6. Ingin Merampas barang dariku?

Jei baru selesai membereskan kedua bangkai ular Bixi dan bersiap menghadap Aruna yang sedang bersandar malas di atas pohon. Gadis itu, ya gak sudah lama tidak menginjakkan kakinya di atas tanah dan terbiasa memandang lautan sejauh mata memandang sedang menikmati pemandangan indah dari atas pohon yang cukup tinggi tak jauh dari sarang ular Bixi.

Siluetnya yang anggun memancarkan keindahan. Kulit putihnya yang secantik batu ginjal putih bersinar terkena sinar matahari yang menyelusup di antar cabang-cabang dan daun-daun. Rambut hitamnya ya gak halus tergerai indah diterbangkan angin. Setiap helainya seakan menari diatas udara. Sikapnya yang malas dan ceroboh malah membuatnya semakin menarik.

Wajahnya yang indah dengan Alisnya yang tipis namun terbentuk dengan tegas membingkai mata berbentuk almond yang jernih dengan pupil mata hitam yang sedalam sumur kuno. Melengkung seperti bulan sabit di antara langit berbintang. Bibir tipisnya berwarna merah cerita alami yang sedikit lembab. Bibir itu bergerak ringan dengan buah apel yang sedang dia makan. Hidungnya yang tinggi namun tidak berlebihan. Yang paling menonjol adalah dagu nya yang memiliki sudut yang pas menggoda untuk menyentuh ujungnya dan menariknya ke atas.

Meskipun Jei sudah lama mengetahui bahwa majikannya adalah gadis yang sangat cantik. Dia masih akan seru terpesona setiap kali melihat kecantikan nonanya yang sepertinya semakin bertambah setiap harinya. Namun, Jei tahu posisinya. Jadi dia hanya memiliki kekaguman tanpa niat apapun yang mengikuti.

"Nona, saya sudah selesai." Jei membungkuk kan tubuhnya meskipun ia tahu nonanya tidak akan melihatnya.

"Hm." Gumam Aruna mengkonfirmasi dan dengan cepat ia melompat turun dan mendarat dengan sempurna di depan Jei.

"Ada yang lain?"Aruna menyipitkan matanya yang berbentuk almond.

"Nyonya meminta nona untuk segera kembali." Ucap Jei agak takut. Meskipun nyonya nya adalah kepala keluarga Han saat ini, tetapi para bawahan sepertinya mengetahui bahwa yang sebenarnya adalah bahwa gadis muda di depannya ini lah yang secara langsung menangani setiap urusan keluarga Han dan bergerak di balik layar.

"Baiklah. Karena ibuku sudah tidak sabar untuk bertemu denganku, lebih baik kita segera pergi." Bibir merah ceri Aruna melengkung dengan indah. Tetapi senyum itu tidak sampai matanya. Sebaliknya, di dalam matanya hanya terlihat jejak kemalasan dan kesembronoan.

Keduanya segera mendekati kuda mereka yang mereka tambatkan pada pohon tak jauh dari mereka. Namun mereka belum sampai naik saat sekelompok orang tiba-tiba sudah berdiri di belakang mereka.

Aruna berbalik dan mengangkat alisnya tidak senang. Bibirnya cemberut yang semakin membuatnya menggoda. "Siapa kalian?" Tanya nya tidak sabar. Bisa saja ia minum bermain-main dengan sekelompok pengganggu ini. Tetapi saat ini Ibunya sudah menunggunya di rumah. Ngomong-ngomong mengenai ibunya, sepertinya ia juga merindukan ibunya yang cerewet yang hanya akan berhenti bicara ketika ia tidur.

"Kalian tidak perlu tahu siapa kami. Yang perlu kalian lakukan adalah menyerahkan bunga Yuna pada kami." Seorang pria dengan bekas luka di pipi kirinya menatap mencemooh pada Jei dan Aruna.

"Bunga Yuna? Kami tidak memilikinya. Apa kalian melihatnya?" Jawab Aruna sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Matanya memancarkan kelicikan.

"Kamu jangan berbohong. Aroma bunga Yuna jelas ada di sini beberapa saat lalu. Dan hanya kalian yang ada di sini. Sudah jelas Kalian lah yang mengambilnya. Serahkan pada kami bunga itu sekarang." Yang berbicara adalah seorang gadis cantik dengan pakaian minim. Dia adalah satu-satunya wanita dalam kelompok itu. Tapi melihat dari bagaimana semua orang memperlakukannya dan juga dia berdiri di depan kelompok, mereka tahu bahwa gadis cantik ini adalah pemimpin dari mereka.

"Jadi bagaimana jika kami menolak memberikannya?" Aruna mengangkat sudut bibirnya.

"Nona muda, tolong pikirkan sekali lagi. Bagaimana kalau kita selesaikan dengan baik-baik. Saya Feng Jun Yu. Kami berasal dari kerajaan Feng Utara. Dan ini adalah putri kedua yang merupakan putri mahkota dari istana Feng Utara, putri Feng Ran Ran. Kami bisa membayar bunga itu berapapun harganya. Jadi tolong serahkan bunga itu pada kami." Seorang pria paruh baya bergerak mamaju dari kerumunan. Bajunya indah yang menunjukkan statusnya dalam kelompok itu juga tidak sembarangan.

Bibirnya tersenyum dengan wajah yang dibuat sedemikian rupa untuk menampilkan sosok yang ramah dan baik hati.

"Ooh... karena kalian memiliki niat seperti itu, kita bisa bicarakan. Lagipula kami juga adalah pedagang yang mencari keuntungan. Jika harga yang kalian tawarkan cocok, kami akan menyerahkan bunga Yuna pada kalian." Jei melirik sekilas nonanya. Bunga Yuna memang bukanlah bunga yang sangat langka. Tapi bunga itu sangat berguna dan juga berharga. Akan sangat sayang jika melepaskan bunga itu begitu saja.

Yang tidak diketahui Jei adalah bahwa Aruna bahkan memiliki yang lebih baik dari bunga Yuna itu sendiri, akar kehidupan Bunga Yuna yang akan dapat ditanam di dalam ruang dimensinya spasial yang dimiliki Yuna. Ruangan ajaib itu segera bertahap berkembang seiring bertambahnya kemampuan sang pemilik. Sekarang, Aruna dapat memasukkan benda bernyawa dan bahkan bisa menanam sesuatu di dalamnya.

Aruna melirik Jei dengan santai. Saat melihat wajah Aruna yang tenang, Jei yakin dengan apa yang dilakukan nonanya. Jadi dia tidak akan lagi memiliki keraguan.

Mata Feng Jun Yu menyipit saat ia menggosok kan tangannya. Ia bersiap untuk melakukan negosiasi. "Bunga Yuna meskipun langka tapi juga tidak bisa dikatakan sangat berharga. Kami akan menghargainya dengan Dua ratus tael emas."

"Naikkan penawarannya. Harga itu terlalu rendah." Harga bunga Yuna di pasaran adalah seribu tael untuk setiap kelopaknya. Dan setiap bunga terkadang memiliki lima atau tujuh. Jadi harga yang ditawarkan sangat jauh. Tentu saja Aruna menolaknya.

"Nona, ini adalah harga yang sesuai."

"Kalau begitu lupakan saja. Kami akan membawanya ke pelelangan. Kami yakin kami akan mendapatkan harga yang pantas." Aruna melipat bibirnya. Orang-orang di depannya menganggapnya tidak mengetahui apa-apa. Pada saat ini ia memang tidak memakai pakaian yang mencolok. Dan juga, hiasan rambut di kepalanya hanyalah sebuah ring biru langit malam yang sederhana. Jadi orang-orang itu pasti mengira bahwa mereka hanyalah pengembara.

"Nona jangan tergesa-gesa. Bagaimana kalau kami menambahkan lima puluh tael lagi."

"Lupakan saja. Kami akan menjualnya pada kalian." Aruna mengabaikan Feng Jun Yu dan segera naik ke atas kuda. Jei juga segera melompat ke atas kuda.

Feng Ran Ran sangat marah. Ia segera mengambil pedang yang dia selipkan di pinggangnya yang seputih giok. Menodongkan senjata itu ke arah Aruna. "Jika kamu tidak memberikan bunga itu dengan suka rela, kami tidak keberatan untuk mengambilnya secara paksa."

"Oh ya? Coba saja kalau bisa." Aruna tersenyum mengejek. Matanya membentuk bulan sabit. "Ingin merampas barang dariku? Aku akan beri pelajaran untuk tidak sekali-kali mendambakan barang yang menjadi milikku." Lanjut Aruna dalam hati menatap puluhan orang di depannya dengan jijik.

"Kau yang meminta. Aku tidak akan segan lagi." Feng Ran Ran memelototi Aruna dengan marah. Ia segera menoleh pada anak buahnya. "Serang mereka!"

Lima orang paling depan mengangkat senjata mereka yang berupa tombak dan juga pedang. Aruna juga mengeluarkan pedangnya dan segera menebas dan mengelak. Jei juga melawan menggunakan pedangnya yang besar. keduanya masih berada di atas kuda.

Dalam sekejap, lima orang itu sudah tersentak dan jatuh di atas tanah dengan luka di beberapa tubuh mereka. Mengerang kesakitan.

"Tidak berguna! Kalian, serang mereka!" Dengan marah Feng Ran Ran menatap anak buahnya yang Sudah kalah.

Kali ini mereka tidak lagi meremehkan lawan mereka. Meskipun mereka hanya berdua, kemampuan mereka tidak boleh diremehkan. Dua puluh orang dari mereka segera maju dan mengepung Aruna dan Jei yang masih duduk dengan tenang di atas kuda mereka.

Melihat puluhan orang di yang akan menyerang, Aruna segera mengangkat kakinya dan menapak di punggung kuda. Dengan gerakan yang Lues ia melompat ke atas dan menukik dengan tajam. Kemudian, kedua kakinya menendang sepuluh orang dan membuat mereka terjatuh ke tanah. Aruna telah mengalirkan energi spiritualnya pada kakinya saat ia menendang. Jadi siapapun yang terkena tendangannya, itu sebanding dengan dipukul dengan batu seberat lima puluh kilogram. Mereka semua muntah darah.

Sepuluh orang yang tersisa secara reflek mundur beberapa langkah. Melihat rekan-rekan mereka yang dengan mudah dijatuhkan dan dilukai dengan begitu serius mereka tiba-tiba kehilangan nyali.

"Tunggu apa lagi? Serang mereka!" Teriak Feng Ran Ran dengan marah. Ia sendiri segera melesat dan menghunuskan pedangnya. Feng Jun Yu tidak memiliki kemampuan bertarung. Yang menjadi keahliannya hanya bersilat lidah. Jadi dia hanya berdiri melihat pertarungan sengit di depannya dengan tenang. Tidak ada kekhawatiran di matanya karena keponakannya adalah gadis yang kuat. Dia pasti mampu mengalahkan Aruna dengan mudah.

Mata Aruna menyipit. Ia memindai dari jauh Feng Ran Ran yang sedang menuju ke arahnya. Ia melihat dimana kelemahan gadis itu. Dia berniat mengalahkannya dalam sekali gerakan.  Waktunya bermain sudah hampir habis.

Bibir Aruna kembali tersenyum. Namun siapapun yang mengenalnya dengan baik, mereka akan tahu jika Aruna sudah tersenyum seperti itu, artinya akan ada seseorang yang akan menderita. Bahkan Jei yang tanpa sadar melihat senyum kejam nonanya pun bergidik. Tanpa sadar ia mengasihani siapapun target kekejaman nonanya kali ini.

...~♡♡♡~...

...~☆The Story Oh Han Aruna_6☆~...

Terima kasih sudah mampir •○(♡;♡)○•

Jangan lupa like, Vote, Komen, Favoritkan dan bantu Share. Thank You 😚

Terpopuler

Comments

Nf@. Conan 😎

Nf@. Conan 😎

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣batu ginjal????
batu ginjal ntuh secantik apa thor 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-09-16

0

Marvina

Marvina

Batu giok x thorr...masa batu ginjal 😂🤣

2023-08-23

0

Syiffa Aulia

Syiffa Aulia

aruna dilawan

2023-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Di Usir Dari Kediaman Jenderal
2 2. Menjadi Anak Angkat Nyonya Han
3 3. Kembali Ke Daratan
4 4. Pria Bertopeng
5 5. Bunga Yuna
6 6. Ingin Merampas barang dariku?
7 7. Harta Tak Terduga Dari Kantong Penyimpanan
8 8. Sampai Di Kediaman Utama Han
9 9. Festival Lampion
10 10. Kecantikan Nomor Satu
11 11. Tuan Gong, Ketua Pembunuh Bayaran
12 12. Aku Aruna, Han Aruna
13 13. Rencana Perjamuan Bunga
14 14. Persiapan Aruna
15 15. Pertemuan Setelah Sepuluh Tahun
16 16. Hadiah yang Menakjubkan
17 17. Membuat Semua Orang Terpesona
18 18. Permainan Bai Tianli
19 19. Dasar Mesum!
20 20. Seseorang Meragukan Kemampuan Han Aruna
21 21. Sittar Spiritual, Sittar Feiyuan
22 22. Menjadikan Sittar Feiyang Menjadi Bahan Taruhan. Berani?
23 23. Mendapatkan Sittar Feiyang Dan Banyak Bunga Mawar
24 24. Han Aruna, Nona Muda Pecinta Uang
25 25. Pangeran Arnold Datang Ke Arena Berburu
26 26. Pangeran Arnold Yang Tampan Ditolak, Lagi!
27 27. Bertemu Harimau Putih Spiritual
28 28. Bayi Harimau Putih Spiritual Tingkat Tinggi
29 29. Memiliki Dekrit Kosong Juga Tidak Akan Berani Bertindak Sejauh Itu
30 30. Sekte Hitam Devil Dolls
31 31. Xiao Qiu, Sang Pelahap
32 32. Yang Mulia Putra Mahkota Membawanya Secara Pribadi
33 33. Dua Putra Mahkota Datang Bersamaan
34 34. Tang Lin Hua Mengembalikan Dekrit Kosong
35 35. Pangeran Shen Lin Yang Yang Kejam
36 36. Terpaksa Bekerja Sama
37 37. Han Aruna Memenangkan Lomba
38 38. Xiao Qiu Melihat Bubuk Mesiu
39 39. Semua Orang Sibuk
40 40. Menyusup
41 41. Aku Ingin Kamu Mengakuinya
42 42. Siap Menangkap Penjahatnya
43 43. Antara Dua Pasukan
44 44. Ancaman Han Mora
45 45. Arnold VS Han Mora
46 46. Arnold Yang Diabaikan
47 47. Identitas Lain Shen Su Huan
48 48. Ruang Dimensi Mandala
49 49. Pemusnahan Keluarga Xu
50 50. Keluhan Hati Arnold
51 51. Arnold Yang Kejam?
52 52. Xu Ruo Feng Mengaku
53 53. Berhenti Menjadi Orang Baik
54 54. Permintaan Han Aruna
55 55. Meminta Waktu
56 56. Bertemu dengan Orang Yang Tak Terduga
57 57. Shen Su Huan Menerobos Kamar Lagi
58 58. Lamaran
59 59. Arnold Datang
60 60. Kelas Privat Khusus Shen Su Huan
61 61. Jang Mue Lan Yang Delusi
62 62. Suasana Sebelum Lelang
63 63. Hadiah Han Aruna
64 64. Permainan Harga
65 65. Pil Pembersih Tulang
66 66. Shen Su Huan Menawar Harga
67 67. Pasukan Berani Mati
68 68. Diikuti
69 69. Kesalahpahaman Jang Mue Lan
70 70. Potongan Kisah 1
71 71. Potongan Kisah 2
72 72. Permaisuri Li Yue
73 73. Memakai Giok Phoenik Api
74 74. Kesan Pertama
75 75. Memanggil Saksi
76 76. Identitas Asli Yang Terungkap
77 77. Jang Xia Lu Telah Lama Tiada
78 78
79 79. Kejujuran Jang Dong He
Episodes

Updated 79 Episodes

1
1. Di Usir Dari Kediaman Jenderal
2
2. Menjadi Anak Angkat Nyonya Han
3
3. Kembali Ke Daratan
4
4. Pria Bertopeng
5
5. Bunga Yuna
6
6. Ingin Merampas barang dariku?
7
7. Harta Tak Terduga Dari Kantong Penyimpanan
8
8. Sampai Di Kediaman Utama Han
9
9. Festival Lampion
10
10. Kecantikan Nomor Satu
11
11. Tuan Gong, Ketua Pembunuh Bayaran
12
12. Aku Aruna, Han Aruna
13
13. Rencana Perjamuan Bunga
14
14. Persiapan Aruna
15
15. Pertemuan Setelah Sepuluh Tahun
16
16. Hadiah yang Menakjubkan
17
17. Membuat Semua Orang Terpesona
18
18. Permainan Bai Tianli
19
19. Dasar Mesum!
20
20. Seseorang Meragukan Kemampuan Han Aruna
21
21. Sittar Spiritual, Sittar Feiyuan
22
22. Menjadikan Sittar Feiyang Menjadi Bahan Taruhan. Berani?
23
23. Mendapatkan Sittar Feiyang Dan Banyak Bunga Mawar
24
24. Han Aruna, Nona Muda Pecinta Uang
25
25. Pangeran Arnold Datang Ke Arena Berburu
26
26. Pangeran Arnold Yang Tampan Ditolak, Lagi!
27
27. Bertemu Harimau Putih Spiritual
28
28. Bayi Harimau Putih Spiritual Tingkat Tinggi
29
29. Memiliki Dekrit Kosong Juga Tidak Akan Berani Bertindak Sejauh Itu
30
30. Sekte Hitam Devil Dolls
31
31. Xiao Qiu, Sang Pelahap
32
32. Yang Mulia Putra Mahkota Membawanya Secara Pribadi
33
33. Dua Putra Mahkota Datang Bersamaan
34
34. Tang Lin Hua Mengembalikan Dekrit Kosong
35
35. Pangeran Shen Lin Yang Yang Kejam
36
36. Terpaksa Bekerja Sama
37
37. Han Aruna Memenangkan Lomba
38
38. Xiao Qiu Melihat Bubuk Mesiu
39
39. Semua Orang Sibuk
40
40. Menyusup
41
41. Aku Ingin Kamu Mengakuinya
42
42. Siap Menangkap Penjahatnya
43
43. Antara Dua Pasukan
44
44. Ancaman Han Mora
45
45. Arnold VS Han Mora
46
46. Arnold Yang Diabaikan
47
47. Identitas Lain Shen Su Huan
48
48. Ruang Dimensi Mandala
49
49. Pemusnahan Keluarga Xu
50
50. Keluhan Hati Arnold
51
51. Arnold Yang Kejam?
52
52. Xu Ruo Feng Mengaku
53
53. Berhenti Menjadi Orang Baik
54
54. Permintaan Han Aruna
55
55. Meminta Waktu
56
56. Bertemu dengan Orang Yang Tak Terduga
57
57. Shen Su Huan Menerobos Kamar Lagi
58
58. Lamaran
59
59. Arnold Datang
60
60. Kelas Privat Khusus Shen Su Huan
61
61. Jang Mue Lan Yang Delusi
62
62. Suasana Sebelum Lelang
63
63. Hadiah Han Aruna
64
64. Permainan Harga
65
65. Pil Pembersih Tulang
66
66. Shen Su Huan Menawar Harga
67
67. Pasukan Berani Mati
68
68. Diikuti
69
69. Kesalahpahaman Jang Mue Lan
70
70. Potongan Kisah 1
71
71. Potongan Kisah 2
72
72. Permaisuri Li Yue
73
73. Memakai Giok Phoenik Api
74
74. Kesan Pertama
75
75. Memanggil Saksi
76
76. Identitas Asli Yang Terungkap
77
77. Jang Xia Lu Telah Lama Tiada
78
78
79
79. Kejujuran Jang Dong He

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!