Daddy Lucas
Halo semuanya, balik lagi ke cerita Tya yang berjudul Daddy Lucas.
Semoga kalian suka dengan alurnya ya, tapi sebelum lanjut jangan lupa tekan love dulu oke, like, dan komen juga jangan lupa.
Happy reading
"Daddy," panggil seorang gadis berusia 3 tahun itu berlari menuju Daddynya yang baru pulang kerja itu.
Padahal ini sudah pukul 9 malam tapi, gadis kecil itu masih saja menunggu Daddynya pulang kerja. Dia adalah Laura Abraham, putri semata wayang Lucas Abraham seorang pengusaha muda yang sukses.
Seorang pria yang sekarang sudah berusia 26 tahun itu merentangkan tangannya dan memeluk tubuh sang putri yang makin gembul itu.
"Tumben malam gini belum tidur?" tanya Daddy Lucas mengelus rambut lurus putrinya.
"Nunggu Daddy," jawabnya dengan senyum manisnya menatap Daddynya.
Mata yang berwarna biru milik Laura membuat Lucas sangat gemas dan seakan ikut terhanyut dalam tatapan itu.
"Kenapa nunggu Daddy? Daddy pulangnya malam loh sayang. Nanti kalau kamu kelelahan gimana?" tanya Lucas pada putrinya.
"Laula mau dibacakan dongeng sama Daddy," jawabnya dengan manis. Gadis kecil itu masih saja kesulitan untuk mengucapkan kata r.
"Ohh putri Daddy yang cantik ini mau dibacakan dongeng hmm?" tanya Lucas seraya menggendong putrinya.
Lucas memberikan tas kerja dan jasnya pada pelayan. Sedangkan dia dan sang putri masuk kedalam lift menuju lantai di mana kamar Laura.
Sampainya di kamar, Lucas mendudukkan Laura di kasur sedangkan dirinya sendiri langsung ke kamar mandi.
Tak sampai 20 menit, Lucas keluar dari kamar mandi dengan memakai bathtobe menutupi tubuhnya yang atletis.
Lucas berlalu menuju ranjang dan mengambil buku dongeng yang ada di laci.
Lucas naik keatas ranjang dan memposisikan dirinya di samping Laura. Pria itu mulai membacakan dongeng untuk putri kecilnya.
Setelah beberapa saat, akhirnya Lucas selesai membacakan dongeng itu hingga selesai.
"Sekarang Tuan Putri tidur ya, Daddy gak mau putri kecilnya Daddy ini begadang," ujar Lucas menarik selimut bermotif bulan dan bintang itu.
"Dad," panggil Laura.
"Ada apa sayang?" tanya Lucas dengan lembut.
"Apa Laula punya Mommy?" tanya Laura dengan polosnya.
Deg
"Kenapa Laura tanya begitu?" tanya Lucas menatap Laura dengan lembut.
"Laula hanya tanya Dad, tadi sustel ajak Laula main ke luar sana. Dan banyak anak-anak yang belmain sama pelempuan. Kata sustel itu Mommy meleka," jawab Laura dengan polos.
Lucas yang mendengar cerita Laura itu hanya tersenyum lembut.
"Laura juga punya Mommy kok, bahkan Mommy lebih cantik dari siapa pun di dunia ini."
"Tapi kenapa Mommy tak pelnah ada buat Laula?" tanya Laura dengan mata berkaca kaca.
"Laura ingat Daddy pernah bercerita jika, orang yang sudah tiada itu ada di atas sana?" tanya Lucas dengan menujuk luar.
"Menjadi bintang," cicit Laura.
"Iya sayang. Mommy juga ada di atas sana, bahkan Mommy selalu ada untuk Laura, Mommy selalu ada di hati Laura."
Galaksi menyentuh bagian hati Laura dengan lembut.
"Mommy suah tiada? Apa Laula nakal sampai Mommy pelgi?" tanya Laura dengan sedih. Ia pikir Mommynya marah karena Laura nakal dan pergi meninggalkannya.
"No Baby, Mommy gak marah sama Laura. Mommy sangat sayang sama Laura, hanya saja Mommy sudah tak bisa bersama kita. Mommy sudah bahagia di atas sana bersama Tuhan," ucap Lucas mengecup kening putrinya.
"Tuhan? Jadi Mommy tak marah sama Laula?" tanya Laura dan dianggukkan oleh Lucas dengan senyum.
"Tapi Mommy akan marah jika Laura tak tidur," ujar Lucas dengan lembut.
"Laula tidul kok Dad," jawab Laura memejamkan matanya.
Laura tak mau Mommynya maaf karena ia tak tidur. Sedangkan Lucas yang melihat putrinya memejamkan mata itu tersenyum.
Wajah Laura memang dominan seperti istrinya bahkan mata merekapun sama. Jika dipikir hanya hidung dan buku mata saja yang mirip dengannya.
Cups.
"Tidur yang nyenyak ya sayang, Daddy dan Mommy selalu menyayangi kamu," ujarnya dengan lembut.
Daddy Lucas memeluk tubuh putrinya agar Laura benar benar tidur. Ia tak akan membiarkan anaknya bangun dan mencarinya saat ia sudah pergi dari kamar yang bernuansa biru itu.
Setelah Laura benar benar tidur, Lucas kembali mencium kening Laura dan membenarkan selimut yang dipakai putrinya itu lalu keluar dari kamar sang putri.
Ceklek
"Sayang," gumamnya saat memasuki kamar yang dominan berwarna abu abu itu.
Aroma khas mendiang istrinya selalu saja tercium saat ia masuk ke dalam kamar. Bukan tanpa sebab harum itu tercium, Lucas selalu menyemprotkan parfum ke dalam ruangan ini.
Dengan selalu mencium wangi istrinya ia bisa merasakan jika istrinya masih ada.
Pria itu menutup pintu kamar itu dan berjalan menuju ranjang, dan mulai mengambil foto istrinya yang saat itu masih mengandung Laura.
"Laura sayang, putri kita sangat cantik. Persis seperti kamu, dengan segala sifat manja dan centilnya. Pasti kamu suah bahagia di sana kan?"
"Aku sudah membalaskan dendam kamu sayang, aku sudah memberikan hukuman yang setimpal dengan orang yang sudah memberikan kamu racun itu."
"Aku mencintaimu Laura Isabella," ucapnya mencium pigora itu dengan lembut.
Tangisnya tak bisa ditahan, setiap mengingat istrinya dia tak akan bisa menghentikan air matanya yang sudah ada di pelupuk matanya.
Lucas hanya akan terlihat tegar saat bersama putrinya, walaupun setiap ia melihat wajah putrinya ia selalu terbayang akan wajah istrinya.
"Kenapa kamu tak menunggu aku hmm? Harusnya dulu kamu tak pergi meninggalkan aku dan Laura."
Lucas naik ke atas kasur dan memeluk pigora itu. Jujur ia sangat rindu pada istrinya itu.
"Apa aku boleh memberitahukan Laura tentang kamu yank? Dia menanyakanmu, dia masih butuh kasih sayang ibunya. Apa selama ini aku masih kurang memberikan dia kasih sayang sebagai seorang Ayah sekaligus Ibu?"
"Jujur aku merindukanmu sayang."
Tak beberapa lama Lucas mulai memejamkan matanya, pria itu sudah lelah seharian bekerja. Tapi dirinya harus kuat demi putrinya yang sangat ia cintai setelah ibu putrinya.
Di dalam alam mimpinya Lucas sedang bermanja di atas paha sang istri yang memakai pakaian serba putih. Ini bukan pertama kalinya Lucas bermimpi tentang istrinya, tapi setelahnya ia akan sedih jika mengingat itu semua hanya mimpi.
"Aku rindu."
Dua kata yang mampu mewakili semua perasaan Lucas pada istri tercintanya ini.
"Aku juga, tapi sekarang kita kan sudah bertemu," jawab Laura mengelus pipi suaminya dengan lembut.
"Aku harap ini bukan mimpi sayang, aku merindukanmu sungguh."
Terlihat Laura tertawa mendengar ucapan suaminya ini. Tawa yang sangat cantik bagi Lucas.
"Kenapa tertawa?" tanya Lucas pada Laura.
"Kamu lucu deh, aku ada di sekitar kamu kok masih aja rindu?"
"Kamu jauh," jawabnya dengan nada lirih.
"Suatu saat kita pasti akan bersama. Bersama Laura, Putri kita yang paling cantik itu," jawabnya dengan lembut mengelus rambut suaminya.
Sedangkan Lucas diam dan menikmati elusan lembut wanita ini. Ia berharap semua ini tak akan cepat berakhir, karena ia tahu ini semua adalah mimpi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nit_Nit
keren
2023-05-23
1
natal Natal
nyimak😊
2022-10-17
2
Sri Mulyati
Astaga Thorrrr, Ndak tahu kalau ada karya terbaru.
sampai tadi Aq Chat.
kangen karya nya.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-09-14
1