Happy reading
Lucas mendudukkan tubuh Laura di mobil samping kemudi tapi sepertinya gadis kecilnya itu tak mau duduk sendiri hingga membuat Lucas mau tak mau memangku sang putri.
"Kenapa jadi sedih gitu sih sayang?" tanya Lucas seraya mengendarai mobil itu keluar dari area makam.
Laura hanya menggeleng pelan, Laura enggan mengangkat wajahnya karena mood yang tiba-tiba memburuk.
"Laura sayang mau makan es krim? Daddy lagi baik nih," ujar Lucas yang membuat Laura langsung mengangkat kepalanya menatap sang ayah.
"Es klim?" tanya Laura memastikan.
"Iya sayang, Laura mau? Tapi kamu gak boleh sedih lagi," jawabnya dengan lembut.
"Tapi kemalin Laula sudah makan es klim."
"Gak apa-apa sekarang makan lagi, tapi besok jangan makan es krim lagi ya," ujarnya dengan lembut mengecup kening putrinya.
"Yaa, es klim yang biasa ya Dad."
"Siap putri kesayangan Daddy."
Lucas senang setidaknya putrinya bisa senang kembali karena es krim yang ia tawarkan.
"Daddy," panggil Laura memperbaiki posisinya dengan duduk di pangkuan Lucas menghadap ke depan.
"Iya sayang," jawabnya dengan lembut.
"Mommy bakal kembali lagi apa tidak?" tanya Laura yang masih bingung akan semua ini.
"Kenapa Laura tanya gitu?" tanya Lucas pada Laura.
"Kalau Mommy kembali, Laula mau dibacakan dongeng sama Mommy," jawabnya dengan senyum.
Lagi lagi Lucas yang mendengar jawaban yang tak bisa di kabulkan itu hanya tersenyum kecut. Apa sebesar itu putrinya mengungkap sosok ibu? Apa ia mampu menghilangkan nama istrinya di hatinya dan menggantikannya dengan nama wanita lain.
"Apa suster Nia tak cukup sayang?" tanya Lucas dengan lembut.
"Emm. No Dad, sustel itu hanya menemani Laula tidul. Setelah Laula tidul, sustel pelgi," jawabnya dengan jujur.
"Kalau Mommy, nanti bisa menemani Laula sampai pagi," lanjutnya.
Lucas yang mendengar itu hanya bisa menahan nafasnya. Ternyata begitu besar keinginan putrinya untuk memiliki seorang Mommy.
"Apa Laura mengingkan Mommy baru sayang?" tanya Lucas yang membuat Laura bingung.
Karena setahu dia, mommy hanya ada satu yaitu orang yang melahirkan kita. Apa ada Mommy baru?
"Mommy hanya satu, Daddy."
"Tapi, Laura sangat mengingkan seorang Mommy."
"Dan kata siapa mommy hanya satu?" tanya Lucas menghentikan mobilnya karena itu lampu merah. Sebagai warga yang baik kita harus patuhi tata tertib.
Saat memalingkan wajahnya, jantung Lucas berdetak dengan cepat saat melihat seseorang yang sangat tak asing di dalam mobil sebelah mobilnya.
"Daddy, sudah hijau."
Ucapan Laura membuat Lucas sadar jika orang yang ia lihat tadi sudah tak ada di hadapannya.
Tinn tinn tinn
Suara klakson mobil dan motor yang ada di belakang mobil Lucas membuat Laura kesal dengan Daddynya yang sedari tadi melamun.
"Ayo jalan, Daddy."
"I-iya sayang," gugup Lucas saat mendengar suara klakson itu.
Lucas mulai menjalankan mobil itu ke suatu mall tempat dimana ada es krim kesukaan putrinya.
Sampailah mereka di mall besar itu, Lucas mulai turun dari mobil dan menggendong tubuh Laura.
Sontak saja orang orang yang ada disana tetpekik tertahan saat melihat crazy rich yang trending tahun ini karena berhasil menggeser orang kaya ke dua di kota ini.
Apalagi mereka baru tahu jika seorang Lucas Abraham adalah seorang duda dengan satu putri yang sangat cantik seperti Laura.
Tapi tak ada yang tahu jika istri dari Lucas sudah tiada karena Lucas sudah menutup semua informasi tentang istrinya bahkan putrinya saat ini.
Apalagi Lucas juga baru tahu jika istrinya adalah seorang putri ketua mafia yang berhasil selamat saat pem*antaian keluarganya beberapa tahun silam. Dalam arti lain Laura kecil adalah pewaris maria dari sang Opa.
Tapi Lucas tak mau sampai hal itu terjadi, karena putrinya pasti memiliki banyak musuh jika sampai hal itu terjadi.
Lucas berjalan menuju restoran yang menyediakan es krim kesukaan Laura. Dalam perjalanannya mereka hanya mengabaikan tatapan memuja semua orang yang memang sudah sangat umum di negara ini.
"Selamat siang Tuan Besar, Nona kecil," sapa pegawai itu saat melihat pemilik mall yang baru itu masuk ke dalam restoran mereka.
"Hmmm."
"Siapkan es krim biasa," titah Lucas berlalu menuju lantai atas dimana itu adalah tempat VIP.
Mereka sudah biasa dengan sikap Tuan mereka yang sangat dingin, dan tak bisa di sentuh oleh siapapun kecuali putrinya.
Bahkan jika ada musuh dalam perusahaan mungkin mereka harus berpikir dua kali untuk mengusik Lucas. Karena mereka tahu Lucas tak akan tinggal diam jika ketenangannya terganggu.
"Daddy, Laula mau ke sana," ujar Laura menujuk sebuah kolam bola yang memang ada disana.
"Pergilah tapi jangan sampai Laura terluka hmm," ucap Lucas menurunkan putrinya dari gendongannya.
"Yes Dad."
Laura berlari menuju kolam bola itu, meninggalkan Daddynya yang saat ini sudah duduk di sofa empuk itu.
Tatapan Lucas tak pernah lepas dari Laura yang sedang bermain di kolam itu. Tapi saat melihat tawa dan bola mata Laura seperti itu ia kembali teringat wanita yang ada di mobil tadi.
"Siapa wanita itu?" tanya Lucas.
"Kenapa dia mirip dengan Laura?" tanyanya lagi.
Lucas masih tak habis fikir dengan semua ini, apa mungkin istrinya bangkit lagi dari kubur. Atau itu kembaran istrinya.
"Tapi Laura tak memiliki kembaran," gumamnya mulai galau dengan semua ini.
Tak lama, Laura tersadar dari lamunannya tentang wanita itu. Karena ada waitress yang datang membawakan pesanannya yaitu es krim dan cake yang disukai putrinya.
"Selamat menikmati, Tuan," ucap waitress itu dengan senyum menggodanya tapi Lucas diam tak merespon ucapan waitress itu.
"Daddy, es klimnya mana?" tanya Laura berlari menuju tempat Daddynya.
"Ini sayang."
Laura naik ke atas sofa dan mengambil mangkuk itu di pegangi oleh Lucas.
"Tante dak pegel beldili telus?" tanya Laura.
"Sedikit Nona Muda," jawab waitress itu berharap gadis kecil itu mau mengajaknya untuk duduk.
"Ya sudah kalau begitu pelgi saja. Laula dak suka olang yang makan dalah," ucap Laura yang membuat waitress itu menatap tak percaya pada gadis berumur 3 tahun ini.
Ternyata tidak anak tidak Daddy sama saja, waitress itu sengaja memakai gincu merah menyala hanya untuk menarik perhatian Daddy dan anak ini. Tapi jika hasilnya hanya sindiran dari bocah ini mungkin ia akan berpikir dua kali.
Waitress itu menatap Lucas yang hanya menatap Laura yang sibuk memakan es krim kesukaannya itu.
"Maaf Tuan, Nona. Saya permisi," pamit waitress itu menahan malu karen ucapan Laura tadi.
"Hmmm."
"Laula gak suka sama tante tadi. Menol bibilna, Laula jijik," ucap Laura yang membuat Lucas hanya menggeleng pelan.
Kenapa putrinya itu bisa berbicara seperti itu padahal ia tak mengajarkan Laura untuk menjadi orang yang terlalu menilai orang dari covernya
"Habiskan makan kamu, setelah itu kita ke timezone."
Akhirnya setelah memakan es krim favorit Laura. Mereka berlalu menuju lantai bawah, dengan Laura yang berada di gendong Lucas itu.
"Mommy!!"
Bersambung
Siapa tuh Mommy?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Yafiq Annadim
masih banyak typo nya.. tapi q suka jln ceritanya,, semangat thor.. 🤗💪
2022-10-19
0
Sri Mulyati
Lha lha siapa yang dipanggil Mommy?
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-09-17
0
Siti Zuriah
jangan" perempuan yg daddy lucas td liat d lampu merah
2022-07-13
4