part 20. Kemana Siti?

Siang berganti malam aku menantikan kedatangan papa tapi tak kunjung juga datang

"papa jadi datang nggak sih ma? tanya ku masih lemas, tubuh ku rasanya semakin lemas

"sebentar lagi! ujar mama

Aku tidak tau ntah mama berbohong atau tidak, aku rasa mama telah membohongi aku buktinya saja papa tidak datang menjenguk ku.

"ma hiks...hiks...hiks...aku mau sama papa ma! ucapku menangis seperti anak kecil

"Aku mau sama papa ma! ucapku

"nanti papa akan ke sini, udah kamu jangan nangis seperti anak kecil gitu! tutur mama

Aku kembali menutup mata ku setelah menangis tadi tenaga ku benar-benar tidak ada lagi, aku tertidur pulas di atas brankar

"Rose sakit apa putri kita? kenapa harus di rawat seperti ini juga? tanya Diningrat

"Siti terkena tipes mas! jawab Rose

"Dari tadi dia cari-cari kamu terus mas!

"Benarkah? maaf kan papa Siti papa sangat sibuk sampai-sampai papa mengabaikan kamu sama mama kamu! tutur Diningrat

"semenjak kapan dia sakit Ros? tanya Diningrat

"semenjak tadi pagi mas, pagi tadi badannya panas ternyata sampai siang panas nya nggak turun-turun, jadinya aku bawa Siti ke rumah sakit! tutur Rose

Aku terbangun karena ada suara gaduh di sekitaran ku, pertama yang aku lihat papa yang lagi tersenyum, "p-a-pa! ucapku lemas

"iya papa sudah di sini cepat sembuh ya nak! tutur papa, aku senang papa akhirnya ada waktu luang untuk menjenguk aku

"pa-pa jangan pergi dulu ya! papa di sini saja sampai Siti sembuh! ucapku berharap papa mau mengabulkan permintaan aku

"papa tidak bisa janji ya! jawab papa

"Tapi Siti mau sama papa! ujarku sedikit manja sama papa

"iya, iya kamu istirahat lagi ya! tutur papa

Aku mengangguk kecil seraya memegang tangan papa, papa merupakan cinta pertama ku.

Aku lupa mengasih kabar Rena kalau aku di rawat di rumah sakit, "mama sudah kasih kabar Rena kalau aku di rawat? tanya ku ke mama

"Belum mama nggak sempat saking cemasnya sama kamu, mama aja lupa kasih kabar ke teman-teman kamu! ujar mama

"Kak Dimas mana ma? tanya ku lagi dari tadi aku tidak menemukan keberadaan kak dimas, biasanya kalau papa pulang kak Dimas juga ikut pulang

"kakak kamu mungkin pulangnya besok! ujar papa

Aku manggut-manggut saja

"kamu nggak kasih kabar Devan juga! tanya mama

"Devan? siapa Devan? tanya papa

Aku tidak pernah beri tau papa kalau Devan itu seseorang yang aku suka, aku takut memberi tahu papa takutnya papa tidak setuju, kalian tau kan kalau pak Devan itu umurnya sangat jauh bedanya sama aku.

"siapa Devan itu Rose? tanya papa

Aku melirik mama sambil mengedip-ngedip sebelah mata ku, tapi mama malah menaikkan bahunya.

"Bukan siapa-siapa pa! ujarku

"Kalau bukan siapa-siapa kamu terus dia siapa lagi? tanya papa

"Dia teman Siti mas! ucap mama

Aku bernafas lega untung saja mama tidak bicara yang aneh-aneh ke papa.

"ooh teman! kirain siapa, awas aja kalau ada satu cowok aja deketin anak perempuan papa dia harus berhadapan langsung sama papa dulu! ucap papa, ucapan papa membuat aku akak sedikit merinding

"udah lah mas jangan ngomong aneh-aneh dulu, biarkan Siti istirahat dulu! ujar mama

"papa di sini aja ya jangan kemana-mana ya pa! pinta ku ke papa agar malam ini papa yang menemani ku

"iya papa akan di sini jagain putri papa! ucap Diningrat

Aku tidur lagi setelah selesai bicara banyak sama papa, malam ini malam yang sangat berarti bagi ku, di saat aku sakit seperti ini papa mau meluangkan waktu nya untuk aku.

...

Kebetulan hari ini aku pulang cukup malam biasanya aku pulang sore-an.

Aku pulang melewati jalan yang cukup jauh dari kediaman ku, tapi tidak apa asalkan aku bisa melihat Siti sebentar.

Aku ingin menjenguk nya, tadi pagi dia sakit mungkin sekarang dia sudah baikan.

Rumah Siti nampak gelap tidak ada cahaya lampu sedikit pun rumahnya seperti rumah tinggal.

"Rumahnya gelap sekali! apa listrik di rumahnya padam? tapi tetangga yang lain lampunya hidup kok! gumamku

Aku tidak berani turun apa lagi bertanya ke orang-orang yang ada aku di sangka maling lagi.

Aku melanjutkan perjalanan ku, "sia-sia aku ke sana orangnya nggak ada! lirihku

Tapi dia kemana ya? kalian ada yang tau Siti kemana?

Sesampainya aku di rumah aku langsung saja berbaring di sofa ruang tamu, sambil menutup mata ini dengan tangan.

"Tumben pulang kamu lama?

"kemana aja? tanya papa Wijaya

Aku hanya bergeming merespon ucapan papa

"Di tanya bukanya jawab! ujar papa

"Lembur pa satu minggu lagi anak magang akan selesai nugasnya, jadinya aku sama staf-staf lain menyiapkan segala keperluan untuk perpisahan mereka! tutur ku

"Acara nya jadi kan di puncak? tanya papa

Yang merencanakan perpisahan ini papa aku hanya menjalankan nya saja sesuai instruksi dari papa, ide dan konsep nya juga dari papa termasuk lokasinya juga.

"jadi! jawabku singkat

"good job son! papa menepuk-nepuk bahu ku

Aku masih rebahan di sofa untuk jalan ke kamar saja rasanya malas.

"Baru pulang bukanya langsung bersih-bersih ini enggak malah tiduran! ujar mama

"eh mama! ujar ku sambil cengir

"pasti kamu lembur ya? tanya mama

"iya ma! jawabku

"ngomong-ngomong apa kabar gadis itu? tanya mama

Mama ini baru datang malah nanya gadis itu lagi, kalau aku tidak jawab pasti mama akan nanya-nanya terus sampai aku mau menjawabnya.

"Hmm...

"Dia sakit ma! ujar ku

"sakit? sakit apa? tanya mama sedikit cemas mama segitunya dengan orang lain sedangkan sama aku mama hanya biasa-biasa saja, jadi iri!

"nggak tau! jawabku

"loh tapi dia sakit, kok kamu nggak tau dia sakit apa, seharusnya kamu tau dia itu sakit apa! tutur mama

"Devan nggak nanya ma! ujarku

"Tadi aja aku ke rumahnya dia aja nggak ada! ucapku lagi

"ke rumahnya? tanya mama sedikit bingung

Aku menutup mulutku bisa-bisa nya mulut ku ini keceplosan di depan mama lagi! umpat ku

"ng-nggak kok ma, maksud ku ke rumah teman! iya itu rumah teman! ujarku gelagapan

Mama mengangguk, untung saja mama percaya-percaya saja!

huff aman, aman! akhirnya aku bisa bernafas dengan lega

...

Malam berganti pagi aku tidak pulang semalam, aku menghabiskan waktu ku di apartemen milik kak Devan.

Di sini aku merenungi semua kesalahanku, dari semalam aku terus menghubungi nomor Siti, tapi dia tidak mengangkat panggilan telepon dari ku.

"maaf Siti aku salah selama ini sama kamu, aku menyesal Siti menyesal! gumamku

Nanti aku akan ke rumah siti, aku akan menjelaskan kepada nya kalau aku benar-benar mencintai nya.

...

bersambung...

...----------------...

(sebelum membaca cerita ini author mau kasih tau kalau cerita ini hanya khayalan semata yang author rangkai menjadi sebuah cerita, jadi kalau alur atau jalan cerita nya agak sedikit berbeda author minta maaf sebesar-besarnya 🙏)

(Author baru pemula untuk merintis cerita ini, semoga cerita author banyak yang minat)

(Kalau author jarang update berarti author lagi sibuk sama urusan sekolah, sekali lagi author kasih tau kalau pembuat cerita ini anak sekolahan, kurang dan lebihnya hanya itu saja yang author sampai kan!)

makasih ya atas dukungan nya, yang sudah terjerumus di cerita receh author mari komentar dan like cerita author!

author kan pengen tau gimana tanggapan kalian sama cerita receh author ini!

apa tanggapan kalian baik atau buruk?

komentar & like ya please 🙏🥺

Terpopuler

Comments

Rice Btamban

Rice Btamban

Thor jdh kan Siti sm Devan sj

2022-09-26

0

sumi rafki

sumi rafki

ku dkung siti ma Defan

2022-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Awal Pertemuan
2 part 2. Cewek Somplak
3 part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4 part 4. Kesedihan Siti
5 part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6 part 6. Devan Mulai Baper
7 part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8 part 8. Kezzzll
9 part 9. Berencana Pergi
10 part 10. Pertemuan Terakhir
11 part 11. Merelakan Yang Pergi
12 part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13 part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14 part 14. Melupakan Masa Lalu
15 15. Lost Contact
16 part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17 part 17. Gadis Belia
18 part 18. Mengurungkan Niat
19 part 19. Penyesalan Reno
20 part 20. Kemana Siti?
21 part 21. Menjenguk Siti
22 part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23 part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24 part 24. Siti Marah
25 Part 25. Sudah Memaafkan
26 part 26. Ada Masalah Sedikit
27 part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28 part 28. Acara Perpisahan
29 part 29. Kecewa
30 part 30. Cepat Sembuh Mama!
31 part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32 part 32. Prank Dari Rena
33 part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34 part 34. Takut Berpaling
35 part 35 Khawatir
36 part 36. Hadiah Kecil
37 part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38 Part 38. Di Antar Pulang
39 part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40 part 40. Bunga Anggrek Putih
41 part 41. Kecewa Lagi
42 part 42. Mendengarkan Penjelasan
43 part 43. Mas Devan
44 part 44. Drop
45 part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46 part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47 part 47. (POV Siti) Cemburu
48 part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49 part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50 Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51 part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52 part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53 part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54 part 54. Memberi Izin
55 part 55. Pernikahan Sederhana
56 part 56. Siti Koma
57 part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58 part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59 part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60 part 60. French Kiss Pertama
61 part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62 part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63 part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64 part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65 part 65(POV Siti) Masih Polos
66 part 66. ( POV Siti) Siap!
67 part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68 Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69 part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70 part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71 part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72 part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73 part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74 part 74. (POV Devan) Bimbang
75 part 75. Ngidam Sate Padang
76 part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77 part 77. Melahirkan
78 part 78. Sad Ending
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part 1. Awal Pertemuan
2
part 2. Cewek Somplak
3
part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4
part 4. Kesedihan Siti
5
part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6
part 6. Devan Mulai Baper
7
part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8
part 8. Kezzzll
9
part 9. Berencana Pergi
10
part 10. Pertemuan Terakhir
11
part 11. Merelakan Yang Pergi
12
part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13
part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14
part 14. Melupakan Masa Lalu
15
15. Lost Contact
16
part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17
part 17. Gadis Belia
18
part 18. Mengurungkan Niat
19
part 19. Penyesalan Reno
20
part 20. Kemana Siti?
21
part 21. Menjenguk Siti
22
part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23
part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24
part 24. Siti Marah
25
Part 25. Sudah Memaafkan
26
part 26. Ada Masalah Sedikit
27
part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28
part 28. Acara Perpisahan
29
part 29. Kecewa
30
part 30. Cepat Sembuh Mama!
31
part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32
part 32. Prank Dari Rena
33
part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34
part 34. Takut Berpaling
35
part 35 Khawatir
36
part 36. Hadiah Kecil
37
part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38
Part 38. Di Antar Pulang
39
part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40
part 40. Bunga Anggrek Putih
41
part 41. Kecewa Lagi
42
part 42. Mendengarkan Penjelasan
43
part 43. Mas Devan
44
part 44. Drop
45
part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46
part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47
part 47. (POV Siti) Cemburu
48
part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49
part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50
Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51
part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52
part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53
part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54
part 54. Memberi Izin
55
part 55. Pernikahan Sederhana
56
part 56. Siti Koma
57
part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58
part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59
part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60
part 60. French Kiss Pertama
61
part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62
part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63
part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64
part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65
part 65(POV Siti) Masih Polos
66
part 66. ( POV Siti) Siap!
67
part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68
Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69
part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70
part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71
part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72
part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73
part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74
part 74. (POV Devan) Bimbang
75
part 75. Ngidam Sate Padang
76
part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77
part 77. Melahirkan
78
part 78. Sad Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!