"Tetaplah bersamaku, aku ingin membiasakan diri. Biarkan milik kita saling mengenal lebih jauh, atau harus ku ulangi?" ucap Ano dengan kedipan mata.
Tanca hanya menggelengkan kepala, dan membalas pelukan Keano. Membiarkan gua keramat dan ular naga tetap menyatu seperti perkenalan lebih dalam. Sementara di kamar lain, suara er@ngan memenuhi kamar mandi dengan gemericik air yang mengalir.
Hufftt, akhirnya pusing ku bisa berkurang. Rasanya sangat tidak enak main solo. Apa aku sewa orang saja ya? Tapi, aku tidak mau wanitaku murka.~batinnya dengan menjambak rambutnya frustasi.
Kenzo menyandarkan tubuhnya ke dinding dan menatap cermin di sisi kanan sana. Wajah tampan dengan tubuh kekar dan tinggi sempurna. Sebagai seorang pria keturunan Arab bercampur Indonesia, garis keturunan mewariskan paras Arab lebih dominan. Tak ubahnya Keano, karena keduanya kembar. Hanya warna mata yang menjadi perbedaan duo K.
"Tunggu dulu, bukankah ini hari special Tanca? Lalu, kenapa aku berpikir mencari wanita bayaran? Ceroboh kamu Ken," Kenzo menepuk keningnya berulang kali.
Kenzo mondar-mandir di dalam kamar mandi, dan berpikir keras mencari solusi dari masalah besarnya. Setelah lelah mengikuti irama emosi. Tiba-tiba....
Kliik...
Jentikan jari, membuat wajah kusut Kenzo berubah berseri-seri. "Aha, aku punya ide."
Kenzo bergegas berjalan keluar dari kamar mandi, lalu menghampiri lemari kaca dan mengambil satu stel pakaian santai. Siulan nada lagu Perfect karya Shania Yan mengiringi pergerakan pria itu mengenakan pakaian pilihannya. Kini tubuh kekar itu tertutup kain halus berlogo polo T-shirt dengan celana jeans hitam sebatas paha. Gaya anak muda kelas pebisnis. Kenzo mengambil botol parfum maskulin, lalu menyemprotkan ke seluruh tubuhnya.
"Perfect," ucap Kenzo dengan menyugar rambutnya ke atas.
Setelah memastikan penampilannya okay, pria tampan itu mengambil ponselnya dari atas nakas dan mendial sebuah nomor yang tak asing. Tak perlu menunggu lama, panggilan Kenzo terjawab dengan suara sapaan dari seberang.
"Dengarkan aku! Aku mau........" jelas Kenzo panjang kali lebar dengan wajah serius dan mata berseri-seri.
Percakapan yang cukup lama, hingga lima belas menit barulah panggilan berakhir secara sepihak. Kenzo menarik nafas lalu mengeluarkannya dengan perlahan. Setelah memastikan keinginannya akan sesuai dengan rencana. Barulah Kenzo meninggalkan kamar percobaan dan menyusuri tangga utama di dalam Villa Flow.
Tak!
Kenzo berhenti ditengah tangga sepanjang lima belas meter. Sejenak menatap ke satu sudut, dimana kamar terlarang dengan hiasan dreamcatcher bulu merak masih tertutup rapat. Jika ingin jujur, pasti dirinya tidak rela membiarkan Ano yang menemani Tanca di hari spesial seperti hari ini. Namun, setelah perbuatannya yang melewati batas dan melanggar peraturan undang-undang milik Tanca. Maka, membiarkan Ano bersama Tanca adalah sebagai hukuman atas pelanggarannya.
Triiing....
Satu notif mengalihkan perhatiannya. Kenzo menekan tombol samping dan melihat sepintas pesan masuk dari layar notifikasi. Pesan pemberitahuan dari seseorang, membuat pria itu bergegas menuruni tangga dan fokus pada tujuannya.
Sementara di tempat lain. Tepatnya di sebuah danau dengan jembatan melengkung, terlihat beberapa orang mondar-mandir dengan membawa perlengkapan hiasan satu peti penuh. Dari arah selatan dan utara jembatan telah dipasang garis polisi termasuk personil polisi dengan pangkat letnan.
"Hey, pergilah! Semua orang dilarang memasuki area jembatan." Seorang polisi mencegah seorang wanita dengan pakaian basah kuyup yang mencoba masuk ke area dekat jembatan.
Wanita itu memeluk tubuhnya dengan tatapan memelas. "Pak, izinkan saya lewat. Rumah saya melewati jembatan itu...."
"Tidak bisa. Pergilah! Lewat saja jalan sisi barat, tujuanmu ke Desa Lou, iyakan?" ujar polisi itu dengan mengibaskan tangannya mengusir wanita aneh di depannya itu.
"Pak, saya mohon izinkan melewati jembatan cinta. Saya harus segera membawa ibu berobat," pinta wanita itu dengan menangkupkan kedua tangannya.
Sang Polisi terdiam sejenak memikirkan bagaimana jika dirinya mengizinkan wanita itu melewati jembatan. Sementara perintah dari atasan sudah jelas untuk melarang siapapun mendekati terlebih melewati jembatan dalam jangka waktu tak menentu. Melihat polisi kebingungan dan memiliki wajah kasihan terhadap dirinya, membuat sang wanita menatap memelas.
"Saya mohon..."
Prook!
Prook!
Prook!
"Pengumuman, sepuluh menit lagi pimpinan datang jadi jaga keamanan dan jangan buat kesalahan sedikitpun! Kalian paham? Ayo kembali bekerja." Seru seorang Polisi dari arah lain menggunakan alat bantu pengeras suara.
"Lebih baik ikuti saranku, pergilah dan lewat jalan sisi barat! Pergilah." Polisi itu mengibaskan tangannya dan kembali ke posisi semula.
Wajah cemberut dengan perasaan kesal mendominasi wajah wanita itu. Perasaan cemas bercampur dengan amarahnya, membuat langkah kaki terpaksa menjauhi area larangan.
Langkah kakinya bukan ke arah sisi barat, justru mengarah keluar dari taman. Hari yang begitu s!al dengan semua yang dialaminya hari ini. Bukan hanya rasa malu, kehormatan di rendahkan, emosi terkuras, tapi kini lengkap sudah penderitaan hidupnya.
Tanpa melihat kedepan, langkahnya tetap berjalan ke depan. Hingga terasa sesuatu menghantam tubuhnya.
Braak...
"Auuw, hey kau buta ya!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
°•𝕃Ꭵɐ•°🫐°•ᒪ⅁•°
dibilang sama aku aja, tapi kamu menolak. jadi kan main sendiri, gak puaskan sekarang?
2022-10-24
0
Sissy Putry
ya mending main sendirian Ken, kalo kamu ikut sama mereka jadi gak ada momen mereka romantis berdua. bisa brutal di tambah kamu 😂
2022-10-23
0
Yaya
hiaah.. Keano ketagihan nih, alamat bakal sering-sering mereka melakukan itu 👉👈
2022-10-23
0