Tanca menahan nafas, lalu turun dari mobil. Setelah menutup pintu mobil, langkahnya berjalan memutari mobil dan membukakan pintu samping, "Turun! Jadilah wanita kuat. Jangan biarkan orang menindasmu."
Ucapan Tanca bagaikan sindiran pedas untuknya. Yah dirinya bukan wanita kuat yang siap berjuang. Melainkan seorang wanita yang selalu pasrah dengan keadaan, tapi semua demi sang ibu. Tanpa sadar, lelehan cairan bening turun begitu saja. Seluruh rangkaian tragedi selama beberapa jam terakhir menari di pelupuk mata.
"Astaga, kenapa kamu cengeng sekali. Ayo....."
"Honey!"
Panggilan dengan suara khas manja, membuat Tanca mengalihkan pandangan ke arah asal suara. Sementara Via spontan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Tak!
Tak!
Tak!
"Kenapa masih di parkiran? Aku sudah menunggumu di dalam sana." ujar Kenzo dan berhenti berjalan tepat di depan Tanca.
Tanca tersenyum tipis, mengangkat tangan kanannya kemudian mengusap pipi kiri Kenzo. "Kenapa kamu kemari? Apa tidak bisa menunggu sebentar saja."
Mendengar pertanyaan balik Tanca, membuat Kenzo terkekeh kecil. Tangan di pipinya di genggam dengan penuh cinta. Tatapan mata yang mendamba terpancar jelas di mata Kenzo.
"You know everything, honey. Don't ask things that you know the answer. (Kamu tahu segalanya, Sayang. Jangan bertanya hal yang kamu sendiri tahu jawabannya.)" jawab Kenzo to the point.
"Okay, as you wish honey." balas Tanca menarik tangannya dari genggaman tangan Kenzo.
Kenzo berniat menarik tubuh Tanca, tapi ekor matanya menatap satu sosok tak asing di dalam mobil wanitanya itu.
"Kamu?!" seru Kenzo dengan wajah mengeras, tatapan tajam siap menerkam membuat senyuman Tanca lenyap seketika.
Via masih menutupi wajahnya dengan kedua tangan. "Tuan, tolong lepaskan saya. Saya janji tidak akan membocorkan kejadian tadi pagi...."
"Kenzo!"
Suara tegas dengan nada intimidasi terdengar jelas menusuk di telinga pria pemilik nama. Tatapan tajamnya berubah secepat kilat menjadi cemas dengan perasaan bersalah. Tanda sadar, Via telah memberikan jawaban pada Tanca tentang wanita di dalam kamar pribadi di tempat kerjanya pagi tadi.
Kenzo merasakan perubahan udara di sekitarnya. Hawa panas bercampur dingin mulai menyapa bulu kuduk nya.
"Tan...."
Tanca meletakkan satu jari telunjuknya di depan bibir, membuat Kenzo menghentikan ucapannya. Wanita itu melangkah mundur. Sontak tangan Kenzo menarik tubuh wanitanya.
Greeb
"Dengarkan aku, jangan marah dan membuat keputusan terburu-buru..."
Tanca mendorong Kenzo sekuat tenaga, namun pelukan yang dilakukan pria itu sangatlah erat. Usahanya seperti terbuang sia-sia, "Lepas!"
"Tidak! Diam dan dengarkan aku." Kenzo tetap kekeh dengan caranya agar bisa menjelaskan peristiwa tadi pagi dari sudut pandangnya.
Tanca tak mau kalah dan tetap berusaha melepaskan diri dari dalam dekapan Kenzo. Sementara Via yang mendengar perdebatan dengan suara saling membentak, spontan membuka kedua tangannya lalu melihat apa yang terjadi.
Melihat bagaimana Tuan Muda memperlakukan penolongnya dengan sesuka hati. Perasaan tak terima di dalam dirinya tiba-tiba muncul begitu saja. Ntah keberanian dari mana, tangannya mengambil botol mineral yang tersedia di dalam mobil.
Via keluar dari dalam mobil dengan menenteng sebuah botol air mineral aqua ukuran 1500Ml. Tanpa berpikir jernih, Via mengangkat botol kemudian memukuli lengan Kenzo sekuat tenaganya.
Dug!
Dug!
Dug!
"Hey, apa kau gila gadis jalan...."
Wush.....
Greeb.....
Tanca mendorong Kenzo ditengah kelengahan pria itu, tapi melihat tubuh pria nya masih belum siap dan limbung ke belakang. Tangannya langsung menarik lengan Kenzo, membiarkan tubuh kekar itu menabraknya dengan sedikit keseimbangan yang tersisa.
"Are you okay?" tanya Tanca sedikit cemas.
Via masih tak memahami situasi dan kembali mengangkat botol di tangannya bersiap kembali menyerang Kenzo. Tanca melihat pergerakan wanita kusut itu, lalu menyampar botol dengan tangan kirinya.
Paak.....
Byuur....
Kenzo terkejut dengan apa yang dilakukan wanitanya. Di balik kemarahannya, Tanca masih peduli dengan keselamatannya. Yah itulah yang dilakukan wanita terpenting di dalam hidup duo K selama ini. Perlindungan yang diberikan tak pernah mengenal waktu dan emosi.
"Kemarikan! Pasti sakit, lain kali jangan diulangi. Meskipun itu demi melindungiku. Sekarang giliranku melindungimu." Kenzo melepaskan pelukan dan menarik tangan Tanca dengan lembut.
"Akhirnya ketemu juga, Tuan anda disini?" tanya Pak Polisi dengan nafas ngos-ngosan.
Kenzo tak peduli dengan lainnya. Kini fokusnya hanya pada lengan Tanca yang memerah akibat melindunginya. Sementara Via menatap kedekatan dua lawan jenis di depannya dengan jantung lari marathon.
Tindakan sang penolong, menyadarkan dirinya. Jika wanita itu tidak dalam bahaya dengan perlakuan pria sumber penderitaannya hari ini.
Tanca menarik tangannya, lalu menatap Via dengan tatapan dingin. Rasa kasihan yang hadir sebelumnya berubah menjadi rasa tak suka.
"Apa ini caramu? Sikap bar-bar macam apa....."
Via menggelengkan kepalanya, "Non, saya...."
Plaak!
...****************...
***Finally, nulis selesai buat up dua bab ditambah satu bab karya My Secret Life. 😌
Selamat Malam reader, 🌌
Happy Reading, and good night.
Jumpa esok lagi, di part romantis 🥰
(🤫Kalau othoor berubah haluan***)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Rangga Putra
yang bikin gak suka sama Tanca tuh ini, dia merasa orang lain buruk padahal dia sendiri buruk.
2022-09-27
0
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑︎
masih ambigu akuhh
2022-09-27
0
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑︎
hm Kenzo,nasibmu kini wkwkwk
2022-09-27
0