Bab 17: Nyonya Abizar - Keluarga Abizar

"Pilihlah!" seru Tanca melepaskan kalung di tangannya.

Byuuur......

Deg....

Jantung terasa lari marathon mendadak hampir terlepas dari tempatnya. Rasa cenat cenut yang berirama tak stabil dengan mata membulat sempurna. Tiba-tiba saja bibirnya kelu beberapa detik, hingga suara teriakan orang-orang menyadarkannya kembali.

"Ada orang terjun!" seru orang-orang cukup samar karena jarak yang cukup jauh.

Langkah sepatu bernada keras meng geruduk menghampiri Kenzo, belum sampai pada titik dimana Tuan Muda berdiri di pinggir jembatan. Kegilaan kedua terjadi di depan mata semua orang yang ada di jembatan dengan mulut terbuka dan mata terbelalak.

Byuuur.....

"Tuan....."

"Cepat panggil bantuan!" seru seorang polisi yang langsung menepi ke sisi jembatan dan melihat ke bawah sana.

Air yang bergejolak terlihat mulai tenang kembali. Terjun ke dalam air di bawah jembatan cinta adalah hal konyol. Semua orang tahu, di bawah sana sangatlah dalam dan juga gelap. Air yang nampak tenang menandakan kedalaman yang sulit dijangkau.

Ditengah insiden terjun bebas dari dua orang yang tengah merayakan sesuatu, membuat petugas kepolisian yang di sewa kalang kabut. Hingga salah satu letnan berinisiatif menghubungi pihak keluarga.

"Selamat malam, Nyonya. Saya ingin melaporkan, jika Tuan Muda K terjun ke danau jembatan cinta." lapor letnan Ibnu.

[Lakukan pencarian sekarang juga! Pastikan pewaris ku selamat.]~ jawab dari seberang dan memutuskan panggilan secara sepihak.

Meninggalkan para polisi yang sibuk memikirkan cara untuk menemukan Tuan muda K. Di bawah sana, di dalam air mata Kenzo terbuka menatap sekelilingnya. Hingga menemukan sosok yang dicarinya. Wanita bergaun peach yang kini terlihat seperti dewi air, cantik alami.

Kenzo berenang mencoba mendekati Tanca, namun wanita itu justru berenang menjauh. Tak ingin kehilangan, membuat Kenzo berenang secepat yang dirinya bisa. Tapi, tubuhnya tak seperti Keano dimana mampu bertahan di dalam air lebih dari sepuluh menit.

Kenzo tak mampu bertahan lagi dan memilih berenang ke atas permukaan untuk mengambil nafas. Sorot lampu yang menyebar ke segala penjuru dengan serampangan menyambut matanya ketika menyembul ke permukaan. Tapi, dirinya tak ingin kehilangan Tanca. Maka dari itu, Kenzo kembali menyelam berenang menuju arah Tanca.

Perjuangan Kenzo tak semudah memegang telinga dengan satu kaki diangkat seperti saat siang hari. Kini bukan hanya soal kesalahan ringan, tapi dirinya harus membuktikan cinta di dalam hatinya pada sang kekasih hati.

Sementara di atas jembatan para polisi sudah memanggil bantuan. Karena tak ingin gegabah, maka mereka berunding melakukan sesi penyelamatan.

"Sebaiknya kita pakai perahu dari seberang sana untuk menyusuri danau. Kita semua tahu, semakin malam maka suhu air danau semakin dingin melebihi air putih di dalam kulkas." jelas letnan Ibnu pada krus tim SAR.

Seorang pria paruh baya dengan atribut lengkap tim SAR mengamati keadaan danau dengan lebih seksama. "Bagaimana dengan para korban? Jika dua orang itu tengah menikmati makan malam romantis, mungkinkah keduanya sengaja bunuh diri?"

Prook!

Prook!

Prook!

"Apa kalian masih belum bertindak!"

Suara cempreng dengan oktaf delapan mampu mengalihkan semua kru dan polisi di atas jembatan. Terlebih letnan Ibnu bergegas menghampiri sosok yang baru saja datang dengan wajah murka.

"Nyonya Abizar,"

"Apa kalian sudah menemukan cucuku?" tanya Nyonya Abizar.

Letnan Ibnu menggelengkan kepala lalu menunduk, "Maaf, nyonya. Kami masih melakukan......"

"Pergilah lakukan sekarang!" titah Nyonya Abizar menekankan perintahnya.

Letnan Ibnu membungkukkan setengah badan lalu kembali menghampiri tim SAR.

"Kami sudah sepakat untuk melakukan pencarian dari dua arah, satu jalan dari tepi menggunakan perahu para pedagang dan satunya lagi ikut terjun....."

Mendengar penjelasan yang satu masuk kan dan satunya lagi membahayakan anggota tim SAR, membuat Letnan Ibnu menautkan kedua alisnya.

"Lakukan cara pertama, setelah sampai di beberapa titik baru terjun melakukan pencarian di dalam air. Setahuku, Tuan Muda memiliki kelas renang sejak kecil. Tapi ntah dengan wanitanya," jelas Letnan Ibnu.

Nyonya Abizar yang berdiri tak jauh dari tempat perundingan cukup mendengar jelas ucapan semua orang. Terlebih ucapan Letnan Ibnu tentang wanita yang dimiliki sang cucu. Langkah kakinya berjalan menghampiri kerumunan.

"Wanita mana yang kamu maksud?" tanya nyonya Abizar.

Letnan Ibnu mendongak menatap sosok yang memberikan pertanyaan. "Nyonya, hari ini Tuan Muda menyewa taman demi memberikan kejutan pada seorang wanita cantik. Hanya saja usianya di atas Tuan Muda."

Nyonya Abizar mengambil ponsel dari tas jinjingnya, lalu membuka layar dan men scrol isi galeri hingga menemukan sebuah foto. "Apa ini orang nya?"

Letnan Ibnu melihat sebuah foto wanita cantik tengah berdiri di belakang Duo K dari ponsel nyonya Abizar yang di perlihatkan ke arah nya. "Benar, Nyonya. Wanita itu yang bersama Tuan muda."

Wajah tegang nyonya Abizar perlahan memudar, helaan nafas dalam mengubah mood wanita itu. Terlebih setelah mendengar siapa yang bersama cucunya. Senyuman tipis terbit dari bibirnya, membuat Letnan Ibnu bingung tak memahami apa yang sebenarnya terjadi.

"Nyonya tenang saja, kami akan berusaha untuk menemukan Tuan muda." ucap Letnan Ibnu khawatir dengan keadaan nyonya besar itu.

"Bagi saja tim menjadi dua, sambut dari kedua seberang. Tunggulah tiga puluh menit!" titah nyonya Abizar yang terdengar ambigu di telinga semua orang.

Keraguan terlihat jelas di mata semua orang, tapi tak membuat senyuman di wajah nyonya Abizar luntur. Justru wanita itu memilih duduk di kursi, lalu menuangkan jus sari buah delima ke dalam gelas yang tersedia. Setiap gerakannya sangatlah elegan, terlebih cara meneguk minuman dari gelas kaca tinggi membuat tatapan mata semua orang ikut merasakan haus seketika.

"Apa yang kalian tunggu? Pergilah!"

Tak ingin mengalami kegagalan, para tim SAR dan anggota polisi melakukan seperti yang diperintahkan nyonya Abizar. Dua tim telah dibagi, dan bersiaga di tepi danau.

Kedua tim menunggu dengan gigitan nyamuk serta angin malam yang cukup dingin selama beberapa menit. Belum sampai lima belas menit, para kru mulai merasa cemas. Bagaimana jika korban tidak selamat? Bukankah tugas tim SAR melakukan pencarian dan menyelamatkan.

"Bro, aku tidak tahan lagi. Kenapa kita tidak melakukan rencana kita saja?" tanya pria paruh baya yang dipanggil komandan oleh kru tim SAR.

Letnan Ibnu menatap danau yang tenang dengan kegelapan yang nyata. "Apa kamu tidak tahu keluarga Abizar?"

Komandan tim SAR menggelengkan kepala.

"Keluarga Abizar sudah terlatih sejak dini. Bahkan latihan militer pun mereka pelajari dan terapkan. Bukan hanya itu, ada alasan kenapa para abdi negara tidak mau membantah kekuasaan King of DIAMOND ini. Mereka selalu siap membantu negara di beberapa bidang teknologi, maka dari itu negara juga siap menjaga dan melindungi garis keturunan Abizar Family. Intinya dibalik semua yang kita lihat, toleransi dari bisnis keluarga mereka sangat jauh dari pemikiran kita yang orang awam." jelas Letnan Ibnu.

Komandan tim SAR mengangguk seakan paham, "Lalu, bagaimana kamu tahu jauh sekali tentang...."

"Aku dipilih menjadi pelatih salah satu dari sekian banyaknya kandidat untuk mengajarkan beberapa hal pada para pelayan dan bodyguard yang siap bekerja di rumah utama Abizar. Sudah jangan bahas lagi, coba awasi danau. Seharusnya sebentar pagi waktu yang ditentukan berakhir." jelas Letnan Ibnu mengakhiri rasa ingin tahu teman sejawatnya itu.

Benar saja yang dikatakan Nyonya Abizar, dari jarak lima meter terlihat seseorang berenang mendekati tepi danau. Namun, bukan hanya satu orang tapi dua orang.

"Cepat siapkan selimut!" seru Letnan Ibnu.

Komandan tim SAR memberikan isyarat pada salah satu anak buahnya yang bergegas berlari meninggalkan tepi danau menuju jalan keluar taman.

"Tuan!" seru Letnan Ibnu berjalan mendekati sosok Kenzo yang semakin terlihat mendekat bersama seorang wanita di sisinya.

Kenzo melompat naik ke tepi danau, lalu mengulurkan tangannya ke Tanca. "Ayo!"

Tanca menerima uluran tangan Kenzo dengan senang hati. Kini keduanya berdiri di tepi danau dengan pakaian yang basah kuyup dan kulit pucat. Hanya saja penampilan Tanca terlihat lebih menggoda. Gaun yang basah semakin membentuk lekuk tubuh Spanyol nya dengan sangat jelas. Terlebih belahan dada kentara meskipun terbalut kain.

Kenzo menyadari diamnya semua orang bukan karena hal lain. Siapa yang tidak melotot jika melihat kesempurnaan kemolekan tubuh seorang wanita. Tak ingin memberikan kesempatan lebih, Kenzo menarik tubuh Tanca ke dalam dekapannya.

"Jangan bergerak, aku tidak rela berbagi meskipun itu hanya sedetik sekalipun." bisik Kenzo membuat Tanca tersenyum puas dan membalas pelukan Kenzo penuh semangat.

"Kalian pergilah!" seru Kenzo.

Cukup satu perintah, semua orang membubarkan diri. Namun, Letnan Ibnu masih tetap stay. "Tuan,"

"Apa kamu tuli?!" sindir Kenzo.

"Di atas ada Nyonya besar...."

Kenzo mengeratkan pelukannya, Tanca membalas mengusap punggung prianya itu. "Calm down, i can handle."

"Pergilah, sampaikan pada nenek. Aku akan ke rumah seminggu lagi."

"Apa kamu tidak merindukanku, anak nakal?"

Suara serak berat, namun terkesan lembut membuat Kenzo memejamkan mata. Sementara Tanca masih mengusap punggung pria nya.

Terpopuler

Comments

Rangga Putra

Rangga Putra

Tanca ini karena terobsesi dendam, jadi apa pun bahaya didepan dia gak takut ya 🤔

2022-10-23

0

ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊

ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊

apa sang nenek sudah tau permainan tanca ? apa sekedar tahu bahwa tanca orang yg di sukai cucunya saja ? ko nenek jadi misterius sih 😂

2022-10-23

0

☠ᵏᵋᶜᶟ♚⃝҉𓆊ᴅᴇᴡᷢɪͣ ғͭᴏᷡʀͣᴛᴜɴᴀᴀᷟ

☠ᵏᵋᶜᶟ♚⃝҉𓆊ᴅᴇᴡᷢɪͣ ғͭᴏᷡʀͣᴛᴜɴᴀᴀᷟ

awasi yg cermat pak itu korban bunuh diri apa pembunuhan

2022-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Terapi pagi
2 Bab 2: Berawal dari Masa Lalu
3 Bab 3: OG bahan percobaan
4 Bab 4: Tindakan Keano
5 Bab 5: Kompensasi - Hukuman
6 Bab 6: Sikap tak biasa
7 Bab 7: Manis
8 Bab 8: Kerjasama Duo K - Mengalah
9 Bab 9: Kamar Terlarang
10 Bab 10 : Terbang Bersama
11 Bab 11: Kusut - Berseri-seri
12 Bab 12: Taman Jembatan Cinta
13 Bab 13: Persiapan Kenzo - Rona Merah
14 Bab 14: Tanca - Perdebatan di pinggir jalan
15 Bab 15: Tanca-Via-Kenzo
16 Bab 16: Usaha Kenzo - Aura Permusuhan
17 Bab 17: Nyonya Abizar - Keluarga Abizar
18 Bab 18: Kita Pulang - Tatapan Mata
19 Bab 19: Penolakan
20 Bab 20: Uang? - Film terpanas
21 Bab 21: Wanita Patung itu Ibuku!
22 Bab 22: Kenzo Lupa - Rapat dimulai
23 Bab 23: Pameran in London?
24 Bab 24: Cukup dengarkan! - Aku jelaskan
25 Bab 25: Anak nakal - Resign
26 Bab 26: Laporan Keuangan
27 Bab 27: Siapa kamu? - Siapa Aku?
28 Bab 28: Sang Devil
29 Bab 29: Your Reason, Please TELL!
30 Bab 30: Vio Si Gadis Malam - Pertunangan
31 Bab 31: Keluarga
32 Bab 32: Jiwa Pemangsa Wanita
33 Bab 33: Gadis itu....
34 Bab 34: Amplop coklat - Pintu Emergency
35 Bab 35: Gang Rawan
36 Bab 36: Perdebatan Tanca dan Ano
37 Bab 37: Kemarahan Kenzo
38 Bab 38: Kenzo vs Tanca
39 Bab 39: Stop!
40 Bab 40: Sang Pengawas
41 Bab 41: Ballroom Hotel Kencana
42 Bab 42: Insiden Ballroom hotel Kencana
43 Visual Tokoh Belenggu Hasrat Tante Cantik
44 Bab 43: Pertunangan Duo K
45 Bab 44: Kehilangan Hak - Balas dendam?
46 Bab 45: Kenzo - Tanca - Aurel
47 Bab 46: Kita ini Saudara - Monster itu
48 Bab 47: Penjelasan Tanca
49 Bab 48: Jejak beraroma Anyir
50 Bab 49: Lift
51 Bab 50: Tidak Rela - Cemas
52 Bab 51: Selamat datang. - Labrak saja!
53 Bab 52: Citi Scan?
54 Bab 53: Dokter Naumi vs Tanca
55 Bab 54: Mahkota berbingkai Duri
56 Bab 55: Perasaan tidak bisa Dipaksakan
57 Bab 56: Tinggalkan kami berdua!
58 Bab57: Pernahkah kamu bertanya?
59 Bab 58: Khawatir - Janji Jari Kelingking
60 Bab 59: Kejujuran Ano - Kenzo Lepas Control
61 Bab 60: Seorang Ibu atau Seorang Iblis?
62 Bab 61: IBU
63 Bab 62: Nenek! - Warna Merah penyulut Emosi
64 Bab 63: Dengarkan Aku! - Apa Rencanamu?
65 Bab 64: Agree! - Itu saat Pertama Kali
66 Bab 65: Sang Penikmat Service
67 Bab 66: KONFERENSI PERS
68 Bab 67: KONFERENSI PERS II
69 Bab 68: SENYUMAN ANEH
70 Bab 69: KEMARAHAN
71 Bab 70: LAPTOP
72 Bab 71: PENJUAL BUNGA
73 Bab 72: PENAMPILAN? - SYARAT!
74 Bab 73: DEAL! - PENJELASAN TANCA
75 Bab 74: Tak ada PAKSAAN
76 Bab 75: DIA PAPAMU MICHAEL
77 Bab 76: Pelukan - Pak Mi
78 Bab 77: HP
79 Bab 78: INSPEKSI! - SRI
80 Bab 79: PELAJARAN TERAKHIR
81 Bab 80: PEMUTUSAN KERJASAMA
82 Bab 81: HUKUMAN BY TUAN MUDA
83 Bab 82: BICARA? - PONSEL
84 Bab 83: KEANO with ARUNA
85 Bab 84: PRIA BERKUMIS - SANG PENOLONG - POLISI
86 Bab 85: PAK POLISI vs TANCA
87 Bab 86: PERGILAH!
88 Bab 87: KECELAKAAN? - PASIEN!
89 Bab 88: PONSEL? - SEKARANG!
90 Bab 89: DIMANA RUMAHMU?
91 Bab 90: PERTANYAAN AUREL -JAWABAN ARUNA
92 Bab 91: PERTANYAAN KENZO - JAWABAN TANCA
93 Bab 92: BUNUH DIRI
94 Bab 93: PERINGATAN DAN PERINTAH SANG DEVIL
95 Bab 94: FIRASAT
96 Bab 95: BUKTI
97 Bab 96: WANITA BAYARAN
98 Bab 97: PERNIKAHAN? - PAMERAN LONDON
99 Bab 98: HENTIKAN BERPIKIR INI DAN ITU!
100 Bab 99: SARAPAN PAGI - AROMA PARFUM
101 Bab 100: MAJIKAN ARROGANT - KEPUTUSAN FINAL?
102 Bab 101: TETAP HARUS PERGI
103 Bab 102: IZIN BERSYARAT
104 Bab 103: DRAMA SI KEMBAR - TAMAN KENCANA
105 Bab 104: CAFE VENUS
106 Bab 105: ISI PAKET
107 Bab 106: LIMA BULAN BERLALU - KEBENARAN
108 Bab 107: SIAP KEMBALI
109 Bab 108: KEPUTUSAN ARUNA - KEPERCAYAAN ANO
110 Bab 109: SEBAGAI SUAMI?
111 Bab 110: JANJI
112 Bab 111: PENJELASAN DARI ARUNA
113 Bab 112: GEMPAR - SURAT PENAHANAN
114 Bab 114: KEHIDUPAN YANG NORMAL
115 Bab 115: PEMAKAMAN
116 Bab 116: NONNY BABY SISTER
117 Bab 117: MISTERI KEHIDUPAN
118 Bab 118: ARTI SIMBOL CINTA
119 Bab 119: TERROR - PERGI DARI RUMAH
120 Bab 120: KEJUTAN DALAM PENGINTAIAN
121 Bab 121: RAHASIA TERAKHIR
122 Bab 122: Part Ending
123 ENDING
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1: Terapi pagi
2
Bab 2: Berawal dari Masa Lalu
3
Bab 3: OG bahan percobaan
4
Bab 4: Tindakan Keano
5
Bab 5: Kompensasi - Hukuman
6
Bab 6: Sikap tak biasa
7
Bab 7: Manis
8
Bab 8: Kerjasama Duo K - Mengalah
9
Bab 9: Kamar Terlarang
10
Bab 10 : Terbang Bersama
11
Bab 11: Kusut - Berseri-seri
12
Bab 12: Taman Jembatan Cinta
13
Bab 13: Persiapan Kenzo - Rona Merah
14
Bab 14: Tanca - Perdebatan di pinggir jalan
15
Bab 15: Tanca-Via-Kenzo
16
Bab 16: Usaha Kenzo - Aura Permusuhan
17
Bab 17: Nyonya Abizar - Keluarga Abizar
18
Bab 18: Kita Pulang - Tatapan Mata
19
Bab 19: Penolakan
20
Bab 20: Uang? - Film terpanas
21
Bab 21: Wanita Patung itu Ibuku!
22
Bab 22: Kenzo Lupa - Rapat dimulai
23
Bab 23: Pameran in London?
24
Bab 24: Cukup dengarkan! - Aku jelaskan
25
Bab 25: Anak nakal - Resign
26
Bab 26: Laporan Keuangan
27
Bab 27: Siapa kamu? - Siapa Aku?
28
Bab 28: Sang Devil
29
Bab 29: Your Reason, Please TELL!
30
Bab 30: Vio Si Gadis Malam - Pertunangan
31
Bab 31: Keluarga
32
Bab 32: Jiwa Pemangsa Wanita
33
Bab 33: Gadis itu....
34
Bab 34: Amplop coklat - Pintu Emergency
35
Bab 35: Gang Rawan
36
Bab 36: Perdebatan Tanca dan Ano
37
Bab 37: Kemarahan Kenzo
38
Bab 38: Kenzo vs Tanca
39
Bab 39: Stop!
40
Bab 40: Sang Pengawas
41
Bab 41: Ballroom Hotel Kencana
42
Bab 42: Insiden Ballroom hotel Kencana
43
Visual Tokoh Belenggu Hasrat Tante Cantik
44
Bab 43: Pertunangan Duo K
45
Bab 44: Kehilangan Hak - Balas dendam?
46
Bab 45: Kenzo - Tanca - Aurel
47
Bab 46: Kita ini Saudara - Monster itu
48
Bab 47: Penjelasan Tanca
49
Bab 48: Jejak beraroma Anyir
50
Bab 49: Lift
51
Bab 50: Tidak Rela - Cemas
52
Bab 51: Selamat datang. - Labrak saja!
53
Bab 52: Citi Scan?
54
Bab 53: Dokter Naumi vs Tanca
55
Bab 54: Mahkota berbingkai Duri
56
Bab 55: Perasaan tidak bisa Dipaksakan
57
Bab 56: Tinggalkan kami berdua!
58
Bab57: Pernahkah kamu bertanya?
59
Bab 58: Khawatir - Janji Jari Kelingking
60
Bab 59: Kejujuran Ano - Kenzo Lepas Control
61
Bab 60: Seorang Ibu atau Seorang Iblis?
62
Bab 61: IBU
63
Bab 62: Nenek! - Warna Merah penyulut Emosi
64
Bab 63: Dengarkan Aku! - Apa Rencanamu?
65
Bab 64: Agree! - Itu saat Pertama Kali
66
Bab 65: Sang Penikmat Service
67
Bab 66: KONFERENSI PERS
68
Bab 67: KONFERENSI PERS II
69
Bab 68: SENYUMAN ANEH
70
Bab 69: KEMARAHAN
71
Bab 70: LAPTOP
72
Bab 71: PENJUAL BUNGA
73
Bab 72: PENAMPILAN? - SYARAT!
74
Bab 73: DEAL! - PENJELASAN TANCA
75
Bab 74: Tak ada PAKSAAN
76
Bab 75: DIA PAPAMU MICHAEL
77
Bab 76: Pelukan - Pak Mi
78
Bab 77: HP
79
Bab 78: INSPEKSI! - SRI
80
Bab 79: PELAJARAN TERAKHIR
81
Bab 80: PEMUTUSAN KERJASAMA
82
Bab 81: HUKUMAN BY TUAN MUDA
83
Bab 82: BICARA? - PONSEL
84
Bab 83: KEANO with ARUNA
85
Bab 84: PRIA BERKUMIS - SANG PENOLONG - POLISI
86
Bab 85: PAK POLISI vs TANCA
87
Bab 86: PERGILAH!
88
Bab 87: KECELAKAAN? - PASIEN!
89
Bab 88: PONSEL? - SEKARANG!
90
Bab 89: DIMANA RUMAHMU?
91
Bab 90: PERTANYAAN AUREL -JAWABAN ARUNA
92
Bab 91: PERTANYAAN KENZO - JAWABAN TANCA
93
Bab 92: BUNUH DIRI
94
Bab 93: PERINGATAN DAN PERINTAH SANG DEVIL
95
Bab 94: FIRASAT
96
Bab 95: BUKTI
97
Bab 96: WANITA BAYARAN
98
Bab 97: PERNIKAHAN? - PAMERAN LONDON
99
Bab 98: HENTIKAN BERPIKIR INI DAN ITU!
100
Bab 99: SARAPAN PAGI - AROMA PARFUM
101
Bab 100: MAJIKAN ARROGANT - KEPUTUSAN FINAL?
102
Bab 101: TETAP HARUS PERGI
103
Bab 102: IZIN BERSYARAT
104
Bab 103: DRAMA SI KEMBAR - TAMAN KENCANA
105
Bab 104: CAFE VENUS
106
Bab 105: ISI PAKET
107
Bab 106: LIMA BULAN BERLALU - KEBENARAN
108
Bab 107: SIAP KEMBALI
109
Bab 108: KEPUTUSAN ARUNA - KEPERCAYAAN ANO
110
Bab 109: SEBAGAI SUAMI?
111
Bab 110: JANJI
112
Bab 111: PENJELASAN DARI ARUNA
113
Bab 112: GEMPAR - SURAT PENAHANAN
114
Bab 114: KEHIDUPAN YANG NORMAL
115
Bab 115: PEMAKAMAN
116
Bab 116: NONNY BABY SISTER
117
Bab 117: MISTERI KEHIDUPAN
118
Bab 118: ARTI SIMBOL CINTA
119
Bab 119: TERROR - PERGI DARI RUMAH
120
Bab 120: KEJUTAN DALAM PENGINTAIAN
121
Bab 121: RAHASIA TERAKHIR
122
Bab 122: Part Ending
123
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!