20. Aku Bukan Rahim Pengganti

Setelah mengantar Calista pulang kerumah Abraham, ia segera pulang karena khawatir dengan Nadia harus menunggu dirinya untuk makan malam. Padahal tadi sudah makan bersama Calista karena istri kecilnya meminta makan nasi pecel lele.

Beberapa saat kemudian, mobil yang ditumpangi Carlos telah sampai di rumahnya. Dengan terburu-buru keluar mobil dan membuka pintu.

"Kau dari mana saja, Carlos?" bentak Nadia meninggi.

Kekhawatiran yang sejak bersama Calista tadi telah sirna karena bentakan dari Nadia. Ia tak lantas menjawab melainkan diam seribu bahasa menatap Nadia.

"Apa maksudmu, Nadia?" suara Carlos tak kalah meninggi.

"Aku menghubungimu, menunggumu pulang, setelah ku tanya sekretaris mu. Kamu sudah pulang. Kamu kemana?"

"Turunkan suaramu, Nadia!" bentak Carlos lagi meninggalkan Nadia.

Nadia merasa semakin geram dengan Carlos. Karena biasanya tak pernah marah balik padanya jika ia tengah marah. Nadia pun menyusul Carlos ke kamar.

Di buka dengan kasar daun pintu membuat Carlos hendak baring terlonjat kaget. "Apa maksudmu Carlos?" tangan Nadia terkepal membuat Carlos menghela nafas dengan kasar.

"Kita bicarakan besok. Ini sudah malam," sahut Carlos dingin hendak berbaring seraya masuk ke dalam selimut.

Tetapi urung ketika selimutnya ditarik dengan kasar oleh Nadia. Emosi yang sedari tadi ditahan kini kembali tersulut karena sikap kurang ajar Nadia.

"Apa yang kamu lakukan, Nadia?" bentak Carlos semakin membuat Nadia kesal.

"Kamu berani membentak ku, Carl? kenapa kamu berubah seperti ini?"

Carlos bangkit mendekati Nadia. "Karena aku sadar, setiap kali kau marah selalu bersikap kurang ajar padaku!" Carlos keluar kamar meninggalkan Nadia yang mematung.

Dihidupkan mobil yang baru saja beberapa saat lalu masuk garasi itu. Melaju membela jalan seraya mengaktifkan ponsel khusus untuk menghubungi Calista.

"Hallo, Om!"

Carlos tersenyum mendengar suara serak Calista yang terdengar seksi di telinganya.

"Aku pulang ke Apartemen," ucapnya.

"Loh. Kalau gitu aku ganti baju dulu."

"Kamu mau ikut aku?" tanya nya heran mendengar jawaban Calista. Padahal ia hanya memberi tahu saja tanpa meminta ataupun memerintah Calista untuk ikut padanya.

"Ya ikut, Om."

"Gimana sama Papi dan Mami?" sumpah demi apapun Carlos belum terbiasa untuk memanggil Edzard dengan sebutan Papi karena mereka benar-benar masih saling bertengkar. Sedang Ivy sudah dianggap seperti adik nya sendiri.

"Jangan pikirkan mereka. Aku ini istri, Om. Sudah kewajiban aku untuk selalu berada di manapun bersama Om."

Carlos tersenyum. "Baiklah. Om tunggu di persimpangan tadi."

"Oke."

Carlos pun menambah kecepatan agar segera sampai pada tujuan. Dalam hati sudah tak sabar bertemu dengan istri kecilnya yang manja.

...****...

Calista bersiap setelah sambungan telepon terputus. Ia pun berpikir mengapa Carlos kembali ke Apartemen padahal tadi saja dapat dilihat bila suaminya itu tampak gelisah bolak-balik melihat ke arah jam tangan.

Ya, tadi Calista dengan sengaja mengulur waktu agar Carlos terlambat pulang.

Beruntung malam ini kedua orang tua angkatnya sudah berangkat ke luar kota menjadikan ia bebas keluar rumah.

"Non Calista mau kemana?" tanya penjaga ketika hendak membuka pagar.

"Ke rumah Anita, Pak!" Calista buru-buru keluar rumah agar penjaga rumah tak banyak bertanya lagi.

Calista menutup kepala dengan penutup kepala jaket yang dikenakan nya. Langkah nya menjadi lebih cepat kala melihat Carlos sudah berdiri bersandar di badan mobil.

"Om," sapa Calista memeluk Carlos dan dibalas pula oleh Carlos bahkan pucuk kepala nya sudah berulang kali mendapat kecupan.

Carlos menuntun Calista untuk masuk ke dalam mobil duduk di sebelah kemudi lalu ia memutar duduk di kursi kemudi.

"Apa kamu mengantuk?" tanya Carlos lembut.

"Sudah hilang," sahut Calista membuka ponsel karena hampir seharian tidak melihat ponsel nya.

Helaan nafas terdengar ketika tanpa sengaja Calista melihat postingan Nadia dengan wajah sembab dan caption "Kamu berubah."

Mobil mereka telah sampai di basement Apartemen. "Kamu kenapa?" tanya Carlos.

Calista menyerahkan ponselnya pada Carlos dan diterima. Helaan nafas dari Carlos juga terdengar di dalam mobil tersebut.

"Jangan dipikirin."

"Om berubah pasti karena aku," cicit Calista menunduk. Sebenarnya ia hanya berpura-pura sedih namun air matanya mengalir tanpa di perintah.

Carlos panik langsung menangkup wajah Calista agar menatapnya. "Hei sayang. Jangan menangis. Ini bukan salah kamu, ada beberapa kebiasaan buruk Nadia yang selama ini aku diamkan saja!" Carlos mengecup kening Calista.

"Ayo kita masuk. Ini sudah sangat larut, kamu butuh istirahat."

"Gendong," rengek Calista langsung mendapat cubitan di hidungnya.

"Manja," ucap Carlos kemudian tertawa.

Calista mencebik kemudian melipat tangan di dada dengan bibir manyun.

Carlos keluar mobil lalu memutar membuka pintu mobil Calista. Tanpa bicara lagi, ia menggendong Calista ala bridal style.

Calista pun tersenyum lalu melingkarkan tangan ke leher seraya mengecup bibir Carlos.

"Sekarang kamu nakal," bisik Carlos membuat Calista tertawa.

Ketika sudah berada di depan pintu, Calista meminta untuk di turunkan. Masuk bersama lalu Calista membuka jaket.

"Mau aku buatin kopi, Om?" tanya Calista.

"Gak perlu. Kita tidur saja, ini sudah sangat larut."

Keduanya naik ke atas ranjang. Calista merebahkan kepala di lengan Carlos kemudian memeluk Carlos dengan posesif.

"Kenapa badan Om besar banget?" tanya Calista.

"Kamu suka, kan? apa aku terlihat sangat tua kalau bersanding denganmu?" bukan jawaban melainkan cercaan yang membuat Calista ingin tertawa.

"Enggak. Sebentar," kata Calista bangkit lalu mengambil ponsel Carlos di atas nakas.

"Sandi handphone Om apa?"

"Tangga pernikahan kita, sayang."

Calista menekan tanggal pernikahan kemudian menyalakan kamera. "Foto yuk,' ajak Calista mengarahkan ponsel ke depan mereka.

"Senyum, Om."

Calista melebarkan bibir Carlos menggunakan ibu jari dan jemari telunjuk. Calista pun mulai memotret mereka.

Calista mencebik melihat hasil potretan nya. "Kok jadi senyum terpaksa gini, sih."

Carlos menggaruk tengkuk leher nya. "Aku GK biasa,-

Belum sempat Carlos menyelesaikan ucapan nya, bibirnya sudah di kecup Calista dan di potret.

Carlos membeku sedang Calista asyik memotret diri sendiri yang tertidur di lengan Carlos.

"Aku ngantuk, Om!" Calista meletak ponsel di atas nakas lalu menyembunyikan wajah di dada bidang Carlos.

Carlos menepuk-nepuk punggung Calista agar segera tertidur. Ia melihat Calista terpejam. Wajah cantik nan imut yang dimiliki Calista membuat Carlos sedikit demi sedikit sudah berpaling dari Nadia.

Teringat akan perseteruan dengan Nadia tadi. Biasanya, ketika Nadia marah ataupun merajuk maka ia yang mengalah. Baginya dahulu, jika Nadia berapi maka dirinya harus menjadi air sebagai pendingin Nadia.

Tetapi, Carlos mulai sadari jika ketika Nadia sedang marah. Ucapan Nadia justru tidak pernah ada menghargainya sebagai pria ataupun suami.

Ego nya terinjak-injak.

Kenapa aku lebih nyaman saat bersama Calista? aku lebih dibutuhkan dan Calista mengerti aku.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

mulai deh Carlon..
mulai membanding bandingkan... keren Calista👍

2025-04-05

0

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

cari tau ttg Nadia dong carlos

2023-09-15

0

weny

weny

nadia kn hy bth hartamu om

2022-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 01. Aku Bukan Rahim Pengganti
2 02. Aku Bukan Rahim Pengganti
3 03. Aku Bukan Rahim Pengganti
4 04. Aku Bukan Rahim Pengganti
5 05. Aku Bukan Rahim Pengganti
6 06. Aku Bukan Rahim Pengganti
7 07. Aku Bukan Rahim Pengganti
8 08. Aku Bukan Rahim Pengganti
9 09. Aku Bukan Rahim Pengganti
10 10. Aku Bukan Rahim Pengganti
11 11. Aku Bukan Rahim Pengganti
12 12. Aku Bukan Rahim Pengganti
13 13. Aku Bukan Rahim Pengganti
14 14. Aku Bukan Rahim Pengganti
15 15. Aku Bukan Rahim Pengganti
16 16. Aku Bukan Rahim Pengganti
17 17. Aku Bukan Rahim Pengganti
18 18. Aku Bukan Rahim Pengganti
19 19. Aku Bukan Rahim Pengganti
20 20. Aku Bukan Rahim Pengganti
21 21. Aku Bukan Rahim Pengganti
22 22. Aku Bukan Rahim Pengganti
23 23. Aku Bukan Rahim Pengganti
24 24. Aku Bukan Rahim Pengganti
25 25. Aku Bukan Rahim Pengganti
26 26. Aku Bukan Rahim Pengganti
27 27. Aku Bukan Rahim Pengganti
28 28. Aku Bukan Rahim Pengganti
29 29. Aku Bukan Rahim Pengganti
30 30. Aku Bukan Rahim Pengganti
31 31. Aku Bukan Rahim Pengganti
32 32. Aku Bukan Rahim Pengganti
33 33. Aku Bukan Rahim Pengganti
34 34. Aku Bukan Rahim Pengganti
35 35. Aku Bukan Rahim Pengganti
36 36. Aku Bukan Rahim Pengganti
37 37. Aku Bukan Rahim Pengganti
38 38. Aku Bukan Rahim Pengganti
39 39. Aku Bukan Rahim Pengganti
40 40. Aku Bukan Rahim Pengganti
41 41. Aku Bukan Rahim Pengganti
42 42. Aku Bukan Rahim Pengganti
43 43. Aku Bukan Rahim Pengganti
44 44. Aku Bukan Rahim Pengganti
45 45. Aku Bukan Rahim Pengganti
46 46. Aku Bukan Rahim Pengganti
47 47. Aku Bukan Rahim Pengganti
48 48. Aku Bukan Rahim Pengganti
49 49. Aku Bukan Rahim Pengganti
50 50. Aku Bukan Rahim Pengganti
51 51. Aku Bukan Rahim Pengganti
52 52. Aku Bukan Rahim Pengganti
53 53. Aku Bukan Rahim Pengganti
54 54. Aku Bukan Rahim Pengganti
55 55. Aku Bukan Rahim Pengganti
56 56. Aku Bukan Rahim Pengganti
57 57. Aku Bukan Rahim Pengganti
58 58. Aku Bukan Rahim Pengganti
59 59. Aku Bukan Rahim Pengganti
60 60. Aku Bukan Rahim Pengganti
61 61. Aku Bukan Rahim Pengganti
62 62. Aku Bukan Rahim Pengganti
63 63. Aku Bukan Rahim Pengganti
64 64. Aku Bukan Rahim Pengganti
65 65. Aku Bukan Rahim Pengganti
66 66. Aku Bukan Rahim Pengganti
67 67. Aku Bukan Rahim Pengganti
68 68. Aku Bukan Rahim Pengganti
69 69. Aku Bukan Rahim Pengganti
70 70. Aku Bukan Rahim Pengganti
71 71. Aku Bukan Rahim Pengganti
72 72. Aku Bukan Rahim Pengganti
73 73. Aku Bukan Rahim Pengganti
74 74. Aku Bukan Rahim Pengganti
75 75. Aku Bukan Rahim Pengganti
76 76. Aku Bukan Rahim Pengganti
77 77. Aku Bukan Rahim Pengganti
78 78. Aku Bukan Rahim Pengganti
79 79. Aku Bukan Rahim Pengganti
80 80. Aku Bukan Rahim Pengganti
81 81. Aku Bukan Rahim Pengganti
82 82. Aku Bukan Rahim Pengganti
83 83. Aku Bukan Rahim Pengganti
84 84. Aku Bukan Rahim Pengganti
85 85. Aku Bukan Rahim Pengganti
86 86. Aku Bukan Rahim Pengganti
87 87. Aku Bukan Rahim Pengganti
88 88. Aku Bukan Rahim Pengganti
89 89. Aku Bukan Rahim Pengganti
90 90. Aku Bukan Rahim Pengganti
91 91. Aku Bukan Rahim Pengganti
92 92. Aku Bukan Rahim Pengganti
93 93. Aku Bukan Rahim Pengganti
94 94. Aku Bukan Rahim Pengganti
95 95. Aku Bukan Rahim Pengganti
96 96. Aku Bukan Rahim Pengganti
97 Extra part 1
98 Pengumuman
99 Pengumuman
100 100. Kau Milikku Sayang
Episodes

Updated 100 Episodes

1
01. Aku Bukan Rahim Pengganti
2
02. Aku Bukan Rahim Pengganti
3
03. Aku Bukan Rahim Pengganti
4
04. Aku Bukan Rahim Pengganti
5
05. Aku Bukan Rahim Pengganti
6
06. Aku Bukan Rahim Pengganti
7
07. Aku Bukan Rahim Pengganti
8
08. Aku Bukan Rahim Pengganti
9
09. Aku Bukan Rahim Pengganti
10
10. Aku Bukan Rahim Pengganti
11
11. Aku Bukan Rahim Pengganti
12
12. Aku Bukan Rahim Pengganti
13
13. Aku Bukan Rahim Pengganti
14
14. Aku Bukan Rahim Pengganti
15
15. Aku Bukan Rahim Pengganti
16
16. Aku Bukan Rahim Pengganti
17
17. Aku Bukan Rahim Pengganti
18
18. Aku Bukan Rahim Pengganti
19
19. Aku Bukan Rahim Pengganti
20
20. Aku Bukan Rahim Pengganti
21
21. Aku Bukan Rahim Pengganti
22
22. Aku Bukan Rahim Pengganti
23
23. Aku Bukan Rahim Pengganti
24
24. Aku Bukan Rahim Pengganti
25
25. Aku Bukan Rahim Pengganti
26
26. Aku Bukan Rahim Pengganti
27
27. Aku Bukan Rahim Pengganti
28
28. Aku Bukan Rahim Pengganti
29
29. Aku Bukan Rahim Pengganti
30
30. Aku Bukan Rahim Pengganti
31
31. Aku Bukan Rahim Pengganti
32
32. Aku Bukan Rahim Pengganti
33
33. Aku Bukan Rahim Pengganti
34
34. Aku Bukan Rahim Pengganti
35
35. Aku Bukan Rahim Pengganti
36
36. Aku Bukan Rahim Pengganti
37
37. Aku Bukan Rahim Pengganti
38
38. Aku Bukan Rahim Pengganti
39
39. Aku Bukan Rahim Pengganti
40
40. Aku Bukan Rahim Pengganti
41
41. Aku Bukan Rahim Pengganti
42
42. Aku Bukan Rahim Pengganti
43
43. Aku Bukan Rahim Pengganti
44
44. Aku Bukan Rahim Pengganti
45
45. Aku Bukan Rahim Pengganti
46
46. Aku Bukan Rahim Pengganti
47
47. Aku Bukan Rahim Pengganti
48
48. Aku Bukan Rahim Pengganti
49
49. Aku Bukan Rahim Pengganti
50
50. Aku Bukan Rahim Pengganti
51
51. Aku Bukan Rahim Pengganti
52
52. Aku Bukan Rahim Pengganti
53
53. Aku Bukan Rahim Pengganti
54
54. Aku Bukan Rahim Pengganti
55
55. Aku Bukan Rahim Pengganti
56
56. Aku Bukan Rahim Pengganti
57
57. Aku Bukan Rahim Pengganti
58
58. Aku Bukan Rahim Pengganti
59
59. Aku Bukan Rahim Pengganti
60
60. Aku Bukan Rahim Pengganti
61
61. Aku Bukan Rahim Pengganti
62
62. Aku Bukan Rahim Pengganti
63
63. Aku Bukan Rahim Pengganti
64
64. Aku Bukan Rahim Pengganti
65
65. Aku Bukan Rahim Pengganti
66
66. Aku Bukan Rahim Pengganti
67
67. Aku Bukan Rahim Pengganti
68
68. Aku Bukan Rahim Pengganti
69
69. Aku Bukan Rahim Pengganti
70
70. Aku Bukan Rahim Pengganti
71
71. Aku Bukan Rahim Pengganti
72
72. Aku Bukan Rahim Pengganti
73
73. Aku Bukan Rahim Pengganti
74
74. Aku Bukan Rahim Pengganti
75
75. Aku Bukan Rahim Pengganti
76
76. Aku Bukan Rahim Pengganti
77
77. Aku Bukan Rahim Pengganti
78
78. Aku Bukan Rahim Pengganti
79
79. Aku Bukan Rahim Pengganti
80
80. Aku Bukan Rahim Pengganti
81
81. Aku Bukan Rahim Pengganti
82
82. Aku Bukan Rahim Pengganti
83
83. Aku Bukan Rahim Pengganti
84
84. Aku Bukan Rahim Pengganti
85
85. Aku Bukan Rahim Pengganti
86
86. Aku Bukan Rahim Pengganti
87
87. Aku Bukan Rahim Pengganti
88
88. Aku Bukan Rahim Pengganti
89
89. Aku Bukan Rahim Pengganti
90
90. Aku Bukan Rahim Pengganti
91
91. Aku Bukan Rahim Pengganti
92
92. Aku Bukan Rahim Pengganti
93
93. Aku Bukan Rahim Pengganti
94
94. Aku Bukan Rahim Pengganti
95
95. Aku Bukan Rahim Pengganti
96
96. Aku Bukan Rahim Pengganti
97
Extra part 1
98
Pengumuman
99
Pengumuman
100
100. Kau Milikku Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!