“Asli tidaknya surat itu bisa dibuktikan dua hari lagi. Saya telah memastikan pangeran Arnold sendiri yang akan datang dan berbicara tentang detail kerjasama ini.” Kata Aruna tenang. Ia yakin hal ini akan terjadi. Jadi dia sudah mengirim pesan kepada pangeran Arnold yang merupakan sahabatnya untuk datang ke kekaisaran Zhou untuk meyakinkan bahwa surat kerjasama yang dibawanya asli.
“Nona muda Han harap bersabar. Menteri Nan hanya tidak percaya jika ini adalah kenyataan. Akhirnya kerajaan barat mau bekerja sama dengan kekaisaran kita.” Ucap permaisuri lembut. Melihat dari mata Aruna, ia tahu sikap gadis itu yang tegas.
“Yang mulia bisa tenang. Saya bukanlah seseorang yang suka menyimpan lada di dalam hati.” Aruna membungkuk pada permaisuri.
“Nona muda Han sangat bijak. Kasim, berikan sepuluh gulung sutra Danshan dan seribu Tael emas untuk nona muda Han.” Kaisar yakin akan keaslian surat itu. Namun karena Aruna berniat untuk membuktikannya, tentu saja ia tidak menolak hal baik. Datangnya pangeran Arnold yang merupakan pangeran mahkota akan menjadi hal yang sangat menguntungkan.
“Terima kasih atas kemurahan Yang Mulia.” Aruna membungkukkan badannya sebelum kembali duduk di tempatnya.
Di deretan tempat duduk para pangeran, tidak ada dari para pangeran yang tidak memberikan perhatian mereka pada Han Aruna. Gadis itu bahkan tidak merasa menjadi pusat perhatian sekarang. Lagipula hal itu merupakan hal yang biasa untuknya. Di manapun ia berada, ia akan selalu menjadi pusat perhatian yang tidak mudah diabaikan.
“Putra mahkota lihatlah gadis idamanmu sangat menakjubkan. Mengukir kesan yang sangat baik di hati ayah kaisar.” Shen Bi Yun yang duduk di sebelah Shen Su Huan menggoda kakaknya itu.
“Sepertinya aku harus mengirimmu ke kuil Huojing agar mulut embermu itu bisa ditambal oleh para biksu di sana.” Shen Su Huan melirik tajam Shen Bi Yun dengan tangan kanannya mengangkat cangkir tehnya dan menyesapnya perlahan. Terlihat sangat berkelas.
“Mohon ampuni mulutku yang terlalu jujur ini putra mahkota. Lain kali aku akan lebih berhati-hati dalam menjaganya.” Shen Bi Yun menatap Shen Su Huan dengan penuh harap.
“Ck. Dasar.” Umpat Shen Su Huan yang mendapatkan kekehan dari adiknya itu. Di dalam hatinya ia memang sedikit tertarik pada gadis yang mereka bicarakan. Tapi hanya sedikit, ya sedikit. Apakah itu begitu terlihat?
Sementara itu, para pangeran yang lain sudah merencanakan hal lain untuk Aruna. Apa lagi jika bukan untuk menjadikannya selir karena mereka sudah memiliki istri sah. Jadi mereka hanya bisa memasukkan Han Aruna lewat pintu samping, menjadi seorang selir.
Dengan posisi keluarga Aruna yang tidak bisa diremehkan, meskipun secara politik keluarga Aruna bukanlah keluarga yang penting dalam pemerintahan, namun pengaruh dari serikat dagang Anggrek Bulan tentu saja tidak bisa dianggap sebelah mata. Bahkan sang Kaisar sendiri akan enggan untuk mengusik mereka.
Serikat dagang Anggrek Bulan memiliki andil yang sangat besar dalam perputaran ekonomi di kekaisaran Zhou. Hampir sepertiga bisnis di kekaisaran ini adalah milik keluarga Han. Yang tentu saja secara otomatis menjadi penyumbang pajak dan upeti paling banyak. Lalu apa jadinya jika serikat dagang Anggrek Bulan menghentikan bisnis mereka di kekaisaran? Tentu saja semua struktur mulai dari bawah akan goyah.
Sedangkan orang yang sedang menjadi perbincangan tengah duduk santai sambil menikmati camilan ringan yang tersedia di atas mejanya. Di sampingnya, Yang Se Se mengamati sekeliling. Ia sudah lama mengikuti Han Mora, ia akan tahu tatapan seseorang yang berbeda dan memiliki rencana yang buruk pada tuannya.
“Nona, saya rasa setelah ini nona akan sibuk perang mulut.” Cicit Yang Se Se sembari menuangkan teh ke dalam cangkir Aruna yang kosong.
“Hem. Kamu memang jeli.” Aruna menyunggingkan bibirnya. Namun senyumnya kali ini penuh dengan ejekan. Siapa mereka yang berani beradu mulut dengannya. Selama hidupnya, Aruna telah bertemu dan cukup banyak pengalamannya dalam perang mulut. Dalam hal ini, dia sudah terlatih dengan benar dan mendalam. Bisa dibilang dialah ratunya debat.
Acara pemberian hadiah masih berlangsung. Namun sampai akhir tidak ada hadiah yang menyamai hadiah yang dibawakan oleh Aruna. Utusan kekaisaran yang lain bahkan merasa iri dengan hadiah yang dibawa Aruna. Mereka mulai berpikir untuk mendekati gadis muda itu untuk membantu mereka mendapatkan kesempatan kerjasama yang sama seperti yang di dapatkan kekaisaran Zhou.
“Zhen ucapkan selamat datang di istana untuk para tamu undangan. Terima kasih sudah hadir dalam acara yang membahagiakan ini. Semua hadiah yang kalian berikan sungguh menakjubkan. Secara pribadi Zhen mengucapkan terima kasih.” Kaisar Shen Holing memindai semua tamu undangan sebelum melanjutkan ucapannya.
“Dengan ini Zhen nyatakan jika acara perjamuan Bunga ini dibuka. Silahkan dinikmati hidangan yang telah tersedia.” Ucap kaisar Shen Holing. Kemudian para pelayan beriringan membawa nampan berisi makanan dan juga minuman untuk dihidangkan di meja kecil di depan para tamu undangan.
Segera setelah Kaisar memberi sulangan pertama, pertanda mempersilahkan, para tamu segera memulai aktivitas makan mereka.
Beberapa penari masuk ke dalam aula. Menari dengan diiringi iringan kecapi yang lembut untuk menemani makan. Sungguh keadaan yang membuat bahagia. Para tamu menikmati makanannya dengan menikmati pertunjukan tarian yang memukau.
“Acara ini akan dilanjutkan esok hari. Para anak muda bisa meninggalkan aula untuk berjalan-jalan di sekitar istana.” Kata Kaisar Shen Holing mempersilahkan anak muda keluar ruangan.
Kaisar tahu jika berada di dalam aula akan sangat membosankan untuk para anak muda yang menyukai kebebasan. Ia juga berharap para putra dan putrinya menemukan orang yang mereka sukai dan mungkin menjadi jodohnya.
Apalagi Shen Su Huan yang menjadi putra mahkota bahkan belum memiliki satu wanita pun di kediamannya. Ia berharap besar dalam acara ini akan ada putri dari kerajaan lain atau nona muda dari kediaman menteri maupun bangsawan yang memikat hatinya. Ah ia tidak sabar mendapatkan menantu dari putra kesayangannya yang super kaku itu.
Setelah mendengar ucapan dari Kaisar Shen Holing, satu persatu para pemuda keluar dari aula. Berjalan menuju taman. Bertegur sapa dengan tuan muda dan nona muda dari kediaman lain. Juga memberi salam kepada para pangeran dan putri yang juga hadir diantara mereka.
Aruna tidak begitu mengenal para anak muda. Ia lebih memilih berjalan-jalan menikmati pemandangan taman yang ditata dengan indah dan juga rapi. Apalagi malam ini langit cerah. Jadi bintang dan bulan terlihat indah menambah keindahan malam. Aruna ditemani Yang Se Se dan seorang pelayan lain. Juga dua orang penjaga yang mengikutinya. Hari ini Jei tidak bisa ikut menemani karena memiliki tugas penting di serikat dagang. Ada kasus yang mencurigakan.
Namun malam ini sepertinya adalah hari sialnya. Ia bertemu dengan sekumpulan nona muda yang suka ikut campur.
“Aiya lihat siapa yang berjalan ke arah kita? Bukankah ini nona Han si pelaut?” ucap Jang Mue Lan kepada kelompok nya. Beberapa nona muda berkumpul bersamanya. Mereka semua tertawa di balik kipas mereka.
Aruna mendengus sebal. Ia sangat malas menghadapi para nona muda yang suka julid. Namun jika dibiarkan saja, mereka akan terus mengganggunya.
“Ada yang salah dengan itu nona Jang?” Aruna menaikkan sebelah alisnya.
*
*
...^^^~°The Story Of Han Aruna_17°~^^^...
Terima kasih sudah mampir 😎
Jangan lupa tinggalin jejak dengan klik like👍, vote 😍 dan komentarnya oke😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Yoni Hartati
mau dijadikan selir? dgn serikat besar dgn kekayaan melebihkan kekayaan kekaisaran dan kekaisaran tanpa serikat ini
2022-10-30
0