20. Seseorang Meragukan Kemampuan Han Aruna

Sejak pagi, para pelayan sudah bergegas. Hari ini adalah hari kedua perayaan perjamuan Bunga. Pagi ini akan diadakan unjuk penampilan bakat. Para pangeran dan putri. Tuan muda dan nona muda bisa berpartisipasi salam acara ini. Pemenang dalam penampilan bakat ini akan mendapatkan hadiah yang sangat mengiurkan. Yaitu selain mendapatkan hadiah berupa koin emas, ada juga dekrit kaisar yang berupa pembebasan. Artinya, siapapun yang memegang dekrit itu, dia akan memiliki kesempatan untuk lepas dari suatu kesalahan besar yang ia lakukan tanpa hukuman. Siapapun menginginkan hal ini.

Acara akan diadakan di taman bunga Xuanfang yang merupakan taman kesayangan Ibu Suri yang dirawat dengan sangat baik. Berbagai jenis bunga tumbuh subur di tempat ini. Sesuai dengan tempatnya. Para generasi muda akan bersaing melalui kemampuan dan keterampilan.

Taman bunga Xunfang sudah diatur sedemikian rupa dengan sebuah panggung berdiri di tengah. Di tempat terdepan dan terasa adalah tempat Kaisar Shen Holing duduk bersmaa-sama dengan ibu suri dan Ratu. Duduk di belakang mereka adalah para selir. Sedangkan pangeran dan putri duduk di sisi sebelah kiri sesuai dengan pangkat mereka. Berhadapan dengan tempat mereka yaitu di sebelah kanan adalah tempat dimana para pejabat politik dan juga keluarga bangsawan kelas atas terkemuka.

Meja-meja yang di tempatkan di sekeliling panggung sudah berisi penuh dengan berbagai kudapan dan juga teh. Para tamu akan segera datang setelah mereka sarapan di kamar yang disediakan oleh pihak istana untuk mereka.

Satu persatu meja telah terisi. Mereka saling menyapa dan bersulang menggunakan teh. Aruna juga menyapa beberapa orang yang dia kenal.

"Nona bertahan lah sebentar lagi." Yang Se Se berbisik di telinganya. Ia mengerti bahwa bibir nonanya pasti sudah lelah dan berubah menjadi kaku karena sejak tadi ia paksa untuk terus tersenyum.

"Bibirku sepertinya akan pecah. Pulang nanti ingatkan aku untuk meminta bayaran lebih pada ibu." Ucap Aruna acuh. Yang Se Se yang mendengarnya berkedut. Nonanya ini semakin perhitungan setiap harinya.

Baru saja Aruna merasa sudah selesai 'beramah tamah' dengan saling menyapa, tanpa sengaja ia bertemu mata dengan pangeran Mahkota. Shen Su Huan. Yang mengangkat gelasnya tinggi ke arahnya dengan senyum menggoda. Membuatnya marah.

"Huh! Semalam aku benar-benar sial. Lain kali sebelum keluar aku harus melihat horoskop." Aruna tidak bisa tidak mengingat kejadian memalukan malam tadi. Wajahnya yang putih memerah dengan cepat saat ia memalingkan wajahnya.

"Nona, apakah nona sakit?" Yang Se Se duduk di belakang Aruna. Melihat dengan jelas wajah Aruna yang memerah. Ia khawatir nonanya terkena demam. Tapi bukankah baru saja baik-baik saja?

"Tidak. Aku tidak apa-apa. Hanya saja aku merasa cuaca cukup panas hari ini." Aruna menundukkan kepalanya. Menyesap teh di cangkirnya dengan segera demi menghindari pikiran kritis sang pelayan. Jika Yang Se Se memperhatian sedikit lagi, ia akan tahu ada yang tidak beres.

Yang Se Se mengerutkan keningnya. Masih tampak khawatir pada Aruna. Pagi tadi nonanya juga mendadak tidak ingin dilayani untuk apapun saat Mandi. Dia dan para pelayan hanya dipanggil untuk merias wajah dan juga rambut. Sedangkan Aruna sendiri bahkan sudah memakai pakaian yang tekah dipulihkan oleh Han Mora. Yang dipaksakan oleh ibunya itu untuk dipakai. Hanfu bermotif bunga berwarna ungu muda. Sangat kalem. Sangat bertentangan dengan kepribadiannya yang sedikit 'liar'.

"Yang Mulia Kaisar, yang mulia Ratu dan Yang Mulia Ibu suri memasuki aula." Teriakkan Kasim membuyarkan pemikiran Aruna dan Yang Se Se untuk fokus pada acara.

Semua orang berdiri memberi hormat kepada tiga orang yang baru datang. "Semoga Yang Mulia dapat hidup serinbu tahun lagi."

Kaisar duduk di platform tertinggi. Memandang semua orang yang hadir dengan senyum puas di matanya yang semalam sumur tua. Tidak ada yang bisa menebak apa yang terkandung di dalamnya.

"Semua sudah hadir di sini." Kaisar mengangguk. Lalu menoleh pada kasim Li yang merupakan kasim kepala kepercayaanya."Kasim Li umumkan acara hari ini."

Kasim Li mengangguk sebelum maju ke depan dengan membawa gulungan. "Seperti pemberitahuan sebelumnya, acara pada pagi hari ini adalah unjuk bakat. Semua generasi muda yang belum memiliki pasangan dapat berpartisipasi dalam hal ini. Pemenang akan mendapatkan seribu tael emas. Gingseng gunung Wu berusia seribu tahun. Mutiara hitam laut Timur yang langka dan mendapatkan satu dekrit Kaisar." Semua yang hadir menjadi riuh. Hadiah kali ini sangatlah loyal. Apalagi dekrit itu. Semua orang mengunginkannya. Siapapun yang memegang dekrit di tangannya. Dia seperti mendapatkan tokek bebas kematian.

"Untuk menentukan pemenangnya, kami sudah menyiapkan satu bunga mawar kepada masing-masing orang." Kasim Li melirik ke samping. Untuk memberi isyarat pada para pelayan datang dengan membawa nampan berisi satu bunga mawar merah untuk diberikan pada setiap meja. Semua orang fokus pada tangkai mawar di depan mereka. Shen Bi Yun bahkan mengambilnya dan menciumnya dengan segenap perasaan.

"Dengan mawar itu, para tamu diberi kesempatan untuk ikut menilai penampilan setiap peserta dengan memberikan bunga itu kepada peserta yang dianggap paling menarik. Nantinya, peserta dengan perolehan bunga mawar paking banyak akan menjadi pemenangnya. Tentu saja, karena hanya ada satu tangkai maka harus dengan hati-hati memberikannya."

"Aku akan memberikan bunga mawarku pada nona muda kedua Han. Di kerajaan ini bakatnyalah yang paling baik dari semuanya." Bisik-bisik mulai terdengar dari barisan tuan muda.

"Benar sekali. Nona kedua Jang memang nona muda yang paling berkualitas. Aku akan sangat beruntung jika dapat menikahinya kelak."

"Sigh! Apakah kamu sudah mulai mimpi di siang bolong? Aku dengar tuan Muda Long yang memiliki latar belakang yang kuat saja sudah pernah datang untuk melamarnya. Tetapi dia masih ditolak. Apa yang kamu miliki untuk sebanding dengannya?"

"Hiks hiks. Sepertinya aku hanya dapat berangan saja. Nona muda seperti itu memang bukan untukku."

"Kalau aku mungkin akan memberikan bunga ku pada putri ke delapan. Aku pernah mendengar permainan seruling nya yang sangat merdu."

"Nona muda Tang juga membuat puisi yang sangat indah."

"Setelah mendengar semuanya aku jadi bingung. Sepertinya semua putri dan nona muda itu berbakat."

"Apa kamu sudah melihat nona muda Han?" Seorang pemuda mengingat sesuatu yang mengalihkan pembicaraan.

"Ya. Dia sangat cantik."

"Yah. Dia memang sangat cantik. Tapi apa kamu lupa bahwa ia berada di lautan selama beberapa tahun? Dia pasti tidak banyak melihat pria tampan. Jadi pasti akan mudah mendapatkannya." Shen Su Huan yang mendengar percakapan itu melirik dengan tidak suka. Gadis yang ditakdirkan untuk menjadi miliknya tidak boleh sembarangan dibingkai oleh orang lain.

"Semua orang yang ingin berpartisipasi silahkan daftar di aula samping sekalian bersiap." Kasim Li menutup dialognya dan kembali ke belakang.

Banyak orang berjalan ke aula samping untuk mendaftarkan diri. Mereka tidak akan melewatkan kesempatan untuk memperoleh hadiah. Selain itu, jika tidak ada dari kediaman mereka yang mewakili untuk melakukan pertunjukan, itu akan menjadi sesuatu yang memalukan. Kediaman mereka akan diejek karena tidak memiliki generasi yang berbakat. Jadi selain untuk mendapatkan hadiah, mereka juga berpartisipasi untuk kehormatan kediaman mereka.

Hampir semua tuan dan nona muda ikut dalam lomba. Beberapa pangeran dan putri juga ikut berpartisipasi untuk meramaikan suasana. Hanya menyisakan beberapa yang sudah memiliki perwakilan dari kediaman mereka. Seperti Jang Dong He. Kediaman Jenderal Jang sudah diwakili oleh Jang Mue Lan. Sedangkan Jang Dong He tetap bisa ikut setelah semua peserta maju menampilkan pertunjukan mereka.

"Putra mahkota kenapa gadismu tidak ikut maju? Apakah karena dia sudah memiliki pasangan?" Bisik Shen Bi Yun memprovokasi kakaknya. Shen Su Huan melirik dengan diam. Ia paling tidak suka jika dikaitkan dengan seorang gadis manapun. Tapi semenjak semalam setelah ia meninggalkan tandanya, ia hanya mengakui satu gadis sebagai miliknya. Tatapannya segera berubah menjadi tajam.

Shen Bi Yun tidak bisa tidak merasa dingin di punggungnya. Dia pun segera meralat ucapanya."Tidak tidak aku hanya asal bicara tadi. Hehehe. Alasannya lebih mungkin karena dia sudah terlalu kaya. Jadi hadiahnya tidak masuk ke dalam matanya. Tapi dekrit Kaisar adalah sesuatu yang tidak bisa didapat meskipun dia sangat kaya. Tidak ada yang akan melepaskan kesempatan ini. Menurut Yang Mulia kenapa dia melewatkan kesempatan bagus ini?"

"Bukan seperti itu Kakak ke Lima." Yang berbicara adalah putri Shen Ming Yan. Dia baru saja kembali setelah mendaftar. Dia tidak perlu bersiap untuk mengikuti lomba karena ia akan menampilkan permainan Seruling yang menjadi andalannya.

"Hem? Lalu apa menurutmu adik ke delapan?"

"Apa kakak kelima tidak mendengar desas desus yang tersebar di istana sejak kemarin?"

"Desas desus apa itu?"

"Begini. Nona Muda Han sudah berada di lautan sejak dia masih kecil. Jadi dia tentu saja tidak akan memiliki keterampilan yang layak untuk ditampilkan saat ini. Mungkin dia sendiri takut jika dipermalukan jika mengikuti lomba ini."

"Benarkah?"

Shen Bi Yun dan Shen Su Huan melihat gadis yang duduk dengan tenang di tempatnya. Yang sesekali menguap karena bosan. Ekspresi malasnya menambah daya tarik tersendiri. Menampilkan kesan dingin yang sulit untuk didekati.

Kedua pangeran sudah bertemu dengan macam-macam orang. Dan melihat ketenangan Han Aruna mereka mengetahui jika Han Aruna bukanlah orang biasa. Menurut mereka, alasan dia tidak mengikuti lomba bukan karena tidak memiliki kemampuan. Tetapi lebih karena ia benar-benar tidak tertarik.

...~♡♡♡~...

...~☆The Story Oh Han Aruna_20☆~...

Terima kasih sudah mampir •○(♡;♡)○•

Jangan lupa like, Vote, Komen, Favoritkan dan bantu Share

Promo Novel karya Author :

Jangan lupa baca Ya....😉

Terpopuler

Comments

Yuli Yanti

Yuli Yanti

👍🌹❤️

2023-05-07

0

yudi

yudi

❤️

2023-05-07

0

Thracy

Thracy

ok
aku suka aku suka aku suka 🥰

2022-08-18

2

lihat semua
Episodes
1 1. Di Usir Dari Kediaman Jenderal
2 2. Menjadi Anak Angkat Nyonya Han
3 3. Kembali Ke Daratan
4 4. Pria Bertopeng
5 5. Bunga Yuna
6 6. Ingin Merampas barang dariku?
7 7. Harta Tak Terduga Dari Kantong Penyimpanan
8 8. Sampai Di Kediaman Utama Han
9 9. Festival Lampion
10 10. Kecantikan Nomor Satu
11 11. Tuan Gong, Ketua Pembunuh Bayaran
12 12. Aku Aruna, Han Aruna
13 13. Rencana Perjamuan Bunga
14 14. Persiapan Aruna
15 15. Pertemuan Setelah Sepuluh Tahun
16 16. Hadiah yang Menakjubkan
17 17. Membuat Semua Orang Terpesona
18 18. Permainan Bai Tianli
19 19. Dasar Mesum!
20 20. Seseorang Meragukan Kemampuan Han Aruna
21 21. Sittar Spiritual, Sittar Feiyuan
22 22. Menjadikan Sittar Feiyang Menjadi Bahan Taruhan. Berani?
23 23. Mendapatkan Sittar Feiyang Dan Banyak Bunga Mawar
24 24. Han Aruna, Nona Muda Pecinta Uang
25 25. Pangeran Arnold Datang Ke Arena Berburu
26 26. Pangeran Arnold Yang Tampan Ditolak, Lagi!
27 27. Bertemu Harimau Putih Spiritual
28 28. Bayi Harimau Putih Spiritual Tingkat Tinggi
29 29. Memiliki Dekrit Kosong Juga Tidak Akan Berani Bertindak Sejauh Itu
30 30. Sekte Hitam Devil Dolls
31 31. Xiao Qiu, Sang Pelahap
32 32. Yang Mulia Putra Mahkota Membawanya Secara Pribadi
33 33. Dua Putra Mahkota Datang Bersamaan
34 34. Tang Lin Hua Mengembalikan Dekrit Kosong
35 35. Pangeran Shen Lin Yang Yang Kejam
36 36. Terpaksa Bekerja Sama
37 37. Han Aruna Memenangkan Lomba
38 38. Xiao Qiu Melihat Bubuk Mesiu
39 39. Semua Orang Sibuk
40 40. Menyusup
41 41. Aku Ingin Kamu Mengakuinya
42 42. Siap Menangkap Penjahatnya
43 43. Antara Dua Pasukan
44 44. Ancaman Han Mora
45 45. Arnold VS Han Mora
46 46. Arnold Yang Diabaikan
47 47. Identitas Lain Shen Su Huan
48 48. Ruang Dimensi Mandala
49 49. Pemusnahan Keluarga Xu
50 50. Keluhan Hati Arnold
51 51. Arnold Yang Kejam?
52 52. Xu Ruo Feng Mengaku
53 53. Berhenti Menjadi Orang Baik
54 54. Permintaan Han Aruna
55 55. Meminta Waktu
56 56. Bertemu dengan Orang Yang Tak Terduga
57 57. Shen Su Huan Menerobos Kamar Lagi
58 58. Lamaran
59 59. Arnold Datang
60 60. Kelas Privat Khusus Shen Su Huan
61 61. Jang Mue Lan Yang Delusi
62 62. Suasana Sebelum Lelang
63 63. Hadiah Han Aruna
64 64. Permainan Harga
65 65. Pil Pembersih Tulang
66 66. Shen Su Huan Menawar Harga
67 67. Pasukan Berani Mati
68 68. Diikuti
69 69. Kesalahpahaman Jang Mue Lan
70 70. Potongan Kisah 1
71 71. Potongan Kisah 2
72 72. Permaisuri Li Yue
73 73. Memakai Giok Phoenik Api
74 74. Kesan Pertama
75 75. Memanggil Saksi
76 76. Identitas Asli Yang Terungkap
77 77. Jang Xia Lu Telah Lama Tiada
78 78
79 79. Kejujuran Jang Dong He
Episodes

Updated 79 Episodes

1
1. Di Usir Dari Kediaman Jenderal
2
2. Menjadi Anak Angkat Nyonya Han
3
3. Kembali Ke Daratan
4
4. Pria Bertopeng
5
5. Bunga Yuna
6
6. Ingin Merampas barang dariku?
7
7. Harta Tak Terduga Dari Kantong Penyimpanan
8
8. Sampai Di Kediaman Utama Han
9
9. Festival Lampion
10
10. Kecantikan Nomor Satu
11
11. Tuan Gong, Ketua Pembunuh Bayaran
12
12. Aku Aruna, Han Aruna
13
13. Rencana Perjamuan Bunga
14
14. Persiapan Aruna
15
15. Pertemuan Setelah Sepuluh Tahun
16
16. Hadiah yang Menakjubkan
17
17. Membuat Semua Orang Terpesona
18
18. Permainan Bai Tianli
19
19. Dasar Mesum!
20
20. Seseorang Meragukan Kemampuan Han Aruna
21
21. Sittar Spiritual, Sittar Feiyuan
22
22. Menjadikan Sittar Feiyang Menjadi Bahan Taruhan. Berani?
23
23. Mendapatkan Sittar Feiyang Dan Banyak Bunga Mawar
24
24. Han Aruna, Nona Muda Pecinta Uang
25
25. Pangeran Arnold Datang Ke Arena Berburu
26
26. Pangeran Arnold Yang Tampan Ditolak, Lagi!
27
27. Bertemu Harimau Putih Spiritual
28
28. Bayi Harimau Putih Spiritual Tingkat Tinggi
29
29. Memiliki Dekrit Kosong Juga Tidak Akan Berani Bertindak Sejauh Itu
30
30. Sekte Hitam Devil Dolls
31
31. Xiao Qiu, Sang Pelahap
32
32. Yang Mulia Putra Mahkota Membawanya Secara Pribadi
33
33. Dua Putra Mahkota Datang Bersamaan
34
34. Tang Lin Hua Mengembalikan Dekrit Kosong
35
35. Pangeran Shen Lin Yang Yang Kejam
36
36. Terpaksa Bekerja Sama
37
37. Han Aruna Memenangkan Lomba
38
38. Xiao Qiu Melihat Bubuk Mesiu
39
39. Semua Orang Sibuk
40
40. Menyusup
41
41. Aku Ingin Kamu Mengakuinya
42
42. Siap Menangkap Penjahatnya
43
43. Antara Dua Pasukan
44
44. Ancaman Han Mora
45
45. Arnold VS Han Mora
46
46. Arnold Yang Diabaikan
47
47. Identitas Lain Shen Su Huan
48
48. Ruang Dimensi Mandala
49
49. Pemusnahan Keluarga Xu
50
50. Keluhan Hati Arnold
51
51. Arnold Yang Kejam?
52
52. Xu Ruo Feng Mengaku
53
53. Berhenti Menjadi Orang Baik
54
54. Permintaan Han Aruna
55
55. Meminta Waktu
56
56. Bertemu dengan Orang Yang Tak Terduga
57
57. Shen Su Huan Menerobos Kamar Lagi
58
58. Lamaran
59
59. Arnold Datang
60
60. Kelas Privat Khusus Shen Su Huan
61
61. Jang Mue Lan Yang Delusi
62
62. Suasana Sebelum Lelang
63
63. Hadiah Han Aruna
64
64. Permainan Harga
65
65. Pil Pembersih Tulang
66
66. Shen Su Huan Menawar Harga
67
67. Pasukan Berani Mati
68
68. Diikuti
69
69. Kesalahpahaman Jang Mue Lan
70
70. Potongan Kisah 1
71
71. Potongan Kisah 2
72
72. Permaisuri Li Yue
73
73. Memakai Giok Phoenik Api
74
74. Kesan Pertama
75
75. Memanggil Saksi
76
76. Identitas Asli Yang Terungkap
77
77. Jang Xia Lu Telah Lama Tiada
78
78
79
79. Kejujuran Jang Dong He

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!