Bab 2: Berawal dari Masa Lalu

Perdebatan Enzo dan Ano perlahan mereda dan beralih topic. Sementara di sebuah kamar mewah dengan desain elegan bertirai biru laut dan hitam. Seorang wanita berdiri di depan jendela kamar. Hembusan angin menerbangkan rambut panjangnya.

Kalian adalah milikku. Kemarin, sekarang dan selamanya. ~ batinnya.

Sebuah bingkai foto di genggaman tangannya di peluk erat. Wajah cantik itu berubah dingin dengan tatapan kosong ke arah langit.

Andaikan pria itu tidak hadir di hidupku, dan menghancurkan kepercayaanku. Mungkin, aku tidak melampiaskan hasratku pada kalian. Maafkan aku, tapi kalian hanya milikku.~batin TanCa dan berbalik, meletakkan bingkai foto di atas bufet dan menyambar tas jinjingnya.

Langkah kakinya berjalan meninggalkan kamar dan menyusuri anak tangga dengan wajah serius. Beberapa pelayan yang tengah beberes berhenti dan menundukkan wajah. Sebuah kebiasaan, ketika majikan mereka lewat. Maka, memberikan jalan adalah bentuk kesopanan.

TanCa berhenti di tengah ruangan di bawah lampu gantung. "Malam ini, kami akan bermalam di luar. Kalian bisa istirahat lebih awal!"

"Baik, Nyonya." jawab serempak para pelayan.

TanCa kembali melanjutkan perjalanan, berjalan menuju pintu utama istananya. Setelah melewati pintu utama, sebuah mobil sport putih menantinya. Kunci di tangan ditekan dan lampu sen menyala. Seorang bodyguard bergegas membukakan pintu kemudi, TanCa masuk dan Bodyguard menutup pintu, serta melambaikan tangan ke arah satpam. Agar pintu gerbang dibuka.

Mesin mobil menyala dan melaju meninggalkan halaman istana, menuju pintu gerbang. Kepergian mobil TanCa, membuat kediaman itu menjadi sepi tanpa ketegangan. Berbeda dengan keseriusan TanCa yang mengotak-atik ponselnya, sembari menyetir.

Triiing.....

Satu notifikasi pesan masuk, segera dibuka. Wajah serius wanita itu perlahan berubah lebih datar. "Rupanya, ada tikus jalanan."

Ponsel diletakkan ke tempat semula, dan fokusnya kembali ke jalanan. Dari pertigaan, arah salon langganan adalah ke kiri. Tapi, mobil sport itu berbelok ke kanan. Dimana jalan itu menuju daerah pemukiman kumuh dan juga terbelakang. Tanpa memperdulikan jalanan yang rusak, mobil tetap melaju dengan kecepatan standart. Hingga dari jarak pandang lima belas meter, terlihat sebuah bangunan runtuh dan juga dipenuhi tumbuhan menjalar.

Ciiit......

Mobil berhenti tepat di depan bangunan terbengkalai. Pintu mobil dibuka, dan TanCa turun dari mobilnya. Kacamata hitam dilepaskan, tatapan matanya menelisik ke depan. Dimana suara jeritan dan permintaan maaf tak di dengarkan. Kenangan masa lalu bermunculan di dalam bangunan itu. Bahkan waktu tak mengubah apapun, termasuk rasa sakit yang membekas di hatinya.

Sepuluh tahun yang lalu,,

Buug...

Duug....

Kraak....

"Aaarrgghh.... " jerit seorang wanita menahan rasa sakit setelah mendapatkan penganiayaan dari kekasihnya.

"Sudah ku bilang, jangan datang ke rumahku. Tapi, kamu tidak mendengarkan aku. Apa kamu mau menjelekkan namaku di depan keluarga besarku? Cuih, jangan harap....."

"Mas, aku hanya ingin kau tahu...."

Pria itu mencengkam dagu wanitanya dengan tatapan tajam. "Kalau kamu hamil? Yah, aku sudah tahu, dan aku tidak sudi memiliki anak darimu. Lagipula, aku memiliki anak kembar dari istriku. Jadi jangan bermimpi menjadi nyonya di rumahku."

Ucapan pria itu masih membekas dan menusuk hingga ke nadi. Bukan hanya menghancurkan hati, setiap janji manis berubah menjadi racun yang menyebar keseluruhan aliran darahnya. Sejak malam itu, hubungan terlarang berakhir dalam pengkhianatan. Cinta yang merenggut kesuciannya, berubah menjadi dendam kesumat.

Akibat penyiksaan itu, bayi di dalam rahimnya pun tak terselamatkan. Benturan keras yang terjadi akibat dorongan ke sudut meja, membuat aliran darah mengalir dari kedua paha wanita itu. Pernyataan dokter, atas keguguran semakin menguatkan niat balas dendamnya. Meskipun, hubungan mereka memang terlarang. Tetap saja, pria itu mendapatkan mahkotanya.

Masa lalu itu menjadi awal dari kehidupan barunya. Sudah lama, tapi kenangan pahit itu tak bisa disingkirkan. Lamunannya terusik dengan suara sepatu yang melangkah semakin mendekat ke arahnya.

Tak!

Tak!

Tak!

Suara sepatu terdengar jelas, berjalan ke arahnya dari arah belakang. "Kamu sudah datang?"

"Hahaha tahu saja, jika aku datang. Bagaimana pekerjaanmu?" tanya balik dari orang yang baru datang.

TanCa memakai kacamatanya lagi, dan berbalik menatap seorang pria berperut buncit di belakangnya. "Pekerjaan yang mana? Seingatku, tidak ada perjanjian apapun diantara kita."

"Jangan main-main denganku....."

"Shiiit! Apa kamu pikir, aku bodoh? Ck. Jangan sok alim. Semua perjanjian batal, dan kamu jangan bermimpi mendapatkan bagian sepeserpun dariku." jelas TanCa dan menunjuk ke arah pria buncit itu.

"Kau!" seru pria itu dan maju ke depan dengan tangan terangkat.

Door!

Satu tembakan dari arah lain, melumpuhkan pria buncit. Tubuh pria itu terkejut dan terjatuh ke tanah dengan luka tembak di belakang kepalanya. TanCa tersenyum dan berjongkok menatap mayat pria buncit. "Seorang pengkhianat tidak pantas hidup. Kawan ataupun lawan, bagiku sama."

TanCa kembali berdiri dan masuk ke dalam mobil, meninggalkan mayat pria buncit begitu saja. Tangannya selalu bersih dan jauh dari noda darah. Wajah serius telah berganti wajah cantik dan manis. Kepergian mobil TanCa, membuat beberapa orang keluar dari tempat persembunyian dan membereskan kekacauan itu. Mereka adalah anak buah sekaligus bayangan sang Tante Cantik.

TanCa baru saja menyelesaikan masalah yang merusak mood paginya. Sementara di dalam gedung perkantoran terjadi kehebohan dengan kelakuan seorang OG baru. Gadis berambut panjang hitam, tak sengaja menabrak salah satu pemimpin yang baru saja keluar dari ruangan kerjanya. Lap kotor di pundak diambil dan digunakan untuk mengelap jus di jas pria itu.

"Stop! Menjauh dariku!" seru Keano menepis tangan OG baru itu.

Beberapa karyawan bergidik ngeri mendengar suara menggelegar pemimpin mereka. Seorang wanita paruh baya berlari kecil dan berhenti di depan Keano. "Maafkan dia, Tuan Muda. Dia masih baru bekerja disini."

"Aku tidak peduli. Baru maupun lama, harus tahu caranya bekerja dengan baik. Dia ceroboh, singkirkan saja!" tukas Keano melepaskan jasnya.

OG baru itu terkejut dan langsung berlutut di bawah. "Maaf, Tuan. Tolong beri saya kesempatan, sekali saja. Saya mohon."

Keano masih acuh dan memilih berjalan meninggalkan semua kehebohan itu. OG baru berlari dan menghentikan langkah Keano. Hal itu, membuat Keano kesal. "Menyingkir dari hadapanku!"

"Tuan, aku kan sudah minta. Kenapa anda tidak...."

"Apa kamu waras? Ini kantor ku, dan kamu mengajari ku? Virla, singkirkan wanita ini atau kamu yang angkat kaki." tegas Keano dan menyingkirkan OG baru dari hadapannya.

Wanita paruh baya yang bernama Virla bergegas menghampiri OG baru itu dan menahannya untuk diam di tempat. Setelah melihat Keano menghilang di balik dinding, Virla melepaskan cekalan tangannya. "Kamu ini, sudah ku bilang kan. Hati-hati, sekarang sudah terjadi. Ayo, gantilah pakaianmu dan carilah tempat kerja lain."

"Jangan, aku butuh pekerjaan ini. Ku mohon bantu aku, pasti ada cara meminta maaf pada tuan judes itu." ucap OG baru itu.

"Ada apa ini?" tegur seseorang dengan nada bariton.

Para karyawan memilih menunduk dan tak satupun berani menjawab. Hal itu, membuat sosok yang bertanya bingung.

"Apa kalian bisu?"

Terpopuler

Comments

kim

kim

Terlalu sadis untuk di kenang, pantas aja kalo dendam. tapi dendam mu salah alamat, jangan sakiti yang tidak bersangkutan

2022-10-23

0

uf fu

uf fu

kalo pun mau karena dendam, pilih lah salah satu dari mereka bukan malah keduanya kamu ambil 😔

2022-10-23

0

ᗩGEᑎᑕY🍀𝐀⃝🥀👙EllaE𝆯⃟🚀

ᗩGEᑎᑕY🍀𝐀⃝🥀👙EllaE𝆯⃟🚀

Smoga OG itu jodoh nya keano spy bisa melepaskan keano dri jeratan si tanca

2022-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Terapi pagi
2 Bab 2: Berawal dari Masa Lalu
3 Bab 3: OG bahan percobaan
4 Bab 4: Tindakan Keano
5 Bab 5: Kompensasi - Hukuman
6 Bab 6: Sikap tak biasa
7 Bab 7: Manis
8 Bab 8: Kerjasama Duo K - Mengalah
9 Bab 9: Kamar Terlarang
10 Bab 10 : Terbang Bersama
11 Bab 11: Kusut - Berseri-seri
12 Bab 12: Taman Jembatan Cinta
13 Bab 13: Persiapan Kenzo - Rona Merah
14 Bab 14: Tanca - Perdebatan di pinggir jalan
15 Bab 15: Tanca-Via-Kenzo
16 Bab 16: Usaha Kenzo - Aura Permusuhan
17 Bab 17: Nyonya Abizar - Keluarga Abizar
18 Bab 18: Kita Pulang - Tatapan Mata
19 Bab 19: Penolakan
20 Bab 20: Uang? - Film terpanas
21 Bab 21: Wanita Patung itu Ibuku!
22 Bab 22: Kenzo Lupa - Rapat dimulai
23 Bab 23: Pameran in London?
24 Bab 24: Cukup dengarkan! - Aku jelaskan
25 Bab 25: Anak nakal - Resign
26 Bab 26: Laporan Keuangan
27 Bab 27: Siapa kamu? - Siapa Aku?
28 Bab 28: Sang Devil
29 Bab 29: Your Reason, Please TELL!
30 Bab 30: Vio Si Gadis Malam - Pertunangan
31 Bab 31: Keluarga
32 Bab 32: Jiwa Pemangsa Wanita
33 Bab 33: Gadis itu....
34 Bab 34: Amplop coklat - Pintu Emergency
35 Bab 35: Gang Rawan
36 Bab 36: Perdebatan Tanca dan Ano
37 Bab 37: Kemarahan Kenzo
38 Bab 38: Kenzo vs Tanca
39 Bab 39: Stop!
40 Bab 40: Sang Pengawas
41 Bab 41: Ballroom Hotel Kencana
42 Bab 42: Insiden Ballroom hotel Kencana
43 Visual Tokoh Belenggu Hasrat Tante Cantik
44 Bab 43: Pertunangan Duo K
45 Bab 44: Kehilangan Hak - Balas dendam?
46 Bab 45: Kenzo - Tanca - Aurel
47 Bab 46: Kita ini Saudara - Monster itu
48 Bab 47: Penjelasan Tanca
49 Bab 48: Jejak beraroma Anyir
50 Bab 49: Lift
51 Bab 50: Tidak Rela - Cemas
52 Bab 51: Selamat datang. - Labrak saja!
53 Bab 52: Citi Scan?
54 Bab 53: Dokter Naumi vs Tanca
55 Bab 54: Mahkota berbingkai Duri
56 Bab 55: Perasaan tidak bisa Dipaksakan
57 Bab 56: Tinggalkan kami berdua!
58 Bab57: Pernahkah kamu bertanya?
59 Bab 58: Khawatir - Janji Jari Kelingking
60 Bab 59: Kejujuran Ano - Kenzo Lepas Control
61 Bab 60: Seorang Ibu atau Seorang Iblis?
62 Bab 61: IBU
63 Bab 62: Nenek! - Warna Merah penyulut Emosi
64 Bab 63: Dengarkan Aku! - Apa Rencanamu?
65 Bab 64: Agree! - Itu saat Pertama Kali
66 Bab 65: Sang Penikmat Service
67 Bab 66: KONFERENSI PERS
68 Bab 67: KONFERENSI PERS II
69 Bab 68: SENYUMAN ANEH
70 Bab 69: KEMARAHAN
71 Bab 70: LAPTOP
72 Bab 71: PENJUAL BUNGA
73 Bab 72: PENAMPILAN? - SYARAT!
74 Bab 73: DEAL! - PENJELASAN TANCA
75 Bab 74: Tak ada PAKSAAN
76 Bab 75: DIA PAPAMU MICHAEL
77 Bab 76: Pelukan - Pak Mi
78 Bab 77: HP
79 Bab 78: INSPEKSI! - SRI
80 Bab 79: PELAJARAN TERAKHIR
81 Bab 80: PEMUTUSAN KERJASAMA
82 Bab 81: HUKUMAN BY TUAN MUDA
83 Bab 82: BICARA? - PONSEL
84 Bab 83: KEANO with ARUNA
85 Bab 84: PRIA BERKUMIS - SANG PENOLONG - POLISI
86 Bab 85: PAK POLISI vs TANCA
87 Bab 86: PERGILAH!
88 Bab 87: KECELAKAAN? - PASIEN!
89 Bab 88: PONSEL? - SEKARANG!
90 Bab 89: DIMANA RUMAHMU?
91 Bab 90: PERTANYAAN AUREL -JAWABAN ARUNA
92 Bab 91: PERTANYAAN KENZO - JAWABAN TANCA
93 Bab 92: BUNUH DIRI
94 Bab 93: PERINGATAN DAN PERINTAH SANG DEVIL
95 Bab 94: FIRASAT
96 Bab 95: BUKTI
97 Bab 96: WANITA BAYARAN
98 Bab 97: PERNIKAHAN? - PAMERAN LONDON
99 Bab 98: HENTIKAN BERPIKIR INI DAN ITU!
100 Bab 99: SARAPAN PAGI - AROMA PARFUM
101 Bab 100: MAJIKAN ARROGANT - KEPUTUSAN FINAL?
102 Bab 101: TETAP HARUS PERGI
103 Bab 102: IZIN BERSYARAT
104 Bab 103: DRAMA SI KEMBAR - TAMAN KENCANA
105 Bab 104: CAFE VENUS
106 Bab 105: ISI PAKET
107 Bab 106: LIMA BULAN BERLALU - KEBENARAN
108 Bab 107: SIAP KEMBALI
109 Bab 108: KEPUTUSAN ARUNA - KEPERCAYAAN ANO
110 Bab 109: SEBAGAI SUAMI?
111 Bab 110: JANJI
112 Bab 111: PENJELASAN DARI ARUNA
113 Bab 112: GEMPAR - SURAT PENAHANAN
114 Bab 114: KEHIDUPAN YANG NORMAL
115 Bab 115: PEMAKAMAN
116 Bab 116: NONNY BABY SISTER
117 Bab 117: MISTERI KEHIDUPAN
118 Bab 118: ARTI SIMBOL CINTA
119 Bab 119: TERROR - PERGI DARI RUMAH
120 Bab 120: KEJUTAN DALAM PENGINTAIAN
121 Bab 121: RAHASIA TERAKHIR
122 Bab 122: Part Ending
123 ENDING
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1: Terapi pagi
2
Bab 2: Berawal dari Masa Lalu
3
Bab 3: OG bahan percobaan
4
Bab 4: Tindakan Keano
5
Bab 5: Kompensasi - Hukuman
6
Bab 6: Sikap tak biasa
7
Bab 7: Manis
8
Bab 8: Kerjasama Duo K - Mengalah
9
Bab 9: Kamar Terlarang
10
Bab 10 : Terbang Bersama
11
Bab 11: Kusut - Berseri-seri
12
Bab 12: Taman Jembatan Cinta
13
Bab 13: Persiapan Kenzo - Rona Merah
14
Bab 14: Tanca - Perdebatan di pinggir jalan
15
Bab 15: Tanca-Via-Kenzo
16
Bab 16: Usaha Kenzo - Aura Permusuhan
17
Bab 17: Nyonya Abizar - Keluarga Abizar
18
Bab 18: Kita Pulang - Tatapan Mata
19
Bab 19: Penolakan
20
Bab 20: Uang? - Film terpanas
21
Bab 21: Wanita Patung itu Ibuku!
22
Bab 22: Kenzo Lupa - Rapat dimulai
23
Bab 23: Pameran in London?
24
Bab 24: Cukup dengarkan! - Aku jelaskan
25
Bab 25: Anak nakal - Resign
26
Bab 26: Laporan Keuangan
27
Bab 27: Siapa kamu? - Siapa Aku?
28
Bab 28: Sang Devil
29
Bab 29: Your Reason, Please TELL!
30
Bab 30: Vio Si Gadis Malam - Pertunangan
31
Bab 31: Keluarga
32
Bab 32: Jiwa Pemangsa Wanita
33
Bab 33: Gadis itu....
34
Bab 34: Amplop coklat - Pintu Emergency
35
Bab 35: Gang Rawan
36
Bab 36: Perdebatan Tanca dan Ano
37
Bab 37: Kemarahan Kenzo
38
Bab 38: Kenzo vs Tanca
39
Bab 39: Stop!
40
Bab 40: Sang Pengawas
41
Bab 41: Ballroom Hotel Kencana
42
Bab 42: Insiden Ballroom hotel Kencana
43
Visual Tokoh Belenggu Hasrat Tante Cantik
44
Bab 43: Pertunangan Duo K
45
Bab 44: Kehilangan Hak - Balas dendam?
46
Bab 45: Kenzo - Tanca - Aurel
47
Bab 46: Kita ini Saudara - Monster itu
48
Bab 47: Penjelasan Tanca
49
Bab 48: Jejak beraroma Anyir
50
Bab 49: Lift
51
Bab 50: Tidak Rela - Cemas
52
Bab 51: Selamat datang. - Labrak saja!
53
Bab 52: Citi Scan?
54
Bab 53: Dokter Naumi vs Tanca
55
Bab 54: Mahkota berbingkai Duri
56
Bab 55: Perasaan tidak bisa Dipaksakan
57
Bab 56: Tinggalkan kami berdua!
58
Bab57: Pernahkah kamu bertanya?
59
Bab 58: Khawatir - Janji Jari Kelingking
60
Bab 59: Kejujuran Ano - Kenzo Lepas Control
61
Bab 60: Seorang Ibu atau Seorang Iblis?
62
Bab 61: IBU
63
Bab 62: Nenek! - Warna Merah penyulut Emosi
64
Bab 63: Dengarkan Aku! - Apa Rencanamu?
65
Bab 64: Agree! - Itu saat Pertama Kali
66
Bab 65: Sang Penikmat Service
67
Bab 66: KONFERENSI PERS
68
Bab 67: KONFERENSI PERS II
69
Bab 68: SENYUMAN ANEH
70
Bab 69: KEMARAHAN
71
Bab 70: LAPTOP
72
Bab 71: PENJUAL BUNGA
73
Bab 72: PENAMPILAN? - SYARAT!
74
Bab 73: DEAL! - PENJELASAN TANCA
75
Bab 74: Tak ada PAKSAAN
76
Bab 75: DIA PAPAMU MICHAEL
77
Bab 76: Pelukan - Pak Mi
78
Bab 77: HP
79
Bab 78: INSPEKSI! - SRI
80
Bab 79: PELAJARAN TERAKHIR
81
Bab 80: PEMUTUSAN KERJASAMA
82
Bab 81: HUKUMAN BY TUAN MUDA
83
Bab 82: BICARA? - PONSEL
84
Bab 83: KEANO with ARUNA
85
Bab 84: PRIA BERKUMIS - SANG PENOLONG - POLISI
86
Bab 85: PAK POLISI vs TANCA
87
Bab 86: PERGILAH!
88
Bab 87: KECELAKAAN? - PASIEN!
89
Bab 88: PONSEL? - SEKARANG!
90
Bab 89: DIMANA RUMAHMU?
91
Bab 90: PERTANYAAN AUREL -JAWABAN ARUNA
92
Bab 91: PERTANYAAN KENZO - JAWABAN TANCA
93
Bab 92: BUNUH DIRI
94
Bab 93: PERINGATAN DAN PERINTAH SANG DEVIL
95
Bab 94: FIRASAT
96
Bab 95: BUKTI
97
Bab 96: WANITA BAYARAN
98
Bab 97: PERNIKAHAN? - PAMERAN LONDON
99
Bab 98: HENTIKAN BERPIKIR INI DAN ITU!
100
Bab 99: SARAPAN PAGI - AROMA PARFUM
101
Bab 100: MAJIKAN ARROGANT - KEPUTUSAN FINAL?
102
Bab 101: TETAP HARUS PERGI
103
Bab 102: IZIN BERSYARAT
104
Bab 103: DRAMA SI KEMBAR - TAMAN KENCANA
105
Bab 104: CAFE VENUS
106
Bab 105: ISI PAKET
107
Bab 106: LIMA BULAN BERLALU - KEBENARAN
108
Bab 107: SIAP KEMBALI
109
Bab 108: KEPUTUSAN ARUNA - KEPERCAYAAN ANO
110
Bab 109: SEBAGAI SUAMI?
111
Bab 110: JANJI
112
Bab 111: PENJELASAN DARI ARUNA
113
Bab 112: GEMPAR - SURAT PENAHANAN
114
Bab 114: KEHIDUPAN YANG NORMAL
115
Bab 115: PEMAKAMAN
116
Bab 116: NONNY BABY SISTER
117
Bab 117: MISTERI KEHIDUPAN
118
Bab 118: ARTI SIMBOL CINTA
119
Bab 119: TERROR - PERGI DARI RUMAH
120
Bab 120: KEJUTAN DALAM PENGINTAIAN
121
Bab 121: RAHASIA TERAKHIR
122
Bab 122: Part Ending
123
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!