Bab 13

Baru saja Ellard kembali ke rumahnya, saat dia baru saja berbaring di kamarnya, ayahnya sudah memberikan sebuah pesan pada Ellard. Ayahnya memberikan sebuah pesan untuk mengajak Ellard bertemu di kafe langganan mereka besok pagi.

Pasti itu ada hubungannya dengan tugas militer yang akan Ellard lakukan. Ellard hanya menatap pesan itu setelah membacanya, lalu Ellard terpikir tentang pointnya disekolah.

Pointnya yang sekarang memiliki total 1,5 juta point, sebelumnya kelas X-D mendapat total 5 ratus ribu point, dan kelas lainnya mendapat 1 juta point lebih banyak dari kelas X-D. Memang sedikit tidak adil, tapi itulah faktanya resiko jika mendapat kelas terendah.

"Pointku sudah mulai bertambah, aku jadi penasaran berapa point murid yang lainnya," ucap Ellard setelah dia mengamati pointnya yang bertambah, karena selain dia gunakan untuk membeli makanan, pointnya sama sekali tidak dia gunakan. Mungkin murid yang lain akan menggunakan kesempatan ini untuk membeli barang-barang yang mereka sukai, apalagi jika saat uang mereka pas-pasan, mereka bisa memanfaatkan point mereka.

"Yah, pasti murid yang lain tak akan tahan melihat point mereka yang banyak. Sudah pasti mereka akan menggunakan pointnya," gerutu Ellard lalu dia pergi tidur setelah dia menebak-nebak point-point murid kelas X-D yang lainnya.

Lalu saat Ellard mulai memejamkan matanya, tiba-tiba saja dia kembali membuka matanya. Ellard beranjak dari tempat tidurnya dan pergi menuju ruang belajarnya. Lalu Ellard membuka komputernya.

"Hmm, aku akan mencari tahu tentang perusahaan Haistro. Aku masih penasaran dengan perusahaan itu. Mungkin saja perusahaan Haistro bisa kumanfaatkan," ucap Ellard sambil mulai mencari tahu tentang perusahaan ternama Haistro.

Ternyata banyak yang Ellard belum tahu tentang perusahaan Haistro. Perusahaan Haistro adalah perusahaan yang beberapa tahun yang lalu ternyata pernah mengalami pemerosotan peforma dikarenakan ada penghianat pekerja yang ternyata bekerja dengan tujuan menjatuhkan perusahaan Haistro.

Bahkan dulunya perusahaan Haistro juga pernah bekerja sama dengan perusahaan ibu Ellard tapi hanya bertahan beberapa bulan saja. Entah apa yang terjadi, tapi beberapa bulan setelah pemerosotan, perusahaan Haistro kembali meningkat. Tapi selang beberapa tahun, perusahaan Alico muncul dan kembali membuat peforma perusahaan Haistro menurun drastis.

Kemungkinan besar Perusahaan Haistro telah menyembunyikan akibat dari menurunnya performa perusahaan Haistro beberapa tahun lalu. Tapi, ternyata banyak para leaker yang ternyata sudah mengetahui masalah yang sudah dialami perusahaan Haistro beberapa tahun yang lalu.

Setelah membaca dan mengamati informasi tentang perusahaan Haistro, Ellard terdiam merenungkan sesuatu. "Hmm, ini informasi yang menarik tapi masih kurang lengkap untukku," ucap Ellard lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi tidur.

Besok paginya, setelah Ellard mandi dan sarapan, biasanya dia akan pergi ke ruang pribadinya sambil meminum segelas teh hijau sambil membaca buku-buku novel yang dia sukai. Walau seperti yang diketahui, ayah Ellard mengajak Ellard untuk bertemu. Tapi Ellard tetap tak akan menghilangkan kebiasaan paginya hanya untuk bertemu dengan ayahnya.

Lalu Gorgio masuk ke dalam ruangan pribadi Ellard. "Tuan muda, bukankah anda tadi menyuruh saya untuk mengingatkan tuan muda bahwa hari ini tuan muda harus bertemu dengan tuan Renald?" tanya Gorgio dengan nada yang begitu sopan.

"Santai saja, Gorgio. Aku tak akan peduli walau nantinya aku akan terlambat atau tidak," ucap Ellard sambil dia membaca buku novelnya.

Lalu ponsel Ellard berdering, tampaknya ayahnya menelfon Ellard. "Gorgio, pegangkan ponselku dan angkat telfonnya," perintah Ellard.

"Baik, tuan muda!" lalu Gorgio memegang ponsel Ellard lalu mendekatkannya pada telinga Ellard.

"Ellard, ayah sudah sampai di kafe Breast. Di mana kau?"

"Begitu, ya. Aku akan berangkat sekarang," ucap Ellard lalu langsung menutup telfonnya.

"Apakah sekarang bisa berangkat?" tanya Gorgio setelah dia memberikan ponsel Ellard.

"Iya," jawab Ellard lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan pribadinya.

Gorgio mengantar Ellard pergi menuju kafe langganan keluarga Damarion, kafe Breast. Saat di jalan, Ellard melihat kota yang tampak seperti biasa, ramai dengan orang-orang yang ingin bekerja dan pergi ke sekolah mereka.

Terkadang Ellard berpikir kenapa dunia ini harus menciptakan yang namanya sekolah dan bekerja? Apakah bukannya lebih baik dunia tanpa bekerja dan belajar itu adalah dunia yang damai dan jauh dari yang namanya musuh dan pertempuran.

Tapi teknologi yang sekarang ini semakin berkembang membuat kota-kota besar zaman sekarang juga mengikuti teknologi era modern saat ini.

Setibanya di kafe, Ellard melihat ayahnya yang sudah habis kopi dua gelas karena cukup lama menunggu Ellard. Tapi dari dulu sikap Ellard memang seperti itu. Dia paling tidak suka jika dikekang atau ditekan. Dia ingin melakukan apa yang dia mau tanpa paksaan.

"Ellard, daritadi kau ngapain aja?" tanya ayahnya yang sepertinya mulai merasa kepalanya sedikit pusing karena terlalu banyak meminum kopi dipagi hari.

"Aku hanya menjalankan kegiatan biasaku," jawab Ellard datar sambil dia duduk di kursi depan ayahnya.

"Baiklah, kita mulai saja ya pembicaraannya."

"Silakan."

"Ellard, ada tugas pertama yang akan ayah berikan. Sebelum ayah menjelaskan apa tugasnya, apakah kau menerima tugas ini?" tanya ayahnya.

Ellard menganggukkan kepalanya mengiyakan apa yang ayahnya tanyakan padanya. "Aku menerimanya," jawabnya dengan wajah datar.

"Baiklah.

Ayah masih belum tahu pasti, tapi ada seorang penyusup dari kota Ostania Timur. Para penyusup itu datang ke Tokyo dengan tujuan memblokir sistem operasi Android yang sudah dibuat oleh seorang ilmuwan terkenal bernama Parker Coloters yang bekerja sama dengan organisasi militer ayah," ucap Renald jelas.

"Jadi, apa yang harus aku lakukan?" tanya Ellard datar.

"Ayah ingin kau mencari tahu siapa saja penyusup itu, dan berapa jumlah dari penyusup itu dan kau harus menangkap mereka dan bawa mereka pada ayah.

Apa kau tahu, jika ayah juga bagian dari organisasi polisi militer rahasia," ucap ayahnya.

"Begitu, ya. Aku baru tahu itu," lalu Ellard beranjak dari tempat dia duduk. "Aku akan mencari tahu semuanya tentang para penyusup itu. Bisakah ayah bertahu alamat dari tempat penelitian dari ilmuwan Parker Coloters?" tanya Ellard sebelum dia pergi.

"Iya, ayah sudah menduga jika kau akan meminta alamatnya," ucap ayahnya lalu mengirimkan alamat dari tempat penelitian ilmuwan ternama Parker Coloters.

"Baiklah. Secepatnya aku akan mencari tahu semuanya seidikit demi sedikit," ucap Ellard lalu pergi meninggalkan ayahnya.

Gorgio juga masih menunggu Ellard. Saat Ellard keluar dari kafe, Gorgio langsung membukakan pintu mobil untuk Ellard.

"Tuan muda ingin pergi ke mana lagi?" tanya Gorgio sopan.

"Mungkin hari ini lebih baik aku pergi melihat-lihat kota. Mungkin saja akan ada petunjuk di sana," batin Ellard.

"Bawa aku jalan-jalan mengelilingi kota," ucap Ellard.

"Baiklah, tuan muda," ucap Gorgio lalu membawa Ellard pergi untuk berkeliling kota.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!