Alur cerita ini santai ya, cuma masalah keluarga. Jadi jangan dibawa pusing. Maaf jika Tya banyak salah dalam penulisan dan kemarin itu.
Happy reading
Lucas yang sudah menyelesaikan mandinya itu, berlalu menuju walk in closed dan mengambil baju kantornya. Hanya satu orang yang bisa masuk ke kamarnya yaitu Asep jika ingin meletakkan pakaian Lucas yang sudah bersih. Sedangkan untuk menyapu dan sebagainya Lucas selalu melakukannya sendiri.
Ia sudah berencana untuk kembali bekerja karena kemarin ia sudah ambil libur. Walaupun perusahaan itu miliknya tapi tetap saja ia harus memberi contoh pada karyawannya yang baik. Ia tak mau rugi hanya karena ia bersenang senang.
"Sial aku lupa lagi bagaimana cara memakai dasi ini," gumamnya memegang dasi berwarna putih hitam itu.
Akhirnya Lucas acuh dan tak memakai dasi itu, ia meletakkan dasi itu di tas kerjanya dan turun ke kamar putrinya. Ia ingin melihat apa gadis kecil itu sudah bangun atau masih terlelap dengan Bella.
Ceklek
"Daddy."
Laura yang melihat Lucas itu langsung berlari menuju Daddy nya.
Hap
"Hati hati anak Daddy. Daddy gak mau kamu kenapa napa," ujar Lucas menangkap tubuh putrinya dan menggendongnya.
Laura hanya tersenyum dengan menampakkan gigi kecilnya. Gadis itu mengalungkan tangannya di leher Lucas kemudian mengecup pipi sang Daddy.
"Tumben cium Daddy. Biasanya gak mau," ujar Lucas menempelkan hidung mancungnya pada hidung sang putri.
"Laula seneng karena Mommy tidur sama Laula," jawabnya dengan jujur.
"Terus Mommy nya mana sayang?" tanya Lucas menatap sekeliling. Di sana hanya ada Nia yang merapikan kasur Laura yang berantakan.
"Di dapil," jawabnya.
Entah kenapa Lucas sedikit bersalah atas apa yang ia lakukan tadi terhadap Bella.
"Nia, bawa tas saya turun," titah Lucas yang langsung diangguki oleh Nia.
Mereka turun dari kamar itu menuju meja makan, disana sudah ada Bella yang dibantu para pelayan meletakkan makanan yang sudah di masak tadi.
"Laura sudah cantik hmm," ujar Bella mengecup kening Laura yang masih di gendongan sang Daddy.
"Sudah Mommy, tadi Laula mandi ail hangat," jawabnya yang terkesan seperti cerita. Tapi Bella selalu bisa membuat gadis itu terus bercerita.
"Lah biasanya pakai air dingin?" tanya Bella dengan wajah bingungnya.
"Enggak juga sih."
Mereka semua yang ada disana hanya bisa menggeleng dan menahan senyum karena gemas dengan jawaban Laura yang sangat polos.
Mereka bertiga duduk di kursi masing masing dengan Laura yang pindah ke pangkuan Bella. Jika dilihat dari kejauhan mereka seperti keluarga bahagia apalagi ada Laura di tengah tengah mereka.
"Bel," panggil Lucas.
Bella yang sedang menyuapi Laura bubur buatannya itu menatap Lucas dengan biasa. Seakan tak terjadi apapun.
"Kenapa?"
"Aku mau minta maaf soal yang tadi pagi. Jujur aku tak tahu kenapa aku melakukan itu," ucap Lucas dengan sesal.
Selain merasa bersalah dengan istrinya, Lucas juga merasa bersalah pada Bella yang baru berberapa hari ini datang ke kehidupannya.
"Hmm, aku udah maafin. Lagipula aku salah juga, maaf sudah menendang milikmu. Karena jujur itu sangat membuatku risih," jawab Bella seraya menyuapi Laura makan.
Jika diingat lagi Bella juga ingin tertawa saat tadi pagi ia menendang pusaka Lucas yang sangat terasa besar di pahanya.
"Hmm, kita sama salahnya."
Lucas mengulas senyum saat melihat Bella sangat telaten menyuapi Laura dan membersihkan bibir gadis kecilnya saat berlepotan karena bubur.
"Kamu gak makan?" tanya Lucas melihat piring Bella masih kosong.
"Nanti aku makan. Kamu makan dulu aja, mau ke kantor kan?" tanya Bella dan dianggukkan oleh Lucas.
Karena tak tega melihat itu, Lucas mengambilkan makanan untuk Bella dan mulai menyuapi wanita itu.
"Buka mulutnya, biar aku yang suapi kamu," ujar Lucas menyodorkan sendok itu pada Bella.
"Aku alergi sama merica," jawab Bella karena masakannya tadi ia beri merica sedikit.
"Maaf, aku gak tahu."
Lucas mengambilankan makanan yang tak mengandung merica kemudian menyuapkannya pada Bella. Bella pun menerimanya dengan senang hati karena ia juga lapar.
Dalam hati Lucas masih berfikir kenapa mereka sama, sama sama tidak menyukai merica. Apa Bella masih ada hubungan dengan Laura?
Setelah sarapan pagi mereka selesai, Lucas pamit pada putri cantiknya yang sudah kenyang itu.
"Daddy berangkat kerja dulu ya sayang. Nanti kalau pulang Daddy bawakan boneka," ucap Lucas menyamakan tinggi tubuh putrinya dan mengelus pipi bulat itu.
"Ya dad, Laula mau tedy bel," jawab Laura dengan senyumnya.
"Siap, nanti Daddy belikan. Janji Laura gak boleh nakal dan nangis di rumah," ucapnya dan dianggukkan oleh Laura.
Cups
Cups
Cups
Lucas mengecup seluruh wajah Laura tanpa sisa, karena itu sudah menjadi kebiasaan. Kemudian ia berdiri lagi menatap Bella.
"Aku titip Bella, kalau ada apa-apa kamu bisa telepon aku saja," ujar Lucas pada Bella yang mengangguk.
Bella menatap Lucas, sebentar seperti ada yang kurang dari penampilan Lucas.
"Dasi kamu mana? Mau ke kantor kok gak pakai dasi? Nanti jadi contoh yang gak baik buat karyawan kamu," ujar Bella pada Lucas.
"Ada dalam tas, aku akan memakainya di kantor nanti," jawab Lucas. Ia malu mengakui jika ia tak bisa memakai dasi sendiri.
Padahal dulu ia sudah belajar sangat lama dengan Laura saat wanita itu masih hidup.
Bella hanya menggeleng mendengar jawaban Lucas ia mengambil dasi yang ada di dalam tas kerja Lucas dan mulai memakaikan dadi itu dengan rapi.
"Bilang aja gak bisa, pake segala bohong mau dipakai di kantor," ledek Bella yang membuat jantung Lucas tak normal karena posisi mereka sangat dekat. Apalagi Lucas dapat melihat belahan dada Bella dari tempatnya.
Lucas hanya diam, setelah selesai memakaikan dasi. Ia menatap penampilan Lucas yang sudah oke.
"Lebih oke daripada tadi yang cuma alakadarnya."
"Terima kasih. Aku pergi, Laura sayang di rumah sama Mommy Bella ya," ujar Lucas yang harus segera pergi jika disini terus bisa copot jantung nya.
"Yes dad. Good bay Daddy."
Laura melambaikan tangannya ke arah Lucas yang sudah masuk mobil. Setelah Lucas masuk mobil, Bella dan Laura masuk juga ke dalam rumah. Entah apa yang akan mereka lakukan setelah ini.
"Nanti kita main bola ya Mom."
"Iya sayang," jawabnya mengelus rambut putrinya saat mereka masuk bersama.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Siti Zuriah
bella itu ya laura jg lucas hanya bella ilang ingatan
2022-07-18
3