Hati Yang Kau Lukai
"Sah!"
Bulir-bulir bening jatuh satu persatu dari kedua jendela hati milik seorang gadis berusia dua puluh tahun dengan balutan kebaya modern berwarna putih tulang itu. Semua rasa bercampur menjadi satu. Rasa bahagia, rasa haru seakan kian menyeruak, memenuhi rongga-rongga dada yang membuatnya semakin tergugu. Kini, status lajang yang sebelumnya ia sandang berubah menjadi seorang istri dan bisa jadi sebentar lagi akan berubah menjadi seorang ibu.
Seorang pria berusia dua puluh tujuh tahun yang duduk di samping sang gadis juga tak kalah berbahagia. Rona penuh suka cita terlihat membingkai wajah tampan sang pria. Pada akhirnya tepat di hari ini, ia bisa mempersunting seorang wanita yang sudah lama menjadi incaran hatinya.
Adinda Rahma yang kerap disapa dengan Dinda itu menggeser sedikit tubuhnya untuk bisa menghadap langsung ke arah sang suami. Sejenak, ia tatap kedua bola mata lelaki di hadapannya ini dengan teduh dan kemudian ia menunduk dengan takdzim seraya meraih telapak tangan lelaki itu dan mencium punggung tangannya dengan lekat.
"Terima kasih sudah menjadikanku wanita paling bahagia di hari ini, Mas. Bantu aku untuk bisa senantiasa berbakti kepadamu dan pastinya untuk bisa berjalan bersamamu meraih surgaNya."
Air mata Dinda kian mengalir deras saat teringat akan kedua orang tuanya yang telah tiada. Seharusnya, kedua malaikat tak bersayap itu turut mendampingi dan menjadi saksi akan kebahagiaan yang ia rasakan di hari ini. Namun suratan takdir berkata lain, di mana ia harus kehilangan keduanya secara bersamaan tepat di saat ia mengikuti acara wisuda SMA. Dan kini, tiada yang dapat ia lakukan selain berlapang dada untuk menerima segala bentuk ketetapanNya.
Bayu Adi Brata tersenyum penuh makna. Ia kecup pucuk kepala Dinda yang berhias mahkota kecil itu dengan penuh perasaan. Mencurahkan segenap rasa kasih dan sayang yang ia miliki untuk seorang gadis yang sudah sejak lama ia cinta. Tidak ada perasaan lain yang melaju, mengaliri setiap aliran darahnya selain rasa bahagia tiada terkira.
"Begitu pula dengan aku, Din. Aku juga menjadi lelaki paling bahagia di hari ini. Terima kasih karena kamu sudah bersedia untuk menjadi istriku. Aku berjanji akan membahagiakanmu seumur hidupku."
Seutas senyum simpul terbit di bibir Dinda. Mendengar rangkaian kata yang terucap dari bibir sang suami, semakin membuatnya percaya bahwa lelaki inilah yang akan senantiasa menjaga dan membahagiakannya.
Surga itu telah berpindah. Surga yang sebelumnya berada di bawah telapak kaki sang ibu dan di atas bahu sang ayah kini beralih dalam ridho sang suami. Tidak ada hal lain yang dapat ia lakukan selain mempergunakan seluruh hidup dan juga nafasnya untuk berbakti kepada laki-laki bergelar suami ini.
Perlahan, tangan kokoh Bayu menegakkan bahu Dinda hingga kini netra keduanya saling bersiborok. Menghantarkan binar cinta yang terasa hingga ke dalam palung jiwa. Mengunci dan mematri tanpa adanya seorang pun yang bisa mengusiknya. Mengikrarkan janji setia hingga ajal memisahkan.
Kecupan hangat mendarat di kening Dinda. Setelahnya, Bayu sematkan cincin berlian bermata biru ke dalam jari manis sang kekasih. Sebagai simbol dan pertanda bahwa ia telah mengikat Dinda dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Ia kecup buku-buku jemari sang istri dengan lembut pula.
"Dinda ... di hadapan wali dan saksi, aku, Bayu Adi Brata berjanji untuk menjadikanmu satu-satunya ratu di dalam istana hatiku. Dan tidak akan pernah aku biarkan wanita lain menggeser posisimu sebagai istriku."
Air mata bahagia menggenang di jendela hati milik perempuan berusia dua puluh tahun itu. Menetes, membasahi wajah ayunya yang dibalut oleh makeup tipis dengan konsep flawless. Tidak terlalu menor namun masih sanggup memancarkan kecantikan alami yang dimiliki oleh Dinda secara sempurna. Wanita mana yang tidak bahagia bisa bersanding di hadapan penghulu untuk mengikrarkan janji setia sehidup semati bersama lelaki yang dicinta? Wanita mana yang tidak bahagia dijadikan ratu di dalam istana hati pria yang mempersuntingnya? Bagi Dinda, dua hal itu sudah cukup untuk menjadi alasan untuk senantiasa bersyukur atas kasih sayang Tuhan yang telan diberikan kepadanya.
"Aku juga berjanji Mas. Berjanji untuk senantiasa berada di sisimu, apapun keadaan dan kondisimu. Yang akan senantiasa membersamai langkah kakimu, pastinya untuk meraih surga Allah."
Cup!!!
"Aku percaya bahwa kamu adalah wanita setia Sayang. Dan karena itulah aku memilihmu untuk menjadi pendamping hidupku. Yang selalu berada di sisiku, apapun keadaanku."
Sebuah kecupan penuh sayang mendarat tepat di kening milik Dinda. Mengalirkan kehangatan di sekujur tubuh dan memeluk erat layaknya hangat sinar mentari yang menyapa bumi di pagi hari. Wanita itu tersenyum penuh arti sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih untuk lelaki yang saat ini menjadi imam dalam meniti hari demi hari.
"Semoga Allah senantiasa memberikan kebahagiaan untuk kita lahir maupun batin, sampai maut memisahkan kita Mas."
"Aamiin, aamiin..."
.
.
. bersambung...
Assalamu'alaikum kakak-kakak tersayang... Bertemu lagi nih dengan tulisan saya, semoga tidak bosan ya, hihihihi hihihihi...
Bercerita tentang apa sih novel Bidadari yang Terluka ini? Hehehehe agar tahu, tetap ikuti kelanjutan ceritanya ya🥰🥰 Seperti biasa, berikan dukungan kakak-kakak semua dalam novel ini dengan meninggalkan jejak like, komentar, favorit, gift ataupun vote yah.. Juga dengan doa, semoga author kebelet pemes ini bisa segera pemes dan gak hanya jadi author PMS melulu🤣🤣
Wassalamu'alaikum wr.wb
Salam love, love, love❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Mugiya is back
mampir
2023-02-09
0
Sriza Juniarti
mampir👍💕
2022-11-23
0
🔵🍭ͪ ͩ🆂🆄🅷🆄₆₉
mampir utk mulai membaca..
2022-10-21
0