part 2. Cewek Somplak

Aku buru-buru pulang ke rumah karena hari ini pikiran ku sangat kacau gara-gara gadis bar-bar tadi, tidak biasanya pikiran ku sekacau ini, lebih lagi gadis tadi menyindir ku secara terang-terangan.

Waktu makan malam pun tiba aku bersama keluarga ku sudah berkumpul di meja makan

"Gimana van? tanya mama Aina

"Gimana apanya ma? aku balik bertanya ke mama

"itu loh anak-anak didik kamu di hotel? tanya mama Aina

"Biasa aja kok ma! jawab ku padahal hati aku ini mengatakan anak-anak magang itu sangat menyebalkan bagi aku.

"syukurlah kalau kamu bisa menangani nya papa harap besok kamu lagi yang mengawasinya! ucap papa

Sebenarnya aku ingin kembali lagi kerja di kantor dari pada di hotel, "pa! aku besok kembali lagi ke kantor ya! ucap ku memohon

"loh kenapa Van? celetuk kak Elsa

"Belum bisa van, kamu harus gantiin papa selama satu bulan ini! ucap papa Wijaya

"tapi pa...!

"padahal kakak liat kamu bisa ngawasin anak-anak magang itu! ucap kak Elsa

"please Van papa hanya bisa mengandalkan kamu, kalau papa suruh Reno paling tu anak malah bikin kacau di hotel! ucap papa

"loh, loh kok bawa-bawa Reno sih pa? celetuk Reno tak terima

"Devan capek pa kenapa harus Devan, Devan, Devan, Reno kan ada anak bungsu papa yang paling pinter! ucap ku marah

"Aku capek di jadiin boneka sama keluarga aku sendiri! teriak ku menghempaskan sendok yang aku pegang ke piring, lalu aku pergi dari meja makan

kenapa sih nggak ada yang ngertiin aku? Aku capek di jadiin boneka sama keluarga aku sendiri, semua kemauannya udah aku turutin.

tok

tok

tok

"Van ini mama nak buka ya pintunya! ucap mama Aina

Aku membukakan pintu untuk mama, mama melihat aku dengan senyuman nya yang sangat-sangat aku rindukan selama ini mama jarang senyum karena mama selama ini sering sakit-sakitan, sedangkan aku sebagai anaknya sendiri jarang melihat mama yang selalu istirahat di kamar, padahal kamar kami bersebelahan tapi aku tidak ada waktu luang untuk mama!

"ma! aku memeluk mama, mama mengelus-elus punggung ku dengan kasih sayang nya.

"kamu kenapa Van? tanya mama Aina

"ma, Devan capek ma! kenapa papa selalu mengandalkan Devan, Devan capek papa selalu jadiin aku bonekanya, aku punya pilihan aku sendiri ma! keluh kesah ku, selama ini aku selalu curhat sama mama, mama lah yang tau sama perasaan aku selama ini

"sabar ya nak, bukannya papa kamu mau jadiin kamu bonekanya mungkin papa ingin kamu menjadi yang lebih baik lagi, hanya kamu yang bisa diandalkan oleh papa, kamu tau selama ini papa tidak mau mengandalkan Reno? karena adek kamu itu selalu bikin kacau apa lagi kemaren perusahaan yang di pimpin Reno hampir bangkrut gara-gara dia tidak bisa memimpin dengan baik! ucap mama menatap wajah ku.

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi selain diam, mungkin apa yang di katakan mama itu benar!

"Jadi kapan kamu kenalkan mama sama calon kamu? tanya mama

"belum ada ma! ucap ku

"Devan umur kamu sudah masuk kepala tiga loh, masa iya kamu belum mempunyai calon? tanya mama

"Apa kamu belum bisa move on dari starlla? ucap mama tersenyum mengejek ku

Bohong kalau aku mengatakan kalau aku sudah move on dari starlla, tadi aja aku masih memikirkan nya.

Mama memukul lengan ku, "kok diam? tanya mama

"beri waktu aku ma, kalau udah ada yang cocok aku akan bawa ke sini mengenalkan nya ke keluarga aku!

"mama akan tunggu! lebih cepat lebih baik Van, mama sudah tua apa lagi sering sakit-sakitan, mama mau melihat putra mama ini ada yang mengurusi kamu, mungkin hidup mama tidak akan lama lagi, mama tidak bisa mengurusi kamu terus-menerus! ucap mama Aina

"mama bilang apa? aku nggak suka kalau mama bilang begitu! mama tidak akan kemana-mana! ucap ku.

Aku tidak abis pikir apa yang mama ucapkan, aku sangat menyayangi mama melebihi diriku sendiri.

...

Pagi pun tiba aku pergi ke hotel hari ini agak telat di karena kan aku harus mengurus mama dulu walaupun banyak art di rumah ini tapi kali ini aku sendiri yang mengurus mama, selama ini aku sering mengabaikan mama.

"ma! panggil ku, aku tidak menemukan mama dikamar, aku mendengar percikan air dari kamar mandi berarti mama di dalam kamar mandi, setelah beberapa lama aku menunggu akhirnya mama keluar juga.

mama nampak terkejut melihat ku yang lagi duduk di atas ranjang, "loh bukannya hari ini kamu mengawasi anak-anak magang? tanya mama

"Iya ma nanti aku ke sana agak siangan, pagi ini aku mau menemani mama dulu! jawab ku, mama tersenyum lalu menghampiri ku.

"mama tidak butuh di temani, mama udah besar Van, tanggung jawab kamu lebih besar mengawasi anak yang magang! ucap mama dengan suara serak seperti nya mama belum sembuh betul kelihatan dari wajah mama yang pucat dan suara serak mama, aku jadi kasihan sama mama tidak ada orang yang mengurusi nya.

Mata ku sudah berkaca-kaca melihat wanita yang aku sayangi sakit seperti ini.

"ma izinkan aku menemani mama! ucap ku sebenarnya aku ingin menangis tapi aku menahannya aku tidak ingin mama ikut sedih.

"Kalau itu mau kamu mama izinkan! ucap mama tersenyum

Aku mencium punggung tangan mama, aku menyuapi mama sarapan sambil bercanda gurau bersama mama, aku senang melihat mama yang kembali ceria.

Setelah lama aku menemani mama akhirnya aku pergi ke Hotel tempat anak-anak SMK yang magang.

Aku di kejutkan oleh seseorang dia memukul kecil bahu ku dari belakang, aku menoleh ke belakang siapa yang menganggu ku.

"Bapak kenapa? tanya dia

Apa? seketika aku kaget ternyata yang memukul bahu ku si gadis kemaren yang bikin aku gregetan karena tingkah aneh nya

Dia melambai-lambai kan tangannya di depan wajah ku, "Beraninya kau! bentak ku, bukanya dia takut malahan dia tertawa.

"cewek aneh! umpat ku

"Bapak yang aneh! ngapain bapak berdiri di sini? kayak patung pajangan saja! ucapnya terkekeh

Patung pajangan? dia bilang aku patung pajangan? tidak bisa di biarkan, berani sekali dia!

"cewek Somplak!

"Bapak yang somplak, cewek se-cantik ini malah di bilang somplak! ucap Siti

Astagfirullah anak siapa ini bikin gregetan, ya Allah makhluk bumi apaan ini? kok ada ya cewek se-somplak ini?

"bapak ganteng juga ya tapi sayang udah ada yang punya! ucapnya dengan wajah memalas

"Gaje banget sih! ucap ku pergi berlalu dari hadapan nya.

Namun dia tetap mengejar ku, aku tak menghiraukan nya lagian cewek Somplak itu bikin mood aku berantakan.

"bapak! panggil nya

"bapak! panggil nya lagi

"pak, bapak punya telinga tidak? ucapnya

Ya Tuhan makhluk dari planet mana kah dia? bodoh amat lah aku tidak mau menghiraukan nya, lagian dia siapa aku?

Aku menuju ruangan ku yang terletak di lantai lima, sampai kapan aku harus menghadapi cewek Somplak tadi?

boleh kah aku menendang cewek Somplak tadi?

Papa aku pengen kembali lagi ke kantor dari pada di sini bikin aku pusing saja sama tingkah aneh dari anak-anak magang itu!

sesampainya di ruangan ku, aku melongo melihat gadis somplak tadi sudah berada di depan pintu ruangan ku!

"kaget pak? tanya nya sambil senyum di buat-buat nya.

aku menggeleng-nggeleg tak percaya, kapan dia sampai di sini? padahal aku kan duluan ke sini! apa iya dia punya kekuatan? kalau iya iih ngeri juga cewek Somplak ini! batin ku bertanya-tanya.

"nggak usah kaget gitu pak, saya tidak mempunyai kekuatan kok! ucapnya terkekeh

Dari mana dia tau isi hati ku? jangan bilang kalau dia keturunan titisan dewa?

"mau apa kamu ke sini? tidak sopan sekali kamu! kamu cuma magang di sini! kamu tidak punya hak datang ke ruangan saya tanpa seizin dari saya! ucap ku geram

...

bersambung...

...----------------...

kalau suka komentar dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

terima kasih atas dukungan dari kalian 🙏

Terpopuler

Comments

Herlin Todo

Herlin Todo

mantap

2022-09-29

0

Rice Btamban

Rice Btamban

tetap semangat Thor

2022-09-26

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

kaya nya sih seruuuu

2022-07-28

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Awal Pertemuan
2 part 2. Cewek Somplak
3 part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4 part 4. Kesedihan Siti
5 part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6 part 6. Devan Mulai Baper
7 part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8 part 8. Kezzzll
9 part 9. Berencana Pergi
10 part 10. Pertemuan Terakhir
11 part 11. Merelakan Yang Pergi
12 part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13 part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14 part 14. Melupakan Masa Lalu
15 15. Lost Contact
16 part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17 part 17. Gadis Belia
18 part 18. Mengurungkan Niat
19 part 19. Penyesalan Reno
20 part 20. Kemana Siti?
21 part 21. Menjenguk Siti
22 part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23 part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24 part 24. Siti Marah
25 Part 25. Sudah Memaafkan
26 part 26. Ada Masalah Sedikit
27 part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28 part 28. Acara Perpisahan
29 part 29. Kecewa
30 part 30. Cepat Sembuh Mama!
31 part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32 part 32. Prank Dari Rena
33 part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34 part 34. Takut Berpaling
35 part 35 Khawatir
36 part 36. Hadiah Kecil
37 part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38 Part 38. Di Antar Pulang
39 part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40 part 40. Bunga Anggrek Putih
41 part 41. Kecewa Lagi
42 part 42. Mendengarkan Penjelasan
43 part 43. Mas Devan
44 part 44. Drop
45 part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46 part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47 part 47. (POV Siti) Cemburu
48 part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49 part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50 Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51 part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52 part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53 part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54 part 54. Memberi Izin
55 part 55. Pernikahan Sederhana
56 part 56. Siti Koma
57 part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58 part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59 part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60 part 60. French Kiss Pertama
61 part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62 part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63 part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64 part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65 part 65(POV Siti) Masih Polos
66 part 66. ( POV Siti) Siap!
67 part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68 Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69 part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70 part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71 part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72 part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73 part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74 part 74. (POV Devan) Bimbang
75 part 75. Ngidam Sate Padang
76 part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77 part 77. Melahirkan
78 part 78. Sad Ending
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part 1. Awal Pertemuan
2
part 2. Cewek Somplak
3
part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4
part 4. Kesedihan Siti
5
part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6
part 6. Devan Mulai Baper
7
part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8
part 8. Kezzzll
9
part 9. Berencana Pergi
10
part 10. Pertemuan Terakhir
11
part 11. Merelakan Yang Pergi
12
part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13
part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14
part 14. Melupakan Masa Lalu
15
15. Lost Contact
16
part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17
part 17. Gadis Belia
18
part 18. Mengurungkan Niat
19
part 19. Penyesalan Reno
20
part 20. Kemana Siti?
21
part 21. Menjenguk Siti
22
part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23
part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24
part 24. Siti Marah
25
Part 25. Sudah Memaafkan
26
part 26. Ada Masalah Sedikit
27
part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28
part 28. Acara Perpisahan
29
part 29. Kecewa
30
part 30. Cepat Sembuh Mama!
31
part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32
part 32. Prank Dari Rena
33
part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34
part 34. Takut Berpaling
35
part 35 Khawatir
36
part 36. Hadiah Kecil
37
part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38
Part 38. Di Antar Pulang
39
part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40
part 40. Bunga Anggrek Putih
41
part 41. Kecewa Lagi
42
part 42. Mendengarkan Penjelasan
43
part 43. Mas Devan
44
part 44. Drop
45
part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46
part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47
part 47. (POV Siti) Cemburu
48
part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49
part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50
Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51
part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52
part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53
part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54
part 54. Memberi Izin
55
part 55. Pernikahan Sederhana
56
part 56. Siti Koma
57
part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58
part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59
part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60
part 60. French Kiss Pertama
61
part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62
part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63
part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64
part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65
part 65(POV Siti) Masih Polos
66
part 66. ( POV Siti) Siap!
67
part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68
Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69
part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70
part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71
part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72
part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73
part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74
part 74. (POV Devan) Bimbang
75
part 75. Ngidam Sate Padang
76
part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77
part 77. Melahirkan
78
part 78. Sad Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!