8. Sampai Di Kediaman Utama Han

Han Mora secara pribadi memyambut kepulangan putri tercintanya itu. Meskipun Aruna hanyalah anak angkatnya, ia memperlakukannya dengan sangat baik seakan ialah yang telah melahirkannya. Wanita paruh baya itu memakai gaun dengan pola sulam bunga mawar berwarna merah bata. Rambutnya semuanya digelung ke atas dengan beberapa jepit sederhana berhiaskan emas dan mutiara. Beberapa penatua dang anggota klan yang ikut menyambutnya.

Aruna turun dari atas kudanya ketika sampai di gerbang kediaman. Kudanya diserahkan pada pelayan untuk dibawanya masuk. Begitu juga dengan kuda yang ditunggangi Jei.

"Anak memberi hormat kepada ibu." Aruna menangkupkan tangannya untuk memberi penghormatan dengan sedikit membungkuk.

"Bangunlah putriku." Han Mora menghampiri Aruna dan menyentuh bahunya. Lalu membantunya bangun dan memeluknya. "Lihatlah dirimu, sudah beberapa bulan tidak bertemu dan kamu sudah kehilangan seluruh dagingmu dan kamu hanya menyisakan kulit dan tulangmu sekarang ini. Kamu pasti tidak makan dengan benar selama ini kan?" Han Mora memperhatikan penampilan fisik Aruna yang jebih kurus dari terkahir kali ia lihat.

"Ibu tidak perlu cemas. Anak bisa menjaga kondisiku." Lagipula kultivator bisa tidak makan selama beberapa hari. Dan juga, tubuh Aruna tidak bisa dikatakan kurus. Dia lebih berisi di beberapa tempat yang seharusnya. Dan itu terlihat sempurna di usianya yang sedang berada di puncaknya.

"Hah sudahlah. Yang terpenting adalah kamu sudah kembali." Han Mora menghela napasnya pasrah.

"Aruna memberi salam pada semua tetua." Aruna menoleh para ttua yang berbaris di kiri dan kanan mereja. Ia juga mengangkupkan tangannya pada para penatua yang datang menyambutnya.

"Nona besar terlalu sopan. Kami tidak layak mendapatkan penghormatan itu." Seorang pria tua menangkupkan tangannya pada Aruna. Meskipun Aruna hanya lah anak angkat di keluarga Han, tetapi pengaruhnya sangat besar.

"Kami memberi salam pada nona besar." Beberapa pemuda dan pemudi seusia Aruna berjajar di belakang para tetua.

Mereka adalah satu yang terbaik dari masing-masing keluarga cabang klan Han. Salah satu diantaranya maju dan mewakili teman-temannya menyambut nona besarnya. Mereka semua tampil dengan baik hari ini untuk menyambut kepulangan nona besar mereka.  Mereka sudah berada di kediaman utama sejak dua hari yang lalu. Meskipun tidak ada dari mereka yang memiliki wajah mengeluh, sebaliknya mereka terlihat sangat bangga karena mereka dapat berpartisipasi untuk menyambut kepulangan Han Aruna.

Aruna menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada mereka. Meskipun ia tidak banyak bertemu dengan mereka, mereka tidak pernah membuat masalah dengannya.  

Klan Han tidak sama dengan klan- klan kebanyakan yang mementingkan garis keturunan dan gender. Yang menentukan status mereka adalah kemampuan. Dan Han Aruna adalah Yang paling menjanjikan dalam generasinya.

Yang paling penting adalah bahwa Klan Han tidak terlalu berambisi memperebutkan kekuasaan. Mereka akan pergi ke tempat mereka berkuasa dan diam-diam mengawasi dari jauh. Apalagi selama ini yang mereka dapati adalah bahwa hanya Han Aruna saja yang layak menjadi penerus dari klan Han. Baik kemampuan berbisnisnya maupun kemampuan beladirinya Han Aruna masih yang paling unggul dari yang lainnya. Mereka tidak terlalu siapa yang berada di atas, yang penting bisa memimpin Klan dan mendatangkan keuntungan bagi mereka.

Setiap penatua memiliki kediamannya sendiri yang terpisah dari kediamam utama. Dan mereka memiliki kekuasaan masing-masing dalam daerahnya. Hanya sesekali mereka akan berkumpul di kediaman utama untuk membicarakan masalah yang terjadi di kediaman mereka maupun di serikat dagang yang mereka pegang. Mereka meyakini dengan bersatu dan tidak berambisi pada apa yang tidak mereka mampu, mereka akan dapat kejayaan dan kedamaian.

Keyakinan ini diturunkan dari generasi ke generasi.

"Kamu pasti lapar sekarang. Ibu sudah menyuruh pelayan untuk menyiapkan makanan yang bergizi yang semuanya adalah kesukaanmu. Ayo masuk."  

Han Mora menarik Aruna masuk ke dalam aula utama. Para penuta dan anak muda mengikuti di belakangnya. Di dalam aula, sebuah meja panjang sudah diatur dengan berbagai macam hidangan. Itu adalah tempat duduk untuk para penatua. Sedangkan untuk penerus, mereka memiliki meja mereka sendiri yang ada di kiri dan kanan. Mereka sudah memiliki nama mereka di meja tempat mereka. Hanya Aruna yang memiliki hak khusus untuk duduk bersama dengan para penatua karena dia adalah calon penerus klan.

Melihat semua orang sudah duduk dengan rapi, Han Mora segera memulai perjamuan. Sebagai hiburan, sekelompok penari hadir dalam aula. Ditemani dengan musik merdu yang mendayu-dayu. Mereka berasal dari Serikat mereka sendiri.

Bisnis klan Han sangat beragam. Mereka memiliki pelelangan yang terkenal di setiap daerah. Toko obat dan juga senjata. Rumah sakit dan tabib mereka semua terkenal dan ramah pada rakyat miskin. Mereka mengambil tarif berdasarkan kemampuan seseorang. Ada beberapa keluarga cabang yang memiliki generasi yang menyukai kesenian juga membuka sanggar kesenian drama dan tari.

Tapi semua bisnis mereka masih saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Jika salah satu mengalami masalah, yang lainnya akan membantu mereka. Mereka juga sering bekerja sama dalam berbagai hal. Tapi mereka selalu bekerja secara transparan dan tidak pernah menyembunyikan apapun dari anggota mereka. Terutama anggota keluarga inti.

Setelah perjamuan makan selesai, Han Mora meminta para pelayan untuk menarik makanan yang tersisa dan menggantikannya dengan teh dan camilan. Mereka akan memulai pertemuan rutin mereka.

"Kalian sudah bekerja keras selama ini. Setelah ini kalian bisa berjalan-jalan di kediaman." Han Mora berbicara pada para generasi muda.

Biasanya mereka akan ikut dalam diskusi para tetua. Mereka akan duduk dan melihat dari samping. Lalu mereka juga bisa menyampaikan jodoh mereka jika mereka memilikinya atau mereka dapat memberikan pendapat mereka untuk menyelesaikan suatu masalah. Ini berguna agar mereka belajar.

Tapi karena hari ini Han Mora telah memberi kelonggaran pada mereka untuk bersenang-senang, mereka tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Mereka dengan tenang berdiri dan mulai keluar dari ruangan setelah memberi hormat pada para tetua.

Meskipun mereka sudah beberapa kali datang ke kediaman utama ini, mereka hampir tidak memiliki waktu luang untuk melihat-lihat apalagi untuk berjalan-jalan dan menikmati pemandangan. Mereka hanya merasa jika kediaman utama ini seharusnya memiliki kemewahan yang hampir sama dengan istana milik kekaisaran.

Tapi perkiraan mereka memang benar. kekayaan kediaman utama, nyatanya memang lebih banyak daripada harta milik istana. Dan jika mereka mau, mereka bahkan akan sanggup membuat sebuah negara baru yang lebih besar dari kekaisaran saat ini.

"Kamu duduk dan dengarkan! Kamu sudah lama tidak pulang. Jadi dengarkan baik-baik." Perintah tegas Han Mora pada Aruna yang sudah mengangkat setengah pan22tnya untuk berdiri.

Aruna akan memprotes perintah sang ibu, tapi saat ia menoleh dan mendapati wajah tegas Han Mora, ia kembali duduk diambil menarik bibirnya beberapa centi ke depan.

Masih seperti itu, di atas orang kuat, akan ada orang kuat yang lainnya.

Aruna yang mengesankan, yang mengalahkan puluhan orang dengn mudah masih akan takut pada wajah serius ibunya.

...~♡♡♡~...

...•°☆The Story Of Han Aruna _8☆°•...

Terima kasih sudah mampir😊

Jangan lupa Like,Vote, Komen, Share dan Favoritkan 😍

Terpopuler

Comments

mitha

mitha

beberapa tetua dan

2023-01-18

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2022-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. Di Usir Dari Kediaman Jenderal
2 2. Menjadi Anak Angkat Nyonya Han
3 3. Kembali Ke Daratan
4 4. Pria Bertopeng
5 5. Bunga Yuna
6 6. Ingin Merampas barang dariku?
7 7. Harta Tak Terduga Dari Kantong Penyimpanan
8 8. Sampai Di Kediaman Utama Han
9 9. Festival Lampion
10 10. Kecantikan Nomor Satu
11 11. Tuan Gong, Ketua Pembunuh Bayaran
12 12. Aku Aruna, Han Aruna
13 13. Rencana Perjamuan Bunga
14 14. Persiapan Aruna
15 15. Pertemuan Setelah Sepuluh Tahun
16 16. Hadiah yang Menakjubkan
17 17. Membuat Semua Orang Terpesona
18 18. Permainan Bai Tianli
19 19. Dasar Mesum!
20 20. Seseorang Meragukan Kemampuan Han Aruna
21 21. Sittar Spiritual, Sittar Feiyuan
22 22. Menjadikan Sittar Feiyang Menjadi Bahan Taruhan. Berani?
23 23. Mendapatkan Sittar Feiyang Dan Banyak Bunga Mawar
24 24. Han Aruna, Nona Muda Pecinta Uang
25 25. Pangeran Arnold Datang Ke Arena Berburu
26 26. Pangeran Arnold Yang Tampan Ditolak, Lagi!
27 27. Bertemu Harimau Putih Spiritual
28 28. Bayi Harimau Putih Spiritual Tingkat Tinggi
29 29. Memiliki Dekrit Kosong Juga Tidak Akan Berani Bertindak Sejauh Itu
30 30. Sekte Hitam Devil Dolls
31 31. Xiao Qiu, Sang Pelahap
32 32. Yang Mulia Putra Mahkota Membawanya Secara Pribadi
33 33. Dua Putra Mahkota Datang Bersamaan
34 34. Tang Lin Hua Mengembalikan Dekrit Kosong
35 35. Pangeran Shen Lin Yang Yang Kejam
36 36. Terpaksa Bekerja Sama
37 37. Han Aruna Memenangkan Lomba
38 38. Xiao Qiu Melihat Bubuk Mesiu
39 39. Semua Orang Sibuk
40 40. Menyusup
41 41. Aku Ingin Kamu Mengakuinya
42 42. Siap Menangkap Penjahatnya
43 43. Antara Dua Pasukan
44 44. Ancaman Han Mora
45 45. Arnold VS Han Mora
46 46. Arnold Yang Diabaikan
47 47. Identitas Lain Shen Su Huan
48 48. Ruang Dimensi Mandala
49 49. Pemusnahan Keluarga Xu
50 50. Keluhan Hati Arnold
51 51. Arnold Yang Kejam?
52 52. Xu Ruo Feng Mengaku
53 53. Berhenti Menjadi Orang Baik
54 54. Permintaan Han Aruna
55 55. Meminta Waktu
56 56. Bertemu dengan Orang Yang Tak Terduga
57 57. Shen Su Huan Menerobos Kamar Lagi
58 58. Lamaran
59 59. Arnold Datang
60 60. Kelas Privat Khusus Shen Su Huan
61 61. Jang Mue Lan Yang Delusi
62 62. Suasana Sebelum Lelang
63 63. Hadiah Han Aruna
64 64. Permainan Harga
65 65. Pil Pembersih Tulang
66 66. Shen Su Huan Menawar Harga
67 67. Pasukan Berani Mati
68 68. Diikuti
69 69. Kesalahpahaman Jang Mue Lan
70 70. Potongan Kisah 1
71 71. Potongan Kisah 2
72 72. Permaisuri Li Yue
73 73. Memakai Giok Phoenik Api
74 74. Kesan Pertama
75 75. Memanggil Saksi
76 76. Identitas Asli Yang Terungkap
77 77. Jang Xia Lu Telah Lama Tiada
78 78
79 79. Kejujuran Jang Dong He
Episodes

Updated 79 Episodes

1
1. Di Usir Dari Kediaman Jenderal
2
2. Menjadi Anak Angkat Nyonya Han
3
3. Kembali Ke Daratan
4
4. Pria Bertopeng
5
5. Bunga Yuna
6
6. Ingin Merampas barang dariku?
7
7. Harta Tak Terduga Dari Kantong Penyimpanan
8
8. Sampai Di Kediaman Utama Han
9
9. Festival Lampion
10
10. Kecantikan Nomor Satu
11
11. Tuan Gong, Ketua Pembunuh Bayaran
12
12. Aku Aruna, Han Aruna
13
13. Rencana Perjamuan Bunga
14
14. Persiapan Aruna
15
15. Pertemuan Setelah Sepuluh Tahun
16
16. Hadiah yang Menakjubkan
17
17. Membuat Semua Orang Terpesona
18
18. Permainan Bai Tianli
19
19. Dasar Mesum!
20
20. Seseorang Meragukan Kemampuan Han Aruna
21
21. Sittar Spiritual, Sittar Feiyuan
22
22. Menjadikan Sittar Feiyang Menjadi Bahan Taruhan. Berani?
23
23. Mendapatkan Sittar Feiyang Dan Banyak Bunga Mawar
24
24. Han Aruna, Nona Muda Pecinta Uang
25
25. Pangeran Arnold Datang Ke Arena Berburu
26
26. Pangeran Arnold Yang Tampan Ditolak, Lagi!
27
27. Bertemu Harimau Putih Spiritual
28
28. Bayi Harimau Putih Spiritual Tingkat Tinggi
29
29. Memiliki Dekrit Kosong Juga Tidak Akan Berani Bertindak Sejauh Itu
30
30. Sekte Hitam Devil Dolls
31
31. Xiao Qiu, Sang Pelahap
32
32. Yang Mulia Putra Mahkota Membawanya Secara Pribadi
33
33. Dua Putra Mahkota Datang Bersamaan
34
34. Tang Lin Hua Mengembalikan Dekrit Kosong
35
35. Pangeran Shen Lin Yang Yang Kejam
36
36. Terpaksa Bekerja Sama
37
37. Han Aruna Memenangkan Lomba
38
38. Xiao Qiu Melihat Bubuk Mesiu
39
39. Semua Orang Sibuk
40
40. Menyusup
41
41. Aku Ingin Kamu Mengakuinya
42
42. Siap Menangkap Penjahatnya
43
43. Antara Dua Pasukan
44
44. Ancaman Han Mora
45
45. Arnold VS Han Mora
46
46. Arnold Yang Diabaikan
47
47. Identitas Lain Shen Su Huan
48
48. Ruang Dimensi Mandala
49
49. Pemusnahan Keluarga Xu
50
50. Keluhan Hati Arnold
51
51. Arnold Yang Kejam?
52
52. Xu Ruo Feng Mengaku
53
53. Berhenti Menjadi Orang Baik
54
54. Permintaan Han Aruna
55
55. Meminta Waktu
56
56. Bertemu dengan Orang Yang Tak Terduga
57
57. Shen Su Huan Menerobos Kamar Lagi
58
58. Lamaran
59
59. Arnold Datang
60
60. Kelas Privat Khusus Shen Su Huan
61
61. Jang Mue Lan Yang Delusi
62
62. Suasana Sebelum Lelang
63
63. Hadiah Han Aruna
64
64. Permainan Harga
65
65. Pil Pembersih Tulang
66
66. Shen Su Huan Menawar Harga
67
67. Pasukan Berani Mati
68
68. Diikuti
69
69. Kesalahpahaman Jang Mue Lan
70
70. Potongan Kisah 1
71
71. Potongan Kisah 2
72
72. Permaisuri Li Yue
73
73. Memakai Giok Phoenik Api
74
74. Kesan Pertama
75
75. Memanggil Saksi
76
76. Identitas Asli Yang Terungkap
77
77. Jang Xia Lu Telah Lama Tiada
78
78
79
79. Kejujuran Jang Dong He

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!