Minta Adik

Hahaha kalian bisa tebak sendiri alurnya kan, biarkan mengalir begitu saja ya. Aku gak mau bikin kalian pusing. Alurnya ringan dan tetap ada manis manisnya.

Happy reading

Jika saat ini Lucas dan Kenzie sedang berada di ruang kerja Lucas membicarakan sesuatu yang penting.

Berbeda lagi dengan para ciwi yang saat ini sedang berada di ruang tamu. Duduk lesehan beralaskan karpet bulu dengan Laura yang sedang bermain boneka panda yang tadi Tamara belikan.

"Gimana perkembangan hubungan kamu sama Daddy nya Laura?" tanya Tamara pada sahabatnya.

"Perkembangan apa? Aku kan gak ada apa-apa sama dia. Aku disini hanya menemani Laura saja. Karena dia sudah menganggap aku Mommy nya. Tapi kalau dipikir pikir mirip baby sister," jawabnya dengan candaan yang membuat Tamara ikut tertawa.

"Tapi lu suka kan sama Daddy nya Laura?" tanya Tamara menggoda sahabatnya.

Bella terdiam dan menatap Laura, jujur saja ia mulai ada rasa dengan Lucas tapi hatinya juga tak bisa menerima jika Lucas masih saja menyebut Laura yang tak lain adalah mendiang istri Lucas.

"Gue gak yakin, tapi yang perlu lu tahu. Gue sayang sama Laura bukan karena Daddy nya," jawab Bella mengelus surai lembut rambut Laura dengan lembut.

"Iya gue tahu, tapi sekarang lu juga udah sayang sama Daddy nya."

Bella hanya tersenyum, ia tak tahu ingin menjawab apa.

"Gue ada kabar bahagia buat lu," ucap Tamara pada Bella.

Sontak saja Bella langsung menatap Tamara, sepertinya sahabatnya ini sedang bahagia terlihat dari mimik wajahnya saja sudah terlihat.

"Apa?"

"Gue hamil Bel. Udah 1 bulan 2 Minggu," jawab Tamara dengan senyum mengembang.

"Serius lu hamil? Anak Kenzie?"

"Ya iyalah anak si Ayang. Kan gue ehemnya cuma sama dia, lu gimana sih," jawabnya dengan kesal. Bisa bisanya Bella meragukan anak yang ia kandung. Padahal Kenzie saja percaya.

"Hahaha gue percaya dong sama lu. Kalian itu adalah orang yang paling gue percaya. Selamat ya udah buat gue jadi aunty."

Bella memeluk tubuh Tamara dengan sayang, ia sangat menyayangi sahabatnya ini.

"Tante sama Mommy kenapa peluk peluk? Gak ajak Laula?" tanya Laura dengan cemberut. Merasa ia diabaikan oleh kedua orang ini.

"Oh jadi Laura iri hmm. Sini ikut pelukan sama Mommy dan Tante," ucap Tamara memeluk tubuh Laura dengan senang hati.

"Laura mau gak kalau Laura punya adik?" tanya Tamara pada Laura.

"Adik tu yang gimana?" tanya Laura dengan polosnya. Ia terlalu banyak menghabiskan waktunya di rumah, jarang bertemu dengan orang orang asing.

"Adik itu anak Mommy setelah kamu sayang. Nanti kamu akan dipanggil kakak," jawab Tamara seolah membujuk Laura untuk membuat Bella hamil.

"Kakak? Laula mau dipanggil kakak. Ayo mommy buat adik buat Laula," desak Laura pada Mommynya yang hanya diam. Bella tak tahu mau menjawab apa.

"Nanti ya sayang, jangan bilang sama Mommy saja."

"Telus?"

"Sama Daddy juga," jawab Tamara dengan senyum manisnya.

"Otw, nanti Laula ngomong sama Daddy. Janji harus kasih Laula adik."

Kedua orang itu hanya menggeleng melihat bagaimana antusiasnya Laura saat ini.

"Udah jangan cuci tangan anakku seperti itu, aku gak mau dia minta yang aneh lagi. Sudah cukup Minggu lalu dia meminta kita untuk tidur bersama sama Daddynya."

"Tapi gue ada satu permintaan sama lu, ini permintaan baby juga," ucap Tamara mulai serius.

"Apa tuh? Kalau aku bisa bantu aku akan kabulin untuk calon keponakan aku ini," jawab Bella mengelus perut rata Tamara.

"Gue mau lu sama Lucas menikah setelah gue sama Kenzie menikah," jawab Tamara yang membuat Bella terkejut bukan main.

"Mana ada keponakan aku minta kayak gitu. Gak mau deh, kamu pasti mau kerjain aku kan."

Tamara menggeleng, tapi memang ini keinginannya. Karena ia sangat mengingkan kebahagiaan adik sekaligus sahabatnya ini.

"Entahlah, gue gak mau bahas ini."

Bella tak mau perasaan semakin dalam jika memikirkan hal ini. Ia hanya mau membuat Laura senang dengan kehadirannya. Tanpa merebut posisi istri Lucas dalam keluarga itu.

"Lucas sama Kenzie kok lama, ngomongin apa aja ya? Kok lama banget sih? Udah lebih 1 jam loh. Biasanya Kenzie kalau kesini gak pernah ngajak Lucas ataupun mau diajak Lucas pergi dari aku," tanya Bella dengan penasaran atas apa yang dibicarakan oleh dua laki laki itu.

"Mungkin masalah bisnis," jawab Tamara mengelak, ia tak mau membuat Bella curiga.

Akhirnya mereka bermain dengan Laura, jujur saja Tamara sangat senang bisa bermain dan diterima baik oleh gadis itu saat tahu jika Laura adalah anak yang sangat sulit akrab tapi tidak dengannya dan Kenzie apalagi Bella.

"Mom, Laula ngantuk," rengek Laura mulai mengucek mata kecilnya.

"Jangan di kucek sayang, nanti merah. Ayo Mommy tidurin ke kamar," ajaknya dengan senyum mengelus rambut putri kecilnya itu.

"Heem."

"Ra, aku antara Laura ke kamar dulu ya. Kalau aku apa apa panggil aku aja di kamar Laura. Kamu pasti sudah tahu," ucap Bella dan dianggukkan oleh Tamara.

Dengan pelan Bella mengangkat tubuh Laura ke dalam gendongannya. Ia berjalan menuju kamar Laura meninggalkan Tamara disana sendiri.

***

Sedangkan di sisi lain Lucas dan Kenzie turun dari ruang kerja Lucas. Sepertinya Lucas sedang tidak baik baik saja.

Mereka sudah cukup berbicara tadi di ruang kerja, Lucas ke ruang keluarga dengan mata sembabnya. Sedangkan Tamara langsung menghampiri Kenzie lalu memeluknya.

"Bagaimana?" tanya Tamara mengalungkan tangannya di leher Kenzie. Pria itu hanya mengangguk.

"Bella dimana?" tanya Lucas dengan suara seraknya.

"Di kamar Laura, lagi nidurin anaknya," jawab Tamara yang membuat Lucas ingin segera menemui Bella.

"Boleh kamu panggilkan dia, Honey. Kita ingin bicara," ucap Kenzie mencekal tangan Lucas.

"Hmm oke, bentar ya. Kalian duduklah dulu," jawab Tamara berlalu meninggalkan kedua pria itu menuju kamar Laura.

Sampai di kamar, Tamara melihat Bella sedang mengelus rambut pirang Laura dengan lembut. Tamara tahu jika Bella sangat mengingkan posisi Nyonya di rumah ini. Karena dari curhatan Bella saja sudah sangat nampak.

"Bell."

"Eh kenapa?"

"Laura sudah tidur?"

"Sudah baru saja, kenapa?"

"Kenzie sama Lucas mau ngomong katanya. Yuk turun," ajak Tamara pada Bella.

Akhirnya Bella mengiyakannya, sebelum ia keluar kamar Bella mengecup kening Laura sebentar kemudian turun dari kamar menuju ruang keluarga bersama Tamara.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Rosa Gaman

Rosa Gaman

kayanya lucas taught Bella adalah Laura

2022-08-21

1

Siti Zuriah

Siti Zuriah

jangan" lucas dan kenzie mw ngomong bella sbnr nya adalah laura istri dr lucas dan mommy nya laura smoga smua terungkap

2022-07-24

0

Eka ELissa

Eka ELissa

smoga plan"...satu"....ke buka siapa tu bela yg sbner y

2022-07-24

1

lihat semua
Episodes
1 Hanya Mimpi
2 Andai Nyonya Masih Ada
3 Makam Mommy
4 Pesona Daddy Lucas
5 Mommy
6 Laura Butuh Mommy
7 Laura Sakit
8 Ragu
9 Kedatangan Bella
10 Masakan Mommy
11 Banyak Persamaan
12 Menginap
13 Tidur Bersama
14 Pagi Hari
15 Permintaan Maaf
16 Selembar Foto dan Ingatan
17 Telat 1 bulan
18 Garis Dua
19 Permintaan Tamara
20 Minta Adik
21 Kebenaran
22 Mengingat
23 Senyum Manis
24 Cerita Tentang Kakak
25 Laura Minta Adik!!
26 Makan Malam
27 Istri Nakal Leo
28 Tangisan Laura
29 Memandikan Anak dan Ayah
30 Siapa Dia?
31 Wanita Dari Masa Lalu
32 Taman Bermain
33 Kangen
34 Call Me Daddy Boy
35 Jangan Ucapkan Kata Perpisahan
36 Cerita Tentang Nessa
37 Malam
38 Masa Pacaran
39 Tahanan
40 Belum Seberapa
41 Meminta Izin
42 Ikut Ke Kantor
43 Menemani Bekerja
44 Pembullyan Arka
45 Kebahagiaan
46 Kenzie Mabok
47 Markas
48 Balasan yang setimpal
49 Tugas Istri
50 Pernikahan
51 Jika kamu mau
52 Laura
53 Harus Memastikan
54 Sate
55 Ayo Ceritalah
56 Kejadian Minggu lalu
57 Buah Aneh
58 Kalian Kesayangan Daddy
59 Kak Leo Dimana
60 Mau Itu
61 Berlalunya waktu
62 Air Mata Bahagia
63 Hadiah Terindah
64 Mendongeng
65 Pagi yang Panas
66 Lepas kangen
67 Pemotretan
68 Tinggal Bersama
69 Promosi Novel Baru
70 Novel Baru
71 Minta Tolong
72 Promosi
73 Yuk mampir
74 mampir sini
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Hanya Mimpi
2
Andai Nyonya Masih Ada
3
Makam Mommy
4
Pesona Daddy Lucas
5
Mommy
6
Laura Butuh Mommy
7
Laura Sakit
8
Ragu
9
Kedatangan Bella
10
Masakan Mommy
11
Banyak Persamaan
12
Menginap
13
Tidur Bersama
14
Pagi Hari
15
Permintaan Maaf
16
Selembar Foto dan Ingatan
17
Telat 1 bulan
18
Garis Dua
19
Permintaan Tamara
20
Minta Adik
21
Kebenaran
22
Mengingat
23
Senyum Manis
24
Cerita Tentang Kakak
25
Laura Minta Adik!!
26
Makan Malam
27
Istri Nakal Leo
28
Tangisan Laura
29
Memandikan Anak dan Ayah
30
Siapa Dia?
31
Wanita Dari Masa Lalu
32
Taman Bermain
33
Kangen
34
Call Me Daddy Boy
35
Jangan Ucapkan Kata Perpisahan
36
Cerita Tentang Nessa
37
Malam
38
Masa Pacaran
39
Tahanan
40
Belum Seberapa
41
Meminta Izin
42
Ikut Ke Kantor
43
Menemani Bekerja
44
Pembullyan Arka
45
Kebahagiaan
46
Kenzie Mabok
47
Markas
48
Balasan yang setimpal
49
Tugas Istri
50
Pernikahan
51
Jika kamu mau
52
Laura
53
Harus Memastikan
54
Sate
55
Ayo Ceritalah
56
Kejadian Minggu lalu
57
Buah Aneh
58
Kalian Kesayangan Daddy
59
Kak Leo Dimana
60
Mau Itu
61
Berlalunya waktu
62
Air Mata Bahagia
63
Hadiah Terindah
64
Mendongeng
65
Pagi yang Panas
66
Lepas kangen
67
Pemotretan
68
Tinggal Bersama
69
Promosi Novel Baru
70
Novel Baru
71
Minta Tolong
72
Promosi
73
Yuk mampir
74
mampir sini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!