"Jangan, aku butuh pekerjaan ini. Ku mohon bantu aku, pasti ada cara meminta maaf pada tuan judes itu." ucap OG baru itu.
"Ada apa ini?" tegur seseorang dengan nada bariton.
Para karyawan memilih menunduk dan tak satupun berani menjawab. Hal itu, membuat sosok yang bertanya bingung.
"Apa kalian bisu?" tanya Kenzo dan menghampiri para karyawan.
"Vir, ada apa?" tanya Kenzo menatap pimpinan HRD.
Virla berdiri dengan sedikit membungkukkan badan. "Maafkan saya, Tuan. Office girl ini menumpahkan jus ke jas Tuan Keano."
Kenzo menelisik penampilan wanita di samping virla. Wajah oval, bermata bulat hitam dengan rambut panjang. Mata itu tak segan membalas tatapannya. "Lalu, apa yang Keano minta?"
"Tuan Keano....."
OG itu berlutut di hadapan Kenzo. "Tuan, jangan pecat saya. Saya siap melakukan apapun, asalkan tidak dipecat."
Kenzo menaikkan satu alisnya dan melangkah mundur. "Keputusan Keano, juga keputusan ku. Tapi, aku bisa memberimu satu kesempatan. Bagaimana?"
Mendengar itu, membuat OG baru berdiri dan mengangguk penuh semangat. "Saya mau, apapun syaratnya," OG itu, tanpa pikir panjang menyetujui ucapan Kenzo.
Kenzo tersenyum penuh arti, dan melambaikan tangan. Virla dan karyawan lain pergi meninggalkan lorong kehebohan. Sementara OG baru tetap diam di tempat dan berdiri dengan antusias di depan Kenzo.
"Ikuti aku!" titah Kenzo dan berjalan memasuki ruangan kerjanya.
Ruangan dimana awal mula terjadi kehebohan. Ken menunjuk ke arah sofa, dan OG itu duduk seperti isyarat bosnya. "Apa kamu sudah menikah?"
"Eh, maaf. Belum..." jawab OG itu gugup.
Kenzo mengambil air putih dan mencampurkan sesuatu ke dalamnya. Meletakkan segelas air putih ke depan OG barunya. "Minum!"
"Tapi, saya tidak haus Tuan." protes OG.
Kenzo mengambil gelasnya lagi. "Ya sudah, angkat kaki...."
Gleek....
Gleek....
Segelas air putih langsung tandas di minum wanita itu, mendengar kata angkat kaki. Pikirannya sudah tidak karuan dan meminum air putih itu, maka pekerjaannya selamat. Kenzo tersenyum penuh arti, dan berjalan mendekati kursi kerjanya.
Tunggulah beberapa saat lagi, kupastikan obatku bekerja. Kita lihat, seberapa kuat kamu menahan efek sampingnya. ~batin Kenzo.
Beberapa menit kemudian, wanita itu merasakan sesuatu terjadi pada tubuhnya. Rasa panas dan tidak nyaman mulai menjalar ke seluruh tubuh. Rasa yang aneh dan semakin lama, justru tidak bisa dikendalikan. "Tuuaan......"
"Kenapa?" tanya Kenzo enteng.
Wanita itu berjalan mendekati Kenzo, hawa panas dan tak karuan semakin menghilangkan akal sehatnya. "Panaas, bantuu aaakkuu...."
Kenzo menarik tubuh wanita itu. Sentuhan itu seperti sengatan listrik. Insting memburu menyala. Tanpa permisi, bibir tipis dengan warna alami di sambar Kenzo. Awalnya wanita itu menolak, tapi tubuhnya menerima sentuhannya. "Emmmptt...."
Kenzo melepaskan pagutan dan membisikkan sesuatu. Meniup leher jenjang wanita di atas pangkuannya itu. "Ku lanjutkan atau...."
Sentuhan tarik ulur, membuat wanita itu semakin tersiksa. Tangannya dikalungkan ke leher Kenzo. "Lanjutkan, aku tidak tahan dengan panas ini...."
Cup....
Bibirnya dibungkam dengan rakus. Permainan perang lidah menjadi semakin panas. Tangan Kenzo tak tinggal diam, menggendong wanita itu dan berjalan menuju kamar pribadinya. Pintu di tutup dan dikunci. Kasur ukuran besar dengan bantal empuk menyambut keduanya. Kenzo menurunkan wanita itu di atas ranjang.
"Aku tidak akan memaksamu. Masih ada kesempatan, mau lanjut?" tanya Kenzo sekali lagi.
Bukannya menjawab, wanita itu justru menarik Ken dan mengambil alih. Liar, yah tak disangka. Jika seorang office girl bisa seliar wanita malam. Bagaimana cara wanita itu merampas jalannya pergulatan. Kenzo cukup menikmati permainan. Hingga mencapai puncaknya. "Aku tidak akan mengambil kehormatanmu. Aku gunakan ini saja."
Bisikan Ken sembari memainkan perannya. Jemari Ken mulai mengobrak-abrik gua keramat wanita itu, permainan yang membuat lawannya menggeliat dan mendes@h. Ken semakin mempermainkan hasrat wanita itu, hingga cairan putih membasahi jemarinya. "Masih mau lagi?"
Wanita itu mengatur nafas yang ngos-ngosan. "Aku mau itu, biarkan aku puas."
Ken menatap kearah yang di tunjuk wanita itu. Di balik celana, dimana tongkat ajaibnya bersembunyi. "Nakal, ini hanya milik TanCa. Jangan berpikir menyentuh nya."
Wanita itu bangun dan menarik tubuh Kenzo, Karena tak siap. Akhirnya tubuh Kenzo ikut ambruk ke ranjang. Tangan yang menjalar dan meraba tubuhnya semakin liar. Sensasi yang berbeda. "Hentikan!"
Wanita itu tak mau berhenti dan menarik sesuatu yang mengeras. Kenzo masih di dalam kesadarannya dan menghempaskan tubuh wanita dari atas tubuhnya. "Shiiit. Tetaplah disini dan puaskan dirimu sendiri!"
Tak peduli seberapa sexy dan liarnya wanita itu. Di dalam benak dan imajinasinya hanya ada TanCa seorang. Sentuhan Tante Cantik tidak ada yang bisa menandingi. Kenzo meninggalkan wanita itu dan keluar dari kamar pribadinya.
S!al, kenapa aku melakukan percobaan dengan wanita seliar itu. Aku membutuhkan TanCa. Aaargggh, kenapa kepalaku jadi pening sekali. Lebih baik aku hubungi TanCa. ~ batin Kenzo dan mengambil ponselnya.
Satu panggilan di lakukan, dan tak perlu menunggu lama. Panggilan dijawab, belum sempat menyapa. Sambutan dari seberang, membuat Kenzo berimajinasi liar. "Honey...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
kim
elah, kalo "itu" hanya milik Tanca kenapa kasih percobaan ke orang gak bersalah? bikin orang terbebani aja kau Ken
2022-10-23
0
uf fu
please lah Ken, kalo gak niat main jangan main-main. malah pergi gitu aja sebelum beres main 😑
2022-10-23
0
𝐀⃝🥀👙𝐄𝐥𝐥𝖘𝖍𝖆𝖓 E𝆯⃟🚀
Astaga baca nya di siang hari bolong makin hareudang aja 🤣🤣
2022-10-23
1