan senior Gaeng untuk mengambil sebuah saputangan putih dibalik selimut.
Bai Cheung langsung mengertakkan gigi dengan tatapan tajam penuh amarah melihat bahwa Fan Jianying berhasil mematahkan jebakannya.
“ Ternyata wanita ini lebih licik dari dugaanku…”, batin Bai Cheung marah.
Kedua pelayan senior tersenyum cerah waktu melihat benda yang ada ditangan pelayan senior Gaeng dan langsung menyimpan saputangan tersebut kedalam sebuah kotak yang telah disiapkan sebelumnya untuk dilaporkan kepada tetua keluarga Bai.
“ Maaf, kami sudah merepotkan madam ketiga. Kami akan undur diri sekarang dan melaporkan ke kediaman utama…”, ucap dua pelayan senior tersebut undur diri.
“ Tunggu !!!...”, teriak Bai Cheung lantang.
Teriakan Bai Cheung membuat keduanya berhenti melangkah dan kembali memutar badannya dengan pandangan curiga.
“ Tuan muda ketiga, apa ada masalah ?...”, tanya keduanya dengan tatapan curiga.
Bai Cheung segera merebut kotak yang ada disalah satu tangan pelayan senior kediaman utama tersebut dan membuka isinya.
Dadanya terasa sangat sesak waktu melihat dengan jelas jika ada bercak darah dalam saputangan tersebut. Diapun segera melirik sprei yang digunakan Fan Jianying tempat saputangan tersebut diambil.
Dapat dia lihat dengan jelas, disana ada sedikit noda darah yang tertinggal, hal tersebut tentunya membuat darah dalam diri Bai Cheung perlahan kembali mendidih.
Dia sama sekali tak menyangka jika Fan Jianying telah mempersiapkan semuanya dengan sangat matang. Bahkan dia tak menyadari kapan wanita itu melakukannya.
Tadi pagi pada saat dia hendak menghempaskan tubuh Fan Jianying yang bergelung selimut dia masih melihat dengan jelas jika sprei putih tersebut masih bersih tanpa noda.
Tapi sekarang, terlihat jelas ada setitik noda pada sprei itu saat sapu tangan tersebut diambil dari sana. Dia merasa benar – benar kecolongan dimana wanita itu masih bisa menembus barier pertahanan yang telah dia susun dengan sangat rapi itu.
" Sial !!!!...", maki Bai Cheung dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Dede Mila
bucin nyaho dah lu..../Tongue//Sleep/
2024-03-09
0
yuristian
cerdik
2023-03-01
1
Satrio Rara
baichueng kecelik😁😁😁
2022-12-16
0