part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak

Aku tidak habis pikir sama pak Devan kenapa aku panggil dia malah pergi begitu saja?

padahal aku ingin mengembalikan kunci mobilnya yang sempat jatuh tadi! apa iya dia tidak mau sama kunci mobilnya ini lagi?

Aku menggerutu sendiri sambil mengejar pak Devan, aku panggil dia sekali lagi tapi dia tak menoleh sedikit pun.

"bapak! panggil ku tapi dia tidak menoleh sedikit pun

"pak Devan kenapa ya? alergi banget liat aku kayaknya? gumam ku sambil menggaruk-garuk kepala yang tertutupi oleh hijabku

Aku terus berlari mengejarnya dia naik lift aku pun terpaksa pakai tangga darurat supaya aku lebih sampai duluan dari pak Devan. Untung saja kaki aku kuat menaiki anak tangga yang antah berantah jumlah nya.

Akhirnya aku sampai duluan dari pak Devan aku menunggu nya di depan ruangan nya.

Aku mengintip ruangan pak Devan di balik celah pintu yang agak kebuka, aku terpukau melihat ruangan pak Devan yang begitu minimalis modern ruangan cukup sederhana tapi kesannya sangat bagus.

"ah jadi pengen punya ruangan seperti ini juga! gumam ku, menghayal dikit boleh lah!

Tak lama dari itu akhirnya pak Devan muncul juga, Dia melihat ku dengan tatapan kaget, ntah apa yang dia pikirkan melihatku yang pasti aku tetap santai.

"kaget pak? tanya ku dengan senyum manis ku

Dia menggeleng-nggeleg melihat ku, yang pasti aku tidak tau dia kenapa

"nggak usah kaget gitu pak, saya tidak mempunyai kekuatan kok! ucapku terkekeh, aku melihat wajah nya seperti kaget, mungkin tebakan aku benar tentang isi hatinya.

"mau apa kamu ke sini? tidak sopan sekali kamu! kamu cuma magang di sini! kamu tidak punya hak datang ke ruangan saya tanpa seizin dari saya! ucap pak Devan marah

Tapi aku tetap santai walaupun dia marah-marah sama aku, sebenarnya kalau dia marah gitu tambah ganteng!

"Nggak usah marah juga pak! nanti cepat tua, kasihan istri bapak! ucapku terkekeh

"maksud kamu ngomong gitu apa? tanya pak Devan

"ya kasihan istri bapak lah bapak udah tua sedangkan istri bapak Masi muda! ucap ku membayangkan gimana ya kalau pak Devan udah tua tapi istrinya Masi muda, kalau mereka jalan berdua pasti kayak om-om sama selingkuhan nya, aku yang membayangkan nya jadi tertawa sendiri.

"Cewek Somplak kayak kamu ini enaknya di kasih hukum apa ya? ucap pak devan

Lama-lama aku bisa gila sendiri melihat cewek Somplak kayak gini, geramnya aku melihat dia yang senyum-senyum nggak jelas gini!

"kalau gila jangan ngajak-ngajak saya ya! ucap ku pengen aku tendangan dia sekarang juga dari hadapan ku, tapi kalau aku tendang takutnya dia kenapa-napa lagian dia cewek juga, jiwa kasihan aku masih ada sedikit untuk cewek Somplak ini

"Mas boleh kenalan nggak? ucap ku menjulurkan tangan ku

"sebenarnya kamu mau apa dari saya, jadi cewek nggak usah centil? ucap Devan

"ha? aku kaget dengan ucapan dari pak Devan, "apa pak saya mau apa dari bapak, dan cewek centil? ucap ku sinis.

"yang ada saya mau mengembalikan kunci mobil bapak yang jatuh tadi! ucap ku melemparkan kunci itu ke pak Devan, bukanya aku tidak sopan tapi aku sakit hati dengan ucapan pak Devan tadi.

"saya bukan cewek centil yang bapak pikirkan! aku menekankan semua ucapan ku, lalu aku pergi dari nya sambil menghentak-hentakkan kaki ku.

"enak aja bilang aku cewek centil! gumam ku hatiku sudah panas di buatnya

Untung aja si Somplak itu udah pergi! yang ada saya bisa gila!

"Oh ya kenapa dia marah? yang ada aku yang marah sama dia! aah bodoh amat ngapain aku mikirin dia!

...

Waktunya aku pulang dari tempat neraka ini, aku sudah tidak sanggup mengawasi anak-anak magang ini.

"Akhirnya aku bisa pulang juga! ucap ku menuju parkiran mobil, sewaktu aku mau masuk mobil aku di hadang oleh Reno adek ku.

"kak Devan! teriaknya

"kamu? ngapain kamu di sini? tanya ku

"nggak usah kepo! ucap Reno

Aku tidak mau memperpanjang obrolan aku sama adek yang menyebalkan ini, aku masuk ke mobil lalu meninggalkan nya.

"WOY KAK GUE MAU NEBENG! teriaknya, aku terus melajukan mobil tanpa meggubris nya

Di saat aku menuju pulang aku teringat kalau mama mau nitip beliin keperluan mama, untungnya aku ingat.

Aku singgah di supermarket tempat biasa aku kunjungi bersama mama, aku memarkirkan mobil sport ku di parkiran.

Mengambil barang kebutuhan mama lalu memasukkan ke keranjang belanjaan ku.

"loh udah pindah aja! terus dimana letak odol? gumam ku, aku tidak melihat dimana letak odol.

Aku terus menelusuri tempat-tempat ini tapi aku tidak juga menemukan odol.

"Udah mutar-mutar kok nggak ada juga ya? ucapku menghapus keringat di pelipis ku

"pak Devan? panggil seseorang dari belakang ku, aku tersentak kaget tidak salah lagi kalau bukan si somplak aku melihat ke belakang dan benar saja si somplak.

"Bapak belanja di sini juga? tanya nya

Aku tidak mendengarkan ucapan nya

"cie bapak emang suami idaman ya! bela-belain untuk belanja keperluan istrinya!ucapnya

"kenapa sih kamu selalu ada dimana-mana? ucapku geram dari tadi dia mengikuti aku terus

"Kita belum kenalan pak! nama saya siti Marsya biasa di panggil Siti, tapi kebanyakan teman-teman saya yang tidak ada akhlak nya mereka panggil saya dengan sebutan Markonah, nyebelin banget ya pak teman-teman saya! ucapnya panjang kali lebar

"oh ya bapak lebih nyebelin lagi dari pada teman-teman saya! ucapku terkekeh

"saya nggak nanya! ucapku sambil memilih barang-barang yang akan aku beli

Astagfirullah aku ngomong panjang kali lebar tapi dia malah cuek kayak patung pajangan lebih lagi dia ngomong 'saya nggak nanya'

emang dasar patung pajangan!

"Dasar Markonah! ucap ku, rasanya aku pengen ketawa sama panggilan Markonah itu

"Bisa diam nggak Markonah! dari tadi kamu nyerocos mulu kayak bebek mulut kamu! gerutu aku

"Iih bapak nyebelin banget sih, cewek cantik kayak aku malah di bilang bebek! Ucup ku mengerucutkan bibirku

Aku terus membututi pak Devan di belakang nya aku perhatiin dia sepertinya mau cari barang sesuatu yang tidak ia temukan, aku pun mulai menanyakan dia mau cari apa

"pak Devan mau cari apa? tanya ku

Tapi pak Devan tidak menjawab pertanyaan ku, aku tidak menyerah begitu saja aku ulangi lagi dia mau cari apa

"pak Devan mau cari apa? biar saya yang bantu cariin! ucap ku menawarkan bantuan untuk nya.

Dia berhenti mendadak di depan ku alhasil aku menabrak punggung kekarnya.

dugght

"aau...aku meringis kesakitan hidung ku yang mancung ini bisa gepeng di buat nya.

"Bapak kalau lihat jalan-jalan dong! ucap ku memegangi hidungku

"Somplak banget sih, kalau jalan lihat-lihat kali! itu aja malah kebalik! ucap Devan geram

Aku akhirnya selesai juga belanja kebutuhan mama, aku membawa barang belanjaan ku ke kasir, si somplak tadi juga mengikuti ku.

"Berapa totalnya mbak? tanya ku ke mbak kasir

"semuanya jadi 150 ribu mas!

aku menjulurkan uang merah dua lembar, "kembaliannya untuk si somplak ini aja mbak! ucap ku mengambil barang belanjaan ku lalu pergi begitu saja

"Pacarnya ya mbak? tanya Mbak kasir itu, aku langsung menggeleng kan kepala, "bukan mbak dia mah si patung pajangan! jawab ku

"hati-hati loh mbak nanti bisa jatuh cinta loh! ucap Mbak kasir itu lagi sambil tersenyum

"nggak mungkin mbak! ucap ku, lalu membayar belanjaan ku.

Dia pikir aku tidak bisa bayar apa? emang dasar patung pajangan! umpat ku

...

bersambung...

...----------------...

Terima kasih atas dukungan nya 🙏

semoga kalian suka sama cerita receh author

Terpopuler

Comments

Rice Btamban

Rice Btamban

lucu juga Siti 😀😀

2022-09-26

0

Whana Tasya

Whana Tasya

hay thor mau ngasih masukan dikit ya thor mohon klo setiap pemerannya mau bicara atau ngobrol kasih kata POV biar para pembaca ngga bingung contohnya kayak gini

POV siti
bla bla bla bla bla

POV devan
bla bla bla bla bla

jadinyakan pembaca tau owhh ini siti yg ngomong owh ini devan yg bicara nahkan kita para pembaca jadi pada paham,maaf ya thor sebelumnya bukan ngejudge cuma ngasih masukan aja,semangat thor💪💪

2022-08-16

1

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

baru ketemu aja kaya tom and Jery

2022-07-28

3

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Awal Pertemuan
2 part 2. Cewek Somplak
3 part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4 part 4. Kesedihan Siti
5 part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6 part 6. Devan Mulai Baper
7 part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8 part 8. Kezzzll
9 part 9. Berencana Pergi
10 part 10. Pertemuan Terakhir
11 part 11. Merelakan Yang Pergi
12 part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13 part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14 part 14. Melupakan Masa Lalu
15 15. Lost Contact
16 part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17 part 17. Gadis Belia
18 part 18. Mengurungkan Niat
19 part 19. Penyesalan Reno
20 part 20. Kemana Siti?
21 part 21. Menjenguk Siti
22 part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23 part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24 part 24. Siti Marah
25 Part 25. Sudah Memaafkan
26 part 26. Ada Masalah Sedikit
27 part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28 part 28. Acara Perpisahan
29 part 29. Kecewa
30 part 30. Cepat Sembuh Mama!
31 part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32 part 32. Prank Dari Rena
33 part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34 part 34. Takut Berpaling
35 part 35 Khawatir
36 part 36. Hadiah Kecil
37 part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38 Part 38. Di Antar Pulang
39 part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40 part 40. Bunga Anggrek Putih
41 part 41. Kecewa Lagi
42 part 42. Mendengarkan Penjelasan
43 part 43. Mas Devan
44 part 44. Drop
45 part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46 part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47 part 47. (POV Siti) Cemburu
48 part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49 part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50 Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51 part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52 part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53 part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54 part 54. Memberi Izin
55 part 55. Pernikahan Sederhana
56 part 56. Siti Koma
57 part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58 part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59 part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60 part 60. French Kiss Pertama
61 part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62 part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63 part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64 part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65 part 65(POV Siti) Masih Polos
66 part 66. ( POV Siti) Siap!
67 part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68 Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69 part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70 part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71 part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72 part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73 part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74 part 74. (POV Devan) Bimbang
75 part 75. Ngidam Sate Padang
76 part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77 part 77. Melahirkan
78 part 78. Sad Ending
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part 1. Awal Pertemuan
2
part 2. Cewek Somplak
3
part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4
part 4. Kesedihan Siti
5
part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6
part 6. Devan Mulai Baper
7
part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8
part 8. Kezzzll
9
part 9. Berencana Pergi
10
part 10. Pertemuan Terakhir
11
part 11. Merelakan Yang Pergi
12
part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13
part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14
part 14. Melupakan Masa Lalu
15
15. Lost Contact
16
part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17
part 17. Gadis Belia
18
part 18. Mengurungkan Niat
19
part 19. Penyesalan Reno
20
part 20. Kemana Siti?
21
part 21. Menjenguk Siti
22
part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23
part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24
part 24. Siti Marah
25
Part 25. Sudah Memaafkan
26
part 26. Ada Masalah Sedikit
27
part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28
part 28. Acara Perpisahan
29
part 29. Kecewa
30
part 30. Cepat Sembuh Mama!
31
part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32
part 32. Prank Dari Rena
33
part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34
part 34. Takut Berpaling
35
part 35 Khawatir
36
part 36. Hadiah Kecil
37
part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38
Part 38. Di Antar Pulang
39
part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40
part 40. Bunga Anggrek Putih
41
part 41. Kecewa Lagi
42
part 42. Mendengarkan Penjelasan
43
part 43. Mas Devan
44
part 44. Drop
45
part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46
part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47
part 47. (POV Siti) Cemburu
48
part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49
part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50
Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51
part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52
part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53
part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54
part 54. Memberi Izin
55
part 55. Pernikahan Sederhana
56
part 56. Siti Koma
57
part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58
part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59
part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60
part 60. French Kiss Pertama
61
part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62
part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63
part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64
part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65
part 65(POV Siti) Masih Polos
66
part 66. ( POV Siti) Siap!
67
part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68
Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69
part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70
part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71
part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72
part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73
part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74
part 74. (POV Devan) Bimbang
75
part 75. Ngidam Sate Padang
76
part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77
part 77. Melahirkan
78
part 78. Sad Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!