Perbukitan Azer

Layar iPad yang berada tepat di depan pengemudi masih menunjukkan jalur yang bisa dilalui oleh kendaraan besar. Meskipun banyak rumput ilalang diantara pepohonan besar, namun semua itu bisa dilewati dengan baik.

Saat ini Jimmy benar-benar menahan rasa kantuknya. Karena mereka harus memastikan keamanan jalan yang akan mereka lewati, jika tidak ingin terjungkal ataupun terperosok.

Beni memastikan semua sensor yang ada pada badan truk berfungsi dengan benar. Karena sinar rembulan sama sekali tidak membantu mereka saat ini. Pepohonan tinggi serta beberapa awan mendung terlihat di atas sana.

Green kembali mengirimkan beberapa sensor terhadap beberapa binatang besar, yang kemungkinan ada di dalam hutan. Seorang anak kecil tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan berniat membangunkan Aleena yang juga tertidur. Namun Adam yang masih terjaga mencoba untuk berkomunikasi.

"Apa yang kau perlukan adik kecil?"

"Kakak.. Aku pingin pipis."

"Baiklah, sebentar."

Adam meminta pengemudi untuk berhenti. Hal itu membuat semuanya kembali terbangun.

"Anak ini hanya ingin buang air kecil."

Adam berucap seadanya, saat semua mata tertuju kepada dirinya.

"Tidak ada hewan besar dalam radius satu kilometer. Dan tidak ada hal aneh lainnya. Semua aman."

Beni berucap setelah memeriksa semua radar dalam layar laptopnya. Noha mulai membuka pintu belakang dan melompat keluar.

"Jangan terlalu jauh. Bawa air ataupun tisu pembersih. Pria di sebelah kanan dan wanita di sebelah kiri."

Noha berucap tegas, seraya memberikan isyarat kepada Henna untuk mengamankan sisi kiri. Semua mulai keluar dan memilih tempat terpisah. Adam terlihat membagikan beberapa tisu basah kepada semuanya.

Tidak hanya anak-anak, semua orang memanfaatkan hal itu untuk sekedar buang air sekaligus berwudhu untuk melakukan sholat malam dan mungkin juga sholat subuh yang mungkin sebentar lagi tiba waktunya.

Noha memastikan semua orang kembali masuk ke dalam truk. Namun tiba-tiba Oby melompat ke luar dari dalam truk dan sedikit menggeram.

"Binatang besar mendekat dari sisi kanan."

Beni sedikit berteriak, sebelum kembali berucap.

"Harimau. Tepat di depanmu kapten. Arah jam satu."

Noha menyiapkan senjatanya. Jimmy pun terlihat waspada. Black shadow berjalan perlahan mendekati pintu truk yang masih terbuka.

Gerrrr.

Geraman terdengar begitu menyeramkan. Seekor harimau besar terlihat berjalan mendekat. Oby bergerak cepat untuk menghadang lompatan sang harimau belang.

"Tenanglah kapten. Dia di latih untuk lawan yang lebih besar dari pada tubuhnya sendiri."

Henna mencoba menenangkan Noha yang sudah bersiap untuk membidik. Pergulatan diantara dua hewan besar tersebut, berlangsung begitu sengit. Geraman dan cakaran terlihat saling berbalas.

Karena tubuh Oby yang masih mengenakan pelindung khusus, sehingga semua cakaran itu tidak berarti apa-apa untuknya. Hingga akhirnya sebuah tendangan yang tepat di leher sang harimau, membuatnya terhuyung dan jatuh.

Rooaarr..

Geraman Oby terdengar menggema, hingga memaksa harimau tersebut untuk pergi meninggalkan tempat tersebut. Sementara beberapa hewan lain yang mendengar auman Oby sejauh satu kilometer. Menghentikan langkahnya dan kembali berlari menjauh. Semua kembali masuk ke dalam truk dan kembali melanjutkan perjalanan.

Kini giliran Jimmy yang mengemudi. Mereka hanya memiliki dua orang tentara yang terlatih secara resmi. Sehingga saat matahari kembali muncul, keahlian mereka akan sangat menentukan keselamatan seluruh rombongan.

Meskipun Jimmy, Henna, Nadeen dan bahkan Adam adalah orang yang juga berlatih teknik bertahan dan menyerang. Namun di dalam pertempuran yang sebenarnya, hanyalah seorang prajurit sejati yang bisa berpikir dengan cepat untuk mengambil keputusan dalam setiap situasi.

Langit di ufuk timur sudah terlihat bercahaya. Semua muslim sudah menyelesaikan kewajibannya, meskipun dengan kondisi yang terbatas. Beberapa penumpang lainnya terlihat kembali tertidur. Sementara Aleena membuka tirai penutup jendela untuk sekedar melihat keadaan di luar.

"Tekstur tanah di sisi kiri cenderung labil. Ambil jalur di sisi kanan dan masuk ke jalan umum."

Green yang hanya terdiam serta memperhatikan setiap keadaan melalui sensor yang dimilikinya, mulai memberikan sedikit informasi. Jimmy yang telah mendengarnya, mulai menjalankan truk sesuai dengan perintah.

Beberapa bebatuan besar, hingga perbukitan mulai terlihat. Saat truk mulai melaju di jalan yang beraspal. Beberapa titik merah kembali terlihat, karena kini mereka mulai memasuki pegunungan yang membatasi wilayah tanah merah dengan negri lainnya. Namun mereka bisa mengenali lawan dari seragam ataupun logat bahasa mereka.

Beberapa penjaga berseragam terlihat berjaga saat truk mulai mendekati pos penjagaan. Jimmy menghentikan truk dan menyerahkan beberapa lembar dokumen. Penjaga yang mereka temui saat ini terlihat beberapa wajah orang asing yang bukan merupakan seorang pribumi.

Mereka adalah pasukan perdamaian yang di datangkan dari berbagai negara. Setelah memeriksa isi truk, mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Beberapa pemukiman penduduk mulai terlihat. Sawah dan ladang terhampar luas. Jalur perbukitan yang selalu berkelok, semakin membuat senyum di bibir Aleena mengembang. Gadis itu benar-benar menikmati perjalanannya kali ini.

Adam tersenyum kecil saat melihat gadis di hadapannya yang begitu tertarik untuk melihat sekitarnya.

"Ada roof top yang bisa terbuka. Namun kau tetap harus berhati-hati."

Adam menekan sebuah tombol yang ada pada atap truk, hingga membuat bagian itu terbuka. Tanpa berpikir panjang, Aleena bergegas melompat dan sedikit berayun untuk bisa naik ke atas truk. Sementara Noha hanya menggeleng perlahan, melihat kelakuan adik perempuannya.

Tempat yang Aleena duduki saat ini, terdapat beberapa pagar besi yang mengelilinginya. Kedua tangannya berpegangan erat pada besi tersebut. Angin mengibarkan ujung kerudungnya yang cukup lebar.

Sebelah tangannya yang lain, tidak berhenti melambai pada setiap orang yang dilihatnya. Meskipun senyumnya tertutup oleh kain cadar, namun mereka tetap membalas lambaian tangan gadis cantik tersebut.

Jimmy tersenyum kecil saat menyadari akan lambaian tangan setiap orang. Dari layar iPad nya terlihat seseorang yang duduk di atas truk. Pos penjagaan kembali terlihat, truk pun kembali berhenti. Seorang petugas yang sudah memeriksa semua dokumen pemberian Jimmy, terlihat tersenyum kecil dan berucap seraya melihat ke atas truk.

"Be careful girl. Selamat datang di wilayah perbukitan Azer."

"Okey sir. Terimakasih."

Aleena menjawab dengan dengan melambaikan dua jarinya. Penjaga tersebut tersenyum kecil saat melihat sebuah senapan busur yang menggantung di punggung gadis tersebut, serta beberapa senjata tajam lainnya yang tertata rapi pada betis serta lengannya yang tersingkap. Saat kerudung yang dikenakannya tertiup angin sesaat.

"Semakin banyak saja wanita muslimah yang terlatih."

Gumaman penjaga tersebut terdengar oleh seorang rekannya.

"Kau tidak lihat gambar itu. Altan company memiliki semua yang mereka mau."

"Jadi seorang Altan company saat ini mulai berjiwa sosial. Hingga mau mengantarkan pengungsi."

"Hei. Kau pikir siapa yang ikut menyediakan perbekalan serta pembuatan kaki dan tangan palsu bagi tentara yang masih berguna serta para penduduk yang beruntung mendapatkannya secara percuma."

"Ya kau benar. Mereka orang-orang kaya yang mau berbagi."

"Pengungsian di gedung satu, dua dan tiga sudah penuh. Jadi mereka harus ke pengungsian ke empat."

"Hei, jangan-jangan dia wanita yang dikabarkan selalu berani memerangi mereka yang ingin menganggu para pengungsi."

"Kabar yang beredar dari dalam kamp perbatasan. Mengatakan bahwa ada dua wanita yang ikut menyelamatkan para pengungsi. Satu diantaranya memiliki seekor kucing besar."

Perbincangan dua penjaga tersebut terdengar oleh sang pemimpin.

"Kabar yang kalian dengar adalah benar. Dan kucing besar itu ada di dalam truk bersama pengungsi lainnya, saat aku memeriksanya. Kurangi berbincang dan bertugas dengan benar. Pus up tiga puluh kali."

"Siap kapten."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!