Mohon maaf ya, karena kemarin up bab 13 sampai dua kali. Karena jaringan di rumah Tya lagi
Happy reading
Keesokan paginya, Bella bangun karena ada sesuatu yang menusuk pahanya.
"Astaga apa ini," gumamnya masih menutup mata.
Ia menggerakkan kakinya dengan pelan hingga membuat Lucas terbangun karena mendapat rang*an*an itu. Ia sudah lama tak mendapatkan hal seperti ini jadi tak heran kenapa ia langsung begini.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Lucas dengan suara beratnya menahan has*at.
"Lepaskan badanku kalau begitu."
"Tapi kamu sudah datang ke sofa dan memelukku seperti ini. Dan sekarang aku minta kamu tanggung jawab," ujar Lucas mendekap lebih erat tubuh Bella.
"Aku gak bisa. Kenapa sih kamu, lepas!"
Lucas seakan tuli, ia masih memeluk tubuh Bella dengan erat. Ia masih menikmati apa yang saat ini ia lakukan. Ia membayangkan istrinya yang saat ini ia peluk.
"Akhh, dasar Duda mesum!!"
Sialnya tubuh Bella merespon apa yang Lucas lakukan. Hingga membuat Lucas tersenyum penuh arti.
Ia sudah lama tak merasakan pusakanya bangun seperti ini. Semenjak Laura meninggal ia sudah tak merasakan hal seperti lagi kepada wanita.
"Bahkan dengan Tania yang sangat seksi saja, milikku tak bereaksi," batin Lucas.
Tangan kanan Lucas kini sudah berada di dalam baju yang dipakai Bella. Seolah tak sadar dengan apa yang dia lakukan membuat Bella geram karena Lucas sudah mele**hkannya seperti ini.
Dugh
"Ahh shitt. Bell," geram Lucas saat pusakanya ditendang oleh Bella.
DiSedangkan yang diumpat langsung berdiri dengan cepat, dan membenarkan pakaiannya.
"Dasar Duda. Gue bukan cewek murah! Bisa seenak lu pegang," geram Bella tak lagi memakai bahasa formal lagu karena Lucas sudah melampaui batas.
Lucas sadar baru sadar atas apa yang ia lakukan, hingga ia langsung pergi dari kamar itu menuju kamarnya sendiri.
Dalam perjalanannya ia terus mengumpati dirinya sendiri karena sudah kelewat batas. Ia juga bingung kenapa tak bisa menahan dirinya.
"Sial."
Lucas sampai di kamar, lagi lagi saat melihat foto pernikahan dengan Laura membuat dirinya merasa karena sudah berani memeluk tubuh Bella yang dia anggap sebagai Laura.
"Maafkan aku sayang, aku mengkhianatimu," ujarnya dengan sendu menatap wajah istrinya yang ada di kamar itu. Foto pernikahan mereka itu terpasang sangat besar di kamar itu.
Dengan cepat Lucas berjalan menuju kamar mandi karena di jam jam seperti ini para lelaki akan sangat sensitif dengan rangs*****.
***
Sedangkan di kamar Laura, Bella masih saja kesal pada Lucas. Ia adalah wanita baik baik, dengan perlakuan Lucas tadi ia bagaikan wanita murahan.
"Mommy," rengek Laura mulai gelisah karena Mommynya tak ada di sampingnya.
Bella yang mendengar itu langsung berjalan menghampiri Laura yang sudah mengerjabkan matanya. Hingga mata Laula terbuka, Bella menatap bola mata biru itu.
"Mommy kemana?" tanya Laura menatap mata Mommy nya yang sama dengannya itu.
"Mommy gak dari mana mana sayang. Laura kok udah bangun sih? Ini masih jam setengah lima loh," tanya Bella mengelus lembut rambut Laura.
"Laula kebangun karena Mommy dan Daddy sudah tak ada. Laula takut Mommy pelgi lagi," jawabnya hingga membuat Bella tersenyum.
Walaupun ia tak ada hubungan darah dengan Laura, tapi gadis itu sudah mencuri hatinya pertama bertemu.
"Mommy gak kemana mana sayang. Tadi ada urusan sama Daddy," jawabnya dengan senyum manisnya yang membuat Laura lega karena Mommy nya tak meninggalkannya.
"Daddy mana mom?"
"Tadi keluar sebentar. Sini Mommy peluk Laura biar tidur lagi," ujarnya ikut berbaring di kasur itu hingga membuat Laura mengangguk.
Gadis itu menyembunyikan tubuhnya dalam pelukan Bella dan juga menjadikan dada Bella sebagai bantal.
"Kenapa mereka sama saja sih? Menjadikan dada sebagai bantal."
Bella masih ingat saat kejadian tadi malam dan pagi tadi yang membuat bulu kuduknya berdiri.
"Untung gak sampai kelewat batas," gumamnya mengelus surai lembut Laura.
Tak lama Laura tidur lagi dengan nyenyaknya, Bella sendiri tak masalah dengan apa yang Laura lakukan.
"Andai Laura ini putriku. Mungkin aku akan bahagia karena sudah memiliki teman selain Tamara dan Kenzie."
Setelah memastikan Laura tidur kembali, ia kuali bangun dan berjalan ke kamar mandi. Tapi ia baru sadar jika ia tak memiliki baju ganti disini.
"Bodo amat lah, aku pakai handuk aja nanti. Siapa tahu nanti Nia punya baju bersih, kan aku bisa pinjam," gumamnya melanjutkan mandinya.
Setelah mandi, Bella keluar dari kamar dengan jubah mandi yang ada disana. Entah siapa yang menyiapkan mungkin Nia jika sedang tidur disini pikir Bella.
Ia melihat Nia yang sudah stay di sana menanti Nona Muda mereka yang masih terlelap dengan nyamannya. Nia melihat baru kali ini Nona Mudanya sangat lelap dalam tidurnya, biasanya Laura akan tidur dengan gelisah dipagi harinya.
Saat melihat Bella keluar dari kamar mandi, dia langsung mengambil paper bag yang di titipkan Lucas tadi.
"Eh, Nyonya. Ini dress buat Anda, Tuan Lucas menyuruh saya untuk mencarikan baju untuk Anda sudah termasuk pakaian dalamnya Nya."
Nia memberikan paper bag kepada Bella, Bella yang mendengar itu menerima paper bag dari Nia.
"Terima kasih Nia."
"Sama sama nyonya."
"Panggil saja aku Bella, aku bukan nyonya kamu," ujar Bella tak enak jika dipanggil Nyonya. Padahal ia bukan nyonya mereka.
"Tapi Nyonya adalah orang yang sedang dekat dengan Tuan kami," jawab Nia dengan sopan.
"Terserah kamu saja kalau begitu, tapi aku tak enak dengan panggilan Nyonya," ujar Bella berjalan kembali menuju kamar mandi.
Sampai kamar mandi, Bella langsung mengganti pakaian itu. Dalam hati Bella baru sadar jika Lucas tak seburuk yang ia kira hingga ingat tentang dia yang tak membawa baju ganti.
Setelah selesai mengganti baju, Bella keluar dari melihat Laura sudah duduk di kasur itu.
"Sayang kenapa bangun lagi hmm?" tanya Bella pada Laura.
"Mommy ninggalin Laura."
"Mommy hanya pergi mandi sayang, gak akan pergi," ujarnya dengan lembut.
Laura menatap Bella yang memakai dress berwarna biru itu tampak cantik.
"Mommy sangat cantik," ucap Laura dengan senyum.
Tangan kecil itu mulai mengelus pipi Bella yang masih natural tanpa adanya polesan make up sedikitpun di wajah cantik itu.
Bella yang mendengar pujian dari Laura itu tersenyum dengan pipi yang sudah memerah.
"Putri mommy ini juga sangat cantik. Mommy aja kalah," jawab Bella mengecup pipi gembul Laura yang begitu menggemaskan baginya.
"Sekarang Laura mandi, nanti kalau Mommy gak ada berati mommy ada di dapur," ujar Bella dan dianggukkan oleh Laura.
Gadis itu ingin menjadi anak baik agar Mommy nya tak pergi lagi. Agar Mommy nya selalu betah di rumah.
Nia dan Laura berlalu menuju kamar mandi sedangkan Bella langsung berjalan menuju dapur untuk masak.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Patrish
nunggu flash back nya Bella..
2022-10-12
0
munwa27
ini kayaknya istri lucas, namanya laura isabela panggilan bela pasti adaa flashback
2022-09-08
0
Eka ELissa
sprti nya bela kmnaran nya laura deh..atau ini bneran bini lukas tapi lupa ingatan truus yg mninggal tapi bneran laura....aduh bingung maak..
nex...aj lah..
2022-07-23
1