Tanca menarik tangannya, lalu menatap Via dengan tatapan dingin. Rasa kasihan yang hadir sebelumnya berubah menjadi rasa tak suka.
"Apa ini caramu? Sikap bar-bar macam apa....."
Via menggelengkan kepalanya, "Non, saya...."
Plaak!
"Siapa menyuruhmu bicara, hah! Tak seorang pun boleh menyela ucapan Tanca. Apa kamu dengar?" Kenzo menunjuk wajah Via dengan wajah murka, tanpa peduli pipi memerah wanita itu akibat tamparan nya.
Tanca tidak terkejut dengan sikap temperamen Kenzo yang mendadak menampar Via. Namun, suara keras tamparan menarik perhatian banyak orang di sekitar mereka. Sebagai seorang pemimpin perusahaan hal seperti ini tidak akan baik, jika menjadi konsumsi publik.
"Ken, minta maaflah!" titah Tanca, membuat Kenzo mengepalkan tangannya dengan tatapan tajam ke Via.
Hening.....
"Baiklah, aku pergi....."
Kenzo menahan Tanca dengan menggenggam tangan kanan wanitanya itu dengan tangan kiri. Sementara satu tangan kanan miliknya disodorkan ke arah Via dengan kaku.
"Sorry," ucap Kenzo.
Wanita berwajah kusut berkedip tidak percaya dengan apa yang dialaminya. Satu tamparan panas mendarat tepat di pipi kirinya, lalu sekarang pria penyebab penderitaan seharian ini dengan mudahnya minta maaf karena permintaan wanita yang menolongnya.
Merasa tidak ada balasan, Kenzo menarik tangannya kembali. Akan tetapi, Via dengan cepat menyambar tangan pria di depannya lalu memelintir sekuat tenaganya.
"Auuw, dasar tidak waras!" seru Kenzo menghempaskan tangan Via.
Tubuh Via terdorong ke belakang dan menabrak pak polisi yang terpaku menikmati pertunjukan eksklusif di depannya. Sementara Tanca langsung melihat keadaan tangan kanan Kenzo.
"Kamu hutang penjelasan, Ken. Jangan ikut campur, dan biarkan aku selesaikan semua ini." bisik Tanca dengan penuh penekanan, lalu melepaskan tangan Kenzo dan berjalan menghampiri Via yang dipegang pak polisi.
Tak!
Langkahnya berhenti di depan Via yang menampilkan wajah puas dengan tatapan mata tertuju pada Kenzo. Tatapan itu jelas tatapan balas dendam, "Apa yang Ken lakukan pada mu?"
Satu pertanyaan mengubah ekspresi wajah Via menjadi gusar dan kebingungan. Tanca hanya mengamati dengan tenang bersama tatapan persahabatan. "Katakan saja!"
Bibir pucat semakin memucat, membuat wajah Via seperti mayat hidup. Tanca mengulurkan tangannya, "Lepaskan wanita ini!"
"Tapi,.... Baiklah." Pak polisi tidak jadi membantah, ketika Tuan Muda memberikan izin melalui kedipan matanya.
Tangan yang dipegang cukup erat terasa nyeri. Via mengibaskan tangannya untuk peregangan. "Terimakasih, Non. Boleh saya permisi?"
"Pergilah!" jawab Tanca dengan santainya.
Via tersenyum manis, dan bersiap memeluk Tanca untuk berterima kasih. Namun, Tanca memundurkan langkahnya. "Don't touch me."
"......."
"Jangan bersikap lugu, jika matamu saja seorang penipu. Pergilah! Sekali lagi ku lihat wajahmu, jangan salahkan aku menghapus jejakmu dari dunia ini." Tanca membalikkan badan, lalu berjalan mendekati Kenzo tanpa senyuman.
Wajah dingin dengan bibir terkunci rapat, membuat Kenzo menghela nafas. Mood yang seharusnya bahagia menjadi rusak karena satu biang onar. Bukannya menggandeng tangan Kenzo, Tanca hanya melewati pria itu kemudian berjalan menuju pintu masuk taman.
Kenzo bergegas menyusul Tanca dengan wajah cemas. Kali ini semua tak akan sama, tapi satu pertanyaan merasuk ke dalam pikirannya. Kenapa Tanca mengatakan OG itu seorang penipu? Bahkan, kemungkinan besar keduanya baru sekali ini bertemu. Sesaat kenangan peristiwa tadi pagi melintas.
Jika memang wanita itu polos, tidak mungkin dia menunjuk tongkat ajaib ku seperti tadi. Tatapan mata haus sentuhan memang pengaruh dari obat perangsang yang kuberikan, tapi sikap frontal seseorang menggambarkan kehidupan mereka. Apa mungkin?~batin Kenzo tanpa sadar berjalan terlalu cepat, hingga tak menyadari Tanca berhenti di depannya dengan menatap wajah ambigu miliknya.
Braak....
"Wanita cantik bukan?'' sindir Tanca dengan tatapan sinis.
Aura permusuhan yang keluar dari wanitanya, membuat Kenzo mengubah ekspresi ceria. Meskipun pertanyaan di dalam hatinya tetap bergelut tanpa mendapatkan jawaban.
"Yah, sangat cantik. Bidadari surga pun kalah cantik," Kenzo mengerlingkan mata kirinya untuk menggoda Tanca.
Tanca menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "Oh, kalau begitu pergilah! Kejar wanita itu."
Reaksi cemburu manja Tanca, membuat dirinya semakin ingin menggoda wanitanya itu. Setelah sekian lama, wajah sinis dengan bibir mencebik akhirnya terlihat lagi.
"Beneran boleh kejar wanita tercantik....."
Tanca berbalik, melangkahkan kaki maju ke depan. "Pergilah! Lumayan, aku makan malam sendiri. Siapa tahu ada cogan nyasar."
Kenzo menyusul dan menghentikan langkah Tanca dengan berdiri di depan wanitanya. Tangannya siap merengkuh tubuh Tanca, tapi tatapan tajam Tanca menjadi cengiran di bibirnya. "Denda berapa kali ini?"
"Saham lima persen," jawab Tanca santai dan kembali berjalan ke depan menyingkirkan tubuh kekar Kenzo dari hadapannya.
Kenzo mengikuti langkah Tanca dari belakang. "Kenapa tidak meminta lima puluh persen saja?"
"Boleh, sekalian saja semua saham." balas Tanca dengan mengibaskan tangannya pada para pekerja yang masih sibuk melakukan finishing dekorasi.
Semua pekerja membungkukkan tubuh mereka, lalu berdiri tegak kembali. "Selamat datang, Nona Ar."
"Pergilah! Biarkan kami berdua." titah Tanca lembut tegas, namun berwibawa.
"Permisi Tuan, Nona." pamit pada pekerja dekorasi sembari bergotong royong mengangkat peti yang kini tinggal secumit bahan dekorasi.
Kepergian para pekerja, membuat Tanca menapaki satu langkah pertama di bibir jembatan. Namun, tiba-tiba tubuhnya terasa terbang. Siapa lagi jika bukan ulah Kenzo yang main gendong tanpa permisi. Tatapan mata pria itu, menggambarkan cinta berkabut hasrat memujanya.
"Enjoy tonight, Honey. I wish just your happiness. ( Nikmati malam ini, sayang. Saya hanya berharap kebahagiaan anda.)" ucap Kenzo tersenyum manis sembari menggendong Tanca menuju tempat dinner.
Dimana meja kaca bersama dua kursi berhias bunga telah ditata sedemikian rupa di pertengahan jembatan. Setelah berjalan lima menit, Kenzo menurunkan Tanca di samping kursi.
Semilir angin, membuat rambut panjang Tanca terbang mendayu-dayu mengikuti arah angin. Suasana temaram dengan lampu hias warna warni, harum bunga bercampur aroma air di bawah jembatan. Kombinasi alam dengan dekorasi modern, membuat jembatan cinta benar-benar menjadi aroma cinta.
"Duduk, honey!" ucap Kenzo menarik satu kursi di samping Tanca.
Tanca duduk dengan sikap anggun membiarkan Kenzo memperlakukan dirinya bak ratu semalam. Kenzo melangkah dua langkah, menarik kursinya sendiri kemudian duduk berhadapan dengan wanitanya.
"For you," ucap Kenzo sembari mengambil sesuatu dari saku celananya.
Sebuah kotak hitam dengan ukuran tak seberapa diletakkan di atas meja depan Tanca. Wanita itu hanya menatap kotak tanpa semangat sedikitpun, membuat Kenzo menghela nafas. Rupanya Tanca masih kekeh dengan rasa cemburu pada OG yang tak memiliki kelebihan apapun.
"Come on, Honey. Tonight is your special day." bujuk Kenzo sembari membuka kotak hitamnya.
Kilauan dari dalam kotak terlihat bersinar terkena pantulan cahaya lampu, namun tak mengubah ekspresi Tanca menjadi bahagia. Kenzo berpikir keras, apa yang harus dilakukannya sekarang. Tidak mungkin makan malam romantis menjadi malam mencekam. Terlebih hanya karena rasa cemburu.
"Sepertinya kalung berlian yang aku desain sendiri tidak bisa mengubah mood ratu ku. Apa aku harus terjun dari jembatan, untuk membuktikan besarnya rasa cintaku pada Tanca?" ujar Kenzo berdiri dan mendorong kursi ke belakang.
Langkahnya kembali mendekati Tanca, berdiri disamping wanitanya itu lalu berlutut sambil menggenggam kedua tangan Tanca. "Please, Honey. Believe me,"
"Do that!" jawab Tanca.
Sesaat Kenzo membulatkan mata mendengar jawaban Tanca. Hanya beberapa detik, hingga kesadarannya kembali. Menatap mata wanitanya mencari kebenaran. Apakah Tanca serius meminta dirinya terjun dari jembatan, atau hanya bercanda. Tapi, tak ada keraguan apalagi untuk bercanda. Tatapan Tanca tetaplah tajam menusuk hingga ke dalam hati.
Kenzo melepaskan genggaman, berdiri lalu berjalan melangkah mundur. Tatapannya tak lepas dari mata Tanca. Semakin mundur langkahnya, maka semakin mendekati pinggir jembatan. Tanca tak bergerak meski seujung kuku. Wanita itu tetap diam membiarkan Kenzo bersiap melompat dari jembatan.
Sejenak Kenzo memutuskan tatapan matanya, berbalik lalu menaiki pinggir jembatan. Keseimbangan yang dimilikinya sangat baik. Kini Kenzo berdiri di atas pinggir jembatan dan perlahan berbalik untuk kembali menatap wanita tercantik di dalam hidupnya.
"Kamu tahu hidupku hanya untukmu. Aku siap membuktikan cinta ku padamu," ucap Kenzo.
Tanca bangun, mendorong kursi dengan kakinya. Satu tangannya mengambil hadiah dari Kenzo di atas meja. Sebuah kalung bertahta berlian emerald langka. Bukan saja itu desain unik, tapi pasti sangat istimewa.
Tak!
Tak!
Tak!
Langkah demi langkah, Tanca berjalan semakin mendekati Kenzo. Hingga langkahnya terhenti di depan Kenzo dengan kalung berlian di tangan kanannya.
"Mari kita lihat, siapa yang lebih penting bagimu." ucap Tanca melepaskan sepatu heels nya dan ikut naik ke pinggir jembatan.
"Hey, what are you doing? Are you crazy!" seru Kenzo mengulurkan tangannya agar Tanca tak goyah.
Tanca mengabaikan uluran tangan Kenzo dan tetap menaiki pinggir jembatan hingga berdiri di sebelah pria nya.
Senyuman tipis terbit, tapi melihat senyuman itu membuat Kenzo merinding. Perasaannya tiba-tiba saja buruk. Situasi tak terduga dengan tindakan Tanca, sudah pasti akan menjadi tragedi yang tak terlupakan.
Kenzo mengulurkan tangannya ke arah Tanca, "Genggam tanganku, ayo kita turun!"
Tanca menatap ke depan dimana hanya ada air. Sementara untuk mencapai tepi danau diharuskan renang. Malam semakin gelap, hanya cahaya di jembatan membuat pemandangan terlihat lebih terang. Ntah apa yang Kenzo katakan. Semua suara hilang ditelan angin.
Tanca memejamkan matanya beberapa saat. Melihat tak ada reaksi, apalagi jawaban dari Tanca. Kenzo berniat mendekati wanitanya, namun Tanca melompat dari jembatan dengan tatapan menatapnya.
"Pilihlah!" seru Tanca melepaskan kalung di tangannya.
Byuuur....
...****************...
***Hay Reader, sorry telat up.
Maybe hari ini hanya up sekali, tapi durasi lebih panjang.
Happy Reading reader's 🥰***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Rangga Putra
Kenzo keterlaluan hanya karena Via menyela ucapan Tanca dia nampar dengan sadis
2022-10-23
0
ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊
Kenzo cemen , tanca ko di tantang kan bingung sendiri kamu 😂😂😂 jangan pikir panjang cepat putuskan pilihan
2022-10-23
0
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑︎
wah polisi mlh live streaming 🏃♀️🤘
2022-09-27
0