Bab 16: Usaha Kenzo - Aura Permusuhan

Tanca menarik tangannya, lalu menatap Via dengan tatapan dingin. Rasa kasihan yang hadir sebelumnya berubah menjadi rasa tak suka.

"Apa ini caramu? Sikap bar-bar macam apa....."

Via menggelengkan kepalanya, "Non, saya...."

Plaak!

"Siapa menyuruhmu bicara, hah! Tak seorang pun boleh menyela ucapan Tanca. Apa kamu dengar?" Kenzo menunjuk wajah Via dengan wajah murka, tanpa peduli pipi memerah wanita itu akibat tamparan nya.

Tanca tidak terkejut dengan sikap temperamen Kenzo yang mendadak menampar Via. Namun, suara keras tamparan menarik perhatian banyak orang di sekitar mereka. Sebagai seorang pemimpin perusahaan hal seperti ini tidak akan baik, jika menjadi konsumsi publik.

"Ken, minta maaflah!" titah Tanca, membuat Kenzo mengepalkan tangannya dengan tatapan tajam ke Via.

Hening.....

"Baiklah, aku pergi....."

Kenzo menahan Tanca dengan menggenggam tangan kanan wanitanya itu dengan tangan kiri. Sementara satu tangan kanan miliknya disodorkan ke arah Via dengan kaku.

"Sorry," ucap Kenzo.

Wanita berwajah kusut berkedip tidak percaya dengan apa yang dialaminya. Satu tamparan panas mendarat tepat di pipi kirinya, lalu sekarang pria penyebab penderitaan seharian ini dengan mudahnya minta maaf karena permintaan wanita yang menolongnya.

Merasa tidak ada balasan, Kenzo menarik tangannya kembali. Akan tetapi, Via dengan cepat menyambar tangan pria di depannya lalu memelintir sekuat tenaganya.

"Auuw, dasar tidak waras!" seru Kenzo menghempaskan tangan Via.

Tubuh Via terdorong ke belakang dan menabrak pak polisi yang terpaku menikmati pertunjukan eksklusif di depannya. Sementara Tanca langsung melihat keadaan tangan kanan Kenzo.

"Kamu hutang penjelasan, Ken. Jangan ikut campur, dan biarkan aku selesaikan semua ini." bisik Tanca dengan penuh penekanan, lalu melepaskan tangan Kenzo dan berjalan menghampiri Via yang dipegang pak polisi.

Tak!

Langkahnya berhenti di depan Via yang menampilkan wajah puas dengan tatapan mata tertuju pada Kenzo. Tatapan itu jelas tatapan balas dendam, "Apa yang Ken lakukan pada mu?"

Satu pertanyaan mengubah ekspresi wajah Via menjadi gusar dan kebingungan. Tanca hanya mengamati dengan tenang bersama tatapan persahabatan. "Katakan saja!"

Bibir pucat semakin memucat, membuat wajah Via seperti mayat hidup. Tanca mengulurkan tangannya, "Lepaskan wanita ini!"

"Tapi,.... Baiklah." Pak polisi tidak jadi membantah, ketika Tuan Muda memberikan izin melalui kedipan matanya.

Tangan yang dipegang cukup erat terasa nyeri. Via mengibaskan tangannya untuk peregangan. "Terimakasih, Non. Boleh saya permisi?"

"Pergilah!" jawab Tanca dengan santainya.

Via tersenyum manis, dan bersiap memeluk Tanca untuk berterima kasih. Namun, Tanca memundurkan langkahnya. "Don't touch me."

"......."

"Jangan bersikap lugu, jika matamu saja seorang penipu. Pergilah! Sekali lagi ku lihat wajahmu, jangan salahkan aku menghapus jejakmu dari dunia ini." Tanca membalikkan badan, lalu berjalan mendekati Kenzo tanpa senyuman.

Wajah dingin dengan bibir terkunci rapat, membuat Kenzo menghela nafas. Mood yang seharusnya bahagia menjadi rusak karena satu biang onar. Bukannya menggandeng tangan Kenzo, Tanca hanya melewati pria itu kemudian berjalan menuju pintu masuk taman.

Kenzo bergegas menyusul Tanca dengan wajah cemas. Kali ini semua tak akan sama, tapi satu pertanyaan merasuk ke dalam pikirannya. Kenapa Tanca mengatakan OG itu seorang penipu? Bahkan, kemungkinan besar keduanya baru sekali ini bertemu. Sesaat kenangan peristiwa tadi pagi melintas.

Jika memang wanita itu polos, tidak mungkin dia menunjuk tongkat ajaib ku seperti tadi. Tatapan mata haus sentuhan memang pengaruh dari obat perangsang yang kuberikan, tapi sikap frontal seseorang menggambarkan kehidupan mereka. Apa mungkin?~batin Kenzo tanpa sadar berjalan terlalu cepat, hingga tak menyadari Tanca berhenti di depannya dengan menatap wajah ambigu miliknya.

Braak....

"Wanita cantik bukan?'' sindir Tanca dengan tatapan sinis.

Aura permusuhan yang keluar dari wanitanya, membuat Kenzo mengubah ekspresi ceria. Meskipun pertanyaan di dalam hatinya tetap bergelut tanpa mendapatkan jawaban.

"Yah, sangat cantik. Bidadari surga pun kalah cantik," Kenzo mengerlingkan mata kirinya untuk menggoda Tanca.

Tanca menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "Oh, kalau begitu pergilah! Kejar wanita itu."

Reaksi cemburu manja Tanca, membuat dirinya semakin ingin menggoda wanitanya itu. Setelah sekian lama, wajah sinis dengan bibir mencebik akhirnya terlihat lagi.

"Beneran boleh kejar wanita tercantik....."

Tanca berbalik, melangkahkan kaki maju ke depan. "Pergilah! Lumayan, aku makan malam sendiri. Siapa tahu ada cogan nyasar."

Kenzo menyusul dan menghentikan langkah Tanca dengan berdiri di depan wanitanya. Tangannya siap merengkuh tubuh Tanca, tapi tatapan tajam Tanca menjadi cengiran di bibirnya. "Denda berapa kali ini?"

"Saham lima persen," jawab Tanca santai dan kembali berjalan ke depan menyingkirkan tubuh kekar Kenzo dari hadapannya.

Kenzo mengikuti langkah Tanca dari belakang. "Kenapa tidak meminta lima puluh persen saja?"

"Boleh, sekalian saja semua saham." balas Tanca dengan mengibaskan tangannya pada para pekerja yang masih sibuk melakukan finishing dekorasi.

Semua pekerja membungkukkan tubuh mereka, lalu berdiri tegak kembali. "Selamat datang, Nona Ar."

"Pergilah! Biarkan kami berdua." titah Tanca lembut tegas, namun berwibawa.

"Permisi Tuan, Nona." pamit pada pekerja dekorasi sembari bergotong royong mengangkat peti yang kini tinggal secumit bahan dekorasi.

Kepergian para pekerja, membuat Tanca menapaki satu langkah pertama di bibir jembatan. Namun, tiba-tiba tubuhnya terasa terbang. Siapa lagi jika bukan ulah Kenzo yang main gendong tanpa permisi. Tatapan mata pria itu, menggambarkan cinta berkabut hasrat memujanya.

"Enjoy tonight, Honey. I wish just your happiness. ( Nikmati malam ini, sayang. Saya hanya berharap kebahagiaan anda.)" ucap Kenzo tersenyum manis sembari menggendong Tanca menuju tempat dinner.

Dimana meja kaca bersama dua kursi berhias bunga telah ditata sedemikian rupa di pertengahan jembatan. Setelah berjalan lima menit, Kenzo menurunkan Tanca di samping kursi.

Semilir angin, membuat rambut panjang Tanca terbang mendayu-dayu mengikuti arah angin. Suasana temaram dengan lampu hias warna warni, harum bunga bercampur aroma air di bawah jembatan. Kombinasi alam dengan dekorasi modern, membuat jembatan cinta benar-benar menjadi aroma cinta.

"Duduk, honey!" ucap Kenzo menarik satu kursi di samping Tanca.

Tanca duduk dengan sikap anggun membiarkan Kenzo memperlakukan dirinya bak ratu semalam. Kenzo melangkah dua langkah, menarik kursinya sendiri kemudian duduk berhadapan dengan wanitanya.

"For you," ucap Kenzo sembari mengambil sesuatu dari saku celananya.

Sebuah kotak hitam dengan ukuran tak seberapa diletakkan di atas meja depan Tanca. Wanita itu hanya menatap kotak tanpa semangat sedikitpun, membuat Kenzo menghela nafas. Rupanya Tanca masih kekeh dengan rasa cemburu pada OG yang tak memiliki kelebihan apapun.

"Come on, Honey. Tonight is your special day." bujuk Kenzo sembari membuka kotak hitamnya.

Kilauan dari dalam kotak terlihat bersinar terkena pantulan cahaya lampu, namun tak mengubah ekspresi Tanca menjadi bahagia. Kenzo berpikir keras, apa yang harus dilakukannya sekarang. Tidak mungkin makan malam romantis menjadi malam mencekam. Terlebih hanya karena rasa cemburu.

"Sepertinya kalung berlian yang aku desain sendiri tidak bisa mengubah mood ratu ku. Apa aku harus terjun dari jembatan, untuk membuktikan besarnya rasa cintaku pada Tanca?" ujar Kenzo berdiri dan mendorong kursi ke belakang.

Langkahnya kembali mendekati Tanca, berdiri disamping wanitanya itu lalu berlutut sambil menggenggam kedua tangan Tanca. "Please, Honey. Believe me,"

"Do that!" jawab Tanca.

Sesaat Kenzo membulatkan mata mendengar jawaban Tanca. Hanya beberapa detik, hingga kesadarannya kembali. Menatap mata wanitanya mencari kebenaran. Apakah Tanca serius meminta dirinya terjun dari jembatan, atau hanya bercanda. Tapi, tak ada keraguan apalagi untuk bercanda. Tatapan Tanca tetaplah tajam menusuk hingga ke dalam hati.

Kenzo melepaskan genggaman, berdiri lalu berjalan melangkah mundur. Tatapannya tak lepas dari mata Tanca. Semakin mundur langkahnya, maka semakin mendekati pinggir jembatan. Tanca tak bergerak meski seujung kuku. Wanita itu tetap diam membiarkan Kenzo bersiap melompat dari jembatan.

Sejenak Kenzo memutuskan tatapan matanya, berbalik lalu menaiki pinggir jembatan. Keseimbangan yang dimilikinya sangat baik. Kini Kenzo berdiri di atas pinggir jembatan dan perlahan berbalik untuk kembali menatap wanita tercantik di dalam hidupnya.

"Kamu tahu hidupku hanya untukmu. Aku siap membuktikan cinta ku padamu," ucap Kenzo.

Tanca bangun, mendorong kursi dengan kakinya. Satu tangannya mengambil hadiah dari Kenzo di atas meja. Sebuah kalung bertahta berlian emerald langka. Bukan saja itu desain unik, tapi pasti sangat istimewa.

Tak!

Tak!

Tak!

Langkah demi langkah, Tanca berjalan semakin mendekati Kenzo. Hingga langkahnya terhenti di depan Kenzo dengan kalung berlian di tangan kanannya.

"Mari kita lihat, siapa yang lebih penting bagimu." ucap Tanca melepaskan sepatu heels nya dan ikut naik ke pinggir jembatan.

"Hey, what are you doing? Are you crazy!" seru Kenzo mengulurkan tangannya agar Tanca tak goyah.

Tanca mengabaikan uluran tangan Kenzo dan tetap menaiki pinggir jembatan hingga berdiri di sebelah pria nya.

Senyuman tipis terbit, tapi melihat senyuman itu membuat Kenzo merinding. Perasaannya tiba-tiba saja buruk. Situasi tak terduga dengan tindakan Tanca, sudah pasti akan menjadi tragedi yang tak terlupakan.

Kenzo mengulurkan tangannya ke arah Tanca, "Genggam tanganku, ayo kita turun!"

Tanca menatap ke depan dimana hanya ada air. Sementara untuk mencapai tepi danau diharuskan renang. Malam semakin gelap, hanya cahaya di jembatan membuat pemandangan terlihat lebih terang. Ntah apa yang Kenzo katakan. Semua suara hilang ditelan angin.

Tanca memejamkan matanya beberapa saat. Melihat tak ada reaksi, apalagi jawaban dari Tanca. Kenzo berniat mendekati wanitanya, namun Tanca melompat dari jembatan dengan tatapan menatapnya.

"Pilihlah!" seru Tanca melepaskan kalung di tangannya.

Byuuur....

...****************...

***Hay Reader, sorry telat up.

Maybe hari ini hanya up sekali, tapi durasi lebih panjang.

Happy Reading reader's 🥰***

Terpopuler

Comments

Rangga Putra

Rangga Putra

Kenzo keterlaluan hanya karena Via menyela ucapan Tanca dia nampar dengan sadis

2022-10-23

0

ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊

ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊

Kenzo cemen , tanca ko di tantang kan bingung sendiri kamu 😂😂😂 jangan pikir panjang cepat putuskan pilihan

2022-10-23

0

ℛᵉˣ𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

ℛᵉˣ𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

wah polisi mlh live streaming 🏃‍♀️🤘

2022-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Terapi pagi
2 Bab 2: Berawal dari Masa Lalu
3 Bab 3: OG bahan percobaan
4 Bab 4: Tindakan Keano
5 Bab 5: Kompensasi - Hukuman
6 Bab 6: Sikap tak biasa
7 Bab 7: Manis
8 Bab 8: Kerjasama Duo K - Mengalah
9 Bab 9: Kamar Terlarang
10 Bab 10 : Terbang Bersama
11 Bab 11: Kusut - Berseri-seri
12 Bab 12: Taman Jembatan Cinta
13 Bab 13: Persiapan Kenzo - Rona Merah
14 Bab 14: Tanca - Perdebatan di pinggir jalan
15 Bab 15: Tanca-Via-Kenzo
16 Bab 16: Usaha Kenzo - Aura Permusuhan
17 Bab 17: Nyonya Abizar - Keluarga Abizar
18 Bab 18: Kita Pulang - Tatapan Mata
19 Bab 19: Penolakan
20 Bab 20: Uang? - Film terpanas
21 Bab 21: Wanita Patung itu Ibuku!
22 Bab 22: Kenzo Lupa - Rapat dimulai
23 Bab 23: Pameran in London?
24 Bab 24: Cukup dengarkan! - Aku jelaskan
25 Bab 25: Anak nakal - Resign
26 Bab 26: Laporan Keuangan
27 Bab 27: Siapa kamu? - Siapa Aku?
28 Bab 28: Sang Devil
29 Bab 29: Your Reason, Please TELL!
30 Bab 30: Vio Si Gadis Malam - Pertunangan
31 Bab 31: Keluarga
32 Bab 32: Jiwa Pemangsa Wanita
33 Bab 33: Gadis itu....
34 Bab 34: Amplop coklat - Pintu Emergency
35 Bab 35: Gang Rawan
36 Bab 36: Perdebatan Tanca dan Ano
37 Bab 37: Kemarahan Kenzo
38 Bab 38: Kenzo vs Tanca
39 Bab 39: Stop!
40 Bab 40: Sang Pengawas
41 Bab 41: Ballroom Hotel Kencana
42 Bab 42: Insiden Ballroom hotel Kencana
43 Visual Tokoh Belenggu Hasrat Tante Cantik
44 Bab 43: Pertunangan Duo K
45 Bab 44: Kehilangan Hak - Balas dendam?
46 Bab 45: Kenzo - Tanca - Aurel
47 Bab 46: Kita ini Saudara - Monster itu
48 Bab 47: Penjelasan Tanca
49 Bab 48: Jejak beraroma Anyir
50 Bab 49: Lift
51 Bab 50: Tidak Rela - Cemas
52 Bab 51: Selamat datang. - Labrak saja!
53 Bab 52: Citi Scan?
54 Bab 53: Dokter Naumi vs Tanca
55 Bab 54: Mahkota berbingkai Duri
56 Bab 55: Perasaan tidak bisa Dipaksakan
57 Bab 56: Tinggalkan kami berdua!
58 Bab57: Pernahkah kamu bertanya?
59 Bab 58: Khawatir - Janji Jari Kelingking
60 Bab 59: Kejujuran Ano - Kenzo Lepas Control
61 Bab 60: Seorang Ibu atau Seorang Iblis?
62 Bab 61: IBU
63 Bab 62: Nenek! - Warna Merah penyulut Emosi
64 Bab 63: Dengarkan Aku! - Apa Rencanamu?
65 Bab 64: Agree! - Itu saat Pertama Kali
66 Bab 65: Sang Penikmat Service
67 Bab 66: KONFERENSI PERS
68 Bab 67: KONFERENSI PERS II
69 Bab 68: SENYUMAN ANEH
70 Bab 69: KEMARAHAN
71 Bab 70: LAPTOP
72 Bab 71: PENJUAL BUNGA
73 Bab 72: PENAMPILAN? - SYARAT!
74 Bab 73: DEAL! - PENJELASAN TANCA
75 Bab 74: Tak ada PAKSAAN
76 Bab 75: DIA PAPAMU MICHAEL
77 Bab 76: Pelukan - Pak Mi
78 Bab 77: HP
79 Bab 78: INSPEKSI! - SRI
80 Bab 79: PELAJARAN TERAKHIR
81 Bab 80: PEMUTUSAN KERJASAMA
82 Bab 81: HUKUMAN BY TUAN MUDA
83 Bab 82: BICARA? - PONSEL
84 Bab 83: KEANO with ARUNA
85 Bab 84: PRIA BERKUMIS - SANG PENOLONG - POLISI
86 Bab 85: PAK POLISI vs TANCA
87 Bab 86: PERGILAH!
88 Bab 87: KECELAKAAN? - PASIEN!
89 Bab 88: PONSEL? - SEKARANG!
90 Bab 89: DIMANA RUMAHMU?
91 Bab 90: PERTANYAAN AUREL -JAWABAN ARUNA
92 Bab 91: PERTANYAAN KENZO - JAWABAN TANCA
93 Bab 92: BUNUH DIRI
94 Bab 93: PERINGATAN DAN PERINTAH SANG DEVIL
95 Bab 94: FIRASAT
96 Bab 95: BUKTI
97 Bab 96: WANITA BAYARAN
98 Bab 97: PERNIKAHAN? - PAMERAN LONDON
99 Bab 98: HENTIKAN BERPIKIR INI DAN ITU!
100 Bab 99: SARAPAN PAGI - AROMA PARFUM
101 Bab 100: MAJIKAN ARROGANT - KEPUTUSAN FINAL?
102 Bab 101: TETAP HARUS PERGI
103 Bab 102: IZIN BERSYARAT
104 Bab 103: DRAMA SI KEMBAR - TAMAN KENCANA
105 Bab 104: CAFE VENUS
106 Bab 105: ISI PAKET
107 Bab 106: LIMA BULAN BERLALU - KEBENARAN
108 Bab 107: SIAP KEMBALI
109 Bab 108: KEPUTUSAN ARUNA - KEPERCAYAAN ANO
110 Bab 109: SEBAGAI SUAMI?
111 Bab 110: JANJI
112 Bab 111: PENJELASAN DARI ARUNA
113 Bab 112: GEMPAR - SURAT PENAHANAN
114 Bab 114: KEHIDUPAN YANG NORMAL
115 Bab 115: PEMAKAMAN
116 Bab 116: NONNY BABY SISTER
117 Bab 117: MISTERI KEHIDUPAN
118 Bab 118: ARTI SIMBOL CINTA
119 Bab 119: TERROR - PERGI DARI RUMAH
120 Bab 120: KEJUTAN DALAM PENGINTAIAN
121 Bab 121: RAHASIA TERAKHIR
122 Bab 122: Part Ending
123 ENDING
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1: Terapi pagi
2
Bab 2: Berawal dari Masa Lalu
3
Bab 3: OG bahan percobaan
4
Bab 4: Tindakan Keano
5
Bab 5: Kompensasi - Hukuman
6
Bab 6: Sikap tak biasa
7
Bab 7: Manis
8
Bab 8: Kerjasama Duo K - Mengalah
9
Bab 9: Kamar Terlarang
10
Bab 10 : Terbang Bersama
11
Bab 11: Kusut - Berseri-seri
12
Bab 12: Taman Jembatan Cinta
13
Bab 13: Persiapan Kenzo - Rona Merah
14
Bab 14: Tanca - Perdebatan di pinggir jalan
15
Bab 15: Tanca-Via-Kenzo
16
Bab 16: Usaha Kenzo - Aura Permusuhan
17
Bab 17: Nyonya Abizar - Keluarga Abizar
18
Bab 18: Kita Pulang - Tatapan Mata
19
Bab 19: Penolakan
20
Bab 20: Uang? - Film terpanas
21
Bab 21: Wanita Patung itu Ibuku!
22
Bab 22: Kenzo Lupa - Rapat dimulai
23
Bab 23: Pameran in London?
24
Bab 24: Cukup dengarkan! - Aku jelaskan
25
Bab 25: Anak nakal - Resign
26
Bab 26: Laporan Keuangan
27
Bab 27: Siapa kamu? - Siapa Aku?
28
Bab 28: Sang Devil
29
Bab 29: Your Reason, Please TELL!
30
Bab 30: Vio Si Gadis Malam - Pertunangan
31
Bab 31: Keluarga
32
Bab 32: Jiwa Pemangsa Wanita
33
Bab 33: Gadis itu....
34
Bab 34: Amplop coklat - Pintu Emergency
35
Bab 35: Gang Rawan
36
Bab 36: Perdebatan Tanca dan Ano
37
Bab 37: Kemarahan Kenzo
38
Bab 38: Kenzo vs Tanca
39
Bab 39: Stop!
40
Bab 40: Sang Pengawas
41
Bab 41: Ballroom Hotel Kencana
42
Bab 42: Insiden Ballroom hotel Kencana
43
Visual Tokoh Belenggu Hasrat Tante Cantik
44
Bab 43: Pertunangan Duo K
45
Bab 44: Kehilangan Hak - Balas dendam?
46
Bab 45: Kenzo - Tanca - Aurel
47
Bab 46: Kita ini Saudara - Monster itu
48
Bab 47: Penjelasan Tanca
49
Bab 48: Jejak beraroma Anyir
50
Bab 49: Lift
51
Bab 50: Tidak Rela - Cemas
52
Bab 51: Selamat datang. - Labrak saja!
53
Bab 52: Citi Scan?
54
Bab 53: Dokter Naumi vs Tanca
55
Bab 54: Mahkota berbingkai Duri
56
Bab 55: Perasaan tidak bisa Dipaksakan
57
Bab 56: Tinggalkan kami berdua!
58
Bab57: Pernahkah kamu bertanya?
59
Bab 58: Khawatir - Janji Jari Kelingking
60
Bab 59: Kejujuran Ano - Kenzo Lepas Control
61
Bab 60: Seorang Ibu atau Seorang Iblis?
62
Bab 61: IBU
63
Bab 62: Nenek! - Warna Merah penyulut Emosi
64
Bab 63: Dengarkan Aku! - Apa Rencanamu?
65
Bab 64: Agree! - Itu saat Pertama Kali
66
Bab 65: Sang Penikmat Service
67
Bab 66: KONFERENSI PERS
68
Bab 67: KONFERENSI PERS II
69
Bab 68: SENYUMAN ANEH
70
Bab 69: KEMARAHAN
71
Bab 70: LAPTOP
72
Bab 71: PENJUAL BUNGA
73
Bab 72: PENAMPILAN? - SYARAT!
74
Bab 73: DEAL! - PENJELASAN TANCA
75
Bab 74: Tak ada PAKSAAN
76
Bab 75: DIA PAPAMU MICHAEL
77
Bab 76: Pelukan - Pak Mi
78
Bab 77: HP
79
Bab 78: INSPEKSI! - SRI
80
Bab 79: PELAJARAN TERAKHIR
81
Bab 80: PEMUTUSAN KERJASAMA
82
Bab 81: HUKUMAN BY TUAN MUDA
83
Bab 82: BICARA? - PONSEL
84
Bab 83: KEANO with ARUNA
85
Bab 84: PRIA BERKUMIS - SANG PENOLONG - POLISI
86
Bab 85: PAK POLISI vs TANCA
87
Bab 86: PERGILAH!
88
Bab 87: KECELAKAAN? - PASIEN!
89
Bab 88: PONSEL? - SEKARANG!
90
Bab 89: DIMANA RUMAHMU?
91
Bab 90: PERTANYAAN AUREL -JAWABAN ARUNA
92
Bab 91: PERTANYAAN KENZO - JAWABAN TANCA
93
Bab 92: BUNUH DIRI
94
Bab 93: PERINGATAN DAN PERINTAH SANG DEVIL
95
Bab 94: FIRASAT
96
Bab 95: BUKTI
97
Bab 96: WANITA BAYARAN
98
Bab 97: PERNIKAHAN? - PAMERAN LONDON
99
Bab 98: HENTIKAN BERPIKIR INI DAN ITU!
100
Bab 99: SARAPAN PAGI - AROMA PARFUM
101
Bab 100: MAJIKAN ARROGANT - KEPUTUSAN FINAL?
102
Bab 101: TETAP HARUS PERGI
103
Bab 102: IZIN BERSYARAT
104
Bab 103: DRAMA SI KEMBAR - TAMAN KENCANA
105
Bab 104: CAFE VENUS
106
Bab 105: ISI PAKET
107
Bab 106: LIMA BULAN BERLALU - KEBENARAN
108
Bab 107: SIAP KEMBALI
109
Bab 108: KEPUTUSAN ARUNA - KEPERCAYAAN ANO
110
Bab 109: SEBAGAI SUAMI?
111
Bab 110: JANJI
112
Bab 111: PENJELASAN DARI ARUNA
113
Bab 112: GEMPAR - SURAT PENAHANAN
114
Bab 114: KEHIDUPAN YANG NORMAL
115
Bab 115: PEMAKAMAN
116
Bab 116: NONNY BABY SISTER
117
Bab 117: MISTERI KEHIDUPAN
118
Bab 118: ARTI SIMBOL CINTA
119
Bab 119: TERROR - PERGI DARI RUMAH
120
Bab 120: KEJUTAN DALAM PENGINTAIAN
121
Bab 121: RAHASIA TERAKHIR
122
Bab 122: Part Ending
123
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!