Setelah terombang-ambing beberapa hari di atas laut, kapal Aruna merapat di dermaga pelabuhan kekaisaran Bei. Kekaisaran yang berada di sisi sebelah timur kekaisaran Zhou. Kekaisaran Zhou tidak memiliki laut maupun sungai besar yang meungkinkan kapal besar untuk masuk. Jadi untuk merapatkan kapal besar milik serikat dagang Anggrek Bulan hanya bisa bersandar di pelabuhan kekaisaran Bei.
Secara khusus, serikat Dagang Anggrek Bulan bulan yang merupakan milik klan Han memiliki dermaga mereka sendiri di pelabuhan kekaisaran Bei. Jadi daerah mereka terpisah dari pelabuhan kekaisaran meskipun berada dalam satu wilayah.
Itu karena, serikat dagang Anggerk Bulan memiliki beberapa kapal besar mereka sendiri yang biasa mereka gunakan untuk berlayar. Tentu saja mereka memerlukan tempat khusus untuk menyimpannya. Selain itu, setiap kali berangkat maupun kembali, kapal-kapal mereka akan penuh barang yang akan mereka jual maupun mereka beli dari luar daerah.
Kekaisaran Bei sendiri sudah menjalin kerjasama yang lama dengan serikat dagang Anggrek Bulan. Jadi tidak ada masalah dengan itu. Apalagi pajak yang diberikan oleh serikat dagang Anggrek Bulan setiap bulannya adalah yang tertinggi dengan banyaknya toko yang mereka miliki.
Aruna keluar dari kamarnya setelah anak buahnya memberitahu bahwa kapal mereka sudah merapat. Aruna turun diikuti Jei yang merupakan orang kepercayaannya. Pemuda yang sudah lima tahun berada di sisinya ini memiliki kemampuan yang mumpuni.
"Nyonya memberi pesan agar nona segera kembali ke pulang begitu mendarat. Nyonya juga berpesan agar nona tidak mampir kemana-mana." Ucap Jei hati-hati saat Aruna berdiri di buritan kapal untuk mengamati pemandangan di darat yang beberapa hari tidak dilihatnya.
"Ya. Kali ini mungkin kita akan tinggal lebih lama." Aruna berkata tanpa menoleh. Usianya sudah delapam belas tahun tahun ini. Ibunya sudah berulang kali memintanya untuk berhenti pergi berlayar dan mulai memikirkan masa depannya. Tapi Aruna selalu memiliki alasan untuk pergi.
Namun, kali ini sepertinya Ia sudah tidak bisa lagi menghindar. Ia tidak boleh membuat wanita itu terus menerus khawatir padanya.
Di belakangnya, Jei tidak bisa berkata apa-apa. Ia sudah mengikuti nonanya begitu lama. Orang seperti apa nonanya ia juga sudah tahu. Apalagi hanya untuk mengetahui keinginan nonanya juga tidak perlu berpikir lama. Nonanya ingin kehidupan bebas seperti yang selama ini dilalui. Tidak terikat oleh aturan yang membosankan.
"Siapkan kuda. Aku juga tidak bisa terus menghindar." Jei mengangguk singkat sebelum memerintahkan orang untuk mempersiapkan kuda nonanya.
Tak lama, Kuda berwarna putih dengan surai yang indah dituntun. Kuda itu selalu tampak gagah dan anggun dalam waktu bersamaan. Kuda putih itu sudah menjadi sahabat Aruna sejak ia mulai belajar naik kuda delapan tahun lalu.
Melihat kuda kesayangannya, Aruna segera terbang dengan menggunakan jurus peringan tubuh dan mendarat di depan kuda itu. Jei mengikutinya.
"Hai Snowie, apa kamu merindukanku?" Aruna membelai kepala kuda itu. Kuda yang diberi nama Snowie itu meringkik kecil sebagai jawaban. Snowie dengan manja menggerakkan kepalanya untuk meminta Aruna membelainya.
"Hahahaha. Kamu masih kuda yang manja." Sekali lagi Snowie meringkik senang.
"Baiklah antar aku pulang sekarang." Tanpa kesulitan Aruna sudah naik ke atas punggung kuda. Menarik tali kekangnya dan memukul ringan *5**3* kuda putih itu hingga kuda putih itu berlari dengan kencang. Di belakangnya, seekor kuda berwarna coklat tua mengikuti mereka. Di atasnya, Jei duduk dengn tegap. Pandangan matanya lurus ke depan. Tapi siapa yang sangka jika pria itu bahkan mampu melihat di sekitarnya dengan jelas meski secara fisik mata itu fokus menandang ke depan.
**
Untuk sampai ke kekaisaran Zhou letak Kediaman Han berada membutuhkan waktu dua hari perjalanan dengan kuda. Sekarang ini mereka sudah melewati hampir setengah hari perjalanan. Aruna mengarahkan kudanya ke sebuah penginapan. Mereka butuh istirahat dan juga makan. Kuda mereka juga butuh itu.
Hanya mereka berdua yang melalui jalan darat. Rombongan mereka lainnya harus melewati jalur sungai untuk mengangkut barang-barang mereka. Dengan jalur sungai, memudahkan perjalanan dan memperkecil resiko perampokan meskipun sebenarnya tidak akan ada yang berani mengganggu apapun milik Serikat Dagang Anggrek Bulan.
Aruna masuk ke dalam restoran yang dilengkapi dengan peninapan di lantai kedua dengan Jei di belakangnya. Aruna lebih suka memakai hanfu pria untuk dipakai sehari-hari. Apalagi untuk perjalanan jauh. Menurutnya hanfu pria lebih simpel daripada hanfu wanita yang menurutnya sangat merepotkan.
Meskipun menggunakan hanfu pria, pesona Aruna masih menarik perhatian. Rambutnya yang panjang diikat ekor kuda dengan gelang giok hitam yang mengkilat menampilkan leher jenjangnya yang mempesona. Semua orang di dalam restoran saat Aruna dan Jei masuk. Jei memang tidak bisa dikatakan ketampanan yang bisa menggetarkan sebuah negara, tetapi ia masih di atas pemuda pada umumnya.
Aruna dan Jei duduk di salah satu meja yang kosong. Pelayan menghampiri mereka dan mencatat pesanan mereka. Tak butuh waktu lama pelayan datang dengan membawa pesanan mereka.
Restoran ini terletak di pusat ibu kota kekaisaran Bei. Jadi bisnis disini sangat menguntungkan. Jarang ada meja kosong setiap jamnya. Apalagi di setiap jam makan kadang tidak menyisakan satu tempat duduk pun. Begitu juga saat ini, semua meja sudah diisi penuh. Aruna dan Jei masih mendapatkan meja karena mereka adalah pelanggan tetap sekaligus mitra bisnis penginapan ini.
Serikat dagang Anggrek Bulan adalah pemasok bahan makanan terbesar. Apalagi arak yang disediakan di tempat ini juga berasal dari sana.
"Nona Han." Seorang manager menghampiri Aruna begitu tahu jika Aruna datang. Ia menangkupkan tinjunya untuk memberi hormat. Meskipun dari usia Aruna jauh di bawahnya, tetapi dari status dan kemampuannya, gadis itu jelas berada di atasnya.
"Manager Sin." Aruna juga menangkupkan tinjunya. Meskipun Aruna tersenyun, tapi hatinya masam. Ia sangat tidak suka saat makannya diganggu. Apalagi untuk hal-hak sepele seperti itu
"Maafkan saya karena tidak menyambut kedatangan Nona dengan baik.''
"Tidak masalah manager Sin. Saya hanya mampir untuk makan dan beristirahat malam ini."
"Ya nona Han. Saya akan meminta seseorang untuk menyiapkan kamar terbaik untuk nona."
"Terima kasih manager Sin. Maaf merepotkan."
"Ah tentu saja tidak nona Han. Bisnis kami bisa seperti ini juga berkat barang-barang yang bagus dari Anggrek Bulan."
"Ya..."
"Baiklah nona Han. Saya tidak akan mengganggu lagi. Permisi." Manager Sin menundukkan kepalanya sebelum pamit. Ia sgera memerintahkan anak buahnya menyiapkan kamar untuk Aruna.
Baru saja Aruna menghela napas lega karena keadaan yang kembali tenang, suara keributan datang dari arah depan. Di sana, seorang nona muda cantik sedang marah-marah karena tidak mendapatkan tempat untuk duduk.
Nona muda itu adalah putri dari mentri perdagangan kekaisaran Bei. Gadis muda yang cantik itu terkenal sombong dan suka menindas gadis lainnya hanya karena hal sepele.
"Huh menjengkelkan sekali. Apa mereka tidak bisa membiarkanku tenang sebentar saja?" Aruna mendengus kesal.
"Biarkan saya urus nona." Jei segera berdiri. Tetapi segera ia larang dan memintanya untuk melanjutkan makan. Lagi pula hal ini tidak ada hubungannya dengan mereka. Jei pun menurut dan makan meskipun ia sebenarnya juga merasa terganggu.
"Hei kalian yang duduk di sana!" Teriak gadis itu menunjuk Aruna dan Jei yang sedang menikmati makanan mereka. Keduanya tidak memperhatikan Gadis itu, mereka mengabaikannya.
"Apa kalian tidak punya telinga?!" Gadis itu semakin kesal. Ia mendekat. Seorang gadis kecil dengan pakaian kasar mengikuti di belakangnya. Gadis itu adalah pelayannya.
Baik Aruna maupun Jei masih belum menanggapi.
"Aku bicara dengan kalian berdua!" Gadis itu menggebrak meja. Membuat Jei bahkan hampir menjatuhkan daging yang dijepit di sumpitnya.
"Ck! Apa mau kalian hah?" Aruna yang kesal bertanya dengan dingin.
...~♡♡♡~...
...~*♡The Story Of Aruna_3♡*~...
*
*
*
Terima kasih sudah mampir ♡ ~(*,*)~♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus bahagia
2022-12-01
0
C1nt4
baru hadir thor
2022-07-31
1